Penatalaksanaan Keperawatan
Menurut Stuart dan Sundeen (1997, dalam
Keliat, 2009:13) mengidentifikasi
intervensi utama pada klien untuk
perilaku bunuh diri yaitu :
Melindungi
Meningkatkan harga diri
Menguatkan koping yang konstruktif/sehat
Menggali perasaan
Menggerakkan dukungan sosial
Seorang laki laki Tn .B usia 45 tahun alamat Kediri, lobar
klien masuk rumah sakit jiwa karena menggantung diri di
kamar nya , klien frustasi karena mengalami kehilangan
pekerjaan/di phk oleh tempat kerja nya , klien di tinggal
oleh istrinya di karenakan mengalami gangguan jiwa ,
klien mempunyai 3 orang anak yang masih kecil kecil Klien
adalah orang yang kurang perduli dengan lingkungannya,
klien sering diam, menyendiri, murung dan tak bergairah,
jarang berkomunikasi dan selalu bermusuhan dengan
teman yang lain, sangat sensitive, klien percaya akan
adanya Tuhan tetapi dia sering mempersalahkan Tuhan atas
hal yang menimpanya , Klien mengaku jarang beribadah
dan mendekatkan diri kepada Tuhan
Tgl MRS : 5 Januari 2010
Tgl Pengkajian : 10 April 2011
Ruang : Mawar
1. Identitas Klien
Nama Lengkap : Tn. B
Usia : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Kawin
Alamat : Kediri, Lobar
2. Alasan Masuk
Klien dibawa kerumah sakit jiwa karena mencoba gantung diri di kamar mandi rumah pasien
3. Faktor Predisposisi
Klien frustasi karena baru mengalami kehilangan pekerjaan/di PHK oleh perusahaan tempat ia
bekerja dan di tinggal oleh istrinya. Ada anggota keluarga yang juga mengalami gangguan jiwa.
4. Faktor Presipitasi
Klien mengatakan hidupnya tak berguna lagi dan lebih baik mati saja
Masalah Keperawatan:
1. Resiko bunuh diri
2. Risiko perilaku kekerasan
3. Harga diri rendah
5. Genogram
1 rumah
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
: pasien
Ada bekas percobaan bunuh diri pada leher
dan pergelangan tanggan, BB pasien menurun
dan klien tampak lemas tak
bergairah, sensitive, mengeluh sakit perut,
kepala sakit. N: 80x/mnt, TD 120/90 mmHg, S:
37 C, RR: 20x/mnt, BB: 56 Kg dan TB 170cm.
Gambaran diri
Klien merasa tidak ada yang ia sukai lagi dari dirinya.
Identitas
Klien sudah menikah mempunyai seorang istri.
Peran Diri
Klien adalah kepala rumah tangga dengan 3 orang anak
yang masih kecil- kecil
Ideal Diri
Klien menyatakan bahwa kalau nanti sudah pulang/sembuh
klien bingung mendapat pekerjaan dimana untuk
menghidupi keluarga dan bagaimana membangun
keluarganya seperti dulu.
Harga diri
Klien Agresif, bermusuhan, implisif, depresi dan jarang
berinteraksi dengan orang lain.
Klien adalah orang yang kurang perduli dengan
lingkungannya, klien sering diam,
menyendiri, murung dan tak bergairah, jarang
berkomunikasi dan slalu bermusuhan dengan
teman yang lain, sangat sensitive.
Nilaidan keyakinan: pasien percaya akan
adanya Tuhan tetapi dia
sering mempersalahkan Tuhan atas hal yang
menimpanya.
Kegiatan ibadah: Klien mengaku jarang
beribadah dan mendekatkan diri kepada
Tuhan.
a. Penampilan:
pada penampilan fisik: Tidak rapi, mandi dan berpakaian harus di
suruh, rambut tidak pernah tersisir rapi dan sedikit bau,
Perubahan kehilangan fungsi, tak berdaya seperti tidak intrest,
kurang mendengarkan.
b. Pembicaraan:
Klien hanya mau bicara bila ditanya oleh perawat, jawaban yang
diberikan pendek, afek datar, lambat dengan suara yang pelan,
tanpa kontak mata dengan lawan bicara kadang tajam, terkadang
terjadi blocking.
c. Aktivitas Motorik:
Klien lebih banyak murung dan tak bergairah, serta malas
melakukan aktivitas
d.Interaksi selama wawancara:
Kontak mata kurang, afek datar, klien jarang memandang lawan
bicara saat berkomunikasi.
e.Memori
Klien kesulitan dalam berfikir rasional, penurunan kognitif.
Maladaptif : Kehilangan batas realita,
menarik dan mengisolasikan diri, tidak
menggunakan support system, melihat diri
sebagai orang yang secara total tidak
berdaya, klien tidak mau melakukan
aktifitas.
Diagnosa Data mayor Data minor
Diagnosa Keperawatan
DS: menyatakan ingin bunuh diri / ingin mati saja, tak ada gunanya hidup.
DO: ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba bunuh diri.
Resiko Bunuh Diri
Rencana Tindakan Keperawatan untuk pasien resiko bunuh diri
CATATAN PERKEMBANGAN
Bunuh diri adalah segala perbuatan seseorang dengan
sengaja yang tahu akan akibatnya yang dapat mengakhiri
hidupnya sendiri dalam waktu singkat
Penyebab prilaku bunuh diri:
Faktor Predisposisi :
1. Diagnosis Psikiatrik
2. Sifat Kepribadian
3. Lingkungan Psikososial
4. Riwayat Keluarga
5. Faktor Biokimia
Faktor Presipitasi:
1. Perilaku Koping
2. Mekanisme Koping
Terapi Lingkungan pada Kondisi Khusus Bunuh Diri yaitu
Ruangan aman dan nyaman, terhindar dari alat yang dapat
digunakan untuk mencederai diri sendiri atau orang lain.