Anda di halaman 1dari 25

Disusun Oleh :

1. NADHYA AYU NINGTYAS (1614301033)


2. RANI DEVIKA SARI (1614301034)
3. M.GIGIH BANGSAWAN (1614301035)
4.SITI SAODAH (1614301036)
5. INDIRA ARIANI (1614301037)
6. NOVI RAHMAWATI (1614301038)
7. AGITHA NANDA NURMALA (1614301039)
8. MASRUROTUL ULYANA I.S (1614301040)
9. GUSTIANA SATRA DEWI (1614301038)
 Pengertian Bunuh Diri
-Clinton dalam Mental Health Nursing Practice
(1995: 262)
-Sedangkan Taylor dalam Fundamental of
Nursing (1 997: 790)
-Stuart Sundeen dalam Prihciple Psychiatric
Nursing (1 995: 866)
-(Maramis, 1998: 431).
 Penyebab Bunuh Diri
Menurut Fitria, Nita, etiologi dari resiko
bunuh diri adalah :
a. Faktor Predisposisi
b. Faktor Presipitasi
c. Perilaku Koping
d. Mekanisme Koping
 Menurut YoseP, Iyus (2009)
a. Peningkatan diri
b. Beresiko destruktif
c. Destruktif
d. Pencederaan diri
e. Bunuh diri
Menurut Fitria,Nita (2009)

 Mempunyai ide untuk bunuh diri.


 Mengungkapkan keinginan untuk mati.
 Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan.
 Memiliki riwayat percobaan bunuh diri.
 Status emosional (harapan, penolakan, cemas meningkat, panic,
marah dan mengasingkan diri).
 Kesehatan mental (secara klinis, klien terlihat sebagai orang yang
depresi, psikosis dan menyalahgunakan alcohol).
 Status perkawinan (mengalami kegagalan dalam perkawinan).
 Pekerjaan.
 Konflik interpersonal.
 Latar belakang keluarga.
 Orientasi seksual.
 Menjadi korban perilaku kekerasan saat kecil.
Menurut Durkheim, tiga jenis bunuh diri yaitu :

 Bunuh diri egoistic (faktor dalam diri


seseorang)
 Bunuh diri altruistic (terkait kehormatan
seseorang)
 Bunuh diri anomik (faktor lingkungan dan
tekanan)
Ruangan aman dan nyaman, terhindar dari alat
yang dapat digunakan untuk mencederai diri
sendiri atau orang lain. alat-alat medis, obat-
obatan dan jenis cairan medis di lemari dalam
keadaan terkunci, ruangan harus ditempatkan
di lantai satu dan keseluruhan rungan mudah
dipantau oleh petugas kesehatan, tata manga.)
menarik dengan cara menempelkan Poster
yang cerah dan meningkatkan hidup pasien.
warna dinding cerah, adanya bacaan ringan,
lucu dan memotivasi.
Penatalaksanaan Medis

Penatalaksanaan Keperawatan
 Menurut Stuart dan Sundeen (1997, dalam
Keliat, 2009:13) mengidentifikasi
intervensi utama pada klien untuk
perilaku bunuh diri yaitu :
 Melindungi
 Meningkatkan harga diri
 Menguatkan koping yang konstruktif/sehat
 Menggali perasaan
 Menggerakkan dukungan sosial
 Seorang laki laki Tn .B usia 45 tahun alamat Kediri, lobar
klien masuk rumah sakit jiwa karena menggantung diri di
kamar nya , klien frustasi karena mengalami kehilangan
pekerjaan/di phk oleh tempat kerja nya , klien di tinggal
oleh istrinya di karenakan mengalami gangguan jiwa ,
klien mempunyai 3 orang anak yang masih kecil kecil Klien
adalah orang yang kurang perduli dengan lingkungannya,
klien sering diam, menyendiri, murung dan tak bergairah,
jarang berkomunikasi dan selalu bermusuhan dengan
teman yang lain, sangat sensitive, klien percaya akan
adanya Tuhan tetapi dia sering mempersalahkan Tuhan atas
hal yang menimpanya , Klien mengaku jarang beribadah
dan mendekatkan diri kepada Tuhan
 Tgl MRS : 5 Januari 2010
 Tgl Pengkajian : 10 April 2011
 Ruang : Mawar
 1. Identitas Klien
 Nama Lengkap : Tn. B
 Usia : 45 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Status : Kawin
 Alamat : Kediri, Lobar

 2. Alasan Masuk
 Klien dibawa kerumah sakit jiwa karena mencoba gantung diri di kamar mandi rumah pasien
 3. Faktor Predisposisi
 Klien frustasi karena baru mengalami kehilangan pekerjaan/di PHK oleh perusahaan tempat ia
bekerja dan di tinggal oleh istrinya. Ada anggota keluarga yang juga mengalami gangguan jiwa.

 4. Faktor Presipitasi
 Klien mengatakan hidupnya tak berguna lagi dan lebih baik mati saja
 Masalah Keperawatan:
 1. Resiko bunuh diri
 2. Risiko perilaku kekerasan
 3. Harga diri rendah
5. Genogram

1 rumah

Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan

: laki laki meninggal


: perempuan meninggal

: pasien
Ada bekas percobaan bunuh diri pada leher
dan pergelangan tanggan, BB pasien menurun
dan klien tampak lemas tak
bergairah, sensitive, mengeluh sakit perut,
kepala sakit. N: 80x/mnt, TD 120/90 mmHg, S:
37 C, RR: 20x/mnt, BB: 56 Kg dan TB 170cm.
 Gambaran diri
Klien merasa tidak ada yang ia sukai lagi dari dirinya.
 Identitas
Klien sudah menikah mempunyai seorang istri.
 Peran Diri
Klien adalah kepala rumah tangga dengan 3 orang anak
yang masih kecil- kecil
 Ideal Diri
Klien menyatakan bahwa kalau nanti sudah pulang/sembuh
klien bingung mendapat pekerjaan dimana untuk
menghidupi keluarga dan bagaimana membangun
keluarganya seperti dulu.
 Harga diri
Klien Agresif, bermusuhan, implisif, depresi dan jarang
berinteraksi dengan orang lain.
Klien adalah orang yang kurang perduli dengan
lingkungannya, klien sering diam,
menyendiri, murung dan tak bergairah, jarang
berkomunikasi dan slalu bermusuhan dengan
teman yang lain, sangat sensitive.
 Nilaidan keyakinan: pasien percaya akan
adanya Tuhan tetapi dia
sering mempersalahkan Tuhan atas hal yang
menimpanya.
 Kegiatan ibadah: Klien mengaku jarang
beribadah dan mendekatkan diri kepada
Tuhan.
 a. Penampilan:
 pada penampilan fisik: Tidak rapi, mandi dan berpakaian harus di
suruh, rambut tidak pernah tersisir rapi dan sedikit bau,
Perubahan kehilangan fungsi, tak berdaya seperti tidak intrest,
kurang mendengarkan.
b. Pembicaraan:
 Klien hanya mau bicara bila ditanya oleh perawat, jawaban yang
diberikan pendek, afek datar, lambat dengan suara yang pelan,
tanpa kontak mata dengan lawan bicara kadang tajam, terkadang
terjadi blocking.
 c. Aktivitas Motorik:
 Klien lebih banyak murung dan tak bergairah, serta malas
melakukan aktivitas
 d.Interaksi selama wawancara:
 Kontak mata kurang, afek datar, klien jarang memandang lawan
bicara saat berkomunikasi.
 e.Memori
 Klien kesulitan dalam berfikir rasional, penurunan kognitif.
 Maladaptif : Kehilangan batas realita,
menarik dan mengisolasikan diri, tidak
menggunakan support system, melihat diri
sebagai orang yang secara total tidak
berdaya, klien tidak mau melakukan
aktifitas.
Diagnosa Data mayor Data minor

Resiko bunuh Subyektif: Subyektif:


diri - Mengatakan hidupnya tak berguna -
lagi - Mengatakan lebih baik
- Inggin mati mati saja
- Menyatakan pernah mencoba bunuh - Mengatakan sudah bosan
diri hidup
- Mengancam bunuh diri
Obyektif: Obyektif:
- Ekspresi murung - Perubahan kebiasaan
- Tak bergairah hidup
- Ada bekas percobaan bunuh diri - Perubahan perangai
13. Pohon Masalah

Resiko mencederai diri sendiri,


orang lain dan lingkungan

Resiko bunuh diri

Harga diri rendah

Diagnosa Keperawatan
DS: menyatakan ingin bunuh diri / ingin mati saja, tak ada gunanya hidup.
DO: ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba bunuh diri.
Resiko Bunuh Diri
Rencana Tindakan Keperawatan untuk pasien resiko bunuh diri

CATATAN PERKEMBANGAN
 Bunuh diri adalah segala perbuatan seseorang dengan
sengaja yang tahu akan akibatnya yang dapat mengakhiri
hidupnya sendiri dalam waktu singkat
 Penyebab prilaku bunuh diri:
 Faktor Predisposisi :
 1. Diagnosis Psikiatrik
 2. Sifat Kepribadian
 3. Lingkungan Psikososial
 4. Riwayat Keluarga
 5. Faktor Biokimia
 Faktor Presipitasi:
 1. Perilaku Koping
 2. Mekanisme Koping
 Terapi Lingkungan pada Kondisi Khusus Bunuh Diri yaitu
Ruangan aman dan nyaman, terhindar dari alat yang dapat
digunakan untuk mencederai diri sendiri atau orang lain.

Anda mungkin juga menyukai