Anda di halaman 1dari 14

MODUL 2

KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI


DISUSUN OLEH:
YESSI
SANTI WIDIYAWATI 021180437
KEGIATAN BELAJAR I
KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI
Pendekatan kedalam teori akuntansi terdiri dari :
Pendekatan Pragmatik

Pendekatan Sintaktik

Pendekatan Semantik

Pendekatan Normatif

Pendekatan Positif

Pendekatan Naturalis
Adapun penjelasannya sebagai berikut :

A. TEORI PRAGMATIK
• Pada dasarnya pendekatan pragmatik dikelompokkan kedalam
pendekatan pragmatik deskriptif dan pendekatan pragmatik psikologis.
• Pendekatan pragmatik deskriptif bisa jadi merupakan pendekatan yang
paling tua dan paling universal digunakan dalam membangun teori
akuntansi. Pendekatan Pragmatik ke dalam teori akuntansi termasuk
dalam pendekatan induktif yakni pendekatan yang didasari pada
pengamatan secara terus menerus terhadap perilaku akuntan dalam
rangka untuk mengadopsi prosedur-prosedur dan prinsip-prinsip
akuntansi. Dengan kata lain, sebuah teori dapat dikembangkan dari
pengamatan kita terhadap perilaku para akuntan bagaimana mereka
bertindak dalam berbagai situasi. Teori ini dapat diuji dengan cara
mengamati apakah para akuntan berbuat dan bertindak sesuai dengan
teori. Pendekatan ini cukup populer digunakan misalnya untuk
mempelajari bagaimana seorang akuntan dilatih untuk menjadi akuntan
yang terampil dan handal.
Kekurangan pendekatan pragmatis deskriptif antara lain :
• Pendekatan pragmatis deskriptif tidak memasukkan
judgement analitis atas kualitas dari tindakan para akuntan.
Tidak ada suatu penilaian atau assesmet apakah para
akuntan sudah bertindak yang benar dan semestinya
• Pendekatan pragmatis deskriptif tidak memberikan teknik-
teknik akuntansi untuk diuji lebih lanjut sehingga teknik-
teknik yang dihasilkan cenderung tidak berubah.
• Pendekatan pragmatis deskriptif hanya berfokus pada
perilaku para akuntan tidak mengukur unsur-unsur yang
dimiliki perusahaan seperti aset, kewajiban dan
keuntungan
Sterling berpendapat bahwa teori akuntansi
seharusnya memperhatikan fenomena atau gejala-
gejala akuntansi, bukan praktik-praktik yang
dilakukan oleh para akuntan.
Pendekatan pragmatik psikologis berusaha untuk
mengamati respons para pengguna output yang
dihasilkan oleh para akuntan seperti informasi
keuangan. Reaksi yang diambil para pengguna
dijadikan alat bukti bahwa suatu informasi
keuangan bermanfaat dan mengandung informasi
yang relevan.
B. TEORI SINTAKTIK DAN SEMANTIK
• Teori sintaktik adalah teori biaya historis tradisional.
Intrepretasi dari teori tersebut dalam teori semantik bahwa
yang dimaksud dengan input dari sistem adalah transaksi
dan pertukaran yang dicatat kedalam voucher, jurnal dan
buku besar perusahaan. Teori ini hanya mengandung isi
semantik sebagai bagian dari input tidak ada suatu kegiatan
nyata untuk membuktikan suatu hasil dari perhitungan,
misalnya laba atau total aset.
• Pendekatan sintaktik berlandaskan pada argumentasi logis
berdasarkan pada kumpulan premis-premis. Pendekatan
semantik dilandasi oleh bagaimana suatu teori
dihubungkan dengan fakta atau kejadian-kejadian nyata.
C. TEORI NORMATIF
Pendekatan normatif mengalami era keemasan dalam penelitian akuntansi
pada tahun 1950an dan 1960an. Pendekatan normatif berfokus pada rekomendasi
kebijakan dan apa yang harus dilakukan daripada analisa dan praktik-praktik yang
diterima saat ini.
Peneliti yang menggunakan pendekatan normatif ini mendasarkan pada
teori analitik (sintatik) dan empiris (induktif).

Teori normatif lebih berkonsentrasi pada :


• Penciptaan Laba Sesungguhnya (True Income). Teori ini berkonsentrasi pada
penciptaan pengukur tunggal yang unik dan benar untuk aktiva dan laba.
Meskipun demikian, tidak ada kesepakatan terhadap apa yang dimaksud dengan
pengukur nilai dan laba yang benar.
• Pengambilan Keputusan (Decision Usefulness). Pendekatan ini menganggap
bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah untuk membantu proses pengambilan
keputusan dengan cara menyediakan data akuntansi yang relevan atau
bermanfaat.
Secara konsep teori normatif dimulai dengan pernyataan mengenai ruang lingkup dan tujuan
akuntansi, serta asumsi mendasari sistem dan definisi semua konsep pokok.
Para ahli teori normatif juga memiliki asumsi terkait bagaimana perusahaan beroperasi berdasarkan
atas apa yang diamati, prinsip-prinsip akuntansi, dan penjelasan logis mengenai apa yang
dihasilkan oleh akuntansi.
Dalam kebanyakan kasus teori-teori mengenai kebermanfaatan pengambilan keputusan akuntansi atau
decision-usefullness theories didasarkan pada konsep ekonomi klasik mengenai laba dan kekayaan
(profit and wealth) atau pengambilan keputusan rasional. Biasanya dilakukan penyesuaian terhadap
pengukuran biaya historis terhadap inflasi atau nilai pasar dari aset, atau apa yang disebut dengan teori
pengukuran akuntansi. Teori kebermanfaatan keputusan ini didasarkan pada asumsi bahwa :
• Akuntansi harus merupakan sistem pengukuran
• Laba (profit) dan nilai (value) dapat diukur secara tepat
• Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi
• Pasar bisa menjadi tidak efisien karena dapat dipengaruhi oleh para akuntan yang kreatif
• Akuntansi konvensional tidak efisien dalam hal informasi
• Terdapat satu pengukuran laba yang unik
D. TEORI POSTIF
• Selama priode 1970an teori akutansi kembali pada metodologi
empiris yang mengacu pada metodologi positif. Positivisme atau
empirisme berarti bahwa menguji atau menghubungkan hipotesa
atau teori akuntansi kembali pada pengalaman dan fakta-fakta dari
dunia nyata. Penelitian akuntansi aliran positif pertama kali
berfokus pada pengujian empiris dari asumsi-asumsi yang dibuat
oleh para ahli beraliran normatif.
• Teori positif berupaya menjelaskan sebuah proses yang
menggunakan kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan
akuntansi serta penggunaan kebijakan akuntansi yang paling sesuai
untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa mendatang.
• Teori positif pada prinsipnya beranggapan bahwa tujuan dari teori
akuntansi adalah untuk menjelaskan danmemprediksi praktik-
praktik akuntansi.
Perbedaan teori positif dan normatif adalah bahwa
pendekatan normatif bersifat perspektif sedangkan positif
bersifat deskriptif.
Teori positif berkembang karena ketidakpuasan terhadap teori
normatif yaitu :
• Teori normatif tidak mampu untuk menguji secara empiris
• Teori normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran
investor secara individu dari pada kemakmuran secara luas
• Teori normatif tidak mendorong atau memungkinkan
terjadinya alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di
pasar modal
E. PERSPEKTIF LAIN DALAM TEORI AKUNTANSI
• Ada dua perspektif yang muncul dalam perkembangan teori
akuntansi yaitu pendekatan ilmiah dan naturalistik
• Pendekatan ilmiah merupakan pendekatan yang
menggunakan metode-metode ilmiah seperti statistik
untuk menguji suatu fenomena akuntansi
• Pendekatan naturalistik memperoleh pengetahuan tentang
perilaku akuntansi dalam pengaturan secara natural.
Pendekatan dilakukan dengan mengambil pendekatan
penelitian secara fleksibel menggunakan pengamatan dan
tidak terlalu menggunakan metode ilmiah
Perbandingan Penelitian Saintifik dan
Penelitian Naturalis
Penelitian Saintifik Penelitian naturalis

• Realitas dikontruksikan secara sosial


• Reaksi konkret & objektif & sebagai hasil dari imajinasi
Asumsi Ontologis • Akuntansi adalah realitas yang manusia
objektif • Akuntansi adalah realitas yang
dikontruksikan

• Perluasan dari ilmu pengentahuan


• Reductionism
• Bersifat holistik
Pendekatan Epistemologi • Menguji hipotesis individual
• Kompleksitas dunia tidak dapat
• Secara hukum memungkinkan untuk
diselesaikan dengan reductionism
digeneralisasi
• Irreducible laws
• Terstruktur
• Tidak terstruktur
metodologi • Berdasarkan teori sebelumnya
• Tidak berdasarkan teori sebelumnya
• Validasi secara empiris
• Studi kasus
• Formulasi model sintaktis
• Eksplorasi dengan cara yang
• Induksi secara empiris untuk
Metode fleksibel
membangun hipotesis
• Pengalaman atas kejadian atau
• Metode statistik yang cocok
peristiwa
F. Pendekatan saintifik ke dalam akuntansi
Pendekatan saintifik bukanlah pendekatan yang sempurna tetapi merupakan
penemuan manusia untuk membantu kita mempertimbangkan apakah suatu
pernyataan realistis atau tidak.
Penerapan pendekatan santifik pada akuntansi mengalami dua kesalahan
yaitu:
• Kesalahpahaman pertama terjadi karena beberapa pihak berpikir bahwa
tujuan penerapan pendekatan ilmiah ini akan menjadikan seorang
akuntan serta merta juga menjadi seorang ilmuwan, padahal akuntan
adalah praktisi sementara ilmuwan adalah peneliti.
• Kesalahpahaman kedua didasari pemikiran bahwa ilmu pengetahuan
dapat menunjukkan kebenaran absolut, yang argumen tersebut tidak
benar adanya. Ilmu pengetahuan digunakan untuk membantu manusia
dalam menentukan logis atau tidaknya suatu pernyataan. Ilmu
pengetahuan tidaklah sempurna, dan tidak mungkin menemukan
kebenaran absolut di dalamnya.
G. Isu-isu mengenai kontruksi teori audit
• Secara umum kontruksi teori audit mengikuti perkembangan teori
akuntansi meskipun ada jeda di antara keduanya. Literature
terdahulu mengenai audit berfokus pada isu-isu dalam pelaksanaan
audit, seperti penekanan pada deteksi kecurangan, penemuan
kesalahan prinsip-prinsip akuntansi dan verifikasi akun.
Pengembangan teori auditing menggunakan pendekatan
pragmatis pada awal proses dan prinsip auditing.
• American Accounting Association (AAA) pada tahun 1970an
mendirikan komite konsep dasar audit (Comitee on Basic Auditing
Concepts) untuk menyelidiki peranan dan fungsi audit untuk
memberikan rekomendasi bagi proyek penelitian, memeriksa
permasalahan dari bukti dan menerbitkan position paper dalam
ruang lingkup audit oleh akuntan.

Anda mungkin juga menyukai