Anda di halaman 1dari 39

KONSTRUKSI

TEORI AKUNTANSI
Klasifikasi
2

Pragmatic approach
Syntactic Approach
Semantic Approach
Normative Approach
Positive Approach
Naturalistic approach
Teori Pragmatis (1800–1955)
3

Pendekatan pragmatis deskriptif:


 Didasarkan pada pengamatan secara terus
menerus atas prilaku akuntan
 Teori dikembangkan dari bagaimana akuntan
bertindak dalam situasi tertentu
 Diuji melalui pengamatan apakah akuntan
bertindak menurut yang teori katakan
 Merupakan pendekatan induktif
Teori Pragmatis
4

Pendekatan pragmatis deskriptif:


Metode formulasi
Step 1. Analisis seperti apa yang dipraktikkan
akuntan.
Step 2. Hipotesis: “kenapa akuntan melakukan
seperti itu?”
Step 3. Hipotesis diuji secara empiris.
Step 4. Apabila hipotesis berlaku dengan baik
pada semua situasi, hipotesis
dipertimbangkan sebagai sebuah teori.
Teori Pragmatis
5

Pendekatan pragmatis deskriptif:


Keuntungan
 sederhana, mudah memahami dan
mengoperasikan.
 tidak dipengaruhi oleh bias personal
maupun manipulasi oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
Teori Pragmatis
6

Pendekatan pragmatis deskriptif:


Kelemahan
 Tidak kompatibel dengan perubahan
keadaan.
 Tidak berguna jika logika penting untuk
membangun model baru.
Teori Pragmatis
7

Kritik terhadap pendekatan pragmatis


deskriptif:
 Tidak mempertimbangkan kualitas
tindakan akuntan
 does not provide for accounting practices to
be challenged
 Fokus pada prilaku akuntan bukan
mengukur atribut perusahaan
Teori Pragmatis
8

Pendekatan pragmatis psikologis:


 Teori didasarkan pada pengamatan atas reaksi
pemakai output akuntan
 Reaksi yang dihasilkan menjadi bukti output
berisi informasi yang relevan dan bermanfaat
Teori Pragmatis
9

Kritik terhadap pendekatan pragmatis


psikologis:
 Beberapa pemakai mungkin tidak bereaksi
dalam cara yang tidak logis
 Beberapa pemakai mungkin memiliki respon
yang telah dokondisikan
 Beberapa pemakai mungkin tidak bereaksi
Pengujian dilakukan pada sejumlah besar sampel
Pendekatan Induktif
 Melakukan pengamatan dan menarik
kesimpulan
 Generalisasi dibuat berdasarkan pada
pengamatan yang terbatas
 APB Statement No. 4 menggunakan
pendekatan induktif
(Dikutip dari Schroeder)
Teori Sintaktik dan Semantik
11

 Input semantik adalah transaksi dan


pertukaran dicatat dalam voucher, jurnal
dan buku besar

 Input lalu dimanipulasi atas dasar premis dan


asumsi akuntansi biaya historis
Teori Sintaktik dan Semantik
12

 Dikritik karena tidak ada verifikasi empirik


independen atas output yang dihitung

 Output dikritik buruknya syntak yang


tidak akurat yaitu tipe ukuran moneter
berbeda ditambahkan bersama-sama
Syntactic and semantic
theories
13

 The outputs may be syntactically accurate


but nevertheless be valueless due to a lack
of semantic accuracy (a lack of
correspondence with real-world events,
transactions or values)
Syntactic and semantic
theories
14

 Historic cost accounting may produce


‘accurate’ outputs but which nevertheless
have little or no utility
 That is, they are not useful for economic
decision making except to verify
accounting entries
Teori Normatif (1956-1970)
15

 Tahun 1950an dan zaman emas 1960an.


 Rekomendasi kebijakan
 Apa yang harus dilakukan
 Konsentrasi pada:
 Pendapatan sesungguhnya (laba)
 Praktik-praktik yang menambah manfaat keputusan
 based on analytic and empirical propositions

Financial statements should mean what


they say
Teori Normatif (deduktif)
16

 Diawali dengan proposisi dan asumsi dan berakhir


dengan kesimpulan logis.
 Membantu mengembangkan praktik akuntansi
baru dalam dunia yang dinamis.
 Menitik beratkan pada ‘apa yang seharusnya
dilakukan’.
 Teori normatif membantu memecahkan masalah
krusial yang dihadapi akuntan.
Teori Normatif
17

Pendekatan normatif:
Metode formulasi
Step 1. Tentukan tujuan penyajian laporan
keuangan.
Step 2. Buat asumsi atau postulate.
Step 3. Prinsip baru dikembangkan atas dasar
postulates tersebut.
Step 4. Teknik akuntansi baru dihasilkan dari
prinsip tersebut.
Teori Normatif
18

Pendekatan deduktif:
Keuntungan
 Kompatibel dengan perubahan keadaan.
 Berguna sewaktu logika penting untuk
membangun model baru.
Teori Normatif
19

Pendekatan deduktif:
Kelemahan
 tidak sederhana, tidak mudah memahami
dan tidak mudah mengoperasikan.
 dapat dipengaruhi oleh bias personal
maupun manipulasi oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
Perbedaan Pendekatan
Induktif dan Deduktif
20

Point of Inductive Approach Deductive Approach


difference
Necessity It is used for justifying It is used for guiding the new
the existing practice. accounting practice
Basis It depends on “what It depends on “what should be
accountants do”. done”.
Use It is followed for deriving It is followed for deriving
descriptive theory. normative theory.
Advantages & It is simple and easy but It is comparatively difficult.
Disadvantages fails in the changing However, useful in changing
scenario. scenario. Hence, it is dynamic.
Example Historical cost concept, Inflation, Social Responsibility,
entity concept, etc. Human Resource Accounting etc.
Teori Normatif
21

 Pendapatan sesungguhnya (true income):


 Sebuah ukuran tunggal untuk aset
 Sebuah angka laba yang unik dan benar
Teori Normatif
22

 Manfaat keputusan:
 Tujuan dasar akuntansi adalah untuk
membantu proses pengambilan keputusan
pemakai tertentu laporan akuntansi dengan
menyediakan data akuntansi yang
bermanfaat
Teori Normatif
23

Proses keputusan

Accounting Prediction Decision


system of model of model of
company X user user
Teori Normatif
24

Teori normatif:
 Inflation Accounting

 Environment Accounting.

 Social Responsibility Accounting.

 Human Resources Accounting.


Teori Positif (1970-2000)
25

 Berkembang selama tahun 1970an


 Didasarkan pada ‘pengalaman’ atau
‘fakta’ pada dunia nyata.
 Menjelaskan alasan-alasan untuk praktik
yang berjalan
 Memprediksi peran informasi akuntansi
dalam pengambilan keputusan
Teori Positif
26

 Perbedaan utama antara teori normatif


dan teori positif
 Teori normatif adalah prescriptive
 Teori positif adalah descriptive, explanatory
or predictive
Perspektif lain
27

 Pendekatan ilmiah:
 Memiliki asumsi melekat bahwa dunia yang
akan diteliti adalah realitas objektif
 Dilakukan dengan hipotesis
 Memiliki asumsi tersirat bahwa sebuah teori
yang baik berlaku dibawah keadaan yang
konstan lintas perusahaan, industri dan
waktu.
Pendekatan Ilmiah
28

 Metode ilmiah mencakup langkah langkah sebagai berikut:

Tarik kesimpulan

Analisis dan evaluasi data

Kumpulkan data untuk menguji hipotesis

Nyatakan hipotesis yang akan diuji

Identifikasi dan nyatakan masalah yang akan diteliti

Kebanyakan riset akuntansi yang menggunakan


metode ilmiah
Perspektif lain
29

 Kritik terhadap metode ilmiah:


 Penelitian statistik skala besar cenderung
memborong semuanya bersama-sama
 Dilakukan dalam lingkungan yang sering
jauh dari dunia atau perhatian akuntan
Perspektif lain
30

 Pendekatan naturalistik:
 implies that there are no preconceived
assumptions or theories
 Fokus pada masalah dunia nyata
perusahaan yang spesifik
Perspektif lain
31

Alternatif cara memandang dunia:


KATEGORI ASUMSI
1. Realitas sebagai sebuah struktur kongkrit
2. Realitas sebagai sebuah proses kongkrit
3. Realitas sebagai sebuah bidang informasi
kontekstual
4. Realitas sebagai sebuah diskursus simbolik
5. Realitas sebagai sebuah konstruksi sosial
6. Realitas sebagai proyeksi imajinasi manusia
Perspektif lain
32

 Kategori 1 – 3 lebih sesuai menggunakan


pendekatan ilmiah

 Kategori 4-6 lebih sesuai menggunakan


pendekatan naturalistik
Perspektif lain
33
Penerapan pendekatan ilmiah
dalam akuntansi
34

Misconceptions of purpose
 Make scientists out of accounting
practitioners
 Researchers = practitioners

 The desire for ‘absolute truth’


Penerapan pendekatan ilmiah
dalam akuntansi
35

 The scientific method does not claim to


provide ‘truth’
 It attempts to provide persuasive evidence
which may describe, explain or predict
Isu Bagi Auditing
36

 Auditing adalah suatu proses verifikasi


yang diterapkan pada input dan proses
akuntansi
Isu Bagi Auditing
37

 Auditor memberikan opini atas


 Apakah laporan keuangan sesuai dengan
kerangka pelaporan
 Apakah laporan keuangan disajikan dengan
wajar dan benar
Isu Bagi Auditing
38

 The normative era of accounting


coincided with a normative approach to
auditing theory
 The positive ere of accounting has led to a
positive approach to auditing theory
Summary
39

 Many different approaches to theory


formulation in accounting
 Evolution of accounting theory
 positive v. normative
 scientific v. naturalistic

Anda mungkin juga menyukai