Anda di halaman 1dari 6

Bahaya seks bebas

Anggota :
• Adinda khairinnisa
• Asri kusuma dewi
• Azlin Nuha Nuraliya
• Nida Yusti Adila
• Sistya firdhan anjani
• Tami fildzah Nabielah
Referensi I
Penulis buku : Muhajir
Penerbit buku : Yudhistira
Tahun terbit : Maret 2014

A. Maksud dan tujuan pendidikan seks : C. Menghindari seks bebas :


1. Dapat memelihara tegaknya nilai-nilai moral
remaja.  Anak yang pubertas memisahkan tempat tidur.
2. Dapat mengatasi gangguan-gangguan psikis  Ajarkan untuk selalu menjaga pandangan
pada remaja. terhadap lawan jenis.
3. dapat memberi pengetahuan dalam  Ajarkan untuk menhindari berdua-duaan di
menghadapi perkembangan anak.
tempat sepi.

B. Bahaya seks bebas :


 Menciptakan kenangan buruk. D. Pencegahan seks bebas di dalam keluarga :

 Kehamilan dan akibatnya.  Pisahkan tempat tidur anak laki-laki dan


perempuan.
 Pengguguran kandungan dan pembunuhan
bayi.  Jangan membedakan perhatian antara anak
 Penyebaran penyakit. laki-laki dengan perempuan.
 Keterlanjutan dan timbul rasa kurang hormat.  Pisahkan tempat tidur anak laki-laki dengan
perempuan
Referensi II
Penulis buku : drs. Muhajir. M. Ed
Penerbit buku : yusidtira
Tahun penerbit : juni 2007
 Pengertian pendidikan seks  Tempat-tempat yang digunakan
Sex education atau pendidikan seks para remaja untuk melakukan seks
merupakan penerangan yang bertujuan bebas.
untuk membimbing serta mengasuh tiap-tiap Tempat-tempat yang digunakan remaja
lelaki dan perempuan, sejak dari anak-anak dalam melakukan seks bebas cukup
sampai sesudah dewasa, agar mereka bervariasi. Berdasarkan penelitian yang
dapat melakukan sebagaimana mestinya dilakukan di jakarta dan surabaya oleh Dr.
sehingga kehidupannya mendatangkan Biran Affandi dan Dr. Dalana, tempat yang
kebahagiaan dan kesejahteraan bagi umat paling sering digunakan oleh remaja untuk
manusia. melakukan seks bebas adalah rumah sendiri.
Hal ini menunjukkan minimalnya perhatian
orang tua terhadap pergaulan anak.
Tempat-tempat lain yang sering digunakan
remaja dalam melakukan seks bebas, yaitu
hotel,taman,dan sekolah.
Referensi III
Penulis buku : Drs. Roji
Penerbit buku : Erlangga
Tahun penerbit :2006

A. Bagaimana budaya seks bisa muncul ? B. Mengapa kita menolak seks bebas ?
Budaya seks bebas muncul akibat Budaya seks bebas bukan merupakan
pergaulan pria dan wanita yang bebas. budaya bangsa indonesia. Perilaku seks bebas
Pergaulan yang bebas antara pria dan wanita sangat bertentangan dengan norma-norma yang
biasanya menggiring pada melakukan aktivitas berlaku dimasyarakat. Untuk itu, kita harus
seks meskipun tidak terikat perkawinan. menolak budaya seks bebas karena tidak sesuai
dengan kepribadian kita.
Faktor-faktor negatif seperti merebaknya
informasi bertema pornografi di media seks bebas banyak menimbulkan kerugian
massa,dan kurangnya penanaman moral agama, daripada keuntungan. Para remaja yang menjadi
merupakan sebagian faktor yang menyebakan korban seks bebas biasanya sering merasa
munculnya budaya seks. bersalah. Laporan meningkatnya kehamilan di
luar nikah pada para remaja sangat
mencemaskan kita. Keruntuhan moral
merupakan kenyataan yang ada yang harus
dihadapi akibat budaya seks bebas ini.
Referensi IV
Penulis buku : Jaja Suharja Husdarta dan Eli Maryani
Penerbit buku : Pusat perbukuan
Tahun Terbit : Tahun 2010

 Faktor yang memengaruhi perilaku seks


bebas.
1. Kurangnya pendidikan agama dan
moral keluarga
2. Kurangnya pengetahuan seks
3. Fasilitas yang tersedia
4. Larangan berpacaran
Referensi V
Penulis buku : Asep Kurnia, Irwansyah, Lingling Usli
Penerbit buku : Facil
Tahun terbit : 2011

Jenis penyakit menular seksual :


1. Genore -> Disebabkan akibat bakteri Neisselia gonorrheae atau
gonococcus.
2. Sifilis -> Disebabkan oleh Pallidium.

Anda mungkin juga menyukai