Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KASUS PADA KLIEN DENGAN HIV

AIDS DAN PENYALAGUNAAN NAPZA

Oleh : Kelompok 4
1. Fuji Lestari (21117054)
2. Geryl Genoneva Frans (21117057)
3. Hani Nur Azizah B (21117058)
4. Jeihan Archya (21117070)
5. Karin Aurelia (21117071)
6. Meireza (21117081)
7. Mifta Huljannah (21117083)
8. Nur Azizah (21117089)
9. Ramadhoni (21117097)
Dosen Pembimbing : Siti Ramadoni, S.kep,.Ns.M.kep
Pengertian ODHA (Orang dengan HIV/AIDS)

 Orang Dengan HIV/AIDS yang disingkat ODHA adalah orang


yang telah terinfeksi virus HIV/AIDS. Human Immunodeficiency
Virus (HIV) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit
AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem
kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam
melawan infeksi.
 Untuk mengetahui seseorang telah positif tertular virus HIV atau
tidaknya adalah dengan melalui tes darah yang termasuk bagian
dari VCT (Voluntary Counselling and Testing) atau yang dalam
bahasa indonesia disebut dengan KTS (Konseling dan Tes HIV
Sukarela). Tahapan-tahapan VCT adalah sebagai berikut:
a. Konseling Pra tes HIV
b. Tes HIV
c. Konseling Pasca Tes HIV
Penyebab HIV/AIDS

 HIV/AIDS ditularkan melalui darah penderita. Masuknya


HIV/AIDS kedalam tubuh manusia baik secara vertikal dari
ibu ke anak, secara transeksual (homoseksual atau
heteroseksual dengan multipartner), dan horizontal yang lazim
terjadi bila ada kontak antar cairan tubuh terutama darah.
Ciri-ciri Seorang dengan HIV/AIDS

 Seorang yang positif tertular virus HIV (ODHA) mempunyai ciri


sebagai berikut:
a. Tidak ada tanda-tanda khusus pada orang yang tertular HIV
b. Penampilan fisik fisik seseorang bukan jaminan bebas dari HIV,
jika perilakunya berisiko
c. Semua orang bisa terkena HIV dan AIDS tanpa membeda-
bedakan jenis kelamin, usia, suku agama, ras, pendidikan,
pekerjaan, dll.
d. Sebelum HIV berubah menjadi AIDS (umumnya dalam waktu 5-
10 tahun), orang yang tertular HIV tampak sehat dan merasa sehat
seperti orang yang lain yang tidak tertular HIV.
e. Meskipun tampak sehat dan merasa sehat, orang yang tertular
HIV dapat menularkan HIV kepada orang lain.
Risiko yang Diterima ODHA di
Masyarakat Pengobatan HIV/AIDS
a. Diskriminasi  Psikologis dan Aspek Sosial
yang meliputi pengobatan
b. Stigmatisasi
supportive (dukungan), pencegahan
c. Kekerasan dan pengobatan infeksi oportunistik
d. Sensasional dan pengobatan antiretroviral
e. Eksploitasi (ARV).
Pencegahan HIV/AIDS

 Upaya yang dilakukan dalam melakukan pencegahan HIV/AIDS


secara umum adalah dengan memberikan informasi mengenai
penyakit HIV/AIDS kepada kelompok orang yang berisiko tinggi
dalam terkena serangan penyakit ini. informasi yang diberikan
adalah mengenai pola penyebaran dari virus HIV/AIDS sehingga
dengan lebih mudah mengetahui cara pencegahan virus
HIV/AIDS.
Manajemen Kasus

1. Pengertian Manajemen Kasus


 Manajemen kasus adalah pelayanan yang diberikan pada klien
yang rentan agar mereka memperoleh bantuan yang
dibutuhkan dalam sistem pemberian pelayanan yang
terfragmentasi di Amerika. Frankel dan Gelman (1988)
mengatakan bahwa “tujuannya adalah akses pelayanan dan
kordinasi”, yang berkaitan dengan bantuan berbasis
masyarakat untuk memampukan orang-orang menjalani
kehidupannya dalam lingkungan biasa dan bukan lembaga.
2. Tahapan Manajemen Kasus

 Untuk melaksanakan manajemen kasus, pekerja sosial menggunakan


tahapan manajemen kasus yang di adopsi dari tahapan intervensi
pekerja sosial. Tahapan-tahapannya sebagai berikut:
a. Wawancara awal (Intake)
b. Asesmen (Assessment)
c. Perencanaan (Planning)
d. Pelaksanaan (Implementation)
e. Pemantauan (Monitoring)
f. Evaluasi (Evaluation)
g. Pengakhiran (Termination)
Pengertian Penyalahgunaan NAPZA

 NAPZA merupakan perkembangan dari narkoba yang berubah nama


seiring dengan bertambahnya jumlah bahan yang masuk dalam kriteria
narkoba. NAPZA merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif.
 Penyalahgunaan zat adalah penggunaan zat secara terus menerus
bahkan sampai setelah terjadi masalah. Ketergantungan zat
menunjukkan kondisi yang parah dan sering dianggap sebagai penyakit
Rentang Respons Penggunaan NAPZA

 Rentang respons ganguan pengunaan NAPZA ini berfluktuasi


dari kondisi yang ringan sampai yang berat, indikator ini
berdasarkan perilaku yang ditunjukkan oleh pengguna
NAPZA.
1. Eksperimental
2. Rekreasional
3. Situasional
4. Penyalahgunaan
5. Ketergantungan
Faktor Penyebab
Jenis - jenis NAPZA Penyalahgunaan NAPZA
1. Narkotika 1. Faktor Internal
2. Psikotropika a. Faktor Kepribadian
3. Zat Adiktif Lainnya b. Inteligensia
c. Usia
d. Dorongan Kenikmatan
dan Perasaan Ingin Tahu
e. Pemecahan Masalah
2. Faktor Eksternal
a. Keluarga
b. Faktor Kelompok Teman
Sebaya (Peer Group)
c. Faktor Kesempatan
Tanda dan Gejala

opiat ganja Sedatif- alkohol amfetamine


Hipnotik

* eforia * eforia * pengendalian * mata merah * selalu


* mengantuk * mata merah diri berkurang * bicara cadel terdorong
*bicara cadel * mulut kering *jalan * jalan untuk
* konstipasi * banyak bicara sempoyongan sempoyongan bergerak
* Penurunan dan tertawa * mengantuk * perubahan * berkeringat
kesadaran * nafsu makan *memperpanjang persepsi * gemetar
meningkat tidur * penurunan * cemas
* Gangguan * Hilang kesadaran Kemampuan menilai * Depresi
persepsi * paranoid
opiat ganja Sedatif- alkohol amfetami
Hipnotik ne
* nyeri *jarang * cemas * cemas * cemas
* mata dan ditemukan * tangan * depresi * depresi
hidung berair gemetar * muka merah * kelelahan
* perasaan * perubahan * mudah * energi
panas dingin persepsi marah berkurang
* diare * gangguan * tangan * kebutuhan
* gelisah daya ingat gemetar tidur
* tidak bisa * tidak bisa *mual muntah meningkat
tidur tidur * tidak bisa
tidur
Dampak Penyalahgunaan NAPZA

Martono (2006) menjelaskan bahwa penyalahgunaan


NAPZA mempunyai dampak yang sangat luas bagi
pemakainya (diri sendiri), keluarga, pihak sekolah
(pendidikan), serta masyarakat, bangsa, dan negara.

Anda mungkin juga menyukai