Anda di halaman 1dari 24

RESPONSI PRAKTIKUM

SUHU TUBUH

JULIA WINDI GUNADI, dr., M.Kes.

LABORATORIUM ILMU FAAL


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
2016
A. Berbagai Metode Pemeriksaan Suhu Tubuh

B. Pengaruh Berbagai Faktor Terhadap Suhu Mulut

C. Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Suhu Tubuh


Binatang Poikiloterm

D. Pengaruh Penguapan Terhadap Pengeluaran


Panas
Pendahuluan

 Suhu tubuh : keseimbangan antara panas yang diproduksi


tubuh dan panas yang hilang dari tubuh.
 Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat.
 Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan
konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh/termoregulasi
 Manusia termasuk makhluk berdarah panas 
homoiterm/endoterm  suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh
lingkungan. Hewan mamalia dan aves termasuk homoiterm.
 Poikiloterm/ectoterm : berdarah dingin  suhu tubuh
dipengaruhi oleh lingkungan, perubahan suhu sangat fluktuatif
Contoh : ikan, reptil, amfibi.
Perbedaan poikiloterm dan
homoiterm
 Suhu
 BMR, homoiterm sd 17x
BMR poikiloterm ukuran
sama
Hewan berdarah dingin
menghemat energi  Kontrol hipotalamus
dengan hibernasi
Pengukuran Suhu Tubuh

 Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal


suhu inti (core temperature), yaitu suhu yang terdapat
pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga
abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya
dipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C).
 Selain itu, ada suhu permukaan (surface temperature),
yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub
kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat
berfluktuasi sebesar 30°C sampai 40°C.
Pengukuran Suhu Tubuh

 Lokasi pengukuran temperatur tubuh : ketiak (aksila), oral (dibawah


lidah) atau rectal (dubur), ada juga di telinga (tympanic), vagina,
bladder, dahi (temporal artery)
 Suhu rectal/vagina/telinga (37.5 ºC) > oral (36.8 ºC) > aksila
(36.5 ºC)
 Normotermia/eutermia : Oral : 36.8 ± 0.4 ºC. Internal
(rectal,vaginal) : 37 ºC.
 Temperatur rectal lebih tinggi 0,3 – 0,5 oC daripada temperatur
aksila
 Suhu rektal agak konstan bila dibandingkan dengan suhu-suhu di
daerah lain
 Variasi diurnal suhu tubuh : 37.5 ºC dari jam 10 AM-6 PM hingga
36.4 ºC dari jam 2 AM-6 AM
 Umumnya suhu normal : 36.5 ºC-37.5 ºC, perbedaan suhu dalam
sehari biasanya sekitar 0.5 ºC
Pengukuran Suhu Tubuh

 Oral, rectal, dan gut well correlated dengan temperatur inti,


dengan oral yang paling rendah (oral 0.4 ºC lebih rendah drpd
rectal)
 Aksila, tympanic, kulit lainnya poorly correlated dg temperatur
inti. Tympanic >aksila karena temp kulit dipengaruhi faktor luar
(pakaian, udara luar, dll)
 Hasil pengukuran antara pria dan wanita juga berbeda
 Makanan dan minuman panas, mengunyah, merokok, bernapas
dengan mulut tertutup  meningkatkan temp oral
 Makanan dan minuman dingin, bernapas dengan mulut terbuka
(konveksi dan evaporasi)  menurunkan temp oral
Regulasi Temperatur oleh Hipotalamus

 Mekanisme ini
diaktivasi dengan dua
cara :
 Reseptor termal di
kulit memberikan input
ke otak
 Stimulasi hipotalamus
langsung lewat
perubahan
temperatur darah di
area perfusi
Hypothalamus Regulation of Temperature
 Hypothalamus acts as
“thermostat” that makes
thermoregulatory
adjustments to deviations
from temperature norm in
the brain
 Suhu tll tinggi 
denaturated body protein
 death
 Suhu tll rendah 
cardiac aritmia  death
Thermoregulation in Heat
Produksi Panas/Heat Gain

1. Exercise : berat  15x MR, atlit 20x MR


2. Hormon : Tiroid me↑  stim resp aerobik seluler
MR ↑  suhu me ↑
Hormon insulin, GH, testosterone  me ↑
5-15 % MR
3. Sistem Saraf : Exercise/stress Simpatis ↑  NE
dan E  MR me ↑
4. Suhu tubuh : peningkatan 1º  kecepatan reaksi
biokimia meningkat 10 %
5. Makanan : MR me ↑ 10-20 %. Prot>KH dan lemak
Produksi Panas/Heat Gain

6. Usia : MR anak 2x orang lanjut usia/elderly karena


anak dalam masa pertumbuhan
7. Lain2 :
- Jenis kelamin (wanita < pria, kec hamil/laktasi

- Iklim : < di daerah tropis

- Postur : posisi tidur <

- Malnutrisi : <
Thermoregulation
Heat Loss
 Konduksi
 Perpindahan panas antara molekul (padat, cairan, gas)
atau 2 material yang berkontak secara langsung
 3% panas tubuh hilang dengan cara ini (kontak dengan
kursi, pakaian, perhiasan)
 Panas dpt juga diperoleh melalui konduksi : berendam
air panas, karena air mengkonduksi panas 20x lebih
baik daripada udara.
Heat Loss

 Radiasi (~ 10%)
 Perpindahan panas dalam bentuk sinar infrared
antara warmer object dg cooler object tanpa kontak
fisik. Tubuh kita lebih banyak mengeluarkan panas
secara radiasi daripada menyerap dari cooler
object. Bila suhu ruangan 21ºC  60% heat loss tjd
lewat radiasi
 Bila temperatur di sekitar lebih hangat, kita akan
lebih banyak mengabsorbsi drpd mengeluarkan
Heat Loss

 Konveksi (+ conduction 15%)


 Perpindahan panas melalui gerakan cairan (gas atau
cairan) antara area dengan temperatur berbeda.
 Kontak udara atau air dengan tubuh kita  konduksi dan
konveksi.
 Effectiveness depends on how rapidly the air (or water)
adjacent to the body is exchanged.
 Air currents at 4 mph are about twice as effective for
cooling air currents at 1 mph.
Heat Loss

 Evaporasi (~ 22%)
 Konversi cairan menjadi uap.
 For each liter of water vaporized, 580 kcal transferred
to the environment. Extreme exercise  3L  1700
calories of heat
 Heat loss : 700 mL/day : 300 ml udara ekspirasi, 400 ml
dari permukaan kulit (insensible water loss)
 When sweat comes in contact with the skin, a cooling
effect occurs as sweat evaporates.
 The cooled skin serves to cool the blood.
 Higher humidity  lower rate of evaporation
Thermoregulation in Cold

 Vascular adjustments: vasokontriksi


 Muscular activity: otot skelet berkontraksi dengan
siklus repetitif  menggigil. Menggigil maksimal 
produksi panas dlm bbrp menit me ↑ 4x lipat
 Hormonal output: Medula adrenal mengeluarkan
epinephrine and norepinephrine  metabolisme
selular ↑ basal heat production ↑
 Kelenjar tiroid melepaskan hormon thyroid 
metabolic rate ↑
Thermoregulation in Heat

 Vascular adjustments: vasodilatasi


 Perpindahan panas melalui radiasi dan konduksi
 Metabolic rate menurun, tidak terjadi menggigil
 Kelenjar keringat mengeluarkan keringat melalui
nervus simpatis. Saat air menguap melalui kulit 
suhu tubuh turun .
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai