Anda di halaman 1dari 47

PENGEMBANGAN KAWASAN

TANPA ROKOK
DI PUSKESMAS BELAWAE DAN
CAKUPANNYA

SEMINAR Sehari Kawasan Tanpa Asap


Rokok
Sidrap, 28 Mei 2013

Dr.Nurul Nadia hendraini Wulan Luntungan


Second Hand Smoke

Asap rokok utama: Asap rokok sampingan:


 Dihisap dan dikeluarkan  Hasil pembakaran
oleh perokok rokok
 Dihisap oleh perokok
 Konsentrasi bahan
selama 24 detik per berbahya lebih tinggi
rokok
 Dihisap selama 12
menit per rokok
Asap Rokok
 7000 bahan berbahaya
 Sedikitnya 69 penyebab kanker
 Tidak ada batas aman menghisap
asap rokok bagi kesehatan.
 menyebabkan penyakit pada anak
dan dewasa
Usaha Mengurangi Paparan Asap
Rokok
 Mengontrol sumber
paparan
 Memisahkan perokok
dan non-perokok
 Meningkatkan ventilasi

 Memasang pembersih

udara
Memisahkan Perokok dan Non-perokok
dalam satu ruangan tidak berguna

AREA AREA
KENCING DILARANG
KENCING
Usaha Mengurangi Paparan Asap
Rokok
 Mengontrol sumber
paparan

 Memisahkan perokok
dan non-perokok
 Meningkatkan ventilasi

 Memasang pembersih
udara
Kawasan Tanpa Rokok
 Bank

 Fasilitas kesehatan  Fasilitas


olahraga
 Fasilitas pendidikan  Ruang tunggu

 Kendaraan umum  Bandara udara

 Pasar  Tempat makan

 Toko

Tempat-tempat dengan ruangan tertutup


dimana banyak terdapat masyarakat
umum
Kawasan Tanpa Rokok Di Tempat Kerja

 Pekerja yang terpapar asap rokok di kantor


memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker paru
(Fontham et al, 1991)
 Kanker merupakan pembunuh nomor
1 di tempat kerja.
3 dari 100 pasien kanker di tempat kerja
disebabkan asap rokok
(ILO, 2002)
Keuntungan Kawasan Tanpa Rokok Di
Tempat Kerja
 Lingkungan kerja yang aman dan sehat
 Membantu perokok yang ingin berhenti

 Meningkatkan produktivitas

 Menurunkan biaya kesehatan

 Menurunkan biaya pemeliharaan

 Menurunkan risiko kebakaran


Kawasan Tanpa Rokok Di Rumah
 Mengajarkan perokok mengenai risiko merokok
pada keluarga mereka
 Memotivasi perokok untuk merokok di luar rumah
 Menekankan perlindungan bagi:
 Anak-anak
 Wanita hamil
 Orang tua
 Orang sakit
Industri Rokok Menyerang Bukti Ilmiah

Perusahaan
rokok selalu
berusaha
membuat
kontroversi
mengenai
bahaya asap
rokok
Pengembangan Kawasan Tanpa
Rokok oleh Puskesmas Belawae
MEDIA PROMOSI
PELATIHAN PETUGAS PUSKESMAS
SOSIALISASI MASYARAKAT DESA
SOSIALISASI DI
SEKOLAH
KTR DI DESA BUNTU BUANGIN
SURVEY KTR SISWA SMP
Waktu: Rabu, 22
Mei 2013

Tempat: SMPN 04
Pitu Riase,
Belawae

Responden: 52
siswa kelas 1,2,3
SMP
Perilaku merokok Siswa SMP
Tidak Perempuan
perna perok
Laki-laki ok pernah
h
10% 30% merokok
7%
Tidak
pernah
93%
perna
h
merok
ok
60% Usia Pertama Merokok

< 5 tahun 6-8 tahun 8-10 tahun 10-12 12-15 > 15 tahun
tahun tahun
Pengetahuan Akan Bahaya Rokok
pasti tidak mungkin tidak mungkin ya pasti ya
90.4
76.9

48.1
32.7

13.5
9.6 7.711.5 5.8 3.8

Rokok Bagi Merokok Jangka Perokok Pasif


Kesehatan Pendek
Siswa SMP Yang Berpikir Akan Sulit
Berhenti Merokok

Mungkin ya
25%

Pasti tidak
50%
Pasti ya
15%

Mungkin tidak
10%
Melihat Spanduk KTR Dalam 1 bulan
Terakhir dan Keinginan Merokok
Tidak melihat

Tidak, tetap ingin merokok

Ya, ingin berhenti merokok

Ya, tidak ingin merokok

Menolak menjawab

8 dari 10 siswa jadi tidak ingin


merokok setelah melihat spanduk KTR
Keharusan Adanya Larangan merokok
Fasilitas Pendidikan Tempat Ibadah
Tempat Umum lain di Rumah
94.2
78.8
71.2

46

25.0
17.3
1.9 2 3.81.91.9 4 1.91.9

Pasti ya Mungkin ya Pasti tidak menolak


menjawab
Larangan dan Perilaku
Merokok di Sekolah
Terganggu Oleh
Ya Tidak Tidak tahu
Asap Rokok Dalam
96.2 88.5 1 Bulan Ini
menolak
menjawa
b
2%

3.8 3.8 7.7

Melihat Larangan Melihat Orang


Merokok Di yang Merokok di Ya, >
5x
Kawasan Sekolah Sekolah 54%
ya, 1-
4 kali
44%
SURVEY KTR BUNTU BUANGIN

Waktu: 21-22 Mei


2013
Tempat: Desa Buntu
Buangin

Responden: 67
rumah , penduduk
desa Buntu Buangin
usia >15 tahun
EVALUASI KTR DESA BUNTU BUANGIN

 Penduduk berpenghuni tetap desa Buntu Buangin:


74 rumah
 Jumlah rumah dengan perokok sebelum ada KTR
46 rumah

 Yang berhenti merokok setelah program KTR: 10


orang
Status Merokok Penduduk
>15 tahun
Menolak
menjawab
5%

Tidak
pernah
merokok Ya, dalam 6
35% bulan
terakhir
29%
Mantan
perokok
31%
Terganggu asap rokok dalam 1 bulan
terakhir
menolak
2% 2% menjawab
ya, 1-4 x
11%
31%
23% ya, >5x

ya, sering
31%
tidak pernah
terganggu
tidak ada yang
merokok
Merokok Dalam
2% Rumah

ya
49% tidak ada
49%
tidak tahu
Pengetahuan Mengenai Rokok (%)
Berpikir behenti
merokok itu sulit menolak
menjawab
pasti ya
Bahaya perokok pasif
mungkin ya
Bahaya rokok jangka
mungkin tidak
pendek
pasti tidak
Bahaya rokok bagi
kesehatan
Serumah dengan perokok
ya
2%
ya, tapi sudah berhenti
seminggu ini
47% 50% tidak ada yang merokok

tidak tahu

1%
Larangan merokok di
rumah
3% 2% ya
tidak
33%
tidak tahu
62%
menolak
menjawab
Membicarakan KTR
dalam 1 bulan terakhir
(%)
51.6

Menempel stiker
35.5
KTR di rumah

Tidak
23%
1.6

Ya
77%
Berpikir Berhenti Merokok

menolak ya dalam 6 ya > 6 bulan tidak pernah tidak merokok


menjawab bulan terakhir terakhir berpikir
berhenti

4 dari 10 perokok berpikir untuk


berhenti merokok
Mencoba Berhenti Merokok
ya dalam
6 bulan ini
11%
tidak
pernah ya, lebih
merokok dari 6
50% bulan lalu
tidak 29%
pernah
terpikir
berhenti
10%
4 dari 10 perokok mencoba untuk
berhenti merokok
Melihat poster KTR dan
Keinginan merokok
menolak Membicarakan KTR dan
menjawab Keinginan Berhenti
15%
tidak Merokok
tidak, pernah
tetap ingin membic
merokok arakan
3% KTR
ya, jadi 19%
ya, jadi tidak ingin
ingin merokok
merokok 55%
27%
tidak,
tetap ya,
ingin ingin
merokok berhenti
7% merokok
74%
Keharusan Adanya Peraturan KTR
Chart Title
pasti ya mungkin ya pasti tidak
mungkin tidak menolak menjawab
85.5

58
44

22.6
9.7 12.9 13
4.8 1.6 4.8 3 2
0 0 0
Larangan merokok di Pembuatan peraturan Larangan menjual rokok
tempat umum larangan merokok di pada anak< 18 tahun
tempat umum
TERAPI BERHENTI MEROKOK
Terapi kelompok berhenti merokok
 1 orientasi + 7 sesi terapi kelompok
 Peserta: 9 orang laki-laki
 Konsumsi rokok rata-rata: 2 bungkus/hari
 Tempat: rumah Kepala Desa Buntu Buangin
Alasan berhenti merokok
“Supaya hemat” Talakka
“Supaya berkurang sesak-sesak di dada” Subirman

“Ingin berhenti untuk keluarga” Sainuddin

“Ingin berat badan agak naik sedikit” Emmang

“Supaya sehat dan berkurang beban ekonomi”


Syarifuddin
Lama
Usia jumlah rokok Jumlah rokok 7 hr
merokok
(tahun) (per hari) terakhir
(tahun)
40 21 1-2 bungkus Tidak sama sekali

22 10 2-3 bungkus 6-10 batang/hari


29 17 2-3bungkus Tidak sama sekali

42 30 2-3 bungkus 2-4 batang/hari

29 20 1 bungkus 2 hisap (1x)


Lama jumlah
Usia Jumlah rokok 7 hr
merokok rokok (per
(tahun) terakhir
(tahun) hari)
40 20 1-2 bungkus Tidak sama sekali
17 1-2 bungkus Tidak sama sekali
35 15 1-2 bungkus Tidak sama sekali

50 30 1 bungkus Tidak sama sekali


KATA MEREKA YANG MEROKOK...
“Sebaiknya pertemuan untuk membantu orang yang mau
berhenti merokok ini diadakan secara rutin dan
teratur”
(Alimuddin, 21 th merokok)

“Program sangat baik karena lebih sehat dan lebih kuat


kerja selama berhenti merokok. Tapi Sebaiknya waktu
lebih lama dan lebih sering” (Talakka, 30 th merokok)
“Setelah adanya KTR di desa Buntu Buangin, maka saya Ramli dulunya
adalah perokok berat dengan menghabiskan 44 batang satu hari
satu malam, namun setelah adanya program KTR maka terbalik
hanya 12 batang 1 minggu.”
(Ramli, 42 th merokok)

“Masih perlu sosialisasi yang lebih luas untuk orang-orang yang mau
berhenti merokok” (Syarifuddin, 15th merokok)

“Sungguh melancarkan pernapasan..”


(Subirman, 17 th merokok)

“Saya sangat mendukung adanya program KTR, dan saya siap


menaatinya” (Bayu, 10th merokok)
Diskusi
 90% laki-laki dan 7% perempuan siswa SMPN 04
sudah pernah merokok. Usia pertama merokok
paling tinggi pada kelompok 11-12 tahun.
 8 dari 10 siswa jadi tidak ingin merokok setelah
melihat spanduk KTR
 85% penduduk BB terganggu dengan asap rokok
 77% menempel stiker, 62% memiliki larangan
merokok di rumah, 49% ada yang merokok di
dalam rumahnya
Diskusi
 4 dari 10 perokok di BB berpikir untuk berhenti
merokok
 55% tidak ingin merokok setelah melihat poster KTR
 74% berpikir untuk berhenti merokok setelah
membicarakan KTR
 85% penduduk merasa sangat yakin harus ada
larangan merokok di tempat umum
 Terapi kelompok berhenti merokok membantu 7 dari 9
perokok untuk berhenti merokok, dan 2 orang
mengurangi jumlah rokok
“Diharapkan desa Buntu Buangin supaya ke
depan dibuatkan perdes tentang KTR “

“Dengan adanya program


KTR ini di setiap rumah
masyarakat, kantor desa,
BPD, poskesdes, sekolah,
mesjid, dan tempat umum
lainnya bebas asap rokok,
khususnya di dalam
ruangan”

Ramli (mantan kepala desa)

Anda mungkin juga menyukai