Anda di halaman 1dari 15

BAB IX ALAT PEMANDU

PELAYARAN
Anggota :
- Dian Restu
- Eriza Wahyuni
- Faisal Reza
- Lifia Septi R
- Najiburrohman
- Rifda Humaira
PENDAHULUAN

ALAT
ALAT ALAT
PEMANDU
PEMANDU
PELAYARAN PEMANDU PELAYARAN DI
KONTRUKSI PELAYARAN PELABUHAN
TERAPUNG

ALAT
PEMANDU
KONTRUKSI
TETAP
Alat pemandu pelayaran diperlukan untuk
keselamatan, efesiensi dan kenyamanan
pelayaran kapal. Alat ini dapat dipasang di
sungai, saluran, pelabuhan dan di sepanjang
pantai sehingga pelayaran kapal tidak
menyimpang dari jalurnya. Selain sebagai
pemandu pelayaran, alat ini juga berfungsi
sebagai peringatan pada kapal akan
adanya bahaya seperti karang, tempat-
tempat dangkal dan juga sebagai pemandu
agar kapal dapat berlayar dengan aman di
sepanjang pantai, sungai, saluran serta
memandu kapal masuk pelabuhan. Alat
pemandu pelayaran tersebut bisa berupa
konstruksi tetap maupun konstruksi terapung.
Untuk alat pemandu tipe konstruksi terapung
ini berupa pelampung (buoy) yang diletakan
disuatu tempat tertentu

PENDAHULUAN
KEGUNAAN ALAT PEMANDU
PELAYARAN
Keselamatan Pelayaran Kapal
Efesiensi Pelayaran Kapal
Kenyamanan Pelayaran Kapal
PELAMPUNG (BUOY)

 Pelampung Berbentuk Tiang


pelampung berbentuk tiang adalah pelampung yang
tidak bercahaya dan berbentuk tiang panjang yang
terbuat dari kayu atau logam, yang panjangnya bisa
berkisar antara 6 m dan 15 m, disertai dengan tampak di
permuaan air dan diikat dengan rantai yang
dihubungkan dengan beban yang diletakkan didasar
laut.
PELAMPUNG (BUOY)

 Pelampung Bercahaya (Lighted Buoy)


Pelampung bercahaya (Lighted buoy)
adalah pelampung yang bercahaya dan
mempunyai kerangka (menara) yang
tinggi atau konstruksi menara yang terletak
pada konstruksi dasar yang terapung yang
dilengkapi dengan pelampung yang stabil
dan mampu menahan angin. Pelampung
ini dicat dan diberi nomor menurut
posisinya sepanjang kanal atau tempat
lainnya.
 Pelampung dengan Tanda Suara (Sound
Warning Buoy)
Pelampung jenis ini bias dilengkapi dengan
cahaya ataupun tidak. Sumber suara bisa
berupa bel, gong, peluit atau terompet, yang
dioperasikan sesuai gerakan pelampung atau
secara otomatis. Pelampung ini digunakan
pada tempat yang khusus atau tersembunyi
untuk memberikan peringatan pada kapal yang
terkena kabut baik siang maupun malam hari.
 Pelampung (Can Buoy)  Nun Buoy

PELAMPUNG (BUOY)
 Pelampung Berbentuk Bola (Spherical Buoy)

PELAMPUNG (BUOY)
Alat Pemandu Pelayaran Konstruksi Terapung

Kapal Rambu Suar

Rambu suar adalah suatu kapal


kecil dengan bobot 500 ton atau
lebih yang bisa diawaki atau
tidak diawaki yang dilengkapi
dengan lampu otomatis dan
sinyal kabut yang dipasang
ditempat-tempat yang sulit untuk
dibangun mercu suar.
1. Rambu pelayaran pada pier, wharf, dolphin, dsb.
2. Rambu suar pada pemecah gelombang, pantai, dsb.
3. Mercu suar.

ALAT PEMANDU KONSTRUKSI TETAP


1. RAMBU PELAYARAN PADA PIER, WHARF, DOLPHIN,
DSB.
 Ditempatkan pada ujung – ujung
pier, wharf dan dolphin
 Untuk dolphin atau bangunan kecil
ditempatkan satu buah rambu
 Rambu mengeluarkan cahaya putih
2. RAMBU SUAR PADA PEMECAH GELOMBANG,
PANTAI, DSB.

 Merupakan konstruksi tetap yang


diletakkan di ujung pemecah gelombang
pada mulut pelabuhan dan di tempat –
tempat yang berbahaya bagi kapal.
 Dibuat dar konstruksi baja dengan sumber
cahaya berada di puncak bangunan.
 Sumber listrik berasal dari pantai, baterai,
atau gas acetyline.
3. MERCU SUAR

 Konstruksi menara tinggi dengan


lampu suar di puncaknya
 Didirikan di suatu titik di pantai guna
memandu kapal yang akan menuju
pelabuhan
 Juga bisa ditempatkan di karang,
gosong, atau tempat berbahaya
bagi pelayaran
 Bisa dibangun dengan pasangan
batu dan konstruksi baja, dan harus
kuat menahan gelombang.
 Menara harus tinggi agar lampu suar
dapat dilihat oleh kapal dengan
jarak paling tidak 32 km
 Cahaya lampu suar bisa putih atau
berkelap – kelip
 Ada juga mercu suar yang
mengeluarkan sinyal berupa suara
 Kadang – kadang mercu suar juga
dilengkapi stasiun radio
 Di Indonesia terdapat sekitar 110
mercu suar. Pulau Sumatra 40 buah,
pulau Jawa 21 buah, pulau
Kalimantan 16 buah, pulau Sulawesi 15
buah, kepulauan Nusa Tenggara 7
buah, kepulauan Maluku 4 buah dan
pulau Papua 7 buah

Anda mungkin juga menyukai