Anda di halaman 1dari 29

Alat pemandu

pelayaran
 Alat pemandu pelayaran diperlukan untuk keselamatan,
effisiensi dan kenyamanan kapal.

 Alat ini dipasang di sungai, saluran, pelabuhan dan di


sepanjang pantai, sehingga pelayaran kapal tidak menyimpang
dari jalurnya.

 Selain sebagai pemandu pelayaran, alat ini juga berfungsi


sebagai peringatan pada kapal akan adanya bahaya seperti
karang, tempat-tempat dangkal dan juga sebagai pemandu agar
kapal dapat berlayar dengan aman di sepanjang pantai,sungai,
saluran serta memandu kapal ke pelabuhan.
 Alat pemandu pelayaran bisa berupa konstruksi tetap
atau konstruksi terapung yang dilengkapi dengan
menara api, bel, bunyi peringatan lain dan radar.
 Alat pemandu pelayaran tersebut telah distandarisasi.
Alat Pemandu Pelayaran di Pelabuhan
 Alat bantu pelayaran ditempatkan di perairan menuju
pelabuhan dan di daratan, yang berfungsi sebagai
penuntun kapal untuk masuk dan keluar pelabuhan
dengan aman.

 Dengan bantuan alat tersebut pelaut dapat mengetahui


posisi kapal dan jalur yang harus dilalui agar kapal
dapat dengan aman, cepat dan selamat sampai ke
tujuan.
Gambar 1. Rambu pelayaran di pelabuhan
Alat Pemandu Konstruksi Tetap
 Alat pemandu pelayaran dengan konstruksi tetap dapat
dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
• Rambu pelayaran pada pier, wharf, dolpin, dll.
• Rambu suar pada pemecah gelombang, pantai, dll.
• Mercu suar
1. Rambu pelayaran pada pier, wharf dan dolpin
 Untuk mengetaui batas-batas dari pier, wharf dan dolpin
penambat dan bangunan lainnya, maka rambu suar
ditempatkan pada ujung-ujung bangunan fasilitas
tersebut.

 Untuk dolphin, biasanya ditempatkan satu buah rambu


yang mengeluarkan cahaya berwarna putih yang
dipasang pada bangunan.
2. Rambu Suar pada pemecah gelombang dan pantai
 Merupakan konstruksi tetap yang dipasang di ujung
pemecah gelombang pada mulut pelabuhan dan tempat
berbahaya bagi kapal.
 Dibuat dari konstruksi rangka baja berbentuk menara
dengan sumber cahaya berada di puncak bangunan.
 Sumber cahaya bisa berupa tenaga listrik dari pantai,
baterai dan gas acetylene.
 Apabila diperlukan pada puncak menara dipasang radar
reflektor.
Gambar 2. Rambu suar pada ujung pemecah gelombang
3. Mercu suar
 Mercu suar adalah konstruksi menara yang tinggi
dengan lampu suar yang ditempatkan di puncaknya.
 Bangunan ini biasanya didirikan di suatu titik di pantai
guna memandu kapal yang akan menuju pelabuhan.
 Mercu suar juga ditempatkan di karang atau di tempat
berbahaya bagi pelayaran.
 Dibuat dari pasangan batu dan konstruksi baja dan
harus cukup kuat untuk menahan serangan gelombang.
 Menara harus cukup tinggi sehingga lampu suar harus
dapat dilihat oleh kapal yang sedang mendekat, paling
tidak dari jarak 23 km, dengan memperhatikan bentuk
bumi yang bulat.
 Cahaya lampu suar bisa putih atau berwarna atau
berkelap kelip, dan sumber tenaganya bisa berasal dari
arus listrik, baterai atau gas acetylene.
 Ada juga mercu suar yang dilengkapi dengan sinyal
yang memberikan berbagai macam suara.
 Sinyal ini digunakan apabila cuaca berkabut.
 Cara menentukan tinggi mercu suar :


D  3,86 H  H1 
Dengan :
D : jarak horizontal antara kapal dan mercu suar (km)
H : tinggi mercu suar (m)
(H1) : tinggi mata yang memandang di atas permukaan laut (m)
Gambar 3. Mercu suar
Alat Pemandu Pelayaran Konstruksi
Terapung
 Alat pemandu tipe ini berupa pelampung (buoy) yang
diletakkan di suatu tempat tertentu.
 Pelampung ini diberi alat pemberi tanda peringatan
yang bisa berupa lampu, radar reflektor, bel atau bunyi
peringatan lainnya, yang tergantung pada
penggunaannya.
 Sumber cahaya berasal dari baterai listrik atau gas.
 Pada tipe ini alat pemandu pelayaran dapat berupa
kapal rambu suar atau pelampung dengan bentuk telah
distandarisasi.
1. Kapal Rambu Suar
 Berupa kapal kecil dengan bobot 500 ton.
 Digunakan apabila di lokasi, mercu suar sulit dibangun.
 Dengan atau tanpa awak kapal yang dilengkapi dengan
lampu otomatis dan sinyal kabut.
 Lampu ditempatkan pada ketinggian 9-12 di atas muka
air.
 Lambung kapal biasanya di cat merah dan nama stasiun
di cat putih pada kedua sisinya.
 Sumber listrik berasal dari generator.
 Kapal biasanya bertambat dengan satu jangkar.
2. Pelampung (buoy)
 Digunakan sebagai alat bantu pelayaran yang diangker
pada suatu tempat.
a. Pelampung berbetuk tiang (spar
buoy)
 Spar buoy merupakan pelampung berbentuk tiang dan
tipis.
 Terbuat dari kayu/logam dan tidak bercahaya.
 Digunakan pada kanal dengan arus yang cepat atau
pasang surut yang besar.
b. Pelampung berbentuk kaleng (can
buoy)
 Can buoy adalah pelampung yang tidak bercahaya
dengan bagian atas rata.
 Di letakkan di sisi kanan alur menuju pelabuhan.
 Terbuat dari logam, di cat hijau dan diberi nomor ganjil.
c. Nun buoy
 Nun buoy adalah pelampung yang tidak bercahaya,
dengan bagian atas berbentuk kerucut.
 Diletakkan di sebelah kiri alur menuju pelabuhan.
 Terbuat dari logam, di cat merah dan diberi nomor
genap.
d. Pelampung berbentuk bola
(spherical buoy)
 Spherical buoy mempunyai bentuk seperti bola dan
ditempatkan pada tempat khusus misalnya pada kanal
dengan tempat yang dangkal.
 Ada yang diberi lampu dan ada juga yang tidak.
 Dibuat dari logam dan di cat menurut posisinya dan
diletakkan pada tempat yang dangkal.
e. Pelampung bercahaya (Lighted
Buoy)
 Lighted buoy adalah pelampung bercahaya dengan bentuk
seperti menara yang tinggi yang terbuat dari baja.
 Konstruksi menara yang terletak pada konstruksi dasar
yang terapung dilengkapi dengan pelampung yang stabil
untuk menahan angin.
 Dasar yang terapung juga digunakan sebagai tempat
penyimpanan bahan bakar berupa gas acetylene atau
baterai.
 Pelampung ini di gunakan pada kedua sisi alur atau pada
tempat yang khusus sesuai dengan kebutuhan pelayaran.
 Pelampung ini dicat dan diberi nomor menurut posisinya
di sepanjang kanal.
f. Pelampung dengan tanda suara
(sound waring buoy)
 Sound warning buoy adalah pelampung yang dilengkapi
dengan cahaya ataupun tidak.
 Konstruksi dasar digunakan sebagai tempat
penyimpanan bahan bakar, puncak konstruksi diberi
lampu sedangkan sumber suara diletakkan di bagian
bawah konstruksi.
 Tanda suara bisa berupa bel, gong, terompet atau pluit
yang dioperasikan sesuai gerakan pelampung atau
secara otomatis.
 Pelampung digunakan pada tempat khusus atau
tersembunyi untuk memberi peringatan pada kapal
yang terkena kabut pada siang atau malam hari.
 Pelampung di cat dan diberi nomor menurut lokasinya.
 Dan apabila perlu dilengkapi dengan radar reflektor.

Anda mungkin juga menyukai