Anda di halaman 1dari 19

Oleh:

LEGY JUNIARDO ERMAYA, S.Pd.


 Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths,
Weakness, Opportunities, dan Threats terlibat dalam
suatu proyek atau dalam bisnis usaha.

 Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha bisnis atau


proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan
eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai
tujuan itu.

 Analisis ini berdasarkan logika yang dapat


memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kekurangan dan ancaman.
 Untuk mengenali/mengetahui tingkat
kapasitas suatu Organisasi/Badan melalui
pengkajian atas faktor-faktor Internal
(Kekuatan dan Kelemahan) serta faktor-
faktor Eksternal (Peluang dan
Ancaman/Tantangan) yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan Organisasi/Badan tersebut
1) Strenghts (kekuatan) adalah situasi atau kondisi
yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal
dari organisasi atau sebuah program.

2) Weaknesses (Kelemahan) adalah kegiatan-kegiatan


organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau
sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi
tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan itu
terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah
kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan
kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat
dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah
ada.
3) Opportunity (kesempatan) adalah faktor positif yang
muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi
organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.
Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang
dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi
bisa juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang
diangkat.

4) Threat (ancaman) adalah factor negative dari lingkungan


yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau
berjalannya sebuah organisasi dan program. Ancaman ini
adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan
banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of
stream (melawan arus) namun pada kenyataannya
organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum
berkembang.
1. Identifikasi aspek-aspek yang akan dinilai dalam suatu
organisasi.

2. Tetapkan sekup analisis, menyeluruh atau parsial.

3. Susun instrumen untuk melakukan


assessment/pembobotan.

4. Lakukan pembobotan berdasarkan kondisi seobjektif


mungkin.

5. Hitung bobot keseluruhan, tarik kesimpulan dan susun


langkah berdasarkan hasil analisis
1. Jumlahkan total poin masing-masing komponen:
strength, weakness, opportunity dan threath.
2. Seluruh poin strength yang bernilai positif dijumlahkan
dengan poin weakness yang bernilai negatif. Hitung
nilai akhirnya, diperoleh skor positif atau negatif.
Tentukan letak daerah analisisnya berdasarkan kuadran
analisis, apakah berada pada sumbu positif atau sumbu
negatif.
3. Seluruh poin opportunity yang bernilai positif
dijumlahkan dengan poin threath yang bernilai negatif.
Hitung nilai akhirnya. Selanjutnya lakukan langkah
seperti pada penghitungan poin strength.
4. Hasil perhitungan pada kedua sumbu kuadran,
merupakan letak daerah hasil analisis. Ambil keputusan
berdasarkan letak daerah hasil analisis tersebut. Lihat
gambar di bawah ini
CANCEL: Rencana sebaiknya dibatalkan karena tidak ada
daya dukung yang memungkinkan organisasi dapat
sukses menjalankan organisasi tersebut. Terlalu besar
kelemahan ketimbang kekuatan, dan terlalu banyak
ancaman ketimbang peluang.

RECOUNT: Pertimbangkan kembali. Rencana bisa


dilaksanakan, jika sejumlah kelemahan dan ancaman
bisa diantisipasi atau diperbaiki. Atau, bisa juga
pelaksanaan rencana tersebut ditunda atau dibatalkan
sama sekali jika waktu dan potensi yang ada tidak
memungkinkan buat melakukan perbaikan.
GO: Jalankan rencana sesuai agenda/program yang telah
disusun. Kekuatan dan peluang yang dimiliki organisasi
relatif lebih besar ketimbang kelemahan dan ancaman
yang ada, sehingga kemungkinan sukses terbuka lebar.

HELP: Lakukan penguatan terlebih dahulu sebelum rencana


dilaksanakan. Perbaiki kelemahan yang ada, dan susun
terlebih dahulu rencana antisipasi ancaman dengan lebih
baik. Jika ini bisa dilakukan, baru rencana bisa
dilaksanakan
 KUADRAT I: merupakan situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi
yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif. ( Growth oriented
strategy)

 KUADRAN II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman,


perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.
Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang
dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa)

 KUADARAN III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang


sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa
kendala/kelemahan internal. Fokus perusahaan ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

 KUADRAN IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak


menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai
ancaman dan kelemahan internal.
 Analisa ETOP dipergunakan untuk mempertimbangkan
aspek peluang dan ancaman lingkungan ekstern.
 Dengan ETOP penyusun menganalisis masing-masing
faktor lingkungan dengan cara memberi bobot pada
tiap-tiap faktor dan pengaruh kekuatan tiap faktor
lingkungan.
 Sampai pada tahap tersebut, gambaran perusahaan
yang diperoleh masih sebatas pada aspek kualitatif.
Oleh karena itu, kadangkala sebagai usaha
memperjelas, ada upaya melakukan kuantifikasi,
sekalipun tidak dapat meninggalkan peran pendapat
manajemen .
 Salah satu bentuk upaya kuantifikasi adalah dengan
menyusun matriks ETOP
 Pertama, melakukan identifikasi variabel lingkungan yang menjadi
peluang dan hambatan perusahaan berdasarkan salah satu pendekatan
yang tersedia.
 Kedua, memberikan bobot pada masing-masing variabel dari 0 (yang
paling tidak penting) sampai dengan 100 (terpenting). Bobot ini
mencerminkan peran masing-masing variabel setelah dilakukan
evaluasi, sesuai dengan pendekatan yang dipakai.
 Ketiga, masing-masing diberi nilai dari 0,0 (rendah), 0,5 (sedang)
sampai dengan 1,0 (tinggi). Pemberian nilai tidak harus kaku
berdasarkan jarak (rentangan) tertentu. Bisa saja, misalnya
memberikan jarak antara 1 sampai dengan 5 atau antara 1 sampai
dengan 10 dan sebagainya. Yang lebih diperlukan adalah konsistensi
pemberian jarak tersebut dan tafsir yang terkandung didalamnya.
 keempat, bobot dan nilai yang diberikan pada masing-masing variabel
dikalikan, untuk memperoleh nilai tertimbang yang merupakan nilai
akhir dari masing-masing variabel.
 langkah terakhir, seluruh nilai tertimbang sebagai hasil perkalian yang
didapat dari langkah keempat dijumlahkan. Jumlah inilah yang
menggambarkan analisa ETOP.
 USAHA SPEKULATIF
Adalah bisnis yang memiliki peluang sukses yang besar tapi
resiko gagalnya sangat tinggi, jika bisnis ini berhasil akan
mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi sebaliknya
jika gagal akan berakibat fatal.

 USAHA DEWASA
Bisnis yang resiko gagalnya rendah dan mempunyai peluang
sukses yang rendah pula, artinya jika perusahaan gagal
menjalankan bisnisnya akibatnya tidak fatal dan tidak
menderita kerugian yang berarti.

 USAHA IDEAL
Bisnis ini memiliki peluang sukses yang tinggi dan resiko
gagal yang rendah. Posisi ini sangat menguntungkan
perusahaan.

 USAHA GAWAT
Dalam bisnis ini resiko gagalnya tinggi dan tidak punya
peluang untuk sukses. Posisi ini merupakan kondisi yang
tidak menguntungkan bagi perusahaan.
 Analisis
ini dilihat dari sudut pandang
kompetensi dengan segala faktor-faktor
internal yang dimilikinya.

 Faktorini dibandingkan dengan lingkungan


industri dimana ia berada dan atas dasar itu
diterjemahkan pada manajemen perusahaan.
Perusahaan dapat menempati salah satu posisi persaingan strategik
dalam bisnis mereka:
1. Persaingan Unggul (Dominant) posisi perusahaan ditandai oleh :
 kemampuan perusahaan dalam mengendalikan kegiatan pesaing
yang kuat
 kemampuan perusahaan menguasai pilihan alternatif strategik
yang cukup luas.
2. Kuat (Strong)
Perusahaan ini mampu bertindak bebas tanpa membahayakan posisi
jangka panjang pasar walaupun pesaing berbuat apa saja yang
mereka kehendaki atau bertindak aktif.
3. Aman (Favourable)
Pada posisi ini perusahaan memiliki kekuatan tertentu, yang dapat
dipakai pada stretegi tertentu dan dapat memperbaiki kondisi diatas
rata-rata.
4. Bertahan (Tenable)
Perusahaan ditandai dengan ciri-ciri memiliki potensial yang cukup
untuk mempunyai kekuatan untuk menjamin kelangsungan usaha.
Kemampuan laba hanya pada tingkat marjinal, akan tetapi peluang
memeperbaiki posisi dibawah rata-rata.
5. Lemah (Weak)
Posisi ini ditandai dengan hasil dan kinerja yang kurang memuaskan
tetapi ada peluang untuk memperbaiki posisi, mempunyai peluang
memperbaiki posisi asal dapat mengamati kekuatan untuk
mengahadapi kelemahan sekarang.
6. Tidak ada harapan (Avoid)
Peforma saat ini sama sekali tidak memberikan peluang sama sekali
untuk bisa bertahan. Dengan mengetahui posisi strategik ini maka
kita dapat mengetahui peluangpeluang sukses perusahaan khususnya
dihubungkan dengan daur siklus hidup perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai