Anda di halaman 1dari 15

KASUS 1

{
ANDI WIWIT PRATIWI ALDANITA
(0302016011)
MUHAMMAD ANGGA JULZAEL (0302016099)
ALDENA CINKA NAURATEFIDA (030.17.004)
ANNISA FITRI CAHYARINI (030.17.012)
BIMO WAHYU PRABOWO (030.17.023)
DHIKA DWI WAHYUNI ( 030.17.033)
ERIKA SITI AZHARI (030.17.042)
FARRAS SHAVIRA (030.17.049)
HUSNATUSSA’ADAH (030.17.059)
KHAIRUNNISA (030.17.068)
MOH. FAHMI SURATINOYO (030.17.077)
SKENARIO
 JUDUL : MENGAPA ANAKKU BELUM BERBICARA?
 Seorang ibu datang membawa anak yang berusia 3 tahun. Ia
mengeluhkan bahwa pada saat ini anaknya belum dapat
berbicara dengan lancar. Anak tsb sudah pernah melakukan
tes pendengaran dan ambang pendengaran dalam batas
normal. Dokter yang memeriksa mencurigai adanya kelainan
pada susunan saraf pusat yang mempengaruhi perkembangan
bahasa anak tsb.
 Dokter menjelaskan bahwa untuk seseorang dapat memahami
apa yang dikatakan oleh orang lain maka terdapat are diotak
yg bertugas untuk menerima dan menginterpretasikan kata-
kata yang didengarnya dan kemudian akan ada bagian otak
yang akan merancang kata-kata yang akan diucapkan
 KATA KUNCI : proses input sensori, registrasi informasi,
respon motorik, interpretasi kata-kata dan memberikan
respon verbal
KLARIFIKASI ISTILAH

1. AMBANG PENDENGARAN : suara paling lemah yang


masih bisa didengar
2. SISTEM SARAF : 1 dari 2 sistem regulasi tubuh yang
mengkoordinasikan aktivitas terutama yang melibatkan
interaksi dengan lingkungan eksternal
3. RESPON MOTORIK : serat yang mempengaruhi atau
menghasilkan gerakan
4. SISTEM SARAF PUSAT : terdiri dari otak dan medula
spinalis yang menerima masuknya lingkungan eksternal dan
internal dari neuron aferen
Identifikasi masalah

1. Anak berumur 3 tahun, tidak dapat berbicara


lancar
2. Tes pendengaran (+) dan ambang pendengaran
normal
3. Ada kelainan pd susuan saraf pusat yang
mempengaruhi perkembangan bahasa.
Brainstorming
Anak 3th

Tes pendengaran (+)


Belum bisa berbicara
dan ambang
dengan lancar
pendengaran dbn

Dokter
memeriksa Bagian-
bagian
otak

SSP otak

Fungsi untuk
Kelainan Medula mengatur aspek
SSP spinalis bahasa
Sistem saraf
pusat (histology)
Kulit Kepala
Tengkorak

Dura meter
Membran Arakhnoid
Arteri

Ruang Subarakhnoid

Pia Meter
Otak

Tengkorak dan lapisan meninges Vena


pembungkus otak

Sumber: Gartner L. Color textbook of histology.


Hal:212
Korteks Pia
serebelum meter
Substansi
Grisea

Substansi
Alba

Serebelum (potongan transversal)

Sumber : diFiore’s Atlas of histology with functional


correlations hal: 149
SISTEM SARAF PUSAT
(OTAK)
MEDULA SPINALIS
Respon sensorik & motorik
sistem saraf pusat
Respon motorik
sistem saraf pusat

rangsangan di teruskan dari


sensorik di korteks
sematosensorik ke korteks
motorik primer u/ merespon
supaya bisa melakukan gerakan
pd organ organ tertentu.
Respon sensorik sistem
saraf pusat
 Informasi (sentuhan, tekanan, panas, dingin, nyeri)
disalurkan ke korteks somatosensorik (di bagian
depan lobus parietalis).
 Setiap bagian didalam korteks somatosensorik
menerima masukan somestatik dari suatu bagian
tubuh
 Korteks somatosensorik di tiap tiap sisi otak
menerima masukan sensorik dari sisi tubuh yang
berlawanan.
 Korteks somatosensorik menentukan lokasi sumber
masukan sensorik dan memperkirakan derajat
intensitas rangsangan.
Jalur korteks untuk mengucapkan
kata yang dilihat atau didengar
Golongan Neurotransmitter Fungsi
Golongan 1 Asetilkolin (ACh) Mengatur memori, perasaan,inervasi
otot-otot rangka dan menyebabkan efek
inhibisi pada beberapa ujung saraf
parasimpatik perifer, misalnya inhibisi
jantung oleh nervus vagus.
Golongan 2 Neropinefrin Mengatur keseluruhan aktifitas dan
suasan pikiran (peningkatan
kesadaran).
Golongan 2 Dopamine (DA) Sebagai inhibitor
Golongan 2 Serotonin sebagai penghambat jaras rasa sakit
dalam medula spinalis, dan kerjanya
sebagai penghambat di daerah sistem
saraf yang lebih tinggi diduga untuk
membantu pengaturan suasana hati
seseorang, juga menyebabkan tidur.
Golongan 3 Glutamat (GLT) Sebagai eksitator
Golongan 3 GABA Sebagai inhibitor
Golongan 3 Glisin Sebagai trnasmitter inhibitorik
Golongan 4 Nitrat oksida Memengaruhi eksitabilitas neuron
dalambeberapa detik, menit, atau lebih
Daftar pustaka

 Gartner LP, Hiatt JL. Buku ajar berwarna


Histologi. Edisi ke 3. saunders elsevier, 2014.
halaman 198
 Guyton CA, John EH. Buku ajar fisiologi
kedokteran. Edisi ke 11. saunders, 2007.
halaman 550-551

Anda mungkin juga menyukai