OLEH:
Benediktus Renald Kayame
PEMBIMBING:
dr. Duma S. Siahaan, Sp.An-KIC
POIN-POIN PENTING
Berdasarkan pedoman dari ACOG operasi elektif harus ditunda pada pasien
yang hamil sampai pasien tersebut melahirkan. Jika darurat harus dilakuakan
opersai tapi sebaiknya pada trimester kedua.
Ketika seorang wanita hamil menjalani prosedur operasi, hal yang terpenting
adalah tim medis harus bekerja sama dan berkordinasi dengan jelas sebelum
prosedur pembedahan dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi
pasien dan janin.
Kehamilan memiliki beberapa efek sistemik. Hal ini dapat bervariasi dari apa yang dapat dianggap
sebagai respons fisiologis normal tubuh terhadap kehamilan.
Perubahan
Perubahan sistem ginjal
gastrointestinal
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mewajibkan pelabelan obat untuk memasukkan kategori
penggunaan-dalam-kehamilan (A, B, C, D, atau X) berdasarkan bukti medis (Kotak 2)
penelitian terkontrol tidak menunjukkan Tidak ada bukti risiko janin pada manusia.
adanya risiko pada wanita hamil trimester studi reproduksi hewan pun telah
A pertama terhadap janin (tidak terdapat bukti B menunjukkan efek buruk,studi terkontrol pada
akan resiko selanjutnya atau resiko mimim wanita hamil menujukan efek buruk (selian
terhadap janin) penurunan fertiliats) pada wanita trimester
pertama.
Pnalanisamy et all 2012; mengatakan bahwa Terdapat beberapa bukti bahwa propofol dan ketamin dapat
memberikan efek perkembangan saraf pada hewan tetapi efek pada janin manusia belum jelas
Rosenberg et all 1983; mengatakan bahwa Ada laporan diazepam menyebabkan langit-langit mulut
sumbing namun penelitain dibantah pada penelitian selanjutnya,
Jika obat penenang atau hipnotik diberikan akan menyebabkan distress pernapasan pada neonatal
ANESTESI INHALASI
Paparan terhadap nitrous oxide(N20) akan membuat peningkatan aborsi spontan, hal ini pertama kali dilakukan pada
petugas gigi (rowland et all 1995)
Phalanisami 2012, Terdapat bukti yang cukup kuat bahwa efek neurodevelopmental terhadap binatang namun
efeknya terhadap janin manusia masih tidak jelas.
Partick et all 2012; Ketika alasan untuk penggunaan opioid dikenal, 41%
pasien melaporkan penggunaan opioid digunakan untuk prosedur bedah
OBAT ANTIINFLAMASI NONSTEROID
Bloor et all tahun 2013; penggunaan obat nsid Pada trimester pertama,
beberapa penelitian telah menunjukkan peningkatan risiko aborsi spontan
dengan NSAID
Pada trimester ketiga, NSAID harus dihindari karena adanya risiko janin seperti adanya
cidera pada ginjal dan penyempitan ductus arteriosus.
ANESTESI LOKAL & VASOPRESOR
Anestesi lokal
• Sephard et all 2010; Sebagian besar anestesi lokal aman kecuali untuk kokain yang
merupakan teratogenik. Hulse et all 1997; anesti lokal diberikan pada akhir kehamilan,
penggunaan kokain telah diidentifikasi sebagai faktor risiko untuk solusio plasenta.
Vasopresor
• Rietman et all 2011Secara historis, efedrin telah menjadi vasopresor pilihan tetapi
banyak penelitian telah mengkonfirmasi keamanan fenilefrin dalam pengobatan
hipotensi maternal.
IONIZING RADIATION (RADIASI PENGION)
1. Antagonis reseptor Histamin H2 seperti famotidine dan ranitidine yang bekerja dengan meningkatkan pH
lambung
2. Agen prokinetik, seperti metoclopramide, yang mendorong peningkatan motilitas gastroinstetinal saluran cerna
bagian atas dan menurunkan tonus sfingter esofagus
3. antasaid non-partikulad, natrium sitrat, yang meningkatkan PH lambung menjdi lebih dari 2,5
REKOMENDASI INTRAOPERASI (ACOG)
Menurut Pendapat Komite ACOG, setelah prosedur, detak jantung janin harus dinilai
dan pemantaun kontraksi