Anda di halaman 1dari 52

MODUL DASAR-3

INTERVENSI PENGHAPUSAN
STIGMA DAN DISKRIMINASI

Disajikan Pada TOT Layanan Tes HIV-2019


TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti materi peserta mampu
memahami tentang intervensi penghapusan
UMUM Stigma dan Diskriminasi dalam pelayanan
kesehatan kepada pasien di fasyankes.

Setelah mengikuti materi, peserta mampu :


1. Menjelaskan tentang stigma dan
diskriminasi
KHUSUS 2. Menjelaskan tentang SOGIE
3. Menjelaskan tentang pentingnya intervensi
penghapusan Stigma dan Diskriminasi

Training of trainer
Pokok Bahasan

1. Stigma dan diskriminasi


2. SOGIE
3. Pentingnya intervensi penghapusan Stigma
dan Diskriminasi
PB 2. Stigma dan Diskriminasi
Berbagi Pengalaman Mengenai
Stigma & Diskriminasi
ISU STIGMA DISKRIMINASI ODHA
DI FASYANKES

source : penelitian Riri Maharani


Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKes Hang Tuah Pekanbaru 2014
Temuan
• Anggapan Bahwa ODHA adalah Orang Yang Tidak
Benar
• Wanita yang Positif HIV tidak Boleh Punya Anak
• Pemberian Kode khusus Pada Status Pasien ODHA
• Petugas Kesehatan Menggunakan APD yang Berlebihan
• Pelecehan Secara Lisan
• Tidak Melakukan Pemberian Informed Consent
• Perbedaan Perlakuan Pada Pasien ODHA
• Isolasi
Cerita petugas
• ...”Kasurnya dibakar, pokoknya semua
semuanya dibakar, itu yang paling seram yang
saya dengar”...
• ”Di ruang operasi petugas kesehatan
menggunakan pakaian seperti astronot kalau
mengoperasi pasien HIV/AIDS” .
• “Pake handscoon 3 lapis kalau menangani
pasien HIV/AIDS
• ”Tempat pembuangan sampah kami masih dibedakan dan
diberi kode B20”...
• ” kalau berobat di RSUD, apalagi diruang VCT, langsung suka
memvonis orang mati”
• .”Waktu dirawat diruang VIP juga masih dibedain, padahal
masuk VIP agar lebih perhatian, namun ketika saya
bandingkan bangsal kok hampir sama aja , nggak ada
dokternya juga, perawatnya masuk kayak orang ketakutan.
Hanya di depan kamar dia disediakan baskom, pokoknya
ada semua, khusus semuanya peralatan dia”...
• ” petugas yang antar makanan, ngantar makanannya
cuman sampai depan pintu kamar aja,, tidak masuk”
Kamar Operasi
• ”Karena kan penyakit HIV salah satu penularannya
adalah melalui darah,,nah kalo mereka operasi kan
mengeluarkan darah tu, jadi mau nggak mau harus
memakai pakaian seperti itu (pakaian astronot)…yaa
yang pastinya untuk safety nya”
• Pernyataan diatas didukung oleh petugas kesehatan di
salah satu rumah sakit yang menyatakan bahwa
diruang operasi petugas wajib menggunakan pakaian
khusus yang menyerupai pakaian astronot.
• Tindakan tersebut dianggap sebagai tindakan
pengamanan/safety bagi petugas.
Cerita di layanan dokter gigi
• ”Waktu saya pergi kedokter gigi, jadi pas saya duduk dikursi
pelayanannya,,ibuk itu kan pegang status RM saya,,tanpa sengaja
dia liat kode nomornya saya,,langsung berubah ekspresinya terkejut
melihat kode itu,(saya liat sendiri ekspresinya berubah), dokter itu
tiba – tiba menoleh kekamar belakang membilang
keperawatnya,”heeehhh kok nggak bilang itu pasien HIV dengan
suara agak berbisik, kemudian dia balik lagi,, dia pake sarung
tangan, pakai kacamata,, terus pakai masker juga,, disuruhnya saya
membuka mulut,,kemudian dilihatnya,,,Oh ini nggak pa
pa...(padahal waktu itu gigi saya berlobang,,jadi niat mau dicabut
biar nggak sakit lagi)….tetapi nadanya ketus seperti mau marah
marah,,padahal awalnya ramah – ramah aja,,bilang gini ” liat
giginya..hmmm nggak pa pa ini,,,Tapi kan buk saya dirujuk tadi disini
disuruh cabut buk,”siapa bilang,”Nggak pa pa kok”, Kan saya yang
dokter gigi,,bukan mereka...ya sudah sana keluar”...”
Memandikan jenazah
• “Kalau ada orang positif HIV meninggal,
memandikan dirumah sakit biayanya beda,
kalau orang yang positif 2 juta, kalau orang
nggak ketahuan statusnya, bisa jadi positif bisa
jadi nggak itu hanya 300 ribu rupiah.
• kalau orang positif, dipakaikan plastik.
• Kalau memandikan jenazah pasien HIV/AIDS
langsung pakai jas hujan
Setelah dilatih
“Kalo pada awalnya, kita karena belum tau apa
itu HIV,hanya mungkin mendengarkan HIV itu
sudah mengatakan itu adalah monster, pada
awalnya,, tetapi karena kita sudah diberi ilmu
dan juga pelatihan dan melihat kenyataannya,
bahwa HIV itu tidak menakutkan,,hanya
perilakunya yang mau kita ubah untuk mau
berperilaku yang sehat kepada masyarakat”
Kekhawatiran petugas
• ”Yaaa pada saat menangani pasien HIV/AIDS
perasaan cemas pasti adalah,, karena kita
tidak tau pori – pori tangan kita terluka..tubuh
kita terluka, sendal kita, mungkin pada saat
operasi kita kejatuhan cairan darah, cairan
ketuban yang pada saat secsio itu biasanya
muncrat tu...tetap kita ada cemas dalam
menanganinya”
• Diskriminasi Pada ODHA Dalam Pelayanan Kesehatan Dalam penelitian ini
ditemukan berbagai macam bentuk diskriminasi yang diterima oleh ODHA
maupun keluarga serta teman sesama ODHA yang dirawat dirumah sakit.
• Ada yang dilecehkan secara lisan dengan menyebut penyakit HIV dengan
nada yang lantang
• pemberian kode pada status pasien HIV, tempat pembuangan sampah
yang masih dibedakan,
• pelayanan kesehatan yang tidak memadai/lambat dalam menindak
lanjutin tindakan terhadap ODHA, pelayanan yang berbeda (perbedaan
perlakuan pada pasien saat menjalankan perawatan meskipun sudah
memilih ruang VIP, pemberian makan dibawah pintu, seprai tidak diganti-
ganti) dan penggunaan alat pelindung yang berlebihan, diisolasi, serta
melakukan tindakan medis tanpa memberikan informed consent sebelum
tindakan dilakukan (vasektomi secara paksa pada pasien yang melahirkan
dengan tindakan operasi section cesar dan pemeriksaan darah).
Stigma
• Ciri negatif yang
menempel pada
pribadi seseorang
karena pengaruh
lingkungannya.
Stigma(Kesepakatan ahli psikologi sosial)

• Labeling : yaitu pemberian cap pada seseorang


• Stereotyping : tindakan menyamaratakan
seseorang dalam satu kelompok setelah hanya
mengenal satu atau beberapa diantaranya
• Cognitive separation : yaitu anggapan bahwa
seseorang berbeda secara kognitif
• Emotional reaction : reaksi emosional
STIGMA  DISKRIMINASI
• Dari Mana Asalnya?
– Ketidak Tahuan
– Ketakutan (Infeksi Atau Kekuasaan)
– Norma Yang Berlaku – Hukum Positif
– Rendah Diri

• Tidak Muda Dihapus Hanya Dengan Sekedar Info


Atau Bukti Empiris
• Stigma Membuat Orang Enggan Mencari
Pengetahuan/Bukti
Proses Stigmatisasi
• Stigma aktual (actual) atau stigma yang
dialami (experienced)

• Stigma potensial atau yang dirasakan (felt)

• Stigma internal atau stigmatisasi diri


Tidak selalu bersifat tunggal
Contoh stigma Ganda:

WPS

Stigma
Ganda
Positif
HIV
Faktor-faktor yang mempengaruhi stigma
terhadap Orang dengan HIV-AIDS:

• HIV-AIDS, penyakit mematikan


• HIV-AIDS, penyakit karena perbuatan
melanggar susila, kotor, tidak bertanggung
jawab
• Orang dengan HIV-AIDS, sengaja menularkan
penyakitnya
• Kurangnya pengetahuan yang benar tentang
cara penularan HIV
Stigma terhadap ODHA
Terhadap penyakitnya
• Isu tentang penyakit mematikan
• Ganas tidak ada obat
• Penuh penderitaan dan Mengerikan
Stigma terhadap perolehan penyakit
• Aktivitas seksual
• Narkoba suntik
• Homoseks
Stigma pada ODHA berdampak luas pada Pende
rita, keluarga, teman , perawat atau dokter
Diskriminasi

Pembedaan perlakuan
terhadap sesama warga
Negara (berdasarkan
warna kulit, golongan,
suku, ekonomi, agama,
dsb)
BENTUK BENTUK
DISKRIMINASI

PELECEHAN
MENJAUHI

CUEK
PENOLAKAN

MENGABAIKAN ANTIPATI TDK PEDULI


MENGEJEK

Training of trainer
• Efek Stigma dan Diskriminasi bagi
korban?
DISKRIMINASI  KERENTANAN

• MANUSIA AKAN MELAKUKAN APA


SAJA UNTUK BERTAHAN HIDUP
• JIKA HAK-HAK DASARNYA DILANGGAR,
TETAP AKAN BERUSAHA MEMENUHI
KEBUTUHANNYA WALAU SANGAT
BERISIKO
• DISKRIMINASITIDAK ADANYA
PENGAKUAN, KRIMINALISASI,
HILANGNYA PERLINDUNGAN,
ABSENNYA TINDAKAN
UNAIDS

• stigma dan diskriminasi terkait dengan HIV


sebagai ciri negatif yang diberikan pada
seseorang sehingga menyebabkan tindakan
yang tidak wajar dan tidak adil terhadap
orang tersebut berdasarkan status HIV-nya
TEMPAT – TEMPAT MUNCULNYA
STIGMA DAN DISKRIMINASI

TEMPAT KERJA

LINGKUNGAN LAYANAN
SOSIAL KESEHATAN

STIGMA &
DISKRIMINASI
MEDIA SEKOLAH

SISTEM
PERADILAN ORGANISASI
&POLITIK KEAGAMAAN

Training of trainer
FAKTOR PENYEBAB
INTERNAL EKSTERNAL

1. Masalah 1. Kurangnya
Psikologis pengetahuan
2. Ketidak mampuan masyarakat tentang
beradaptasi HIV AIDS.
3. Tekanan jiwa 2. Kurangnya sosialisasi
4. Rasa malu tentang
5. Rasa ketakutan penanggulangan HIV
6. dll AIDS yang di lakukan .
3. Mitos yang
berkembang di
masyarakat

Training of trainer
Konteks Stigma dan
Diskriminasi

• Razia
Hukum&Kebijakan
• ???

• Lingkunganpendidikan
• Tempatkerja
Institusi •

Sistemlayanankesehatan
Institusikeagamaan
• Program HIV-AIDS

• Lingkungantempattinggal
Masyarakat • Pasar
Konteks Stigma dan
Diskriminasi (lanjutan)

• Inti
Keluarga • Besar

• Dirisendiri
Individu • Orang lain

• Cetak
Media • Audio
• Visual
PB 3. Pentingnya Intervensi
Penghapusan Stigma dan
Diskriminasi
Pengaruh stigma dan diskriminasi
terhadap HIV

• Memperlambat tes HIV

• Menyembunyikan status hasil tes reaktif

• Kurangnya mencari layanan HIV


Upaya yang dilakukan al:
Pelatihan desentisisasi petugas

Perbaikan Sikap (Attitude)

Perbaikan Keterampilan (Skill)


Cara menghadapi Stigma dan
Diskriminasi

Atasilah masalah stigma


Jadilah contoh yang Berbagilah pada orang ketika Anda melihatnya
baik lain dirumah, tempat kerja
& di masyarakat

Bantulah orang untuk


Lawanlah stigma Think big. Start small.
bertindak melakukan
melalui kelompok Act now!
perubahan
Mengatasi stigma secara
Individual:

Hindari kata-kata yang menstigma

Dengarkan dan dukung Keluarga ODHA

Kunjungi dan dukung Keluarga ODHA

Dorong ODHA gunakan layanan tersedia (konseling, tes HIV,


pengobatan medis, ART), dan rujuk pada siapapun yang dapat
menolong
Kesimpulan

• Stigma dan diskriminasi merupakan penghambat utama upaya


pencegahan dan penanggulangan HIV & AIDS
• Stigma dan diskriminasi sudah ada sebelum infeksi HIV AIDS
• Stigma & Diskriminasi merupakan pelanggaran Hak Asasi
Manusia
• Stigma lahir dari perilaku untuk mengubah diperlukan perbuatan
nyata , bukan permohonan dan slogan saja
• MELAYANI DAN MEMASTIKAN BAHWA SETIAP ORANG BERHAK
MEMPEROLEH PELAYANAN YANG SAMA
• BELAJAR, CARI INFORMASI DAN PENGETAHUAN
• EMPATI -- SEANDAINYA ANDA…
PB1. SOGIE
Kepanjangan SOGIEB

merupakan kepanjangan
dari:
SOGIE Sexual Orientation, Gender
Identity, Expression

Dalam bahasa Indonesia:


Orientasi Seksual,
Identitas Gender, Ekspresi
Gender
terdiri dari: Ketertarikan secara
• Homoseksual seksual (fisik) dan
• Biseksual emosional (psikis)
• Heteroseksual seseorang terhadap jenis
• Aseksual kelamin tertentu

ORIEN
TASI ketertarikan
SEKSUAL secara seksual dan
Orientasi Seksual emosional tidak berdiri
sendiri, saling terkait.
seseorang tidak bisa
dikenali berdasarkan Jika salah satu saja
penampilan – fisik luar bukan Orientasi
Seksual
Seseorang
terlahir dengan
Orientasi Seks-nya
masing-masing...
bagaimana terdiri dari:
seseorang • Laki-laki
mengidentifika • Perempuan
sikan dirinya • Transgender
sesuai dengan (mis. Waria)
gender tertentu IDENTI
TAS Identitas Gender

Identitas Gender
GENDER seseorang tidak bisa
diketahui hanya
seseorang belum tentu berdasar penampilan
sama dengan Jenis – butuh pengakuan
Kelamin yang dan kejujuran dari
dimiliki orang tersebut
bagaimana
seseorang selanjutnya
mengekpresikan sisi
maskulin, feminin atau
adrogynous dalam penampil
an, perilaku, sikap dalam
kehidupan kesehariannya
Ekspresi
Ekspresi Gender
seseorang yang Gender
terlihat belum
tentu/berkaitan
dengan ORIENTASI
SEKSUAL orang
tersebut
seseorang bersifat
mempunyai
otoritas penuh
mutlak!
untuk
tubuhnya!
OTORITAS
ATAS TUBUH

Tidak ada satu orang


Orang lain tidak berhak pun, termasuk orang
mengatur dan apa yang terdekat dengan kita
akan kita lakukan dapat mengintervensi
keputusan diserahkan segala sesuatu yang
kepada kita ada di tubuh kita
Keragaman SEKSUALITAS
JENIS IDENTITAS EKSPRESI ORIENTASI PERILAKU
KELAMI GENDER GENDER SEKSUAL SEKSUAL
N
PEREMP PEREMPUAN FEMININ HOMOSEKS MASTURBAS
UAN UAL I / ONANI
LAKI- LAKI-LAKI MASKULI BISEKSUAL
LAKI N ORAL SEKS
INTERSE WARIA ANDROG HETEROSEKS
KS (Transgender YN UAL
VAGINAL
) ASEKSUAL SEKS
ANAL SEKS
adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
untuk mendapatkan kepuasan seksual akibat RIMMING
dorongan seks yang muncul, bisa dilakukan
sendiri atau dengan bantuan orang lain...
dan merupakan hal
berisiko adalah...

IDENTI EKSPRE ORIENTA


JENIS
KELA
MIN
≠ ≠ ≠
TAS
GENDER
SI
GENDER
SI
SEKSUAL ≠ PERILA
KU
SEKSUAL

LSL muncul RISIKO TERINFEKSI


berkaitan HIV & IMS
dengan perilaku berkaitan dengan
seksual antar pilihan perilaku
sesama laki-laki seks seseorang
Belajar tentang SOGIE penting karena

menghargai
mengingatkan dan menerima
kembali bahwa : KERAGAMAN
SOGIE seseorang yang ada
menghargai
BUKAN yang mengakibat PERBEDAAN
kan orang tersebut beri-
siko terinfeksi
HIV & IMS tidak gampang
menilai dan
memberikan tidak
label negatif MENGHAKIMI
kepada seseorang seseorang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai