Manajemen K3 Kontraktor (PCRA & ICRA) Rev 02
Manajemen K3 Kontraktor (PCRA & ICRA) Rev 02
00
PRA-CONTRACTOR RISK
ASSESSMENT (PCRA) DALAM
SISTEM MANAJEMEN K3
KONTRAKTOR
MOD-TR-RS-001.REV.00
1
MOD-TR-RS-001.REV.00
MOD-TR-RS-001.REV.00
2
MOD-TR-RS-001.REV.00
MOD-TR-RS-001.REV.00
Pendahuluan
Mengapa PCRA harus dikembangkan dan
diimplementasikan?
• Persyaratan peraturan dan perundangan.
• Kemanusiaan.
• Dampak terhadap operasi / aktifitas Operator.
• Dampak Lingkungan.
• Tujuan Bisnis.
• Peningkatan K3.
3
MOD-TR-RS-001.REV.00
Tahapan PCRA
1. Perencanaan.
2. Pra-Kualifiakasi (Penilaian Kemampuan K3)
3. Tender dan Pemenang Tender.
4. Pre-mobilisasi.
5. Mobilisasi.
6. Eksekusi / Pelaksanaan.
7. De-mobilisasi.
8. Evaluasi Akhir dan Penutupan.
MOD-TR-RS-001.REV.00
4
MOD-TR-RS-001.REV.00
MOD-TR-RS-001.REV.00
10
5
MOD-TR-RS-001.REV.00
11
MOD-TR-RS-001.REV.00
12
6
MOD-TR-RS-001.REV.00
13
MOD-TR-RS-001.REV.00
Perencanaan
Jadwal Kontrak
• Perencanaan Pre-Mobilisasi.
• Mobilisasi dan demobilisasi.
14
7
MOD-TR-RS-001.REV.00
• Tujuan
Menyaring Kontraktor, seusai dengan pengalaman dan
kemampuan yang diharapkan .
• Proses
Semua kontraktor harus melalui Prakualifikasi kecuali:
- Pekerjaan dengan resiko rendah.
- Masih mempunyai nilai PQ (Pra-Qualification) yang
berlaku.
- Jika tanggung jawab K3-nya di ambil alih oleh User.
15
MOD-TR-RS-001.REV.00
16
8
MOD-TR-RS-001.REV.00
17
MOD-TR-RS-001.REV.00
Pra Kualifikasi
• Komitmen dan Kepemimpinan K3.
• Tujuan, Kebijakan dan Strategi.
• Organisasi, Tanggung Jawab, SDM, Manajemen
Subkon, Standar Kinerja.
• Penanganan bahaya dan dampak.
• Perencanaan dan Prosedur.
• Pemantauan atas pelaksanaan dan kinerja.
• Prosedur Audit.
• Nilai Pra-kualifikasi terdahulu terhadap aspek K3.
• Ciri tambahan lainnya.
18
9
MOD-TR-RS-001.REV.00
Workshop
19
MOD-TR-RS-001.REV.00
(3) Tender
• Penyiapan Dokumen lelang Operator
• Sasaran dan Program K3
• Rencana K3.
• Prosedur Kerja.
• Jadwal kerja, pelatihan, kompetensi, dll.
• Pra Lelang dan Kunjungan Lapangan.
• Evaluasi Lelang, Peninjauan Lokasi dan Audit
kontraktor.
• Penetapan Pemenang.
20
10
MOD-TR-RS-001.REV.00
Tender
Menetapkan Kriteria Evaluasi Tender
• Biaya.
• Kemampuan teknis.
• Reputasi kontraktor.
• Jadwal pekerjaan.
• Metode kerja dan Rencana K3 Proyek.
• Kinerja K3 Kontraktor.
21
MOD-TR-RS-001.REV.00
Tender
Kriteria K3 Kontraktor dinilai atas dasar :
• Hasil Penilaian langsung K3 kontraktor.
• Kemampuan kontraktor mengidentifikasi bahaya
dan risiko atas pekerjaan yang ditawarkan.
• Catatan tindakan perbaikan yang harus dilakukan
terhadap kinerja K3 kontraktor.
22
11
MOD-TR-RS-001.REV.00
Tender
Dokumen tender yang berhubungan dengan K3, dapat
meliputi :
• Kerangka kebijakan K3 Operator
• Sasaran dan Program K3 Operator
• Ruang Lingkup, dan bahaya serta resikopekerjaan
• Daftar Resiko K3 yang spesifik (mis. Penyebaraninfeksi)
• Mode Kontrak yang ditawarkan
• Persyaratan Jenis dan Jadwal pelatihan sertainduksi
• Spesifikasi minimum persyaratan pre-mobilisasi dan
mobilisasi
23
MOD-TR-RS-001.REV.00
Tender
Dokumen Tender yang berhubungan dengan K3,
meliputi :
• Persyaratan K3 yang harus dipenuhi kontraktor, Bahayadan
Risiko pekerjaan.
• Rencana K3 Proyek (disesuaikan dengan mode 2 & mode3)
• Penghentian pekerjaan, jika ada ketidaksesuaian / insiden
K3 atau pelanggaran terhadap persyaratan K3 yang telah
ditetapkan.
• Metode kerja, dan biaya biaya K3 yangspesifik.
• Tanggung jawab K3 Kontraktor utama, terhadap kinerja K3
sub-kontraktor.
24
12
MOD-TR-RS-001.REV.00
MOD-TR-RS-001.REV.00
Pemenang Tender
Setelah penetapan pemenang tender, maka kilen
akan melakukan :
• Rapat penjelasan dengan kontraktor untuk Finalisasi
rencana K3 proyek.
• Menyetujui Rencana K3 proyek.
• Kontraktor segera melakukan Implementasi rencana K3
proyek.
(Jika memungkinkan Operator memberi umpan balik
terhadap peserta yang gagal menjadi pemenang)
26
13
MOD-TR-RS-001.REV.00
Workshop
27
MOD-TR-RS-001.REV.00
(4) Pre-mobilisasi
• Kick off meeting
Kontraktor melakukan kick of meeting setelah kontrak
dimenangkan, untuk mengenal lebih jauh tentang
pemberi Kerja, termasuk sub kontraktor yang
dipekerjakannya
• Orientasi Lapangan K3
• Pelatihan K3
28
14
MOD-TR-RS-001.REV.00
29
MOD-TR-RS-001.REV.00
Pre-mobilisation Audit
Operator melakukan pre-mobilisasi audit, meliputi :
• Peralatan dan area / lokasi yang digunakan
• Peralatan K3
• Sistem dan prosedur komunikasi
• Sistem pencegahan pencemaran lingkungan
• Lokasi dan sistem keamanan, termasuk pekerja yang digunakan
• Unsur lokal / setempat, dan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan
setempat
• Identifikasi bahaya dan penilaian risiko, perlengkapan medis, dan prosedur
tanggap darurat / medivac
30
15
MOD-TR-RS-001.REV.00
(5) Mobilisasi
Aktifitas yang prinsip meliputi :
• Kick off meeting Lapangan
• Mobilisasi personil utama dan peralatan kontraktor
• Meninjau ulang Rencana K3, rencana tindakan serta
sasaran dan program
• Tugas dan tanggung jawab / prosedur komunikasi,
antara kilen dan kontraktor
• Melakukan orientasi dan pelatihan spesifik mengenai
Pekerjaan, disesuaikan dengan rencana K3
• Melaksanakan Audit Mobilisasi (jika diperlukan)
31
MOD-TR-RS-001.REV.00
Workshop
32
16
MOD-TR-RS-001.REV.00
(6) Pelaksanaan
• Pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan mode
yang ditetapkan, ruang lingkup, risiko proyek, dan
tingkat supervisi dari Operator.
• Operator dan kontraktor mempunyai personel yang
ditunjuk dalam rangka menjalankan sistem K3 yang
telah disepakati.
• Operator dan kontraktor bersama sama melakukan
pemantauan terhadap aktivitas pekerjaan dan
pelaksanaan rencana K3, dan Operator memberikan
bantuan jika diperlukan.
33
MOD-TR-RS-001.REV.00
Pelaksanaan
Kompetensi Kontraktor, meliputi
• Kompetensi personel kunci
• Pelaksanaan dan komitmen kontraktor
• Pelatihan K3
• Pelaksanaan Rencana K3
• Reaksi Tanggap Darurat
34
17
MOD-TR-RS-001.REV.00
Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pekerjaan, maka Operator
memastikan :
• Manajemen Puncak kontraktor mempunyai komitmen
terhadap isu-isu K3.
• Pemenuhan klausul K3 dalam kontrak dan menjalankan
Rencana K3.
• Memenuhi standar kinerja K3 Operator.
• Kontraktor memantau kualitas, kondisi dan terintegrasi
dengan proses K3, alat & peralatan
35
MOD-TR-RS-001.REV.00
Pelaksanaan (lanjutan)
Dalam pelaksanaan pekerjaan, maka Operator
memastikan :
• Kontraktor menjalankan Pertemuan rutin K3, pertemuantool
box
• Kontraktor menjalankan dan / berpartisipasi dalam ujicoba
(drill) tanggap darurat.
• Melakukan manajemen perubahan, jika ada perubahan risiko,
akibat perubahan ruang lingkup pekerjaan.
• Melaporkan jika ada ketidaksesuaian, insiden, dan melakukan
penyelidikan, serta melakukan tindak lanjut.
• Mendokumentasikan kegiatan K3
36
18
MOD-TR-RS-001.REV.00
37
MOD-TR-RS-001.REV.00
(7) De Mobilisasi
Dalam Perencanaan K3 Proyek dipastikan ada
perencanaan tentang de mobilisasi, yang minimal
mengatur tentang:
• Tanggap Darurat
• Site Restoration dan Re-installment
• Pengelolaaan dan pembuangan Limbah
• Identifikasi Bahaya
38
19
MOD-TR-RS-001.REV.00
MOD-TR-RS-001.REV.00
ICRA
Analisis Risiko dan Pengendalian Infeksi
20
MOD-TR-RS-001.REV.00
Definisi ICRA
• ICRA (Infection Control Risk Assessment) adalah
proses menetapkan risiko potensial dari transmisi
udara yang bervariasi dan kontaminasi melalui air
kotor dalam fasilitas pelayanan kesehatan selama
konstruksi, renovasi dan kegiatan maintenance.
• Kegiatan ICRA merupakan multidisiplin, proses
kolaborasi yang mengevaluasi jenis/macam kegiatan
konstruksi dan kelompok risiko untuk klasifikasi
penetapan tingkat.
OSHA TrainingInstitute 41
MOD-TR-RS-001.REV.00
Lingkup ICRA
– Fokus pada pengurangan (reduksi) risiko infeksi.
– Bertindak sepanjang tahap perencanaan, desain,
konstruksi, renovasi, pemeliharaan fasilitas, serta..
– Mengoordinasikan dan mempertimbangkan
pengetahuan mengenai infeksi, agen infeksi, dan
perawatan lingkungan, membuat organisasi
mampu mencegah potensi kejadian yang tidak
diharapkan.
21
MOD-TR-RS-001.REV.00
Tujuan
43
MOD-TR-RS-001.REV.00
44
22
MOD-TR-RS-001.REV.00
MOD-TR-RS-001.REV.00
23
MOD-TR-RS-001.REV.00
MOD-TR-RS-001.REV.00
24
MOD-TR-RS-001.REV.00
Elemen
ICRA memiliki 3 elemen umum:
1. Desain
2. Konstruksi
3. Mitigasi
MOD-TR-RS-001.REV.00
Desain
• Desain biasanya diperlukan bagi perencanaan jangka
panjang bagi bangunan yang baru atau direnovasi dan
menambahkan elemen “sentuhan akhir dan
permukaan” yang baru, fitur kritis sepanjang
penggunaan fasilitas. Pertimbangan termasuk:
– Jumlah, lokasi, dan tipe isolasi infeksi airborne dan
ruang isolasi (protective environment room)
– Lokasi ventilasi dan filtrasi khusus, seperti ruang
tunggu IGD.
– Alur udara dan ventilasi diperlukan di ruangoperasi,
isolasi, laboratorium, dan ruang khususlainnya.
– Sistem saluran air yang membatasi kuman patogen
yang dibawa air (waterborne).
– Sentuhan akhir dan permukaan.
25
MOD-TR-RS-001.REV.00
Konstruksi
• Bangunan dan area yang diantisipasi terpengaruhi oleh
konstruksi harus mengikuti pertimbangan sebagaiberikut:
– Dampak mengganggu pelayanan esensial terhadap pasien dan
karyawan.
– Menentukan bahaya (hazard) spesifik & menentukan tingkatan
masing-masing.
– Lokasi pasien berdasarkan kerentanan terhadap infeksi &
penentuan risiko masing-masing.
– Dampak potensi pemadaman, atau kedaruratan dan
perlindungan pasien selama pemadaman yang terencana
ataupun tiba-tiba.
– Penilaian aktivitas konstruksi luar dan dalam.
– Lokasi bahaya yang dikenal.
MOD-TR-RS-001.REV.00
26
MOD-TR-RS-001.REV.00
Kontrol
• Penghalang pengisolasi
• Penghalang fisik
– Sementara
MOD-TR-RS-001.REV.00
Penghalang Pengisolasi
• Semi-permanen
– Corex
– Melamine
– FRP
– Sintra
• Permanen
– Dinding Gypsum
27
MOD-TR-RS-001.REV.00
Penghalang Pengisolasi
• Eksteroir
– Robust wall
• Ruang antar dinding
bertekanan negatif.
MOD-TR-RS-001.REV.00
28
MOD-TR-RS-001.REV.00
Pengontrolan Tekanan
• Mesin tekan udara
negatif dengan
filter/sawar HEPA
– Menggunakan tekanan
yang tepat
– Udara bisa dilepas ke
dalam maupun ke luar
ruangan
• Segera vakum HEPA lantai
dan dinding sebelum
digunakan
– Jangan membuang udara
vakum melalui sistem
saluran HVAC
MOD-TR-RS-001.REV.00
29
MOD-TR-RS-001.REV.00
MOD-TR-RS-001.REV.00
30
MOD-TR-RS-001.REV.00
Kontrol Debu
• Higienitas Pribadi
– Jika debu banyak
• Vakum HEPA pakaian
sebelum meninggalkan
tempat kerja
• Penutup badan, sepatu
bot, penutup kepala
mungkin diperlukan saat
keluar dari area kerja
menuju area pasien.
• Dicantumkan detilnya
pada rencana kontrol
infeksi.
MOD-TR-RS-001.REV.00
31
MOD-TR-RS-001.REV.00
MOD-TR-RS-001.REV.00
Proses ICRA
• Disesuikan dengan elemen ICRA, dengan
memerhatikan:
– Dampak pekerjaan (konstruksi)
– Pasien yang terkena dampak
– Agen-agen infeksius
– Mencegah dan/atau mengurangi dampak proyek.
32
MOD-TR-RS-001.REV.00
Jangan Lupa...
• Komite PPI harus melakukan konfirmasi terhadap:
– Saring udara telah memenuhi atau melebihidesain.
– Hubungan tekanan (udara)
– Kondisi bebas debu
– Tidak ada jamur berlebihan di lingkungan
• Pastikan pembersihan akhir dilakukan
– Dilakukannya pembersihan pada tiap tahanan yang
esensial
MOD-TR-RS-001.REV.00
Jangan Lupa...
• Tim PPI melakukan tes
efisiensi filter
– Bisa menggunakan
penghitung partikel
laser.
– Di luar dan di dalam @ 1
mikron
– Diharapkanpengurangan
berkat penyaringan
33
MOD-TR-RS-001.REV.00
PPI juga...
Menginspeksi secara visual adanya debu
Melakukan samping jamur di udara
MOD-TR-RS-001.REV.00
68
34
MOD-TR-RS-001.REV.00
69
MOD-TR-RS-001.REV.00
TIPE A Dinding meliputi pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang tidak menghasilkan debu
atau memerlukan pembongkaran dinding atau akses ke langit-langit selain untuk
pemeriksaan yang kelihatan.
TIPE B Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang menghasilkan debu minimal Termasuk, tetapi tidak
terbatas pada :
Pembukaan tidak lebih dari satu ceiling ubin per 10 ubin
Pemasangan kabel telepon dan komputer
• Pembongkaran dinding atau atap dimana penyebaran debu dapat dikontrol
• Renovasi kecil dari suaturuangan
• Pengamplasan dinding basah
• Akses ke ruang terbuka
70
35
MOD-TR-RS-001.REV.00
71
MOD-TR-RS-001.REV.00
72
36
MOD-TR-RS-001.REV.00
MOD-TR-RS-001.REV.00
II. 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah 1. Lap permukaan kerja dengan pembersihan/
debu udara dari penyebaran ke atmosfer; desinfektan;
2. Air kabut permukaan kerja untuk 2. Wadah yang berisi limbah konstruksi sebelum di
mengendalikan debu pada waktu transportasi harus tertutup rapat
pemotongan; 3. Pel basah dan/atau vakum dengan HEPA filter,
3. Seal pintu yang tidak terpakai dengan vakum sebelum meninggalkan area kerja;
lakban; 4. Setelah selesai, mengembalikan sistem
4. Blokir dan tutup ventilasi udara; HVACdimana pekerjaan dilakukan.
5. Tempatkan tirai debu di pintu masuk dan
keluar area kerja;
6. Hilangkan atau isolasi sistem HVAC (Heating,
Ventilation, dan Air Conditioning) yang
sedang dilaksanakan;
74
37
MOD-TR-RS-001.REV.00
75
MOD-TR-RS-001.REV.00
Langkah Lanjutan...
• Langkah Ke 5: Identifikasi kegiatan di tempat khusus, misalnya ruang
perawatan, ruang farmasi /obat,dst.
• Langkah Ke 6: Identifikasi masalah yang berkaitan dengan: ventilasi,
pipa ledeng, listrik dalam hal terjadinya kemungkinan pemadaman.
• Langkah Ke 7: Identifikasi langkah-langkah pencegahan,
menggunakan penilaian sebelumnya, apa jenis barriernya (misalnya
barriernya dinding yang tertutup rapat ). Apakah HEPA filter
diperlukan ? (Catatan : Selama dilakukan konstruksi maka area yang
direnovasi/konstruksi seharusnya diisolasi dari area yang
dipergunakan dan merupakan area negatif terhadap sekitarnya).
• Langkah Ke 8: Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air.
Apakah ada risiko akibat merusak kesatuan struktur (misalnya :
dinding, atap, plafon).
76
38
MOD-TR-RS-001.REV.00
Langkah Lanjutan...
• Langkah Ke 9: Menentukan apakah pekerjaan dapat dilakukan
selama bukan jam pelayanan pasien.
• Langkah Ke 10: Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah
ruang isolasi/ruang aliran udara negatif yang memadai.
• Langkah Ke 11: Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah
dan tipe tempat/bak cuci tangan.
• Langkah Ke 12: Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan jumlah minimum
bak/tempat cuci tangan tersebut ?
• Langkah Ke 13: Apakah PPIRS/ IPCN setuju dengan rencana relatif
terhadap utilitas ruangan bersih dan kotor.
• Langkah Ke 14: Rencanakan untuk membahas masalah pencegahan
tersebut dengan tim proyek (misalnya :arus lalu lintas, rumah
tangga, pembersihan puing, bagaimana dan kapan).
77
MOD-TR-RS-001.REV.00
Simpulan
• ICRA merupakan proses berkesinambungan prakonstruksi
hingga pascakonstruksi di rumah sakit yang melibatkan banyak
pemangku kebijakan dan ahli di bidang PPI guna menyiapkan
proyek agar dapat aman dan mengurangi potensi infeksi akibat
proses konstruksi maupun renovasi.
• Semua jenis rencana pembangunan, renovasi, atau konstruksi
di rumah sakit memerlukan ICRA. Dari yang kecil hingga yang
besar.
• Penentuan ICRA dapat dibantu dengan matriks, dan
disesuaikan dengan keperluan rumah sakit.
• ICRA merupakan salah satu program kerja yang dapat
dilaksanakan oleh Komite/Tim PPI di rumah sakit.
39
MOD-TR-RS-001.REV.00
Terimakasih
40