SAFETY MANAGEMENT
SYSTEM
Oleh :
Giawan Lussa, SH., M.Hum.
PENGERTIAN
CSMS adalah sustu sistem manajemen untuk mengelola
kontraktor yang bekerja di lingkungan perusahaan.
CSMS adalah suatu sistem manajemen K3 yang diterapkan
kepada kontraktor, meliputi beberapa elemen K3 yang sesuai
dengan standar yang diacu (ISRS, ANSI, OHSAS, PP No.50
Tahun 2012, dll.)
CSMS adalah metode operasi pengendalian yang sistematis
dan terorganisir untuk mengontrol, memonitor, dan
memperbaiki pelaksanaan program K3 kontraktor pada
setiap jenis kegiatan yang menjadi tanggungjawab pemegang
kontrak utuk mencegah kerugian pada unit bisnis yang
dijalankan.
MANFAAT CSMS
Menjembatani SMK3 perusahaan dengan SMK3 kontraktor,
perusahaan memberikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
SMK3 kontraktor.
TUJUAN CSMS
Memastikan kontraktor telah memenuhi standar dan kriteria K3
yang diterapkan perusahaan.
Alat untuk memelihara dan memajukan kinerja K3 di
lingkungan kontraktor.
Mencegah timbulnya kerugian akibat aktifitas kerja kontraktor;
Pembagian taggungjawab K3 antara perusahaan dan
kontraktor;
Memperoleh kontraktor yang profesional.
ALASAN PERLUNYA MENERAPKAN CSMS
Tahap Kualifikasi
1. Penilaian risiko
2. Pra kualifikasi
3. Pemilihan
Tahap Pelaksanaan
1. Aktifitas awal pekerjaan
2. Pada saat pekerjaan berlangsung
3. Evaluasi akhir
Penilaian Risiko
Menilai dan menakar risiko aktifitas pekerjaan yang akan
dikontrakkan
Mengkategorikan risiko dengan kategori rendah, menengah,
dan tinggi.
Pemilihan / Seleksi
Untuk memilih kontraktor terbaik di antara yang mengikuti
tender,
Aktifitas Awal Pekerjaan :
1. Pre job activity meeting at office;
2. Pre job activity meeting at site;
3. Rencana kerja (Work Plane);
4. Review potential hazards and safety aspec;
5. Emergency response plan and procedure;
6. Pre job safety meeting – site;
7. Orientasi lapangan;
8. Finalization all safety requirement; dan
9. Pelatihan K3.
Pada Saat Pekerjaan Berlangsung
1. Inspeksi K3 (safety Inspection);
2. Program K3 (safety program),
3. Safety meeting;
4. Safety inspection;
5. Safety promotion;
6. Safety communication;
7. Emergency drill and exercise; dan
8. Incident investigation.
Evaluasi Akhir
Merupakan langkah penilaian kinerja K3 kontraktor selama pra-
kualifikasi dan pekerjaan berlangsung. Hasil evaluasi akan
disimpan di data bank, menjadi bahan pertimbangan apakah
kontraktor tersebut layak untuk mendapat pekerjaan yang akan
datang
KINERJA KESELAMATAN KERJA
1. Safe working hours;
2. Frequensi rate dan Severity rate;
3. Masalah-masalah K3;
4. Laporan kecelakaan, kerusakan, kejadian, nyaris celaka dan
anomali; dan
5. Pelatihan yang diadakan.
DOKUMEN CSMS
1. Kuisioner CSMS;
2. Logo perusahaan;
3. Struktur organisasi;
4. Company profile perusahaan;
5. Foto copy bukti pemeriksaan kesehatan;
6. Foto copy bukti ikut asuransi kesehatan;
7. Gambar gedung kantor;
8. Foto copy sertifikat pelatihan K3;
9. Foto copy kunjungan Top Manajemen / Direktur ke proyek;
10. Daftar nama pekerja/buruh
11. Bukti pelatihan penanggulangan kebakaran;
12. Data isian CSMS yang pernah dibuat;
13. Foto copy penghargaan K3 yang pernah diperoleh;
14. Daftar peralatan yang digunakan;
15. Foto copy sertifikat keahlian;
16. Kotak P3K dan daftar isinya;
17. Bukti keanggotaan organisasi perusahaan (Kadin, dll.);
18. Daftar APD;
19. Presdue evakuasi.
20. Dll.
TAHAPAN CSMS
ADMINISTRATIF IMPLE,MENTASI
RISK ASSESSMENT
PRA KUALIFIKASI
SELEKSI
JIB IN PROGRESS
EVALUASI
PROSES KONTRAK
1. RISK ASSESSMENT
Bertujuan mengetahui tingkat risiko suatu pekerjaan yang akan
diserahkan kepada kontraktor.
Untuk menyesuaikan potensi bahaya dengan kemampuan kontraktor
menjalankan pekerjaan dengan aman.
Sebagain dasar menentukan kriteria kontraktor yang sesuai
melaksanakan pekerjaan
Penentuan Risiko
Sifat pekerjaan
Lokasi kerja
Potensi bahaya di tempat kerja
Potensi / kualifikasi kontraktor
Pekerjaan simultan
Lamanya pekerjaan
Pengalaman dan keahlian kontraktor
Klasifikasi Risiko
A. Risiko diukur dan diberi peringkat :
Rendah
Medium
Tinggi
B. Klasifikasi “Impact” Risiko :
Personnel safety and health risks
Bussiness impacts
Klasifikasi Pekerjaan
Pekerjaan kontraktor diklasifiklasikan menurut tingkat
risiko/bahaya
Pekerjaan diklasifikasi atas :
Risiko tinggi (H) : Nilai min 80
Risiko sedang (M) : Nilai min 70
Risiko rendah (L) : Nilai min 60
JENIS PEKERJAAN dan RISIKO
B. Method :
Information concerning the contractor’s capabilities in HSE areas.
C. Key Points :
Identify scope of work & establish contract strategy
Identfy bidders
Perform HSE assessment
Identify areas needing improving
Approve contractor & make arrangements
PRE-QUALIFICATION PROCESS
Pekerjaan
Berdasarkan
Risko
Risiko
Diskualifikas
Tinggi Diskualifikasi
i
Verifikasi T
Syarat E
Perlu Lapangan Lulu
Dokumen Lulus ? N
PQ (Audit & s
HSE PQ D
Inspeksi)
E
R
Sistem Penilaian
Sistem scoring berdasarkan elemen-elemen dalam questioner yang
meliputi :
1. Policy statement
2. Emergency response procedures
3. Accident reporting procedure
4. New employee orientation program
5. Safety meeting program
6. Safety training program
7. Personal protective equipment (PPE)
8. Equipment & materials management
9. Professional safety support
10. Industrial hygiene
11. Enviromental
12. Statistical
13. Incident investigation
14. Sub contractors.
Sistem Peringkat
Tinggi 80
Sedang 70
Rendah 60
3. SELECTION
Menentukan kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan
sesuai dengna proses penunjukan atau pelelangan yang
berlaku.
Prakualifikasi aspek K3 sebagai salah satu unsur menentukan
pemenang.
Objective : to choose the contractor that is most likely to
perform the work safely, economically, technically corret
with minimum company supervision, and in a timely manner.
Method : Communicate infromation of HSE requirement and
risk associated to contractor in the bid documents and pre-bid
meetings.
Key points : Distrubte proposal, contractor submits bid,
review bid, and award contract.
4. CONTRACT AWARD
Penujukan Konyraktor
Berdasarkan hasil evaluasi ditentukan pemenang atau
pelaksana pekerjaan.
Dokumentasi dan persyaratan kontrak.
Organisasi pelaksana.
Kick of meeting
5. PRE JOB ACTIVITIES
Pre Job Planning Activities