Anda di halaman 1dari 41

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN LEBAK

Direktur Industri, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif


Lebak, 3 April 2018
REPUBLIK
OUTLINE PAPARAN
INDONESIA

Kondisi Umum dan Modalitas Pengembangan


1 Pariwisata

2 Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran

Perencanaan Pengembangan Pariwisata


3 Nasional

4 Pengembangan Destinasi

2
REPUBLIK
INDONESIA

1. Kondisi Umum dan Modalitas Pengembangan Pariwisata

3
PARIWISATA DUNIA - UNWTO
REPUBLIK
INDONESIA Sebuah fenomena Ekonomi dan Sosial

• Perjalanan turis internasional


tumbuh 3,9% pada tahun 2016
yaitu mencapai 1,235 juta
perjalanan.

• Turis international menghasilkan


total devisa US$ 1,5 triliun di sektor
pariwisata.

• Pada tahun 2030, UNWTO


memperkirakan perjalanan turis
internasional mencapai 1,8 miliar
perjalanan (UNWTO Tourism
Towards 2030).

4
PERKEMBANGAN PARIWISATA DUNIA
REPUBLIK
INDONESIA
Kawasan Asia Pasifik adalah kawasan terbesar kedua dalam hal menerima jumlah kunjungan wisman, setelah Eropa

2014
• Total wisatawan dunia pada tahun 2014 mencapai 1.110 juta
perjalanan LN, atau tumbuh 5,0% dibandingkan tahun sebelumnya.
• Lebih dari 300 juta wisatawan (27,1%) berkunjung ke Asia, dan
khusus wilayah Asia Tenggara menerima 96,7 juta kunjungan
wisatawan.

2015
• Ditengah situasi global yang tidak kondusif--seperti faktor ekonomi,
kekerasan, serangan teroris, dan memanasnya situasi pencari suaka--
perjalanan wisatawan dunia masih tumbuh 4,5%, seiring dengan
pertumbuhan ekonomi global yang tercatat sebesar 2,7%.

2016
• Jumlah wisatawan global mencapai 1,2 milyar, atau tumbuh sebesar
3,9% terhadap tahun 2015. Laju pertumbuhan ini lebih rendah
dibandingkan dengan tahun 2015, mengingat pertubuhan ekonomi
global yang tercatat lebih rendah yaitu sebesar 2,3%
• Pertumbuhan kunjungan wisatawan tertinggi terjadi di wilayah Asia-
Pasifik (8,4%) dan Afrika (8,1%).
• Jumlah kunjungan wisatawan di Asia Tenggara naik dari 96,7 juta
orang menjadi 113,3 juta orang, yang berarti terdapat kenaikan
sebesar 17,2%.
Sumber: UNWTO 2017, diolah BAPPENAS
5
POSITIONING INDONESIA
REPUBLIK
INDONESIA Populasi Asia dan Dunia di Tahun 2016

Indonesia berada di wilayah


dengan kepadatan penduduk
yang tinggi sehingga merupakan
Tiongkok: 1,384 miliar peluang untuk menarik wisman.

Jepang: 126 juta

India: 1,331 miliar


Sekitar 50% dari populasi dunia ada
di wilayah ini, yang merupakan
konsentrasi dari pasar global
Dunia: 7,432 miliar

ASEAN: 625 juta

Australia: 24,4 juta

Sumber: Photius 2016, diolah BAPPENAS


6
PERBANDINGAN KINERJA PARIWISATA INDONESIA DAN DUNIA
REPUBLIK
INDONESIA
Diagram Proporsi Wisatawan Mancanegara (Wisman) Indonesia dengan dunia, Asia Pasifik, ASEAN

• Pada tahun 2016, total kunjungan wisman ke Indonesia naik


DUNIA 10,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total wisman
1,235 juta meningkat dari 10,4 menjadi 12,0 juta jiwa.
• Laju pertumbuhan kunjungan wisman ke Indonesia lebih
ASIA PASIFIK rendah dibandingkan dengan Filipina (11,3 persen), namun
302,9 juta
lebih tinggi dibandingkan dengan Thailan (8,9%), Malaysia (4,0
%) dan Singapura (7,1%).
ASEAN
113,3 juta • Namun jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun
2016 masih di bawah Thailand (32,6 juta orang), Malaysia (26,8
juta orang), dan Singapura (12,9 juta orang). Pada tahun 2017,
Indonesia menggeser posisi Singapura, dengan catatan jumlah
INDONESIA wisman mencapai 14,0 juta orang (BPS, 2018).
12,0 juta
• Jumlah wisman asal Singapura, Malaysia dan Tiongkok
merupakan terbesar. Jumlah wisman yang besar dari luar Asia
berasal dari Australia (urutan ke-4), Inggris (#8), dan Amerika
Proporsi Indonesia terhadap: Serikat (#9).
Dunia = 0,97% (0,8%)
Asia Pasifik = 3,9% (3,7%) • Wisman masuk ke Indonesia melalui 19 pintu utama, dan pada
ASEAN = 10,6% (10,0%) tahun 2017, bandara Ngurah Rai (43%), Soekarno-Hatta (19%),
Keterangan: sumber data dari UNWTO (2017); dan Batam, (10%) menjadi kontributor terbesar.
angka di dalam kurung merupakan angka tahun 2015 7
POTENSI INDONESIA
REPUBLIK
INDONESIA
Lokasi geografis yang strategis serta keanekaragaman alam, budaya dan Bahasa

Lebih dari 300 suku


bangsa dan 742 bahasa.

Lebih dari 17.100 pulau.


6.000 diantaranya
belum dihuni.

8 Situs Warisan Dunia


berada di Indonesia.

16% reptil dan amfibi Hutan hujan tropis terbesar


35 primata (25% endemik) 51 taman nasional
17% burung (26% endemik) Top 3 mega biodiversitas setelah Brazil & Zaire
121 kupu-kupu (44% endemik) 59% tanah Indonesia adalah hutan tropis,
12% mamalia (36% endemik) setara dengan 10% dari total hutan dunia

8
TANTANGAN PARIWISATA KE DEPAN
REPUBLIK
INDONESIA
Kebutuhan akan pariwisata akan meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat

Sumber daya. Indonesia diberkahi dengan Keberlanjutan. Kebutuhan akan pariwisata yang
1 keragaman alam dan budaya untuk dapat 5 sadar lingkungan, hijau dan berkelanjutan, serta
menjadi one-stop-service-destination yang mendukung keseimbangan antara
mampu menyediakan berbagai pilihan wisata di perkembangan ekonomi dan sosial akan
dunia. meningkat.

Pola berwisata. Jenis-jenis perjalanan Standar. Kualitas produk dan jasa pariwisata,
2 pariwisata adalah untuk liburan, bisnis, 6 serta keahlian khusus sektor pariwisata
pendidikan, dan MICE. Selain itu kecenderungan menjadi kebutuhan.
wisatawan nusantara adalah mengunjungi sanak
saudara. Teknologi memungkinkan orang untuk
traveling lebih jauh dengan lebih cepat.

Tingkat pendapatan. Seiring dengan Musim. Fluktuasi kunjungan wisatawan


3 meningkatnya pendapatan, pariwisata bukan 7 ditentukan oleh kondisi sosial, ekonomi dan
lagi tersier, namun menjadi kebutuhan hidup lingkungan.
pokok bagi manusia.

Sumber Daya Manusia. Pembangunan Diversifikasi. Kebutuhan akan diversifikasi


4 pariwisata adalah pembangunan manusia. 8 produk pariwisata untuk memenuhi
kebutuhan khusus, antara lain: healthy and
Pariwisata diharapkan memperluas peluang
ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup. wellness tourism, MICE industry, wisata kapal
pesiar dan kapal layar, senior tourism, dll. 9
REPUBLIK
INDONESIA

2. Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran

10
SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
REPUBLIK
INDONESIA

PERKUATAN KENDALI PROGRAM.


Perencanaan pendanaan
PERBAIKAN MEKANISME
dilakukan pada prioritas
PENDANAAN PEMBANGUNAN.
pembangunan hingga tingkat
Pengintegrasian sumber –
pelaksanaan dengan output dan
sumber pendanaan baik belanja
lokasi yang jelas
pusat (K/L dan Non K/L), transfer
ke daerah maupun non APBN
PP NO. 17/2017
Sinkronisasi Proses
Perencanaan dan
Penganggaran
Pembangunan
Nasional KOORDINASI ANTAR LEMBAGA.
Memperkuat koordinasi antar instansi
INTEGRASI PERENCANAAN dan antar pusat daerah melalui
PENGANGGARAN. Penyatuan pembahasan program secara bersama
Sistem Perencanaan, sejak dini dan penyusunan program
Penganggaran dan Penilaian antar instansi/pelaku secara terpadu
Kinerja (KRISNA) dan Sistem dan tepat sasaran
Integrasi Kerangka Regulasi
(KARINA)

Peningkatan Efektivitas Pendanaan Prioritas Pembangunan dan Implementasi


Money Follows Program 11
PENDEKATAN BARU: PENINGKATAN BAURAN KEBIJAKAN DAN PENDANAAN
REPUBLIK
INDONESIA

Penekanan atau
Pendekatan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah fokus perencanaan
1 (RKP) 2018 dan 2019 dilakukan dengan perkuatan berdasarkan agenda Pendekatan
pelaksanaan kebijakan Money Follows Program. nasional menyeluruh dan
komprehensif
Implementasi melalui perubahan paradigma (hulu  hilir)
2 penyusunan perencanaan menjadi menggunakan
pendekatan Holistik, Integratif, Tematik dan Spasial Tematik
(HITS) dengan fokus kepada:
Holistik
• Pengendalian perencanaan
Integratif
• Perkuatan perencanaan dan penganggaran
Spasial
• Perkuatan perencanaan berbasis Integrasi dalam
kewilayahan peran pemangku Keterkaitan
kepentingan dan fungsi lokasi
• Perkuatan integrasi sumber pendanaan integrasi sumber dari berbagai
pendanaan kegiatan yang
terintegrasi
12
SUMBER-SUMBER PENDANAAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK
INDONESIA

Lingkup Pemerintah Pusat Lingkup Pemerintah Daerah


DANA ALOKASI
APBN UMUM
DANA TRANSFER
UMUM DBH PAJAK

• Dekonsentrasi DANA BAGI HASIL

• Tugas Pembantuan DANA


DBH SDA
PERIMBANGAN
• Hibah
DAK FISIK
• Urusan Bersama
DANA INSENTIF DANA TRANSFER
DAERAH KHUSUS

DAK NON FISIK


Swasta
Minimal 10% Dana
Perimbangan di
• Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha DANA TRANSFER
OTSUS ACEH Luar DAK Wajib
DAN DANA DESA
(KPBU) untuk Alokasi Dana
• Pembiayaan Investasi Non APBN (PINA) Desa (ADD)

DIY OTSUS PAPUA

PHLN (Pinjaman dan/atau Hibah DANA OTONOMI


KHUSUS DAN DIY
Luar Negeri OTONOMI KHUSUS
OTSUS PAPUA
BARAT

DANA DESA
TAMBAHAN
INFRASTRUKTUR
PAPUA

SKEMA DANA TRANSFER DAN DANA DESA


TAMBAHAN
Berdasarkan RKP 2018 INFRASTRUKTUR
PAPUA BARAT
13
REPUBLIK
INDONESIA

3. Perencanaan Pengembangan Pariwisata Nasional

14
RENCANA PEMBANGUNAN SEKTOR PARIWISATA
REPUBLIK
INDONESIA

RPJMN 2015-2019

ARAH PEMBANGUNAN
RPJPN 2005–2025
• Kepariwisataan dikembangkan
agar mampu mendorong
kegiatan ekonomi dan
meningkatkan citra Indonesia,
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat lokal, serta
memberikan perluasan
kesempatan kerja.
• Pengembangan
kepariwisataan memanfaatkan
keragaman pesona keindahan
alam dan potensi nasional
sebagai wilayah wisata bahari
terluas di dunia secara arif dan
berkelanjutan, serta
mendorong kegiatan ekonomi
yang terkait dengan
pengembangan budaya
bangsa.

15
PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA NASIONAL
REPUBLIK
INDONESIA

PP No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (Ripparnas)
Pembangunan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN), Pasal 7, ayat a
Pembangunan Pembangunan Prasarana Pengembangan
Perwilayahan Pembangunan Daya Pemberdayaan
Aksesibilitas Umum, Fasilitas Umum Investasi di
Pembangunan DPN Tarik Wisata (DTW) Masyarakat
Pariwisata dan Fasilitas Pariwisata Bidang Pariwisata

50 DPN 88 KSPN 222 KPPN


(Destinasi Pariwisata Nasional) (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional)

Arahan Presiden
10 Destinasi Wisata Prioritas: Danau Toba, Tanjung
Arahan November 2017
Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu dan Kawasan
Presiden 6
Kota Tua, Borobudur dan sekitarnya, Bromo-Tengger-
November
Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai Destinasi Prioritas 2018:
2015
Danau Toba, Borobudur
dan sekitarnya,
Arahan Percepatan pengembangan 3 Destinasi Wisata Prioritas:
Mandalika dan Labuan
Presiden Mei Danau Toba, Borobudur dan sekitarnya, dan Mandalika
Bajo
2016 16
REPUBLIK
10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS NASIONAL
INDONESIA

4 KEK Pariwisata

Morotai 6 Kawasan
Strategis
Danau Toba
Tj. Kelayang Pariwisata
Nasional
(KSPN)
Kep. Seribu
Wakatobi
Bromo – Tengger - Semeru

Tj. Lesung
Labuan Bajo

Borobudur
Mandalika

Danau Toba Tanjung Kelayang Tanjung Lesung Kepulauan Seribu Borobudur

Bromo Tengger Semeru Mandalika Labuan Bajo Morotai Wakatobi

17
TARGET DAN REALISASI PEMBANGUNAN SEKTOR PARIWISATA
REPUBLIK
INDONESIA

2014 ARAH KEBIJAKAN:


Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
(Baseline)
1. Pemasaran Pariwisata Nasional:
 Kontribusi mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan
terhadap PDB manca negara dan mendorong peningkatan
4,1 4,2 4,1 5,0a) 5,3a) 5,5a)
Nasional wisatawan nusantara.
(Persen) 2. Pembangunan Destinasi Pariwisata:
 Wisatawan meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata
Mancanegara 9,4 juta 10,4 jutab) 11,5 jutac) 14,0 jutac) 17,0 juta 20,0 juta sehingga berdaya saing di dalam negeri dan di
(Orang) luar negeri.

 Wisatawan 3. Pembangunan Industri Pariwisata:


264,3 meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam
Nusantara 251 juta 256 juta 265 jutad) 270 jutad) 275 jutad)
jutac) industri pariwisata nasional serta
(Kunjungan)
meningkatkan keragaman dan daya saing
 Devisa (Rp produk/jasa pariwisata nasional di setiap
132,5 164,8 165,8 167,8e) 171,5a) 175-180a) destinasi periwisata yang menjadi fokus
triliun)
pemasaran.
Keterangan: 4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata:
Sumber: Rancangan Awal RKP 2019 membangun sumber daya manusia pariwisata
Data 2014 s.d 2016 merupakan data realisasi, kecuali data dengan keterangan: serta organisasi kepariwisataan nasional.
a) Prognosa/estimasi
b) Data belum termasuk 4% data Januari-Desember yang dihitung dengan metode baru
c) BPS (2017 dan 2018)
d) Target RKP 2017, 2018 dan RPJMN 2015-2019
e) Bank Indonesia (2018) 18
KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL TAHUN 2018
REPUBLIK
INDONESIA PENGEMBANGAN DUNIA USAHA & PARIWISATA
Pengembangan Pengembangan 3 Perbaikan Iklim Investasi dan Pengembangan Ekspor
Pengembangan 3
5 Kawasan Kawasan Industri Penciptaan Lapangan Kerja Barang dan Jasa
Kawasan Pariwisata
Ekonomi Khusus

1. Pembenahan iklim
investasi di pusat dan
Peningkatan daerah;
Percepatan Percepatan 2. Penciptaan lapangan
kontribusi sektor pengembangan pembangunan kerja seluas-luasnya
pariwisata, lima Kawasan Kawasan Industri Peningkatan
didorong dengan
peningkatan daya Ekonomi Khusus (KI) terutama di peningkatan iklim perdagangan
saing tiga kawasan (KEK) prioritas luar Jawa ketenagakerjaan dan
pariwisata, dan luar negeri
berbasiskan berdasarkan hubungan industrial;
peningkatan potensi ekonomi keunggulan 3. Pengembangan keahlian
kesiapan destinasi wilayah wilayah tenaga kerja;
wisata prioritas 4. Peningkatan populasi dan
lainnya daya saing industri, dan
penguatan pertumbuhan
ekonomi kreatif

19
CONTOH : PERKUATAN INTEGRASI SUMBER PENDANAAN
REPUBLIK
INDONESIA

SWASTA • Pengadaan Kapal Penyeberangan


Belanja KL
• Sarana dan prasarana konektivitas
Pengembangan 3 • Sarana dan prasarana pelayanan dasar seperti air
Pemerintah Daerah Kawasan baku
Pariwisata
• Dana Alokasi Khusus (Penugasan) • Revitalisasi Kawasan
(Danau Toba)
• Pembangunan ruas kewenangan daerah
• Rehabilitasi Daerah irigasi BUMN
• APBD • Pembangunan Jalan Tol
• Pembangunan jalan prov/kab/kota
• Peningkatan pelayanan kesehatan
Swasta
Pengembangan 5 • Resor dan spot – spot pariwisata
Kawasan • Pengadaan Fasilitas MICE
Ekonomi Khusus
(KEK) Pengembangan
Belanja KL KEK Maloy Dunia Usaha dan Belanja KL
Batuta Trans- Pariwisata
Kalimantan • Sarana dan prasarana konektivitas
• Pembangunan akses
(MBTK)
jalan
• Pembangunan
Pengembangan 3
dukungan sarana Kawasan Industri
industri KPBU (KI) Swasta
(Sei Mangkei)
• Pengembangan sarana dan • Pembangunan Pabrik Pengolahan
BUMN
prasarana konektivitas yang Produk Turunan Kelapa Sawit
• Pembangunan sarana prasarana energi melibatkan swasta 20
PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA
REPUBLIK
INDONESIA
DANAU TOBA, SUMATERA UTARA TAHUN 2018
HIGHLIGHT PROYEK PRIORITAS KAWASAN PARIWISATA
DANAU TOBA
Layanan Informasi Cuaca
Bandara (LLWAS) Pembia- Anggaran
Proyek Prioritas Keterangan
yaan (Rp M)

Pengembangan Ekowisata Pengembangan Ekowisata Kawasan


APBN 5,6 KLHK
Pembuatan jalur Hutan Aek Nauli
Kawasan Hutan Aek Nauli
pejalan kaki/jalan
Sarana dan Prasarana Ekowisata pada
setapak Kawasan Konservasi Non Taman APBN 33,5 KLHK
Sarana dan Prasarana Nasional
Ekowisata pada Kawasan
Pembangunan Layanan Informasi Cuaca Bandara
Konservasi Non Taman APBN 26,0 BMKG
Dermaga Wisata (LLWAS)
Nasional
Layanan Pusat Informasi Terpadu
APBN 3,3 KemESDM
Peningkatan jalan Geopark
Layanan Pusat Informasi
jurusan Hatinggian –
Terpadu Geopark Pembangunan Jembatan Tano
Parendean sepanjang APBN 90,0 KemPUPR
Ponggol
2km
Pembangunan Jembatan Penyusunan Integrated Tourism
PLN USD 1,3 juta Bank Dunia
Tano Ponggol Masterplan Kawasan Danau Toba
Pembangunan Pusat
Informasi Wisata / TIC Pembangunan infrastruktur di sekitar
PLN USD 200 Juta Bank Dunia
Integrated Tourism dan Perlengkapannya kawasan pariwisata
Masterplan & Pembangunan Jalan Tol Kuala KPBU dan USD 1,0 HK dan
Percepatan pembangunan Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Swasta Milyar Waskita
Panggung kesenian/
infrastruktur
pertunjukan Pengembangan Bandara Silangit BUMN USD 156 juta AP II

Pembuatan jalur pejalan kaki/jalan DAK Dispar Kab.


2,0*
setapak Pariwisata Samosir
Pengembangan Bandara Jalan tol Kuala Tanjung-Tebing
Silangit Tinggi-Parapat DAK Dispar Kab.
Pembangunan Dermaga Wisata Pariwisata
1,5*
Samosir
APBN 2018
Peningkatan jalan jurusan Hatinggian Dinas PU
DAK 2018 DAK Jalan TBA*
– Parendean sepanjang 2km Kab. Tobasa
KPBU dan Swasta Pembangunan Pusat Informasi DAK Dispar Kab.
1,0*
Wisata/ TIC dan Perlengkapannya Pariwisata Tobasa
Pinjaman Luar Negeri (PLN)
DAK Dispar Kab.
BUMN * DAK 2018 masih dalam proses pembahasan pemerintah dengan DPR Panggung kesenian/ pertunjukan Pariwisata
0,9*
Tobasa
21
RKP 2019 SEBAGAI PENUTUP KABINET KERJA
REPUBLIK
INDONESIA

2015 2016 2017 2018 2019

Memacu
Pembangunan Memacu
Mempercepat
Infrastruktur dan Investasi dan
Melanjutkan Pembangunan
Ekonomi untuk Memantapkan Pemerataan
Reformasi bagi Infrastruktur
Meningkatkan Pembangunan Pembangunan
Percepatan untuk
Kesempatan Infrastruktur untuk
Pembangunan Memperkuat
Kerja serta untuk Percepatan Pertumbuhan
Ekonomi yang Fondasi
Mengurangi Pertumbuhan Berkualitas
Berkeadilan Pembangunan
Kemiskinan dan Ekonomi yang
yang Berkualitas
Kesenjangan Berkualitas
Antarwilayah

2019 adalah tahun terakhir pelaksanaan RPJMN 2015-2019


22
TEMA DAN PRIORITAS NASIONAL
REPUBLIK
INDONESIA

Prioritas Nasional

Tema 1 Pembangunan Manusia melalui Pengurangan


Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar

“Pemerataan 2 Pengurangan Kesenjangan antarwilayah melalui


Penguatan Konektivitas dan Kemaritiman

3
Pembangunan
Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi Melalui Pertanian,
untuk
Industri, Serta Pariwisata dan Jasa Produktif Lainnya
Pertumbuhan

4
Berkualitas”
Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, dan Sumber
Daya Air

5 Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilu

23
REPUBLIK
PRIORITAS NASIONAL 3
INDONESIA

Peningkatan Hasil Pertanian, Perikanan, Penguatan Kelembagaan dan


1 dan Kehutanan Usaha Pertanian, Perikanan, dan
Kehutanan
Penelitian dan Pengembangan Pengembangan Industri Pengolahan Peningkatan Sarana dan
Bidang Keilmuan Strategis Peningkatan Hasil Pertanian, Perikanan, dan Prasarana Pendukung Nilai Tambah
Penunjang Produktivitas Kehutanan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Ekspor dan Nilai
Pengembangan dan Pemanfaatan Tambah Produk Peningkatan Mutu, Sertifikasi, dan
Teknologi Pengungkit Produktivitas Pertanian Standarisasi Hasil Pertanian, Perikanan,
dan Kehutanan2
Penyiapan SDM Iptek (Peneliti, 5
Perekayasa) 2
Perbaikan Iklim Usaha dan Peningkatan Investasi
Penguatan Inovasi dan Penguasaan
Teknologi Frontier Pengembangan Percepatan
Iptek dan Peningkatan Pengembangan dan Peningkatan Investasi
PENINGKATAN Industri Hulu Non Agro dan Pendukung
Inovasi untuk Ekspor dan Nilai
Meningkatkan NILAI TAMBAH Tambah Industri Peningkatan Daya Saing Industri Andalan Non
Produktivitas EKONOMI MELALUI Pengolahan Pangan
PERTANIAN,
Pengembangan 7 Kawasan Industri dan 6 KEK
INDUSTRI, SERTA Industri/Logistik
PARIWISATA DAN
JASA PRODUKTIF
Percepatan Pengembangan 10 Kawasan Pariwisata
LAINNYA termasuk 4 KEK Pariwisata, dan Penguatan
4 3
Destinasi Unggulan
Peningkatan Kerja Sama dengan Dunia Usaha
Penguatan Penyelenggaraaan Diklat Vokasi Peningkatan Penguatan Struktur Ekonomi Kreatif PN
Percepatan
Nilai Tambah
Pemantapan Sistem Sertifikasi Kompetensi Peningkatan Pengembangan Kemitraan Usaha Mikro dan Kecil
Pariwisata dan PP
Keahlian Tenaga (UMK) dengan Usaha Menengah dan Besar (UMB)
Peningkatan Keterampilan Wirausaha Jasa Produktif
Kerja
Lainnya Peningkatan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri
KP
Perluasan Akses Keuangan/Pembiayaan 24
PP 3. PENINGKATAN NILAI TAMBAH PARIWISATA DAN JASA PRODUKTIF LAINNYA
REPUBLIK
INDONESIA

Program Prioritas • Kemenpar • KemenATR/BPN • BKPM


1 • DewanKEK • KemenLHK • Badan Geologi
• KemenkoMaritim • KKP • BIG
Kegiatan Prioritas Percepatan • KemenPUPR • KemenKUKM • BPS
• Kemenhub • KemenKes • Pemda
Pengembangan Dukungan infrastruktur untuk 10 destinasi wisata prioritas termasuk 4 KEK Pariwisata:
Proyek Prioritas (ProP) 10 Kawasan Danau Toba, Borobudur dan sekitarnya, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, Bromo-
Tengger-Semeru, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang dan Morotai
Pariwisata
Penguatan kelembagaan, industri dan usaha pariwisata di 10 destinasi wisata prioritas
termasuk 4 KEK dan destinasi unggulan
• Kemenkeu • KemenKUKM Pariwisata, dan Perluasan & diversifikasi pemasaran
• Kemenko • Bekraf Penguatan Penerapan sustainable tourism practices
Perkeonomian • Pemda
5 Destinasi Pengembangan daya tarik ekowisata dan wisata bahari
Unggulan
2 Pengembangan statistik pariwisata
Penyaluran pembiayaan ultra mikro
Peningkatan akses pembiayaan start-up Perluasan
Peningkatan pembiayaan usaha mikro, akses 3 Penguatan
• Bekraf • Kemenperin
• Kemenko • KemenKominfo
kecil dan menengah
keuangan/ struktur Perekonomian • BPS
• Kemendikbud • Pemda
• Kemendag • BP Bintan • Kemenperin
pembiyaan PENINGKATAN ekonomi kreatif • KemenKUKM


Kementan
Kemkominfo


BP Karimun
BP Sabang


KKP
Bekraf
NILAI TAMBAH Pengembangan bakat & kompetensi
SDM


KLHK
KemenKUKM


KemenPUPR
Kemenhub


Kemenkeu
Pemda
PARIWISATA Penguatan ekosistem (regulasi,
• BP Batam • Kemenpar DAN JASA infrastruktur, investasi, & HaKI)

Peningkatan ekspor produk Indonesia PRODUKTIF Pengembangan industri seni budaya


Pengembangan statistik ekonomi
Peningkatan fasilitasi pelaku dan
kualitas produk
LAINNYA kreatif
4 3
Peningkatan kualitas dan kuantitas
sarana perdagangan
Pengembangan • KemenKUKM • Bekraf • Kemendag
Peningkatan aktivitas perdagangan • Kemenperin • Kemenaker • KPPU
dalam negeri, dan usaha perdagangan Peningkatan kemitraan usaha
Pengembangan e-commerce perdagangan mikro dan kecil Pengembangan kapasitas usaha
Penguatan 4 kawasan perdagangan dalam dan luar (UMK) dengan
bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB): Batam, Perluasan kemitraan usaha
negeri usaha menengah
Bintan, Karimun, dan Sabang dan besar (UMB) Penguatan kapasitas kelembagaan kemitraan 25
REPUBLIK
INDONESIA

4. Pengembangan Destinasi

26
REPUBLIK
TAHAPAN PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
INDONESIA

Tahun 2016 telah diselesaikan Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Master Plan/Development Plan :
- Masterplan Pariwisata
- Masterplan Infrastruktur
Integrated Master Plan (IMP) di 7 Destinasi
- Demand Assesment Wisata Prioritas
Integrated Master Plan (IMP) di 3 - Labuan Bajo
Integrated Master Plan
Destinasi Pariwisata Prioritas - Bromo–Tengger–Semeru
Perencanaan - Danau Toba - Wakatobi Destinasi Prioritas Lainnya
- RTRW - Borobudur dskt - Kepulauan Seribu
- RDTR - Mandalika - Tanjung Kelayang
- RIPARDA - Morotai
- RKP - Tanjung Lesung

Pembangunan 1. Pembangunan infrastruktur dasar menuju 1. Pembangunan Fisik di kawasan dan sekitar 1. Pembangunan Fisik di kawasan dan sekitar
kawasan pariwisata sesuai dokumen kawasan kawasan
perencanaan yang telah dibuat 2. Pengembangan daya tarik destinasi 2. Pengembangan daya tarik destinasi
2. Promosi wisata 3. Promosi wisata 3. Promosi wisata
3. Pengembangan SDM dan pemberdayaan 4. Pengembangan SDM dan pemberdayaan 4. Pengembangan SDM dan pemberdayaan
masyarakat pariwisata masyarakat pariwisata masyarakat pariwisata
4. Fasilitasi Kemudahan, Keselamatan, dan 5. Fasilitasi Kemudahan, Keselamatan, dan 5. Fasilitasi Kemudahan, Keselamatan, dan
Keamanan Aktivitas Wisata Keamanan Aktivitas Wisata Keamanan Aktivitas Wisata

Pembiayaan Pembiayaan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, skema public private partnership.
Pembiayaan dari pemerintah pusat bersumber dari RM dan pinjaman luar negeri.

Pengelolaan Pembentukan Badan Pengelola di masing-masing destinasi yang mampu mensinergikan Pembangunan Destinasi pariwisata, Pemasaran Pariwisata, dan Industri
Pariwisata secara profesional, efektif dan efisien (Badan Otorita, ITDC, BUMN, Swasta)

Regulasi Kemudahan investasi di sektor pariwisata


Kebijakan meningkatkan lama masa tinggal dan rata-rata pengeluaran wisatawan
Kebijakan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing
Penyediaan informasi pariwisata yang terintegrasi dan berbasis terknologi 27 27
Perlindungan Destinasi Wisata (penyiapan landasan hukum terhadap tata kelola destinasi pariwisata yang bertanggung jawab secara alam dan sosial budaya)
ILUSTRASI SUMBER PENDANAAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK
INDONESIA
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

APBN Master Plan/Development Plan : Integrated Master Plan (IMP) Integrated Master Plan (IMP)
- Masterplan Pariwisata
• Kemen PUPR - Masterplan Infrastruktur
P • Kemenpar - Demand Assesment - Pembangunan jalan nasional
- Pembangunan jalan nasional - Pembangunan jalan nasional
- Pembangunan bandara - Pembangunan bandara
E • Kemenhub - Pembangunan bandara - Pembangunan fasum pariwisata - Pembangunan fasum pariwisata
• K/L lainnya - Pembangunan fasum pariwisata - Pembangunan moda transportasi - Pembangunan moda transportasi
- RTRWN - RPJMN
M • Dekon/TP - RIPARNAS - RKP
- Pembangunan moda transportasi terintegrasi terintegrasi
terintegrasi - Pembangunan pelabuhan - Pembangunan pelabuhan
B • Badan Otorita - Pembangunan pelabuhan - Pembangunan infrastruktur dasar
- Pembangunan infrastruktur dasar
- Pembangunan infrastruktur dasar
A
N APBD - RTRW Prov/Kab.Kota - Pembangunan jalan prov/kab/kota - Pembangunan jalan prov/kab/kota - Pembangunan jalan prov/kab/kota
Prov/Kab/Kota - Pembangunan fasum pariwisata - Pembangunan fasum pariwisata - Pembangunan fasum pariwisata
G - RDTR - Pembangunan pelabuhan rakyat
- Pembangunan pelabuhan rakyat - Pembangunan pelabuhan rakyat
• Dinas PU - RIPARDA - Pembangunan infrastruktur dasar - Pembangunan infrastruktur dasar
- Pembangunan infrastruktur dasar
U • Dinas Perhubungan - RPJMD
• Dinas Budpar - RKPD
N • SKPD lainnya
A - Pembangunan jalan prov/kab/kota - Pembangunan jalan prov/kab/kota
DAK - RPJMN - Pembangunan jalan prov/kab/kota
N - Pembangunan sarana prasarana - Pembangunan sarana prasarana - Pembangunan sarana prasarana
- RKP pendidikan
pendidikan pendidikan
- Pembangunan dermaga pariwisata - Pembangunan dermaga pariwisata - Pembangunan dermaga pariwisata
- Pembangunan sarana prasarana - Pembangunan sarana prasarana - Pembangunan sarana prasarana
F kesehatan kesehatan kesehatan

I - Pembangunan jalan desa - Pembangunan jalan desa


DANA DESA UU DESA - Pembangunan jalan desa
S - Pembangunan homestay
- Pembangunan fisik pemberdayaan masy desa
- Pembangunan homestay
- Pembangunan fisik pemberdayaan masy desa
- Pembangunan homestay
- Pembangunan fisik pemberdayaan masy desa
I
DUKUNGAN KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI SYARAT PERLU KONTRIBUSI SWASTA:
K Pembangunan Daya
1. Regulasi dan Tarik
Pusat WisataInvestasi
Pelayanan di luar yang
pemerintah
menjamin kemudahan investasi sektor pariwisata
2. Regulasi pusat dan daerah yang mendorong pembangunan pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing
3. Regulasi untuk memberikan perlindungan bagi Destinasi Wisata (tata kelola destinasi pariwisata yang bertanggung jawab secara alam dan sosial budaya)
• Hotel • Taman Hiburan • Hotel • Taman Hiburan • Hotel • Taman Hiburan
SWASTA • Restaurant • Pusat Perbelanjaan • Restaurant • Pusat Perbelanjaan
• Restaurant • Pusat Perbelanjaan
28
• Tour Operators • Pusat Eksibisi dan Konvensi • Tour Operators • Pusat Eksibisi dan Konvensi • Tour Operators • Pusat Eksibisi dan Konvensi
TARGET WISATAWAN MANCANEGARA?
REPUBLIK
INDONESIA

Rata-Rata Pengeluaran Per


Wisatawan Mancanegara Penerimaan Devisa
Rata-Rata Lama Orang (USD)
Tahun
Tinggal (Hari) Total
Jumlah Pertumbuhan (%) Per Hari Per Kunjungan Pertumbuhan (%)
(juta USD)

2012 8.004.462 5,16 7,7 147,22 1.134 9.121 6,62

2013 8.802.129 9,97 7,65 149,31 1.142 10.054 10,23

2014 9.435.411 7,19 7,66 154,42 1.183 11.166 11,06

2015 10.406.759 10,29 8,53 141,65 1.209 12.226 9,49

2016 12.023.971 15,54 8,39 131,64 1.104 12.440 1,75

2017* 14.039.799 16,77 n/a n/a n/a n/a n/a

Sumber: Publikasi PES 2016

29
TARGET WISATAWAN NUSANTARA?
REPUBLIK
INDONESIA

Pengeluaran
Perjalanan Pertumbuhan Total Pengeluaran
Tahun per Perjalanan
(ribuan) (%) (triliun Rp)
(ribu Rp)
2011 236.752 1,01 679,58 160,89

2012 245.290 3,61 704,68 172,85

2013 250.036 1,93 711,26 177,84


2014 251.237 0,48 851,68 213,97
2015 256.419 2,06 876,28 224,69

2016 264.338 3,09 914,27 241,68

2017*) 269.625 2,00 914,27 246,51

Sumber : Asdep Industri dan Regulasi Kemenpar, Asdep Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Kemenpar dan BPS

Keterangan : *) Angka prediksi jumlah perjalanan wisnus, angka pengeluaran diasumsikan sama dengan tahun 2016
(Kemenpar per 13 Februari 2018)
Karakteristik perjalanan dulu masih didominasi perjalanan intra provinsi/provinsi tetangga  sekarang jarak
tempuh makin jauh. Provinsi perima kunjungan wisnus terbesar masih Jabar, Jatim, Jateng dan Sumut.
30
MASTERPLAN KEMENPUPR UNTUK KAWASAN PARIWISATA TANJUNG LESUNG
REPUBLIK
INDONESIA 2025

Konektivitas Jalan Nasional:


Merak 1. Pandeglang – Panimbang – Tanjung
Bakauheni Merak Lesung road
2. Cilegon – Tanjung Lesung road
Bakauheni

Jalan Tol Serang – Panimbang

Fasilitas air baku


Cilegon Serang

Infrastruktur Pengelolaan Banjir


(Jalan Panimbang)

Penyusunan KSPN / KEK Tj. Lesung:


Pandeglang
1. Pengisian lahan di kawasan
2. Jalan ke Tanjung Lesung
3. Sistem Suplai Air Minum regional di
Tanjung Lesung
4. WWTP regional di Tanjung Lesung

Bandara di Banten Selatan

31
DEVELOPMENT PLAN KEMENPUPR UNTUK KAWASAN PARIWISATA TANJUNG LESUNG
REPUBLIK
2015-2019
INDONESIA

1. Preservasi pemeliharaan rutin kondisi Serang-


Sp.Labuan (65,1 km) (2016-2019)
2. Preservasi rehabilitasi minor Jalan Pasauran- 1. DD Rehabilitasi Teluk Lada (2016)
2. Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI Ciliman
Simp Labuan-Cibaliung (2016-2017)
(2016-2017)
3. Preservasi rehabilitasi minor Citeureup- 3. Penyediaan air baku Pulau Peucang
Tanjung Lesung (2016-2017) (2017-2019)
4. Pelebaran jalan Citeureup-Tanjung Lesung 4. Pembangunan pengendali banjir
(2018-2019) Panimbang (2017-2019)
5. Rehabilitasi & Pelebaran jalan Citeureup- 5. SID air baku Ujung Kulon (2017)
Tanjung Lesung (2017) 6. Pembangunan Waduk Leuwi Kopo
(termasuk FS, DED, Lahan) (2017-2019)
6. Preservasi rutin, preventif & rehabilitasi minor
7. Pengadaan tanah pembangunan
Pasauran-Labuan (2017) jaringan irigasi Teluk Lada (2017)
7. Preservasi rutin, preventif & rehabilitasi minor 8. Detail Design pengaman pantai
Labuan-Cibaliung (2017) Panimbang-Tj Lesung (2017)
8. Peningkatan kualitas Jalan Labuan-Citeureup 9. Pembangunan pengaman pantai
(2018-2019) Citeureup-Tj Lesung (2018-2019)
9. Preservasi rutin, preventif & rehabilitasi minor
& mayor, rekonstruksi Cibaliung-Sumur (2017)
10.Peningkatan kualitas Jalan Tj Lesung-Sumur
(termasuk FS, DED dan pembebasan lahan
untuk pelebaran) (2018-2019) 1. Pembangunan SPAM Kawasan Sumur
11.Preservasi dan pelebaran Jalan Sumur- (2017)
Cibaliung-Cikeusik-Muara Binuangeun- 2. Pembangunan SPAM Kawasan Tj Lesung
Simpang-Bayah-Cibarenok-Bts.Jabar (129,7 (2017)
km) (2016-2019) 3. Pembangunan SPAM Pulau Peucang
(2018-2019) 1. Bantuan rumah khusus kawasan Tj Lesung (2017-2019)
12.Peningkatan kualitas jalan akses dan jalan 2. Peningkatan kualitas rumah swadaya kawasan Tj Lesung
lingk. Kawasan kumuh Desa Sobang & Desa 4. Pembangunan SPAM, IPAL & Jaringan
Drainase Kawasan Tj Lesung (2018-2019) (2017-2019)
Pangkalan (2016) 3. Pembangunan PSU Rumah Umum kawasan Tj Lesung (2017-
5. Pembangunan SPAM, IPAL & Jaringan
13.Peningkatan jalan Serang-Pandeglang- Drainase Kawasan Sumur (2018-2019) 2019)
Labuan (2018-2019) 6. Perencanaan teknis TPA Cigeulis (2016) 4. Bantuan rumah khusus Kec. Sumur(2018-2019)
14.Pembebasan Lahan untuk Pembangunan 7. Pembebasan Lahan dan Pembangunan 5. Peningkatan kualitas rumah swadaya Kec. Sumur(2018-2019)
6. Pembangunan PSU Rumah Umum Kec. Sumur (2018-2019
Jalan Tol Serang-Panimbang (2018-2019) TPA Cigeulis (2017-2019)

32
DUKUNGAN PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN LEBAK
REPUBLIK
INDONESIA

• Dekonsentrasi untuk Provinsi Banten tahun 2018 melalui Kementerian Pariwisata sebesar Rp2.369.665.000,00 dengan
rincian output kegiatan (sesuai Kepmenpar Nomor: KM.101/KU.101/MP/2017) sbb.:
 Layanan Perencanaan sebesar Rp85.465.000,00
 Event Pariwisata Daerah dan Promosi Pariwisata Mancanegara sebesar Rp850.000.000,00
 Misi Penjualan MICE dan Minat Khusus di Australia sebesar Rp150.000.000,00
 Sertifikasi SDM Pariwisata dan Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata sebesar Rp1.284.200.000,00

• DAK Reguler Fisik Pariwisata Tahun 2018 sebesar Rp1.966.814.000,00 untuk DTW di Kecamatan Bayah, dengan rincian
menu kegiatan sbb.:
 Pembangunan tempat ibadah sebesar Rp659.814.000,00
 Pembuatan jalur pejalan kaki/jalan setapak/jalan dalam kawasan, broadwalk, pedestarian, dan tempat parkir sebesar Rp1.307.000.000,00

• DAK Fisik Pariwisata Tahun 2019 untuk 10 destinasi pariwisata prioritas direncanakan akan difokuskan melalui DAK
Penugasan, dengan menu kegiatan sbb.:
 Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Pondok/Rumah Wisata:
 Toilet komunal, Sumber Air Bersih komunal, Tempat Ibadah, Penataan Lansekap, Jalan Internal, Tempat Parkir
 Pembangunan Kawasan Dermaga Wisata:
 Titik Labuh/Singgah Kapal Yacht, Boardwalk, Sumber Air Bersih, Toilet, Papan Pusat Informasi Wisata, Tempat Parkir, Jalan Internal, Kios Cinderamata/kuliner
 Pembangunan Rest Area:
 Sumber Air Bersih, Toilet, Tempat Parkir, Alat Komunikasi Darurat, Tempat Ibadah, Penataan Lansekap, Jalan Internal, Kios Kuliner dan cinderamata
 Pembangunan Track Wisata Alam:
 Jalan Setapak dan/atau Jalur Sepeda, Papan Petunjuk, Toilet, Hiker’s Shelter/Hut, Sumber Air Bersih

33
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA
REPUBLIK
INDONESIA
KABUPATEN LEBAK
• Angka 1 adalah KSPN Ujung Kulon – Tj. Lesung dan
sekitarnya di mana KEK Tj. Lesung sebagai salah satu dari
Ten New Bali yang dikembangkan Pemerintah.
• Angka 2 adalah KSPN Halimun dan sekitarnya yang
tercantum dalam RIPPARNAS (PP 50/2011) dengan
lingkup wilayah administrasi berada di Kabupaten Lebak,
Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor.
• Waktu tempuh 1 ke 2 sekitar 6 jam 45 menit dengan 1
aksesibilitas yang tersedia saat ini melalui jalur darat. B A
• Lokasi Kabupaten Lebak berada di antara dua kawasan
pariwisata prioritas sehingga diharapkan dapat 2
menyediakan 3A dalam travel pattern dari lokasi satu ke
lokasi lain.
S
• Pengembangan wisata di Kabupaten Lebak dapat
difokuskan pada lokus:
 Integrasi dengan KSPN Ujung Kulon dan Halimun
 Desa Wisata Suku Baduy, Kawasan Wisata Pantai Sawarna
(Pantai Karang Taraje-Pantai Tanjung Layar-Pantai Sawarna),
Wisata Arung Jeram Sungai Ciberang, Gunung Halimun.
34
MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA
REPUBLIK
INDONESIA

35
TAHAPAN PENGEMBANGAN DESA WISATA HIJAU
REPUBLIK
INDONESIA

2. Penguatan Modal 4. Peningkatan Ragam, 6. Pengembangan Sinergi


Sosial Termasuk Kualitas Produk dan dan Kemitraan dengan
Champion dan Layanan, serta Tata Kelola Swasta dan Program
Kelembagaan Lokal Destinasi Pemerintah

1. Identifikasi Potensi
dan Pemetaan Daya
Tarik Wisata
3. Peningkatan 5. Penguatan Ekosistem
Kapasitas SDM Pariwisata Lokal
36
KOORDINASI DALAM PERCEPATAN PENGEMBANGAN
REPUBLIK
INDONESIA DESA WISATA
Kemen Pariwisata,
Pembuatan
Kemen Kominfo,
Website Wisata Kemendesa PDTT

Kemen Pariwisata, Kemen Pariwisata,


Guide Book Promosi Melalui
Kemen Kominfo Wisata Media Cetak- Kemen Kominfo
Elektoronik. Kemendesa PDTT
Kemendesa PDTT
Promosi
Kemen PUPR Wisata
Kemendesa PDTT
Jalan, Jembatan
Kemenhub Pelabuhan & Kemen Pariwisata,
Manajemen
Bandara Kepariwisataan Kemendesa PDTT
Kemen PUPR, Kemen Pariwisata,
Air Bersih & Masyarakat
Kemendesa PDTT MCK Sadar Wisata Kemendesa PDTT

Pengembangan Sumber
Kemen PUPR, Desa Wisata Daya
Kemenang, Sarana dan Kemen Pariwisata,
Homestay & prasarana Manusia Training Kemendikbud,
Kemendesa Tempat Ibadah Bahasa Asing
PDTT Kemendesa PDTT

Kemen ESDM,
Kemen BUMN, Pusat Kemen Pariwisata,
PLN, Perusahaan Gas Negara Pelatihan
Listrik Informasi Pelatihan Tour Guide Kemendesa PDTT
(PGN), Turis Pembuatan
Pertamina, Sovenir
Kemendesa PDTT
Kemen Pariwisata,
Kemen KUKM;
Kemendesa PDTT Sumber:
Kemenperin;
Kemendesa PDTT KemendesPDTT 37
RENCANA REPLIKASI PENGEMBANGAN DESA WISATA
REPUBLIK
INDONESIA

Prioritas Nasional/ Program


No. Rincian Kementerian
Prioritas/ Kegiatan Prioritas
1. Pengembangaan Dunia Usaha Pengembangan Desa Wisata melalui pendampingan di 6 Kementerian Pariwisata 1. Pengembangan desa wisata merupakan
dan Pariwisata/ Pengembangan wilayah (Danau Toba, Borobudur dskt, dan Mandalika dskt,
3 Wilayah Pariwisata Labuan Bajo, Bromo Tengger Semeru, dan Tanjung Kelayang),
keberhasilan dari kolaborasi masyarakat,
Peningkatan kesiapan dan kapasitas pengelolaan destinasi dunia usaha dan program pemerintah yang
wisata berbasis komunitas; Gerakan Sadar Wisata; didukung fasilitator/pendamping.
2. Penanggulangan Kemiskinan / Penguatan sistem bisnis; Kementerian Koperasi 2. Langkah-langkah kunci untuk keberhasilan
Perluasan Akses Usaha Mikro, Pelatihan kompetensi SDM Koperasi; dan UKM pengembangan desa wisata: (1) identifikasi
Kecil, dan Koperasi/ Penguatan Pelatihan kompetensi manajemen bagi pemandu wisata;
Sistem Bisnis bagi Koperasi dan potensi dan pemetaan daya tarik wisata, (2)
Sentra Usaha Mikro penguatan modal sosial termasuk champion
dan kelembagaan lokal, (3) peningkatan
kapasitas SDM, (4) peningkatan ragam dan
kualitas produk dan layanan, serta tata kelola
destinasi, (5) penguatan ekosistem pariwisata
lokal, dan (6) pengembangan sinergi dan
kemitraan dengan swasta dan program
pemerintah.
3. Pengembangan pariwisata berkelanjutan
dengan dukungan Pemerintah Jerman akan
dilanjutkan melalui Program Inclusive and
Sustainable Economic Development (ISED)
untuk periode 2017-2021.
Rencana lokasi kegiatan 2018
38
REPUBLIK
BALKONDES
INDONESIA

• Balkondes (Balai Ekonomi Desa) merupakan sebuah program bentukan BUMN yang akan dimanfaatkan sebagai sebuah
etalase bagi perekonomian daerah
• Balkondes akan memberikan ruang bagi pemerintah desa maupun masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi
yang ada di desa
• Balkondes merupakan salah satu program buatan BUMN selain kemitraan dan CSR (Corporate Social Responsibility)
yang berguna meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia

10 Destinasi Pariwisata Prioritas


BUMN Hadir untuk Negeri
Destinasi Borobudur

20 Balkondes

BUMN PENDAMPING BUMN SPONSOR • PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.


• PT. Taman Wisata Candi Borobudur • PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. • PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Prambanan Dan Ratu Boko • PT. Pertamina (Persero) • PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
• PT. Indonesia Tourism Development • PT. Hutama Karya (Persero) • PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk
Corporation / ITDC (persero) • PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. • PT. Bank Tabungan Negara (BTN)
• PT. Patra Jasa • PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. • PT. Pembangunan Perumahan (PP) (Persero) Tbk
• PT. Angkasa Pura Airports • PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) 39
REPUBLIK
BEBERAPA BALKONDES BOROBUDUR
INDONESIA

40
REPUBLIK
INDONESIA

TERIMA KASIH

41

Anda mungkin juga menyukai