STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN LEBAK - Final
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN LEBAK - Final
4 Pengembangan Destinasi
2
REPUBLIK
INDONESIA
3
PARIWISATA DUNIA - UNWTO
REPUBLIK
INDONESIA Sebuah fenomena Ekonomi dan Sosial
4
PERKEMBANGAN PARIWISATA DUNIA
REPUBLIK
INDONESIA
Kawasan Asia Pasifik adalah kawasan terbesar kedua dalam hal menerima jumlah kunjungan wisman, setelah Eropa
2014
• Total wisatawan dunia pada tahun 2014 mencapai 1.110 juta
perjalanan LN, atau tumbuh 5,0% dibandingkan tahun sebelumnya.
• Lebih dari 300 juta wisatawan (27,1%) berkunjung ke Asia, dan
khusus wilayah Asia Tenggara menerima 96,7 juta kunjungan
wisatawan.
2015
• Ditengah situasi global yang tidak kondusif--seperti faktor ekonomi,
kekerasan, serangan teroris, dan memanasnya situasi pencari suaka--
perjalanan wisatawan dunia masih tumbuh 4,5%, seiring dengan
pertumbuhan ekonomi global yang tercatat sebesar 2,7%.
2016
• Jumlah wisatawan global mencapai 1,2 milyar, atau tumbuh sebesar
3,9% terhadap tahun 2015. Laju pertumbuhan ini lebih rendah
dibandingkan dengan tahun 2015, mengingat pertubuhan ekonomi
global yang tercatat lebih rendah yaitu sebesar 2,3%
• Pertumbuhan kunjungan wisatawan tertinggi terjadi di wilayah Asia-
Pasifik (8,4%) dan Afrika (8,1%).
• Jumlah kunjungan wisatawan di Asia Tenggara naik dari 96,7 juta
orang menjadi 113,3 juta orang, yang berarti terdapat kenaikan
sebesar 17,2%.
Sumber: UNWTO 2017, diolah BAPPENAS
5
POSITIONING INDONESIA
REPUBLIK
INDONESIA Populasi Asia dan Dunia di Tahun 2016
8
TANTANGAN PARIWISATA KE DEPAN
REPUBLIK
INDONESIA
Kebutuhan akan pariwisata akan meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat
Sumber daya. Indonesia diberkahi dengan Keberlanjutan. Kebutuhan akan pariwisata yang
1 keragaman alam dan budaya untuk dapat 5 sadar lingkungan, hijau dan berkelanjutan, serta
menjadi one-stop-service-destination yang mendukung keseimbangan antara
mampu menyediakan berbagai pilihan wisata di perkembangan ekonomi dan sosial akan
dunia. meningkat.
Pola berwisata. Jenis-jenis perjalanan Standar. Kualitas produk dan jasa pariwisata,
2 pariwisata adalah untuk liburan, bisnis, 6 serta keahlian khusus sektor pariwisata
pendidikan, dan MICE. Selain itu kecenderungan menjadi kebutuhan.
wisatawan nusantara adalah mengunjungi sanak
saudara. Teknologi memungkinkan orang untuk
traveling lebih jauh dengan lebih cepat.
10
SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
REPUBLIK
INDONESIA
Penekanan atau
Pendekatan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah fokus perencanaan
1 (RKP) 2018 dan 2019 dilakukan dengan perkuatan berdasarkan agenda Pendekatan
pelaksanaan kebijakan Money Follows Program. nasional menyeluruh dan
komprehensif
Implementasi melalui perubahan paradigma (hulu hilir)
2 penyusunan perencanaan menjadi menggunakan
pendekatan Holistik, Integratif, Tematik dan Spasial Tematik
(HITS) dengan fokus kepada:
Holistik
• Pengendalian perencanaan
Integratif
• Perkuatan perencanaan dan penganggaran
Spasial
• Perkuatan perencanaan berbasis Integrasi dalam
kewilayahan peran pemangku Keterkaitan
kepentingan dan fungsi lokasi
• Perkuatan integrasi sumber pendanaan integrasi sumber dari berbagai
pendanaan kegiatan yang
terintegrasi
12
SUMBER-SUMBER PENDANAAN PEMBANGUNAN
REPUBLIK
INDONESIA
DANA DESA
TAMBAHAN
INFRASTRUKTUR
PAPUA
14
RENCANA PEMBANGUNAN SEKTOR PARIWISATA
REPUBLIK
INDONESIA
RPJMN 2015-2019
ARAH PEMBANGUNAN
RPJPN 2005–2025
• Kepariwisataan dikembangkan
agar mampu mendorong
kegiatan ekonomi dan
meningkatkan citra Indonesia,
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat lokal, serta
memberikan perluasan
kesempatan kerja.
• Pengembangan
kepariwisataan memanfaatkan
keragaman pesona keindahan
alam dan potensi nasional
sebagai wilayah wisata bahari
terluas di dunia secara arif dan
berkelanjutan, serta
mendorong kegiatan ekonomi
yang terkait dengan
pengembangan budaya
bangsa.
15
PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA NASIONAL
REPUBLIK
INDONESIA
PP No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (Ripparnas)
Pembangunan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN), Pasal 7, ayat a
Pembangunan Pembangunan Prasarana Pengembangan
Perwilayahan Pembangunan Daya Pemberdayaan
Aksesibilitas Umum, Fasilitas Umum Investasi di
Pembangunan DPN Tarik Wisata (DTW) Masyarakat
Pariwisata dan Fasilitas Pariwisata Bidang Pariwisata
Arahan Presiden
10 Destinasi Wisata Prioritas: Danau Toba, Tanjung
Arahan November 2017
Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu dan Kawasan
Presiden 6
Kota Tua, Borobudur dan sekitarnya, Bromo-Tengger-
November
Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai Destinasi Prioritas 2018:
2015
Danau Toba, Borobudur
dan sekitarnya,
Arahan Percepatan pengembangan 3 Destinasi Wisata Prioritas:
Mandalika dan Labuan
Presiden Mei Danau Toba, Borobudur dan sekitarnya, dan Mandalika
Bajo
2016 16
REPUBLIK
10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS NASIONAL
INDONESIA
4 KEK Pariwisata
Morotai 6 Kawasan
Strategis
Danau Toba
Tj. Kelayang Pariwisata
Nasional
(KSPN)
Kep. Seribu
Wakatobi
Bromo – Tengger - Semeru
Tj. Lesung
Labuan Bajo
Borobudur
Mandalika
17
TARGET DAN REALISASI PEMBANGUNAN SEKTOR PARIWISATA
REPUBLIK
INDONESIA
1. Pembenahan iklim
investasi di pusat dan
Peningkatan daerah;
Percepatan Percepatan 2. Penciptaan lapangan
kontribusi sektor pengembangan pembangunan kerja seluas-luasnya
pariwisata, lima Kawasan Kawasan Industri Peningkatan
didorong dengan
peningkatan daya Ekonomi Khusus (KI) terutama di peningkatan iklim perdagangan
saing tiga kawasan (KEK) prioritas luar Jawa ketenagakerjaan dan
pariwisata, dan luar negeri
berbasiskan berdasarkan hubungan industrial;
peningkatan potensi ekonomi keunggulan 3. Pengembangan keahlian
kesiapan destinasi wilayah wilayah tenaga kerja;
wisata prioritas 4. Peningkatan populasi dan
lainnya daya saing industri, dan
penguatan pertumbuhan
ekonomi kreatif
19
CONTOH : PERKUATAN INTEGRASI SUMBER PENDANAAN
REPUBLIK
INDONESIA
Memacu
Pembangunan Memacu
Mempercepat
Infrastruktur dan Investasi dan
Melanjutkan Pembangunan
Ekonomi untuk Memantapkan Pemerataan
Reformasi bagi Infrastruktur
Meningkatkan Pembangunan Pembangunan
Percepatan untuk
Kesempatan Infrastruktur untuk
Pembangunan Memperkuat
Kerja serta untuk Percepatan Pertumbuhan
Ekonomi yang Fondasi
Mengurangi Pertumbuhan Berkualitas
Berkeadilan Pembangunan
Kemiskinan dan Ekonomi yang
yang Berkualitas
Kesenjangan Berkualitas
Antarwilayah
Prioritas Nasional
3
Pembangunan
Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi Melalui Pertanian,
untuk
Industri, Serta Pariwisata dan Jasa Produktif Lainnya
Pertumbuhan
4
Berkualitas”
Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, dan Sumber
Daya Air
23
REPUBLIK
PRIORITAS NASIONAL 3
INDONESIA
4. Pengembangan Destinasi
26
REPUBLIK
TAHAPAN PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
INDONESIA
Tahun 2016 telah diselesaikan Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Master Plan/Development Plan :
- Masterplan Pariwisata
- Masterplan Infrastruktur
Integrated Master Plan (IMP) di 7 Destinasi
- Demand Assesment Wisata Prioritas
Integrated Master Plan (IMP) di 3 - Labuan Bajo
Integrated Master Plan
Destinasi Pariwisata Prioritas - Bromo–Tengger–Semeru
Perencanaan - Danau Toba - Wakatobi Destinasi Prioritas Lainnya
- RTRW - Borobudur dskt - Kepulauan Seribu
- RDTR - Mandalika - Tanjung Kelayang
- RIPARDA - Morotai
- RKP - Tanjung Lesung
Pembangunan 1. Pembangunan infrastruktur dasar menuju 1. Pembangunan Fisik di kawasan dan sekitar 1. Pembangunan Fisik di kawasan dan sekitar
kawasan pariwisata sesuai dokumen kawasan kawasan
perencanaan yang telah dibuat 2. Pengembangan daya tarik destinasi 2. Pengembangan daya tarik destinasi
2. Promosi wisata 3. Promosi wisata 3. Promosi wisata
3. Pengembangan SDM dan pemberdayaan 4. Pengembangan SDM dan pemberdayaan 4. Pengembangan SDM dan pemberdayaan
masyarakat pariwisata masyarakat pariwisata masyarakat pariwisata
4. Fasilitasi Kemudahan, Keselamatan, dan 5. Fasilitasi Kemudahan, Keselamatan, dan 5. Fasilitasi Kemudahan, Keselamatan, dan
Keamanan Aktivitas Wisata Keamanan Aktivitas Wisata Keamanan Aktivitas Wisata
Pembiayaan Pembiayaan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, skema public private partnership.
Pembiayaan dari pemerintah pusat bersumber dari RM dan pinjaman luar negeri.
Pengelolaan Pembentukan Badan Pengelola di masing-masing destinasi yang mampu mensinergikan Pembangunan Destinasi pariwisata, Pemasaran Pariwisata, dan Industri
Pariwisata secara profesional, efektif dan efisien (Badan Otorita, ITDC, BUMN, Swasta)
APBN Master Plan/Development Plan : Integrated Master Plan (IMP) Integrated Master Plan (IMP)
- Masterplan Pariwisata
• Kemen PUPR - Masterplan Infrastruktur
P • Kemenpar - Demand Assesment - Pembangunan jalan nasional
- Pembangunan jalan nasional - Pembangunan jalan nasional
- Pembangunan bandara - Pembangunan bandara
E • Kemenhub - Pembangunan bandara - Pembangunan fasum pariwisata - Pembangunan fasum pariwisata
• K/L lainnya - Pembangunan fasum pariwisata - Pembangunan moda transportasi - Pembangunan moda transportasi
- RTRWN - RPJMN
M • Dekon/TP - RIPARNAS - RKP
- Pembangunan moda transportasi terintegrasi terintegrasi
terintegrasi - Pembangunan pelabuhan - Pembangunan pelabuhan
B • Badan Otorita - Pembangunan pelabuhan - Pembangunan infrastruktur dasar
- Pembangunan infrastruktur dasar
- Pembangunan infrastruktur dasar
A
N APBD - RTRW Prov/Kab.Kota - Pembangunan jalan prov/kab/kota - Pembangunan jalan prov/kab/kota - Pembangunan jalan prov/kab/kota
Prov/Kab/Kota - Pembangunan fasum pariwisata - Pembangunan fasum pariwisata - Pembangunan fasum pariwisata
G - RDTR - Pembangunan pelabuhan rakyat
- Pembangunan pelabuhan rakyat - Pembangunan pelabuhan rakyat
• Dinas PU - RIPARDA - Pembangunan infrastruktur dasar - Pembangunan infrastruktur dasar
- Pembangunan infrastruktur dasar
U • Dinas Perhubungan - RPJMD
• Dinas Budpar - RKPD
N • SKPD lainnya
A - Pembangunan jalan prov/kab/kota - Pembangunan jalan prov/kab/kota
DAK - RPJMN - Pembangunan jalan prov/kab/kota
N - Pembangunan sarana prasarana - Pembangunan sarana prasarana - Pembangunan sarana prasarana
- RKP pendidikan
pendidikan pendidikan
- Pembangunan dermaga pariwisata - Pembangunan dermaga pariwisata - Pembangunan dermaga pariwisata
- Pembangunan sarana prasarana - Pembangunan sarana prasarana - Pembangunan sarana prasarana
F kesehatan kesehatan kesehatan
29
TARGET WISATAWAN NUSANTARA?
REPUBLIK
INDONESIA
Pengeluaran
Perjalanan Pertumbuhan Total Pengeluaran
Tahun per Perjalanan
(ribuan) (%) (triliun Rp)
(ribu Rp)
2011 236.752 1,01 679,58 160,89
Sumber : Asdep Industri dan Regulasi Kemenpar, Asdep Strategi dan Komunikasi Pemasaran I Kemenpar dan BPS
Keterangan : *) Angka prediksi jumlah perjalanan wisnus, angka pengeluaran diasumsikan sama dengan tahun 2016
(Kemenpar per 13 Februari 2018)
Karakteristik perjalanan dulu masih didominasi perjalanan intra provinsi/provinsi tetangga sekarang jarak
tempuh makin jauh. Provinsi perima kunjungan wisnus terbesar masih Jabar, Jatim, Jateng dan Sumut.
30
MASTERPLAN KEMENPUPR UNTUK KAWASAN PARIWISATA TANJUNG LESUNG
REPUBLIK
INDONESIA 2025
31
DEVELOPMENT PLAN KEMENPUPR UNTUK KAWASAN PARIWISATA TANJUNG LESUNG
REPUBLIK
2015-2019
INDONESIA
32
DUKUNGAN PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN LEBAK
REPUBLIK
INDONESIA
• Dekonsentrasi untuk Provinsi Banten tahun 2018 melalui Kementerian Pariwisata sebesar Rp2.369.665.000,00 dengan
rincian output kegiatan (sesuai Kepmenpar Nomor: KM.101/KU.101/MP/2017) sbb.:
Layanan Perencanaan sebesar Rp85.465.000,00
Event Pariwisata Daerah dan Promosi Pariwisata Mancanegara sebesar Rp850.000.000,00
Misi Penjualan MICE dan Minat Khusus di Australia sebesar Rp150.000.000,00
Sertifikasi SDM Pariwisata dan Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata sebesar Rp1.284.200.000,00
• DAK Reguler Fisik Pariwisata Tahun 2018 sebesar Rp1.966.814.000,00 untuk DTW di Kecamatan Bayah, dengan rincian
menu kegiatan sbb.:
Pembangunan tempat ibadah sebesar Rp659.814.000,00
Pembuatan jalur pejalan kaki/jalan setapak/jalan dalam kawasan, broadwalk, pedestarian, dan tempat parkir sebesar Rp1.307.000.000,00
• DAK Fisik Pariwisata Tahun 2019 untuk 10 destinasi pariwisata prioritas direncanakan akan difokuskan melalui DAK
Penugasan, dengan menu kegiatan sbb.:
Pembangunan Fasilitas Pendukung Kawasan Pondok/Rumah Wisata:
Toilet komunal, Sumber Air Bersih komunal, Tempat Ibadah, Penataan Lansekap, Jalan Internal, Tempat Parkir
Pembangunan Kawasan Dermaga Wisata:
Titik Labuh/Singgah Kapal Yacht, Boardwalk, Sumber Air Bersih, Toilet, Papan Pusat Informasi Wisata, Tempat Parkir, Jalan Internal, Kios Cinderamata/kuliner
Pembangunan Rest Area:
Sumber Air Bersih, Toilet, Tempat Parkir, Alat Komunikasi Darurat, Tempat Ibadah, Penataan Lansekap, Jalan Internal, Kios Kuliner dan cinderamata
Pembangunan Track Wisata Alam:
Jalan Setapak dan/atau Jalur Sepeda, Papan Petunjuk, Toilet, Hiker’s Shelter/Hut, Sumber Air Bersih
33
STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA
REPUBLIK
INDONESIA
KABUPATEN LEBAK
• Angka 1 adalah KSPN Ujung Kulon – Tj. Lesung dan
sekitarnya di mana KEK Tj. Lesung sebagai salah satu dari
Ten New Bali yang dikembangkan Pemerintah.
• Angka 2 adalah KSPN Halimun dan sekitarnya yang
tercantum dalam RIPPARNAS (PP 50/2011) dengan
lingkup wilayah administrasi berada di Kabupaten Lebak,
Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor.
• Waktu tempuh 1 ke 2 sekitar 6 jam 45 menit dengan 1
aksesibilitas yang tersedia saat ini melalui jalur darat. B A
• Lokasi Kabupaten Lebak berada di antara dua kawasan
pariwisata prioritas sehingga diharapkan dapat 2
menyediakan 3A dalam travel pattern dari lokasi satu ke
lokasi lain.
S
• Pengembangan wisata di Kabupaten Lebak dapat
difokuskan pada lokus:
Integrasi dengan KSPN Ujung Kulon dan Halimun
Desa Wisata Suku Baduy, Kawasan Wisata Pantai Sawarna
(Pantai Karang Taraje-Pantai Tanjung Layar-Pantai Sawarna),
Wisata Arung Jeram Sungai Ciberang, Gunung Halimun.
34
MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA
REPUBLIK
INDONESIA
35
TAHAPAN PENGEMBANGAN DESA WISATA HIJAU
REPUBLIK
INDONESIA
1. Identifikasi Potensi
dan Pemetaan Daya
Tarik Wisata
3. Peningkatan 5. Penguatan Ekosistem
Kapasitas SDM Pariwisata Lokal
36
KOORDINASI DALAM PERCEPATAN PENGEMBANGAN
REPUBLIK
INDONESIA DESA WISATA
Kemen Pariwisata,
Pembuatan
Kemen Kominfo,
Website Wisata Kemendesa PDTT
Pengembangan Sumber
Kemen PUPR, Desa Wisata Daya
Kemenang, Sarana dan Kemen Pariwisata,
Homestay & prasarana Manusia Training Kemendikbud,
Kemendesa Tempat Ibadah Bahasa Asing
PDTT Kemendesa PDTT
Kemen ESDM,
Kemen BUMN, Pusat Kemen Pariwisata,
PLN, Perusahaan Gas Negara Pelatihan
Listrik Informasi Pelatihan Tour Guide Kemendesa PDTT
(PGN), Turis Pembuatan
Pertamina, Sovenir
Kemendesa PDTT
Kemen Pariwisata,
Kemen KUKM;
Kemendesa PDTT Sumber:
Kemenperin;
Kemendesa PDTT KemendesPDTT 37
RENCANA REPLIKASI PENGEMBANGAN DESA WISATA
REPUBLIK
INDONESIA
• Balkondes (Balai Ekonomi Desa) merupakan sebuah program bentukan BUMN yang akan dimanfaatkan sebagai sebuah
etalase bagi perekonomian daerah
• Balkondes akan memberikan ruang bagi pemerintah desa maupun masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi
yang ada di desa
• Balkondes merupakan salah satu program buatan BUMN selain kemitraan dan CSR (Corporate Social Responsibility)
yang berguna meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia
20 Balkondes
40
REPUBLIK
INDONESIA
TERIMA KASIH
41