Kebijakan DLHK Provinsi Banten Dalam Pengelolaan Limbah B3
Kebijakan DLHK Provinsi Banten Dalam Pengelolaan Limbah B3
Di setiap mata rantai pengelolaan dilakukan pencatatan dan pengendalian dengan izin
untuk memastikan dipenuhinya persyaratan lokasi, fasilitas, teknologi, dan baku mutu.
Setiap perpindahan limbah B3 disertai dengan manifes untuk memastikan pengelolaan
dilakukan sesuai prinsip from cradle to grave.
Definisi B3 dan Limbah B3
(Pasal 1 butir 20, 21 dan 22 UU 32/2009)
4
• Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disingkat B3 adalah adalah zat, energi, dan/atau
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung dapat mencemarkan dan/ atau
merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan
lingkungan hidup manusia, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lain
• Limbah :adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
• Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang
selanjutnya disingkat limbah B3 adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun
Kondisi Pengelolaan Limbah B3 di Provinsi Banten
Belum semua Pelaku Usaha/kegiatan memiliki TPS limbah B3
Belum semua Pelaku Usaha/kegiatan memiliki izin pengelolaan
limbah B3;
Belum semua Pelaku usaha/kegiatan mentaati tata cara
penyimpanan limbah B3
Belum semua pelaku usaha/kegiatan memberikan limbah B3
kepada pihak III yang berizin.
Belum semua pelaku usaha/kegiatan membuat laporan
pengelolaan limbah setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Bupati,
Gubernur dan Menlh
Belum semua pelaku usaha/kegiatan memiliki Sistem Tanggap
Darurat Pengelolaan LB3.
Lanjutan
SEMOGA BERMANFAAT