Laporan kasus
Oleh:
I Gusti Agung Bagus Wisma Parikrama
Pendahuluan
Subjektif
Keluhan Utama
Abdomen : DBN
Ekstremitas : DBN
Genetalia : DBN
Planing
Infus D5 1/4 NS 670 cc/24 jam
Infs Paracetamol 4x100mg (prn)
Injeksi veccilin 3x350mg i.v
Injeksi Diazepam 2 mg i.v (prn bila kejang)
Lafifed DM 3 x cth 1/3 p.o
Follow up
Sakit Hari 2. (3-7-2019)
S : Panas Naik turun, Pilek sudah mendingan.
O : suhu 39,9 c, N :40x, RR: 140x
A : KDS + Rhinitis Akut
P : Urin lengkap UL :
Epitel: 7-10
Infus D5 1/4 NS 670 cc/24 jam Eritrosit : 1-6
Leu : 10-15x
Infs Paracetamol 4x100mg (prn)
Injeksi cefotaxim 3x350mg i.v
Injeksi Diazepam 2 mg i.v (prn bila kejang)
Lafifed DM 3 x cth 1/3 p.o
Follow up
Sakit Hari 3. (4-7-2019)
S : Panas naik turun. Hari ini ganti popok 4x BAK bening tidak
bau
O : suhu 37,4 c, N :38x, RR: 142x
A : KDS + ISk
P : Kultur Urin
Infus D5 1/4 NS 670 cc/24 jam
Infs Paracetamol 4x100mg (prn)
Injeksi cefotaxim 3x350mg i.v
Injeksi Diazepam 2 mg i.v (prn bila kejang)
Follow up
Sakit Hari 4. (5-7-2019)
S : Panas naik turun. Lebih sering ganti popok, BAK bening
agak bau
O : suhu 39,2 c, N :48x, RR: 152x
A : KDS + ISK suspek DF
Hct :34%
P : Kultur Urin, DL, CRP Leu : 4100 /cmm
Trb : 140.000 /cmm
Infus D5 1/4 NS 670 cc/24 jam
Infs Paracetamol 4x100mg (prn)
Injeksi ceftriaxon 3x350mg i.v
Injeksi Diazepam 2 mg i.v (prn bila kejang)
Follow up
Sakit Hari 5. (6-7-2019)
S : Panas turun. ganti popok 3x, minum banyak
O : suhu 36,7 c, N :44x, RR: 148x
A : KDS + ISK. Suspek Df
Hct :34%
P : DL Leu : 4800 /cmm
Trb : 82.000 /cmm
Infus D5 1/4 NS 670 cc/24 jam SGOT : 1200u/l
SGPT : 890u/l
Infs Paracetamol 4x100mg (prn)
Injeksi ceftriaxon 3x350mg i.v
Injeksi Diazepam 2 mg i.v (prn bila kejang)
Follow up
Sakit Hari 6. (7-7-2019)
S : Pasien tampak lemah, sudah tidak kejang. Demam (-). BAB (+), BAK (+)
Nafsu makan berkurang, minum susu (+). Mual (-), muntah (-).
O : suhu 36,7 c, RR: 50x, N: 158x
ABD : Distended, Hepatomegali 3cm Hct :35%
Leu : 8630 /cmm
EKS : Ptekie tanpa provokasi (+) Trb : 43.000 /cmm
SGOT : 1200u/l
A : KDS + ISK + DHF + liver inpairment
SGPT : 890u/l
P : DL + SGOT, SGPT
Infus D5 1/4 NS 500 cc/jam jika kondisi stabil 700cc/hari
Injeksi ceftriaxon 3x350mg i.v
Injeksi Diazepam 2 mg i.v (prn bila kejang)
Xanda syr 3 x cth 1/2 p.o
Follow up
Sakit Hari 7. (8-7-2019)
S : Pasien tampak lemah, sudah tidak kejang. Demam (-). Pilek (+)
Sesak (+) BAB (+), BAK (+) Nafsu makan berkurang, minum susu (+).
Mual (-), muntah (-).
O : suhu 36,5 c, RR: 50x, N: 143x
Hct :30%
ABD : Asites (+), Hepatomegali 3cm Leu :8870 /cmm
EKS : Ptekie tanpa provokasi (+) Trb : 36.000 /cmm
USG : Efusi Pleura
A : KDS + ISK + DHF + liver inpairment Asites (+)
kardiomegali
P : DL + USG abdomen
Infus D5 1/4 NS 500 cc/jam jika kondisi stabil 1,5cc/jam
Injeksi ceftriaxon 3x350mg i.v
Injeksi Diazepam 2 mg i.v (prn bila kejang)
Xanda syr 3 x cth 1/2 p.o
Follow up
Sakit Hari 8. (9-7-2019)
S : Keadaan pasien Membaik. Pilek (+) Sesak (-) BAB (+),
BAK (+) Nafsu makan baik, minum susu (+). Mual (-),
muntah (-). Ruam sudah mulai menghilang
Hct :33%
O : suhu 36,6 c, RR: 38x, N: 120x Leu :7670 /cmm
ABD : Asites (+), Hepatomegali 3cm Trb : 6.000 /cmm
Hb : 10,7 mg/dl
EKS : Ptekie tanpa provokasi (+) IgG (+) IgM (+)
Definisi
• Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada suhu badan yang tinggi. Suhu
badan yang tinggi ini disebabkan oleh kelainan ekstrakranial.
Epidemiologi
• Kejang demam terjadi pada 2-4% anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. jika
kejang pertama terjadi pada usia kurang dari 1 tahun, kemungkinan
kejadian berulang meningkat menjadi 50%
Etiologi
Oksigen di butuhkan
Untuk Transport Na, K
Mempercepat Oksigen cepat Untuk menstabilkan sel
Reaksi Oksidasi Habis Saraf
KDS KDK
Definisi
• Rhinitis akut adalah peradangan pada mukosa hidung yang berlangsung akut (< 12
minggu
Etiologi
Infeksi virus
bakteri
iritan
Tanda dan gejala
Keluar ingus dari hidung
Hidung tersumbat
Bersin bersin
Dapat disertai batuk setelah gejala hidung
tatalaksana
DEFINISI
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah bertumbuh dan berkembang biaknya
kuman atau mikroba dalam saluran kemih dalam jumlah bermakna.
ETIOLOGI
ISK di sebabkan bakteri, virus dan jamur tetapi bakteri yang sering menjadi
penyebabnya.
• Escherichia coli
• Proteus sp
• Klebsiella
• Pseudomonas
• Chlamydia dan Mycoplasma
Faktor lain yang dapat memicu ISK yaitu faktor
predisposisi infeksi
fimosis,
alir-balik vesikoureter (refluks vesikoureter),
uropati obstruktif,
kelainan kongenital buli-buli
Diawali dari penyebaran kuman secara
ascenden
Bayi
Gagal tumbuh, demam, nafsu
0-1
makan berkurang, dan icterus
bulan
Gejala :
• Demam,
• Sakit kepala,
• Nyeri retro orbita,
• Myalgia, atralgia,
• Perdarahan
spontan
KLASIFIKASI
Expanded dengue syndrome
DX/ LAB
Isolasi & identifikasi virus
Deteksi antigen
Tes serologi
• Leukopeni (<5000/ul)
• Trombositopenia (<150000/uL) hari 3
– 5. Mulai meningkat pada fase
penyembuhan
• Hematokrit ≥ 20% kebocoran
plasma
PENATALAKSANAAN
Sesui perjalana penyakit
a. Fase demam
Tata laksana pada fase demam DD atau DBD bersifat simtomatik dan suportif.
Parasetamol merupakan antipiretik pilihan pertama dengan dosis 10mg/kg/dosis
selang 4 jam apabila suhu >38oC.
Peningkatan leu :
Pertanda infeksi
PEMBAHASAN
Kemudian pada hari kedua panas pasien
masih naik turun selam 24 jam terakhir
walaupun sudah di beri antipiretik,
Sesuai dengan gejala isk
sedangkan pilek pada pasien telah pada bayi umur 1bln – 2th
membaik dimana adanya gejala yg
Selanjutnya direncanakan pemeriksaan tak khas yaitu demam yang
tidak dapat dijelaskan
urin lengkap karena gejala pasien tidak
khas.
Hasil UL ;
Dan di tunjang oleh hasil UL dimana
epitel 7-10/lp
ditemukannya lukosit 10-15
leukosit 10-15/lp (+) Dimana normalnya dalam urin tidak
ditemukan leukosit atau ditemukan
Eritrosit 1-2/lp hanya < 0-1/lp
Hasil ini memperkuat diagnosis ISK
PEMBAHASAN
Pada hari 3 dan hari ke 4 panas masih
tetap naik turun, walau sudah di beri
antipiretik dan memustuskan mengganti
antibiotik karena dlm 24 -48 jam tidak Dilihat dari perjalanan
ada perbaikan klinis demamnya yaitu
timbul mendaadak
Namun pada pemeriksaan dl yang kemudian tidak turun
dilakukan mulai terlihat adanya dengan pemberian
penurunan trombosit yaitu antipiretik, lalu di hari
ke 4 panas mulai
Hct :34% menurun
Hal ini mirip dengan
Leu : 4100 /cmm pola demam pada
demam dengue
Trb : 140.000 /cmm Ditunjang dengan
adanya tromositopenia
Dilihat dari perjalanan
demamnya yaitu timbul
PEMBAHASAN mendaadak kemudian tidak
turun dengan pemberian
antipiretik, lalu di hari ke 5
pada hari ke 5 panas mulai turun panas mulai menurun
Hal ini mirip dengan pola
Pada pemeriksaan fisik pada lipatan siku demam pada demam
kanan pasien mulai terlihat bercak berdarah
perdarahan (ptekie) tanpa provokasi
namun jumlahnya belum terlalu banyak.
Juga ditemukan sign ptikie
Dan di usulkan untuk pemeriksaan DL artinya adanya kebocoran
plasma
trombosit 82.000/cmm
Hct 34%
Hasil lab menunjukan
Leu 4800/cmm trombositopenia dibawah harga
norman yaitu 150.000-450.000/cmm.
dimana terjadi penurunan saat di DHF
peeriksan pertama kali yaitu grade II
636.000/cmm.
PEMBAHASAN Hari ke 6 di temukan
trombositopenia yang sangat
pada hari ke 6 panas turun, makan rendah dan adanya pembesaran
berkurang. hepar yang menandakan
adanya gangguan pada organ
Pada pemeriksaan abdomen ditemukan lain serta di tunjang dengan
pembesaran hepar kurang lebih 3 cm. SGOT SGPT yang meningkat
menunjukan adanya liver
kemudian pada lipatan siku kanan
impairment.
pasien mulai terlihat bercak perdarahan
(ptekie) tanpa provokasi tambah
banyak.
Dan di usulkan untuk pemeriksaan DL sesuai dengan definisi
SGOT SGPT EDS dimana adanya
Dl : Hct :34% SGOT : 1200 keterlibatan/ganguan
pada organ lain yang
Leu : 8630 /cmm SGPT : 890 disebabkan olah virus
dengue
Trb : 43.000 /cmm
PEMBAHASAN
pada hari ke 7 panas turun, makan
berkurang. Rewel dan sesak
Pada pemeriksaan abdomen ditemukan
pembesaran hepar kurang lebih 3 cm. Hari 7 fase kritis pada dhf
sifting dulnes (+). ektremitas (ptekie) adanya plasma leakage yaitu
tanpa provokasi tambah banyak. efusi pleura dan asites, namun
peningkatan hct tidak
Dl : Hct :30% mencapai 20%.
pembesaran hepar serta
Leu : 8870 /cmm pada pemeriksaan dl adanya
trombositopenia
Trb : 36.000 /cmm
Serta hasil usg ditemukannya efusi
pleura dan adanya asites
PEMBAHASAN
Pada hari ke 8 keaadan pasien sudah
Di hari ke 8 ini sudah mulai
membaik, sesak berkurang, nafsumakan pada fase konvalesens
sudah mulai bertambah, ptikie sudah dimana sudah mulai
mulai berkurang. adanya perbaika klinis serta
trombosit sudah mulai
DL: meningkat dan
berkurangnya ptekie
Hct :33% tandanya adanya
reabsorbsi cairan
Leu : 7670 /cmm ekstraseluler ke intra seluler
Trb : 60.000 /cmm Serta positifnya IgG
pada hari ke 8
IgG (+) menunjukan infeksi
sekunder semakin
IgM(+) mendukung
diagnose dhf
PEMBAHASAN
Pada hari ke 9 keaadan pasien baik,
tidak sesak, nafsu makan bagus, ptikie
sudah mulai berkurang.
PEMBAHASAN
Pada hari ke 10 keaadan pasien baik,
tidak sesak, nafsu makan bagus, ptikie
sudah mulai berkurang.
DL:
Hct :32%
Di hari ini sudah mulai pada
Leu : 8080 /cmm fase konvalesens dimana
sudah mulai adanya
Trb : .205.000 /cmm perbaika klinis serta
SGOT : 411 trombosit sudah normal
kembali.
SGPT : 278
kesimpulan