Anda di halaman 1dari 14

WINDA SARI

YOLANDA PUTRI
TEGUH PUTRI TABIR
THALITHA LUTHFI NABILA FERDON
WINDA RIZKYANI
MASALAH PEMBANGUNAN
EKONOMI DI NEGARA
BERKEMBANG
1. Ketergantungan pada sektor
pertanian-primer (substantional
dependence on agricultural-
primary production)

Negara-negara berkembang umunya sangat tergantung pada


sektor pertanian dan pertambangan. Bahkan ada negara yang
sangat tergantung pada hasil satu komuditas pertanian saja.
Perekonomian seperti ini disebut dengan perekonomian
monokultur.

2. Rendahnya tingkat produktivitas (low level of production)


Rendahnya tingkat produktivitas dapat dilihat dari pendapatan domestik
produk (PDB) per kapita atau PDB per pekerja yang sangat kecil. Hal ini
berkaitan dengan rendahnya tingkat kehidupan dan terbatasnya
kesempatan kerja yang tersedia, terutama bagi mereka yang
berpendidikan rendah.
3. Ketergantungan yang besar dan
kerentanan dalam hubungan
internasional (dominance, dependence
and vulnerability in international
relation)

4. Ketergantungan bidang industri


(Industri hulu dan hilir)
5. Pasar dan informasi yang tidak
sempurna
Keberadaan pasar di negara berkembang juga
memberi informasi yang tidak lengkap. Struktur
pasar barang dan jasa umumnya tidak
sempurna. Monopoli dan oligopoli bisa terjadi di
pasar barang. Monopoli dan oligopsoni dapat
terjadi di pasar faktor produksi.

6. Tingginya tingkat
pengangguran (high rates of
unemployment)

Tingkat pengangguran di negara berkembang sangat tinggi. Angka


pengangguran akan semakin besar bila di ukur dengan angka
underemployment. Penyebab tingginya tingkat pengangguran adalah laju
pertumbuhan angkatan kerja yang lebih tinggi di satu pihak dan rendahnya
pertumbuhan kesempatan kerja di pihak lain.
7. Rendahnya tingkat kehidupan (low level of living)

Rendahnya tingkat kehidupan terutama di lihat dari


kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar, misalnya seperti :
a. Makanan
b. Pakaian
c. Perumahan
d. Kesehatan dan
e. Pendidikan

8. Tingginya pertambahan penduduk (high rates of population


growth)
MASALAH
PEMBANGUNAN
EKONOMI DI
INDONESIA
a. Kemiskinan dan Keterbelakangan

Kemiskinan di Indonesia merupakan


kesenjangan kronis sejak tahun 1960-an
yang diperparah dengan adanya krisis
sejak tahun 1997. Kebijakan reguler
sektoral dan regional sejak tahun 1970-
an hingga saat ini ternyata belum
menurunkan jumlah penduduk miskin.
Kondisi kemiskinan mengakibatkan
daya saing nasional Indonesia melemah
terhadap dunia internasional. Daya saing
Indonesia yang melemah
mengakibatkan turunnya citra bangsa.
Oleh karena itu, masalah kemiskinan
harus segera dituntaskan dan perlu
mendapat perhatian serius semua
pihak.
b. Pengangguran
Masalah utama pengangguran yang banyak dihadapi
oleh negara berkembang umumnya berkaitan erat
dengan ketidakseimbangan antara laju pertumbuhan
angkatan kerja dan perluasan kesempatan kerja.
Pertumbuhan angkatan kerja dipengaruhi oleh
tingkat pertumbuhan dan struktur penduduk yang
berkaitan erat dengan aspek demografi, serta tingkat
partisipasi penduduk dalam pasar kerja yang
berkaitan erat dengan aspek sosial ekonomi.
c. Berbagai Ketimpangan Hasil Pembangunan

1. Ketidakmerataan 2. Ketidakmerataan
Pendapatan Nasional Pendapatan Spasial

3. Ketidakmerataan
Pendapatan Regional 4. Kesenjangan Sosial
MASALAH PEMBANGUNAN
EKONOMI DI PROVINSI JAMBI
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Merangin melambat. Data Badan
Pusat Statistik (BPS) Merangin laju pertumbuhan ekonomi Merangin 5,48
persen pada tahun 2015, ini melambat dibandingkan 2014 yang mencapai
7,13 persen.
Kepala BPS Merangin, Syarpan Dani mengatakan terjadi perlambatan laju
ekonomi dibandingkan 2014 dengan 2015, ditandai dengan beberapa
keadaan, diantaranya :
1. Sektor pertanian paling mempengaruhi melambatnya laju ekonomi
tersebut. Anjloknya harga komoditi andalan masyarakat seperti karet
dan sawit menjadi penyebab melambatnya angka pertumbuhan
ekonomi. Apa lagi sebagian besar masyarakat Merangin mengandalkan
sawit dan karet sebagai penopang perekonomian.
2. Selain anjloknya harga karet dan sawit, ternyata angka produksi sektor
pertanian juga kurang mengairahkan selama kurun waktu 2015
tersebut. Hal ini sangat mempengaruhi daya beli masyarakat atau laju
ekonomi disektor perdagangan.
3. Sementara sektor tambang juga mengalami penurunan, ini
dikarenakan tidak ada laginya perusahaan batu bara dan biji besi yang
sempat membaik ditahun 2011 lalu

Anda mungkin juga menyukai