Presentasi MPP Jamur
Presentasi MPP Jamur
Penirisan klorin
Pemberian nomor pada tutup cawan petri untuk jamur yang berbe
Peletakan sampel
Conidia
Conidhiophore
Phialides
Metulae
Aspergillus sp
1. Hifa bersekat
2. Terdapat sel kaki
3. Konidiofor yang muncul dari sel kaki
4. Konidiospora pada bagian ujung membulat
menjadi verikula
5. Fialida berwarna atau tidak
6. Memiliki konidia yang membentuk rantai berwarna
coklat, hijau atau hitam
(Waluyo, 2004)
Hasil Pengamatan Pustaka
Conidia
Phialides
Vesicle
Sel Kaki
Fusarium sp
1. Warna putih atau kecoklatan
2. Miselium bercabang
3. Konidra bersepta
4. Memiliki makrokonidia dan mikrokonidia
seperti bulan sabit
5. Menghasilkan toksin fumonisin
(Waluyo, 2004)
Hasil Pengamatan Pustaka
Makrokonidia
Mikrokonidia
Phialides
Eurotium sp
1. Merupakan jamuur Ascomycotes
2. Memiliki Kleistotechia yang
menghasilkan askus
3. Kleistotechia tahan panas dan bahan
panas
4. Jamur xerofilik ( Aw 0,71 )
5. Warna kuning
(Waluyo, 2004)
Hasil Pengamatan Pustaka
Konidia
Konidiofor
Klestosium
Rhizopus sp
1. Hifa nonseptat
2. Mempunyai stolon dan rhizoid yang warnanya gelap jika
sudah tua.
3. Sporangiofora tumbuh pada noda dimana juga terbentuk
rhizoid.
4. Sporangia biasanya besar dan berwarna hitam.
5. Kolumela agak bulat dan apofisis berbentuk sperti cangkir.
6. Tidak memiliki sporangiola.
7. Membentuk hifa vegetatif yang melakukan penetrasi pada
substrat
8. Pertumbuhannya cepat, membentuk misellium seperti kapas
(Marhamah, 2005)
Hasil Pengamatan Pustaka
Sporangiu
m
Sporangiof
or
Stolon
Rhizoid
Mucor sp
1. Memiliki hifa tidak bersepta
2. Sporangium tumbuh pada seluruh
bagian miselium
3. Bentuk bercabang atau sederhana
4. Kolumela berbentuk bulat atau silinder
5. Miselia berwarna putih hingga kuning
dan abu-abu saat sporangiospora
matang
(Waluyo, 2004)
Hasil Pengamatan Pustaka
Miselium
Sporangiofor
Kolumela
Sporangium
Geotrichum
Memiliki koloni berwarna putih seperti
kapas, hifa bersepta (Samson dan van
Reenen-Hoekstra, 1988).
Memiliki konidia (arthrospores) hialin yang
berasal dari segmentasi hifa 14 (Irawan et
al., 2014).
Menghasilkan pseudohifa, blastospora
dan arthospora (Harr, 2002).
Termasuk ke dalam golongan fungi
saprofit (Sumarsih 2003).
Hasil Pengamatan Pustaka
Hifa
Trichoderma
1. koloninya berwarna hijau muda sampai
hijau tua yang memproduksi konidia
aseksual berbentuk globus
2. Konidia tersusun seperti buah anggur
dengan pertumbuhan yang sangat
cepat
(Gusnawaty, 2004)
Hasil Pengamatan Pustaka
konidia
Konidiofor
miselium
hifa
Daftar Pustaka
Gusnawaty, Muhammad Taufik, Leni Triana, & Asinah.
(n.d.). Karakterisasi Morfologis Trichoderma sp. INDIGENUS
SULAWESI TENGGARA.
Irawan. (2004). Indonesian Customer Satisfaction:
Membedah Strategi. Jakarta: Alex Media Computindo.
Jutono. (1973). Pedoman Praktikum Mikrobiologi Umum
(untuk Perguruan Tinggi). Yogyakarta: Departemen
Mikrobiologi Fakultas Pertanian UGM.
Marhamah. (2005). Pengantar Mikologi. Lombok Timur.
Samson, & Van Reenen Hoekstra. (1998). Introduction to
Food Borne Fungi. CBS,Baarn.
Sumarsih. (2003). Analisa Pertumbuhan Mikrobia Pada
Fermentasi. Yogyakarta: UPN Veteran.
Waluyo. (2004). Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press.