Anda di halaman 1dari 13

SKRINING

FITOKIMIA DAN KLT


CABAI RAWIT
Capsici Frutescentis Fructus
Nama Lain : Buah Cabai Rawit
Nama Tanaman Asal : Capsicum frutescens (L)
Keluarga : Solanaceae
Zat Berkhasiat : Kapsaisin, alkaloida
atsiri, resin, minyak
lemak dan vitamin C.
Penggunaan : Stimulan, stomakikum,
karminativa
Pemeriksaan Pendahuluan Simplisia
Uji Organoleptis
• Warna : Merah kecoklatan
• Bau : Bau merangsang
• Rasa : Rasa sangat pedas
Uji Makroskopik
❑ Buah berbentuk bulat panjang, lurus atau bengkok ujung meruncing, pangkal lebih lebar dari
pada ujung, panjang 2 cm sampai 6 cm, lebar 0,05 cm sampai 0,08 cm.

❑ Permukaan luar licin mengkilap pada keadaan segar dan berkerut pada keadaan kering; buah
berongga, bagian pangkal beruang 2 sedang bagian ujung beruang 1; warna merah kekuningan;
merah sampai merah tua. Dinding buah liat, sangat tipis, tebal kurang dari 0,5 mm.

❑ Gagang buah relatif panjang, berukuran lebih kurang ¾ sampai 2 kali panjang buah, ramping,
warna hijau kehitaman.

❑ Kelopak berbentuk lonceng, terdiri dari 5 helai daun kelopak yang berlekatan satu sama lain,
warna hijau kehitaman.

❑ Biji berayak, relatif besar, bentuk bundar atau segitiga pipih, garis tengah lebih kurang 3 mm,
warna kuning, terlepas atau melekat pada plasenta
Uji Mikroskopik
1. Kutikula
2. Epikarp
3. Hipodermis
4. Parenkim mesokarp
5. Berkas pembuluh
6. Lapisan sel besar
7. Endokarp
8. Sel endokarp berdinding
tebal menyerupai sel batu
9. Kutikula

Fragmen pengenal adalah fragmen tangensial epidermis luar, dinding


bernoktah. Fragmen epidermis dalam berdinding tebal yang menyerupai sel
batu terlihat tangensial.
Frgamen pembuluh kayu bernoktah atau dengan penebalan tangan dan spiral,
fragmen hipodermis, fragmen serabut sklerenkim sangat sedikit.
Parameter Fisika Cabai Rawit

01 02
Kadar abu yang tidak larut dalam
Kadar Abu asam
Tidak lebih dari 7,4 % Tidak lebih dari 0,06%

03 04
Kadar sari yang larut
Bahan organik asing
dalam etanol
Tidak kurang dari 9,4 % Tidak lebih dari 2%
Identifikasi
• Pada 2 mg serbuk tambahkan 5 tetes asam sulfat I → Terjadi warna coklat
• Pada 2 mg serbuk buah tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N → Terjadi warna kuning
• Pada 2 mg serbuk buah tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P → Terjadi warna kuning
• Pada 2 mg serbuk tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v → Terjadi warna
kuning kehijauan
• Pada 2 mg serbuk buah tambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P 5% b/v → Terjadi
warna hijau kekuningan
• Pada 2 mg serbuk tambahkan 5 tetes amonia (25%) P → Terjadi warna kuning
• Pada 2 mg serbuk buah tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v → Terjadi
warna kuning kehijauan
Hasil identifikasi skrining fitokimia ekstrak etanol buah cabe rawit positif mengandung
alkaloid, fenolik, flavonoid, dan saponin.
Penentuan pola kromatografi lapis tipis (KLT)
1. Mikrodestilasikan 25 mg serbuk buah pada suhu 240º selama 90 detik menggunakan
tanur TAS, tempatkan hasil mikrodestilasi pada titik pertama dari lempeng KLT
silika gel GF₂₅₄ P.
2. Timbang 300 mg serbuk buah campur dengan 5 ml metanol P dan panaskan dalam
tangas air selama 2 menit, dinginkan, saring, cuci endapan dengan metanol P
secukupnya sehingga diperoleh 5 ml filtrat.
3. Pada titik kedua dari lempeng KLT tutulkan 20 μl zat warna II LP. Eluasi dengan
jarak rambat 15 cm.
4. Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar UV 366 nm. Semprot lempeng dengan
anisaldehida-asam sufat LP, panaskan pada suhu 110º selama 10 menit. Amati dengan
sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Pada kromatogram tampak bercak –
bercak dengan warna HR, sebagai berikut :
No Dengan Sinar Biasa Dengan Sinar UV 366 nm
hRx Tanpa Dengan Tanpa Dengan
Pereaksi Pereaksi Pereaksi Pereaksi
1. 24 – 28 - Violet - Violet
Kemerahan Kemerahan
2. 43 – 48 - Violet - Violet

3. 57 – 62 - - Biru Muda -

4. 81 – 89 - Violet - Violet

5. 99 – 109 - Violet - Violet


Kehijauan
6. 115 – 121 Kuning vIolet - Violet
Kemerahan
7. 121 – 126 - - Biru Muda -

8. 129 – 134 - Violet - Violet

9. 153 – 159 Kuning Hijau - Hijau


Kemerahan
Senyawa Marker
Beta karoten merupakan salah satu produk dari karotenoid yang mempunyai
aktivitas vitamin A yang paling tinggi. Kandungan beta karoten bermanfaat
sebagai antioksidan pencegah kanker, beragam penyakit kardiovaskuler,
dan katarak. Sifat antioksidan yang terdapat pada betakaroten dapat
melindungi tumbuhan dan mikro-organisme dari sinar matahari yang
merusak.

Cabai kaya akan karbohidrat,protein, lemak, vitamin (vitamin A, vitamin B,


vitamin C, dan vitamin E), flavonoid, capsaicin, mineral, air, dan serat. Cabai
juga mengandung senyawa antioksidan antara lain vitamin K, fitosterol,
beta karoten dan beta cryptoxanchin

Pada pengujian secara Spektrofotometri Uv-Vis Cabai Rawit. Menunjukan


bahwa Untuk sampel cabai rawit merah segar diperoleh kadar beta karoten
0,0165 %, cabai rawit merah kering 0,0197 %.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa proses pengeringan berpengaruh terhadap
kadar beta karoten. Kadar beta karoten untuk sampel yang segar mempunyai kadar
yang lebih kecil dibandingkan dengan sampel yang kering karena adanya pengeringan
(Susilowati, 2008).
Peningkatan kadar beta karoten pada sampel cabai kering dikarenakan hilangnya kadar
air dalam sampel cabai sehingga pada perhitungan kadar, beta karoten pada sampel
kering akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
• Sutomo. 2017. Standarisasi Buah Cabe Rawit Hiyung (Capsicum
frutescens L.) Asal Tapin Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmiah Ibnu
Sina, 2(2): 245-253.
• Misfadhila, S., Rusdi., Boy, C., Arma, Y. 2020. Penetapan Kadar
Beta Karoten Pada Beberapa Jenis Cabai Kering dan Segar dengan
Spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal Farmasi Higea, 12(1): 75-80.
• Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Materia Medika
Indonesia Jilid III. Jakarta: DirektoratbPengawasan Obat dan
Makanan. 43-49
TERIMA KASIH
ALTERNATIVE RESOURCES

Anda mungkin juga menyukai