❑ Permukaan luar licin mengkilap pada keadaan segar dan berkerut pada keadaan kering; buah
berongga, bagian pangkal beruang 2 sedang bagian ujung beruang 1; warna merah kekuningan;
merah sampai merah tua. Dinding buah liat, sangat tipis, tebal kurang dari 0,5 mm.
❑ Gagang buah relatif panjang, berukuran lebih kurang ¾ sampai 2 kali panjang buah, ramping,
warna hijau kehitaman.
❑ Kelopak berbentuk lonceng, terdiri dari 5 helai daun kelopak yang berlekatan satu sama lain,
warna hijau kehitaman.
❑ Biji berayak, relatif besar, bentuk bundar atau segitiga pipih, garis tengah lebih kurang 3 mm,
warna kuning, terlepas atau melekat pada plasenta
Uji Mikroskopik
1. Kutikula
2. Epikarp
3. Hipodermis
4. Parenkim mesokarp
5. Berkas pembuluh
6. Lapisan sel besar
7. Endokarp
8. Sel endokarp berdinding
tebal menyerupai sel batu
9. Kutikula
01 02
Kadar abu yang tidak larut dalam
Kadar Abu asam
Tidak lebih dari 7,4 % Tidak lebih dari 0,06%
03 04
Kadar sari yang larut
Bahan organik asing
dalam etanol
Tidak kurang dari 9,4 % Tidak lebih dari 2%
Identifikasi
• Pada 2 mg serbuk tambahkan 5 tetes asam sulfat I → Terjadi warna coklat
• Pada 2 mg serbuk buah tambahkan 5 tetes asam sulfat 10 N → Terjadi warna kuning
• Pada 2 mg serbuk buah tambahkan 5 tetes asam klorida pekat P → Terjadi warna kuning
• Pada 2 mg serbuk tambahkan 5 tetes larutan natrium hidroksida P 5% b/v → Terjadi warna
kuning kehijauan
• Pada 2 mg serbuk buah tambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P 5% b/v → Terjadi
warna hijau kekuningan
• Pada 2 mg serbuk tambahkan 5 tetes amonia (25%) P → Terjadi warna kuning
• Pada 2 mg serbuk buah tambahkan 5 tetes larutan besi (III) klorida P 5% b/v → Terjadi
warna kuning kehijauan
Hasil identifikasi skrining fitokimia ekstrak etanol buah cabe rawit positif mengandung
alkaloid, fenolik, flavonoid, dan saponin.
Penentuan pola kromatografi lapis tipis (KLT)
1. Mikrodestilasikan 25 mg serbuk buah pada suhu 240º selama 90 detik menggunakan
tanur TAS, tempatkan hasil mikrodestilasi pada titik pertama dari lempeng KLT
silika gel GF₂₅₄ P.
2. Timbang 300 mg serbuk buah campur dengan 5 ml metanol P dan panaskan dalam
tangas air selama 2 menit, dinginkan, saring, cuci endapan dengan metanol P
secukupnya sehingga diperoleh 5 ml filtrat.
3. Pada titik kedua dari lempeng KLT tutulkan 20 μl zat warna II LP. Eluasi dengan
jarak rambat 15 cm.
4. Amati dengan sinar biasa dan dengan sinar UV 366 nm. Semprot lempeng dengan
anisaldehida-asam sufat LP, panaskan pada suhu 110º selama 10 menit. Amati dengan
sinar biasa dan dengan sinar ultraviolet 366 nm. Pada kromatogram tampak bercak –
bercak dengan warna HR, sebagai berikut :
No Dengan Sinar Biasa Dengan Sinar UV 366 nm
hRx Tanpa Dengan Tanpa Dengan
Pereaksi Pereaksi Pereaksi Pereaksi
1. 24 – 28 - Violet - Violet
Kemerahan Kemerahan
2. 43 – 48 - Violet - Violet
3. 57 – 62 - - Biru Muda -
4. 81 – 89 - Violet - Violet