Anda di halaman 1dari 59

Process of Physical Therapy

 Pelayanan Fisioterapi ditujukan kepada perorangan dan


masyarakat
 Lingkup pelayanan Fisioterapi adalah Mengembangkan,
memelihara, dan memulihkan
 Yang menjadi bidang garapan Fisioterapi adalah
(maksimilisasi) Gerak dan (kemampuan) Fungsi
 Sehat yang dimaksud oleh Fisioterapi adalah keadaan
gerakan penuh dan fungsional
Apakah yang dikerjakan Fisioterapi

Fisioterapi mengenali dan memaksimalkan potensi


gerak yang berhubungan dengan lingkup promosi,
prevensi, penyembuhan dan pemulihan.
Fisioterapi ikut dalam interaksi antara Fisioterapis,
pasien atau klien, famili dan pemberi pelayanan
kesehatan dalam proses pemeriksaan potensi gerak
dalam upaya penegakan goal dan tujuan pengobatan
yang disepakati dengan menggunakan pengetahuan
dan ketrampilan Fisioterapi yang unik
…...Fisioterapi

Fisioterapis secara khusus memandang tubuh


dan kebutuhan potensi gerak merupakan pusat
penentuan diagnosis dan strategi intervensi dan
konsiten dengan bentuk apapun dimana praktek
fisioterapi dilakukan.
Bentuk pelayanan Fisioterapi akan sangat bervariasi
dalam hubungannya dengan dimana Fisioterapi bekerja
maupun berkenaan dengan promosi, pencegahan,
penyembuhan dan pemulihan kesehatan
KEPMENKES 65 tahun 2015

Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan


yang ditujukan kepada individu dan atau
kelompok untuk mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi
tubuh sepanjang daur kehidupan dengan
menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik,
elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan
fungsi, komunikasi.
Sistem
Himpunan yang terdiri dari beberapa komponen
yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan. Dalam sistem setidaknya ada komponen
input, proses, dan out put

input proses output

Umpan balik
CLINICAL REASONING

• Clinical reasoning
• Clinical prediction rule
• Clinical decision making

Sugijanto, 2017
CLINICAL REASONING
• Clinical reasoning adalah proses cognitive atau
proses berfikir yang digunakan dalam evaluasi dan
pengelolaan pasien (Mark A Jone, 1992).
• Clinical reasoning adalah proses berfikir dan
membuat keputusan klinis yang digunakan dalam
praktek klinik.
• Menurut Higgs and Jones (1990), Clinical
reasoning adalah proses dalam interaksi antara
terapis dan pasien dan yang lain terkait (mis family
atau penyelenggara pelayanan yg lain), membantu
pasien memahami arti, goals, dan health
management strategies based on clinical data,
patient choices, and professional judgment and
knowledge
Sugijanto, 2017
CLINICAL REASONING

diperbarui

John, 1995 Sugijanto, 2017


Andersen, Linde &
Broberg, 2014 Sugijanto, 2017
Client complain
Body structure
(anatomic) Activities
impairment Non Pathologi/ Limitation
Pathologi
Body Function Participation
(biomechanic) Gangguan Gerak-Fungsi Restriction
impairment

Critical thinking

HOAC 2 Assessment E B(C)P


Clinical
reasoning Clinical
Diagnosis and prediction
Clinical prognosis
decision
Analisis Strategi perencanaan
Prosedur intervensi

Evaluasi dan
penilaian hasil Sugijanto, 2017
Sistem Pelayanan Fisioterapi

input proses output outcome


Pasien Assesment Pasien sembuh Kepuasan
PT is Diagnosis PT is Pandai
Peralatan pasien
Planning Modi Peralatan
Metode Intervensi Metode baru ? PT is
Kode etik Evaluasi dll Manajemen
SOP
dll Share Hoder

standard praktik fisioterapi


Physical Therapy Process

• Fisioterapi adalah bentuk pelayanan yang


dilakukan oleh (provide by), atau dibawah
pengarahan (under the direction), dan superfisi
oleh Fisioterapis termasuk assesment, diagnosis,
perencanaan, intervensi dan evaluasi.
KEPMENKES No 65 Pasal 12

(1)Fisioterapis dalam melaksanakan praktik


fisioterapi berwenang untuk melakukan ;
a. Asesmen fisioterapi yang meliputi pemeriksaan
dan evaluasi
b.Diagnosa fisioterapi
c. Perencanaan fisioterapi
d.Intervensi fisioterapi
e. Evaluasi/re-evaluasi/re-asesmen.
ASESSMENT

DIAGNOSE

PLANNING

INTERVENTION

REEVALUATION

COORDINATION, COMMUNICATION, DOCUMENTATION

STANDAR PRAKTEK FISIOTERAPI

PROSES FISIOTERAPI
Asesmen termasuk pemeriksaan dan evaluasi pada
perorangan atau kelompok, nyata atau yang
berpotensi untuk terjadi kelemahan, keterbatasan
fungsi, ketidakmampuan atau kondisi kesehatan lain
dengan cara pengambilan perjalanan penyakit
(history taking), skreening, test khusus, pengukuran
dan evaluasi dari hasil pemeriksaan melalui analisis
dan sintesa dalam sebuah proses pertimbangan klinis.
Physical Therapy Assessment The HOAC is a tool to
structure YOUR
clincal reosanig

Hypothesis-Oriented Algorithm for


Clinicians II
(HOAC II – PART 1)

Rothstein et al.,2002

Sugijanto, 2017
ASSESM ENT
asesm en

E X A M IN A T IO N E V A L U A T IO N
( P E M E R IK S A A N ) ( EVALUASI )
d a t a g a t h e r in g a n a s is & s in t e s is
Pemeriksaan

examination of individuals or groups with


•actual or potential impairments, functional
limitations, disabilities, or other conditions of
health by  history taking,
 screening and
 the use of specific tests
 and measures
evaluasi
evaluation of the results of the examination
through analysis and synthesis within a process of
clinical reasoning.

Pemeriksaan Evaluasi
• Analisis
Data - data
• Sintesis
Clinical reasoning
ASSESM EN T D IA G N O S E
asesm en F IS IO T E R A P I

E X A M IN A T IO N E V A L U A T IO N
( P E M E R IK S A A N ) ( EVALU ASI )
d a t a g a t h e r in g a n a s is & s in t e s is
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, Contoh:
Osteoartritis lutut (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi Keterbatasan Hambatan berpartisipasi
terganggu? (biomekanik) apa aktivitas (sosial)
yg terganggu?

Permukaan sendi ? ? ?
mengelupas dan
inflamasi.
Kapsul sendi ? ? ?
kontraktur
Otot atrofi dan lemah ? ? ?

Knee valgus/varus ? ? ?

Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, Contoh:
Osteoartritis lutut (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi Keterbatasan Hambatan berpartisipasi
terganggu? (biomekanik) apa aktivitas (sosial)
yg terganggu?

Permukaan sendi Nyeri / Antalgic ? ?


mengelupas dan gait
inflamasi.
Kapsul sendi Mobilitas sendi ? ?
kontraktur terbatas
Otot atrofi dan lemah Stabilitas sendi ? ?
menurun

Knee valgus/varus Knee deformity ? ?

Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, Contoh:
Osteoartritis lutut (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi Keterbatasan Hambatan berpartisipasi
terganggu? (biomekanik) apa aktivitas (sosial)
yg terganggu?

Permukaan sendi Nyeri / Antalgic Berjalan dan ?


mengelupas dan gait Berlari
inflamasi.
Kapsul sendi Mobilitas sendi Sholat, ?
kontraktur terbatas bersimpuh
Otot atrofi dan lemah Stabilitas sendi Berdiri dari ?
menurun duduk
Knee valgus/varus Knee deformity

Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, Contoh:
Osteoartritis lutut (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi Keterbatasan Hambatan berpartisipasi
terganggu? (biomekanik) apa aktivitas (sosial)
yg terganggu?

Permukaan sendi Nyeri / Antalgic Berjalan dan Bekerja dgn berdiri atau
mengelupas dan gait Berlari berjalan
inflamasi.
Kapsul sendi Mobilitas sendi Sholat, Rekreasi dgn gerak
kontraktur terbatas bersimpuh lutut
Otot atrofi dan lemah Stabilitas sendi Berdiri dari Olahraga
menurun duduk
Knee valgus/varus Knee deformity

Sugijanto, 2017
AL
CLINICAL OA Lutut
REASONING
REASO Functioning, and disability Contextual
factor
NING Anatomic impairment
Internal External
Rawan Capsul Otot/ Vascular factor factor
Sendi Ligamen Tendon
Micro
Laxity Spasme Circulation
Erosi
Kontraktur
Inflamasi tl Penumpukan Functional Participation
Subchondral zat iritan impairment restriction

Immobilisasi Nyeri Activity


Osteofit Deformitas
pagi limitation

Iritasi Tightness/
Kontraktur Antalgic
Jaringan gait Work Recreation
Lemah
Capsular
Inflamasi Pattern Sport
Nyeri naik
Kronis
tangga
Nyeri
kompresi Nyeri Nyeri jongkok
Regang
Hypomobility Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, Contoh:
Shoulder impingement (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi (mekanik) apa Keterbatasan Hambatan
terganggu?Scapular yg terganggu? aktivitas berpartisipasi (sosial)
dyskinetic

Inflamasi pd cuff ? ? ?
dan/subacromial
bursa
Hypertrophy-tight ? ? ?
m.supraspinatus
Capsular/ligament ? ?
laxity
Tigthness/weaknes ?
s pd otot scapula

Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, Contoh:
Shoulder impingement (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi (mekanik) apa Keterbatasan Hambatan
terganggu?Scapular yg terganggu? aktivitas berpartisipasi (sosial)
dyskinetic

Inflamasi pd cuff Nyeri gerak Abd/ ? ?


dan/subacromial lainnya
bursa
Hypertrophy-tight Posisi head of ? ?
m.supraspinatus humerus tinggi
Capsular/ligament Glenohumeral ?
laxity instability

Tigthness/weaknes Scapular dyskinetic


s pd otot scapula

Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, Contoh:
Shoulder impingement (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi (mekanik) apa Keterbatasan Hambatan
terganggu?Scapular yg terganggu? aktivitas berpartisipasi (sosial)
dyskinetic

Inflamasi pd cuff Nyeri gerak Abd/ Nyeri meraih ?


dan/subacromial lainnya benda pd mid
bursa position
Hypertrophy-tight Posisi head of Nyeri aktivitas ?
m.supraspinatus humerus tinggi angkat lengan
Capsular/ligament Glenohumeral Nyeri aktivitas
laxity instability tertentu pd posisi
lengan tertentu
Tigthness/weaknes Scapular dyskinetic
s pd otot scapula

Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, Contoh:
Shoulder impingement (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi (mekanik) apa Keterbatasan Hambatan
terganggu?Scapular yg terganggu? aktivitas berpartisipasi (sosial)
dyskinetic

Inflamasi pd cuff Nyeri gerak Abd/ Nyeri meraih Bekerja dgn tangan
dan/subacromial lainnya benda pd mid didepan
bursa position
Hypertrophy-tight Posisi head of Nyeri aktivitas Bekerja, olah raga
m.supraspinatus humerus tinggi angkat lengan ataupun rekreasi
menggunakan
Capsular/ligament Glenohumeral Nyeri aktivitas tangan
laxity instability tertentu pd posisi
lengan tertentu
Tigthness/weaknes Scapular dyskinetic
s pd otot scapula

Sugijanto, 2017
CLINICAL Nyeri pada bahu
REASONING Impingement syndrome
Contextual
Fungsi dan disabilitas factors
Internal External
Anatomic impairment factors factors
SLAP
Cuff muscle
Lesion
AC Bursa Functional
subacromial Pectoralis minor, Participation
Joint Capsule/ impairment
levator scapulae
lig laxity restriction
osteophyte Serratus anterior
Activity
Inflamation- Tightness limitation
Supraspinatus GH
calc formation
Instability
Weakness
Subscapularis, Over head
infraspinatus, Internal
Work
impingement
activity
Inflamation Scapular
dyskinesis Carrying Sport
Inflamation
Tight- Lifting Recreation
hypertrophy

External The used of


impingement arm in ADL
Shoulder pain
Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, :
Spondylo arthrosis cervical (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi (biomekanik) Keterbatasan Hambatan
terganggu? apa yg terganggu? aktivitas berpartisipasi (sosial)

Diskus menipis, ? ? ?
permukaan sendi
mengelupas dan
inflamasi.

Kapsul sendi ? ? ?
kontraktur
Otot atrofi dan lemah ? ? ?

Osteofit mengiritasi ?
jaringan peka
rangsang

Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, :
Spondylo arthrosis cervical (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi (biomekanik) Keterbatasan Hambatan
terganggu? apa yg terganggu? aktivitas berpartisipasi (sosial)

Diskus menipis, Nyeri, instabilitas ? ?


permukaan sendi segmental
mengelupas dan
inflamasi.

Kapsul sendi Mobilitas sendi ? ?


kontraktur terbatas
Otot atrofi dan lemah Stabilitas sendi ? ?
menurun
Osteofit mengiritasi Nyeri ekstensi ? ?
jaringan peka
rangsang

Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, :
Spondylo arthrosis cervical (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi (biomekanik) Keterbatasan Hambatan
terganggu? apa yg terganggu? aktivitas berpartisipasi (sosial)

Diskus menipis, Nyeri, instabilitas Nyeri posisi kepala ?


permukaan sendi segmental menetap,
mengelupas dan mengemudi
inflamasi.

Kapsul sendi Mobilitas sendi Nyeri terbatas gerak ?


kontraktur terbatas leher rotasi/ estensi

Otot atrofi dan lemah Stabilitas sendi Nyeri posisi kepala ?


menurun menetap,
mengemudi

Osteofit mengiritasi Nyeri ekstensi


jaringan peka
rangsang
Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, :
Spondylo arthrosis cervical (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi (biomekanik) Keterbatasan Hambatan
terganggu? apa yg terganggu? aktivitas berpartisipasi (sosial)

Diskus menipis, Nyeri, instabilitas Nyeri posisi kepala Bekerja dgn duduk
permukaan sendi segmental menetap, lama.
mengelupas dan mengemudi
inflamasi.

Kapsul sendi Mobilitas sendi Nyeri terbatas gerak Olahraga dengan


kontraktur terbatas leher rotasi/ estensi kepala memutar

Otot atrofi dan lemah Stabilitas sendi Nyeri posisi kepala Bekerja dgn duduk
menurun menetap, lama
mengemudi

Osteofit mengiritasi Nyeri ekstensi


jaringan peka
rangsang
Sugijanto, 2017
CLINICAL Spondylo arthrosis cervicalis
REASONING
Functioning, disability and health Constextual factors

Anatomic impairment
Internal External
Disc Facet & Nerves factors factors
Capsels Muscle
Uncinate

Pipih & Chronic Autonom


Erosi Nocisensoric
rapuh inflamation system

Sub chondral Weak- Sympathic


Instability
inflamation atrophy hyperactivity
Inter fiber Spasm- Vascular
adhesion tightness Activity
contracture Micro circular Functional limitation
Extension Participation
Capsel constriction impairment
pain restriction
contracture
Reading
Muscle
Stretched imbalance Work
Capsular pain
pattern Sport
Driving

Recreation
Hypomobility Neck pain Postural
deformity Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, : Lumbar
disc herniated (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi (biomekanik) Keterbatasan Hambatan
terganggu? apa yg terganggu? aktivitas berpartisipasi (sosial)

Annulus fibosus ? ? ?
robek diskus
menonjol ke dorso-
lateral

Inflamasi lig. ? ? ?
Longit. Duramater
dan Posterior
radiks

Muscle tightness ? ? ?
and weakness

Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, : Lumbar
disc herniated (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi (biomekanik) Keterbatasan Hambatan
terganggu? apa yg terganggu? aktivitas berpartisipasi (sosial)

Annulus fibosus Nyeri dan/atau ? ?


robek diskus nyeri menjalar saat
menonjol ke dorso- fleksi trunki
lateral

Inflamasi lig. Nyeri central, nyeri ? ?


Longit. Duramater radikular. SLR
dan Posterior
radiks

Muscle tightness Instability /muscle ? ?


and weakness imbalance

Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, : Lumbar
disc herniated (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi (biomekanik) Keterbatasan Hambatan
terganggu? apa yg terganggu? aktivitas berpartisipasi (sosial)

Annulus fibosus Nyeri dan/atau Duduk lama, ?


robek diskus nyeri menjalar saat membungkuk,
menonjol ke dorso- fleksi trunki lifting
lateral

Inflamasi lig. Nyeri central, nyeri Duduk, Selonjor, ?


Longit. Duramater radikular. SLR membungkuk,
dan Posterior
radiks

Muscle tightness Instability /muscle Berjalan lama, ?


and weakness imbalance

Sugijanto, 2017
MENGANALISIS DARI ICD KE ICF, : Lumbar
disc herniated (ICD)
Jaringan apa yg Fungsi (biomekanik) Keterbatasan Hambatan
terganggu? apa yg terganggu? aktivitas berpartisipasi (sosial)

Annulus fibosus Nyeri dan/atau Duduk lama, Bekerja kantor, BAB,


robek diskus nyeri menjalar saat membungkuk, mengemudi
menonjol ke dorso- fleksi trunki lifting
lateral

Inflamasi lig. Nyeri central, nyeri Duduk, Selonjor, Olah raga,


Longit. Duramater radikular. SLR membungkuk,
dan Posterior
radiks

Muscle tightness Instability /muscle Berjalan lama,


and weakness imbalance

Sugijanto, 2017
CLINICAL Lumbar disc herniated
REASONING
Functioning and disability Constextual factors

Anatomic impairment
Internal External
factors factors
Disc Nerves Muscle Capsels Facet

Annulus Autonom Chronic


rupture system inflamation
Nocisensoric Guarding Weak-
atrphy Inter fiber
spasm
Nucleus adhesion Functional
Sympathic
herniation Vascular impairment
hyperactivity
Neuropathic Capsel contracture Activity
pain limitation
Micro circular Participation
Capsular
constriction restriction
pattern
Sitting
Radicular pain
Stretched
Muscle Lifting
Lifting Work
pain
imbalance
Driving Sport
Postural
deformity Recreation
Pain
Sugijanto, 2017
Diagnose
Diagnosis arises from the examination and
evaluation and represents the outcome of the process
of clinical reasoning. This may be expressed in terms
of movement dysfunction or may encompass
categories of impairments, functional limitations,
abilities/disabilities or syndromes.

Diagnosis ditegakkan dari pemeriksaan dan evaluasi dan


menyatakan hasil dari proses pertimbangan/pemikiran
klinis, dapat berupa pernyataan keadaan disfungsi
gerak, dapat meliputi/mencakup kategori kelemahan,
limitasi fungsi, kemampuan /ketidakmampuan, atau
sindrom
Diagnosis FT (WCPT)

Dihasilkan dari pemeriksaan & evaluasi &


merupakan hasil dari alasan-alasan klinis.
Menunjukkan adanya difungsi gerak atau
mencakup kategori gangguan, keterbatasan
fungsi, ketidakmampuan atau sindrom.

Sugijanto, 2017
Diagnosis Terkait Treatmen
& Prognosis
Penyebab patologi telah diketahui: FTs berfikir
“out of box” dari label diagnostik.
Mampu mengidentifikasi keterkaitan gangguan,
dengan keterbatasan aktifitas & partisipasi.
Pertimbangkan faktor internal & eksternal
(kontekstual).
Digunakan untuk pemeriksaan lanjutan.
Perencanaan intervensi (indikasi FT) atau
pengembalian (non-indikasi) & prognosis.
Sugijanto, 2017
Isi diagnose Fisioterapi

 Paling tidak berisikan :


Pernyataan masalah pasien
misalnya : Gangguan mobilitas sendi, motor function,
kinerja otot, dan ROM, gait, locomotion, balance,
sensory integration, ventilasi, respirasi/gas exchange,
aerobic capacity/indurance
hubungan dengan sistem, terkait
misalnya : connective tissue, inflamasi lokal, kerusakan
spinal, fraktur, Arthroplasti sendi.
Contoh
Gangguan Mobilitas sendi, ROM, Gait akibat adanya
Fracture Collum Femuris
Diagnosis

• Merupakan pernyataan, label,


• menggambarkan multi dimensi pasien/klien
• Dari tingkat basis ( sel )> tertinggi fungsi
• biasanya : ‘ impact of a condition on
functional at level of the system, especially
the movement system and at the whole
person ‘
Perencanaan dimulai dengan pertimbangan
kebutuhan intervensi dan biasanya menuntun kepada
pengembangan rencana intervensi, termasuk hasil
sesuai dengan tujuan yang terukur yang disetujui
pasien/klien, famili atau pelayan kesehatan lainnya.
Dapat menjadi pemikiran perencanaan alternatif
untuk dirujuk kepada pihak lain bila dipandang
kasusnya tidak tepat untuk fisioterapi
Intervensi di-implementasikan dan
dimodifikasikan untuk mencapai tujuan yang
disepakati dan dapat termasuk penanganan secara
manual; peningkatan gerakan; peralatan fisis,
peralatan elektroterapuetis dan peralatan
mekanis; pelatihan fungsional; penentuan
bantuan dan peralatan bantu; instruksi dan
konseling; dokumentasi dan koordinasi,
komunikasi.
Intervensi dapat juga ditujukan pada
pencegahan ketidak-normalan
(kelemahan), keterbatasan fungsi,
ketidakmampuan dan cidera, termasuk
juga peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan , kualitas hidup, kebugaran
segala umur dan segala lapisan
masyarakat.
Planning procedure for intervention

Berdasarkan hasil assesment ( pemeriksaan dan


evaluasi ), serta diagnosa.
Prognosis yang berhubungan peningkatan kondisi
Rencana asuhan Fisioterapi, misalnya intensitas,
frekwensi, durasi, urutan dll.
Selain itu dipertimbangkan komplesitas dan berat-
ringannya kondisi klinis
mempertimbangkan kemampuan pasien/klien
Harapan pasien/klien, famili
INTERVENTION
Mampu menjelaskan dan mendemontrasikan target
intervensi
•Anatomic Impairment target:
– Topografik target
– Tissue specific target
– Specific impairment target
•Kinetic Impairment target:
– Positional vault/Postural deformity
– Hypomobility/hypermobility/unstability
– Weakness/imbalance
– Movement incoordination
– Dll
•Disability target
Sugijanto, 2017
INTERVENSI

• Coordination, Communication, Documentation


• Patient / client related intruction
• Prosedural intervention
Pemilihan intervensi
• General definition of each category
• Clinical consideration
• Intervention, method, prosedur, tehnik
• Anticipated goals and expected outcomes
Coordination Patient/client Prosedural
Communication related intervention
Documentation instruction

Therapuetic Exercise, Functional traning, Manual terapy


Devices and equipment, Airways clearance, Integument
repair, Electro therapuetics modalities, Physical agent,
mechanical modalities.
Coordination, Communication,
Documentation
Dokumentasi adalah sistem administrasi yang menjamin
pasien/klien menerima kualitas pelayanan yang tepat,
komprehensif, efisien dan efektif mulai dari kedatangan
sampai selesai
Dokumentasi adalah pencatatan yang dibuat selama
pasien/klien mendapat asuhan Fisioterapi
Koordinasi adalah kerja sama semua bagian yang
tersangkut dengan pasien/klien
Komunikasi adalah adanya pertukaran informasi baik
dngan pasien/klien maupun sesama pemberi pelayanan
Patient / client related instruction
• Proses pemberian informasi, pendidikan, atau
pelatihan kepada pasien/klien/famili
• Instruksi berkaitan dengan: kondisi saat ini,
rencana asuhan, pentingnya asuhan, transisi
perubahan, Faktor resiko, dll.
• Fisioterapis bertanggung jawab atas instruksi-
instruksi.
EVALUASI KEHARUSAN UNTUK
PEMERIKSAAN KEMBALI UNTUK TUJUAN
EVALUASI HASIL
Criteria for termination.
Discharge
proses pengakhiran pelayanan FT yang telah diberikan
selama satu episode, bila tujuan telah tercapai.
Bersasarkan analysis fisioterapis tujuan telah tercapai.
Discontinuation
Proses pengakhiran pelayanan FT yang telah diberikan
dalam suatu episode, oleh kehendak pasien/klien
Pasien/klien tak dapat melanjutkan karena komplikasi,
keuangan dll
Fisioterapis berpendapat bahwa PT sudah tak beguna
lagi
Secara mandiri atau bersama-sama dalam team,
Fisioterapi memeriksa pasien, kemudian
merencanakan dan memberikan pengobatan dan
program pendidikan kepada pasien dan
keluarganya.
Fisioterapi terlibat dalam program-program
skreening dan pencegahan, pendidikan kesehatan
maupun penelitian. Fisioterapis dapat menjadi
konsultan pada lembaga-lembaga pendidikan,
kesehatan dan sosial yang berkenaan dengan
perawatan kesehatan.
Secara luas, tindakan fisioterapis adalah tanggung
jawab fisioterapis secara individu, yang disertai
oleh keputusan profesi mereka yang tidak dapat
dikontrol atau dikompromikan oleh pegawai,
orang dari profesi lain atau lainnya.

Sebagai pembatasan otonomi profesi yang benar,


profesi fisioterapi mempunyai tanggung jawab
yang berkesinambungan untuk mengaturan diri
(self regulating)

Anda mungkin juga menyukai