Anda di halaman 1dari 44

GEOLOGI PANASBUMI & VULKANOLOGI

Pertemuan - II, Angkatan 2017


Analisis Geomorfologi Untuk Panasbumi, Berdasarkan Citra Satelit -
Geothermal View (mencakup proses-proses geomorfologi)

Dr. Ir. Dewi Gentana, Dipl., Geothermal, MM


Email : dewigentana06@mail.com

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
QUIZ

1. Apakah gunungapi itu ????

REVIEW 2. Sebutkan empat tipe/ jenis


gunungapi berdasarkan sumber
PERTEMUAN erupsi !
KE I 3. Sebutkan tipe gunungapi
berdasarkan sejarahnya, berikan
1 contoh nya masing-masing !

2
INTERPRETASI MORFOLOGI BERDASARKAN CITRA DEM
Analisis morfologi dan
kelurusan di suatu daerah
N penelitian dengan
memperharhatikan efek
shading cahaya matahari
akan memberikan efek gelap
pada morfologi pegunungan,
tebing dapat membentuk
pola kelurusan  indikasi
struktur geologi

Cropping Citra (image) atau


Cropping area / pemotongan
citra dilakukan dengan
pertimbangkan agar daerah
studi lebih jelas dan spesifik
viasulaisasinya.
Sumber : Google Erath G.Salak, 2018 3
INTERPRETASI MORFOLOGI BERDASARKAN CITRA DEM
KLASIFIKASI Verstappen (1983)

5 (lima) kelasa satuan morfologi


pegunungan gunung api ditinjau
dari bentukan lahannya

1. V1  Kepundan atau
Kawah gunung api
2. V2  Komplek kerucut
gunung api
3. V3  Pegunungan aliran
piroklastik
4. V4  Lereng gunung api
5. V5  Kaki gunung api
Sumber : Sukendar , MP et al 2016, Daerah G.Salak
4
INTERPRETASI MORFOLOGI BERDASARKAN CITRA DEM (Lanjutan)
Berdasarkan interpretasi morfologi
dan kelurusan menunjukkan 
daerah prospek panasbumi G.Salak
berada di bagian Barat Daya G.Salak
dengan bentukan morfologi
komplek kerucut gunung api (V2)
dan V3  batas kuning dipilih
sebagai batas daerah yang di
analisis

TAHAP AWAL PENETAPAN DAERAH


PROSPEK PANASBUMI  sebagai
ketertarikan daerah (interest area)
Tahap awal pada daerah baru (green area) untuk diteliti lebih lanjut.
yang diperkirakan mempunyai potensi
Terdapat sebaran manifestasi panas
panasbumi  untuk acuan survei lanjut
lebih detil bumi antara lain mata air panas
solfatara/fumarol.
Sumber : Peta G. Salak _ Sukendar , MP et al 2016
5
INTERPRETASI STRUKTUR GEOLOGI – FENOMENA MORFOLOGI
DAERAH PANASBUMI

6
FENOMENA BENTANG ALAM KELURUSAN
PUNGUNGAN/LEMBAH FACET SEGITIGA, GAWIR SESAR

Sumber : Azmandika, R, 2014) 7


Morfologi Satuan Kerucut Gunung Tangkuban Parahu
(https://www.dakatour.com/)

8
Morfologi bergelombang sisa gunung api

(Sumber : D. Bunga Saktiana De Rosari, 2018)

9
PETA LINEAMENT DENSITY G. LAWU –
MORFOLOGI GUNUNGAPI

Peta kerapatan kelurusan  akan


memberikan informasi mengenai
anomali kerapatan patahan dan
rekahan  digunakan untuk
memprediksi daerah recharge
area

Pada sistem panas bumi fluida


panasbumi akan mengalir ke
permukaan melalui zona
permeabel yang disebabkan
adanya struktur geologi 
sehingga semakin besar tingkat
kerapatan struktur maka semakin
besar tingkat permeabilitasnya
pada
Sumber : Pambudi, 2014
10
ANALISIS LINEAMENT DENSITY G. LAWU (Lanjutan)
Daerah yang memiliki anomali
LD paling tinggi di interpretasi-
kan sebagai daerah recharge
area yang memiliki tingkat
permeabilitas paling baik

Anomali kerapatan kelurusan


yang besar dengan nilai ˃ 2,5
km/km2  terdapat di dua
bagian , yaitu di :

Daerah G. Lawu Tua yang


letaknya berada di sebelah
Selatan G. Lawu yang sekarang

Daerah di bagian lereng Barat


Daya dari puncak G.Lawu.
Sumber : Pambudi, 2014
11
PETA KOMPILASI GEOSAINS DAERAH PROSPEK PANASBUMI G. LAWU
Hasil delineasi overlay
daerah yang memiliki
kerapatan struktur paling
tinggi dinterpretasikan
sebagai daerah prospek
panas bumi.

Hasil overlay kerapatan


kelurusan, analisis geologi
dan geokimia daerah
prospek panasbumi G.
Lawu dibagi menjadi dua :
• Daerah G. Lawu Tua
yang terletak di sebelah
selatan
• Daerah lereng bagian
Barat Daya dari puncak
G. Lawu
Sumber : Pambudi, 2014 12
PEMROSESAN DATA CITRA SATELIT LANDSAT 8 TUTUPAN LAHAN -
KERAPATAN VEGETASI

Data citra satelit Landsat 8


digunakan untuk
mengetahui tutupan lahan -
kerapatan vegetasi dan
suhu permukaan tanah dari
area penelitian
Semak belukar Ladang

Tutupan lahan  dengan


Pemukiman membuat klasifikasi pada
citra satelit.
Metode yang digunakan
dalam klasifikasi yaitu
supervised classification,
tipe klasifikasi ditentukan
menggunakan maximum
likelihood , diawali dengan
membuat Training Area
melalui digitasi
Sumber; Hariyanto T., al 2016
13
HASIL PENGOLAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH
(LAND SURFACE TEMPERATURE)
• Suhu permukaan tanah memiliki
nilai rentang sebesar 11 – 32oC
dengan tingkat persebaran LST
yang paling tinggi yaitu berada di
sebelah Barat daya dari G.Lawu
• Tingkat LST paling rendah berada
hampir di sekitar puncak G.Lawu
yang berupa hutan mencirikan
adanya pengaruh dari tingkat
kerapatan vegetasi yang tinggi

• Daerah yang memiliki tingkat LST


yang besar diantara LST yang kecil
(anomali) di sebelah barat daya dari
puncak G.Lawu.  Anomali ini
terjadi sebagai dampak suhu yang
ada pada manifestasi panasbumi
yang dijadi kan sebagai tinjauan
awal penentuan prospek panas
bumi (ketertarikan daerah untuk
diteliti lebih lanjut )
Sumber; Hariyanto T., et al 2016
14
LST CALCULATION FOR
GEOTHERMAL

Sumber : USGS (2016)


15
PROSES – PROSES GEOMORFOLOGI
PROSES
GEOMORFOLOGI

Perubahan – perubahan
secara fisik maupun
Air & Angin kimiawi yang dialami
permukaan bumi

Membentuk morfologi yang berpengaruh


terhadap pembentukan daerah prospek
panasbumi

Geomorphic Agent Gaya Berat

16
PROSES PEMBENTUKAN ROMAN MUKA BUMI

PEMBENTUKAN • Pembentukan struktur geologi


(Endogen) • Pembentukan gunung api

• Gradasi (perataan)
PERUSAKAN • Pelapukan
(Eksogen) • Jatuhan meteorit (tenaga dari luar bumi)

PENGANGKUTAN • Pengangkutan bahan (mass wasting)


• Erosi oleh air permukaan, air bawah
(Eksogen) tanah,arus, gelombang, angin dan es

Perusakan dan Pengakutan oleh organisma termasuk manusia


17
http://svp.soic.indiana.edu/svp/4970813/FID1/html/image/figures/tecmodel.gif
18
Salah satu penyusun kerak bumi cairan – batuan yang mengalami peluruhan membentuk cairan
(liquid) yaitu :
• Magma – Batuan lelehan di bawah permukaan bumi.
• Lava – Batuan lelehan yang muncul ke permukaan bumi.

Sumber : http://svp.soic.indiana.edu/svp/4970813/FID1/html/image/figures/tecmodel.gif
19
PEMBENTUKAN GUNUNGAPI

Gunungapi terbentuk akibat adanya pergerakan antar lempeng benua dan lempeng
samudera  membentuk empat busur gunungapi yang berbeda, yaitu :

Pemekaran kerak benua  lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan
magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi tengah samudera.

Tumbukan antar kerak  kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat gesekan
antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke
permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua.

Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal  sehingga menimbulkan rekahan atau
patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuan atau
magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah
benua atau banjir lava sepanjang rekahan.

Penipisan kerak samudera  akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi


magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang
membentuk deretan gunungapi perisai.

20
Di Indonesia (Jawa dan Sumatera) pembentukan gunungapi terjadi akibat tumbukan kerak Samudera Hindia
dengan kerak Benua Asia. Di Sumatra penunjaman lebih kuat dan dalam sehingga bagian akresi muncul ke
permukaan membentuk pulau-pulau, seperti Nias, Mentawai, dll. (Modifikasi dari Katili, 1974).

21
Penampang yang memperlihat kan batas lempeng Utama
dengan dengan pembentukan busur gunungapi
Sumber : Wirakusumah, D, 2010) 22
SIKLUS PEMBENTUKAN BATUAN

(Sumber http://www.learningscience.org)
23
Batuan penyusun kerak bumi dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok
besar :
 Batuan beku (igneous rock)  (65,65%)
 Batuan sedimen (sedimentary rock)  (8,8%)
 Batuan metamorfosa (metamorphic rocks)  (27,27%)

Batuan beku bersumber dari magma, yaitu cairan silika bersuhu tinggi sekitar
500oC hingga 1.200oC, pada tekanan tinggi sekitar 6 hingga 12 kilobar. Pada
umumnya magma berasal dari dua lokasi :

1. Asthenosphera (asthenosphere)

2. Bagian dasar kerak yang berada di atas sub-duksi litosfer pada batas
lempeng konvergen (the base of the crust above sub - duction lithosphere
at a convergent plate boundary).

24
25
Marine Glacial

Tectonic Volcanic

http://svp.soic.indiana.edu/svp/4970813/FID1/html/image/figures/tecmodel.gif 19
GRADASI (Gradation)
Proses permukaan bumi menuju perataan (peneplain)

AGRADASI (Agradation)
Penumpukan bahan-bahan karena terjadi gaya angkut berhenti 
pengendapan aluvium (talus, kipas aluvium, kluvium) dan endapan glacier

DEGRADASI (degradation)
Pemindahan atau pengangkutan bahan-bahan yang biasanya didahului
oleh pelapukan yang dilanjutkan dengan proses erosi

27
AGRADASI
Penumpukan bahan-bahan yang terjadi oleh
karena gaya angkut berhenti

Bentuk lahan erosional dan deposisional (Strahler & Strahler, 1984)


22
AGRADASI

meandering

point bar

http://riverrestoration.wikispaces.com/file/view/spatialscale.png/327554178/361x477/spatialscale.png 29
1
DEGRADASI
Pelapukan
Arnoldus (1974, dalam El-Swaify et al, 1982)

Erosi Erosi Geologi (Geological Erosion)


Erosi yang dipercepat (Accelerated Erosion)

Pengangkutan Bahan (mass wasting)


23
Pelapukan = deintegrasi = dekomposisi

proses penghancuran batuan atau


permukaan bumi oleh proses kimia,
fisika , dan biologi
(Strahler & Strahler, 1984; Thornburry, 1969; Cargo &
Mallory, 1974; Von Engeln, 1960)

24
Pembentukan tanah akibat proses
pelapukan batuan
(Strahler & Strahler, 1984)
Profil pelapukan batuan
(modifikasi dari Cargo & Mallory, 1974)

25
Arus laut membentuk unit unit geomorfologi pantai

26
1
Pelapukan batuan di satu sisi memiliki peran
yang menguntungkan bagi umat manusia

Batuan yang keras menjadi lunak


 memudahkan umat manusia
untuk mengelola suatu bentang-
alam tertentu menjadi lahan
budidaya (misal: lahan pertanian)

27
EROSI
Erosi berasal dari kata Latin erodere, artinya
mengerkah atau mengampelas

Proses pengampelasan baik batuan segar maupun


lapukan atau tanah penutup (secara geologi)

Proses di permukaan bumi yang berlangsung secara


gradual yang diakibatkan oleh aktivitas air, angin, salju
maupun media geologik lainnya (SCSA, 1976, dalam
El-Swaify et al, 1982; Strahler & Strahler, 1984; Field & Engel, 2004).

28
Produk erosi terbawa aliran sungai dalam
bentuk:
1. Zat padat tersuspensi (suspended load)
2. Muatan dasar (bed load)

Bagian muatan arus yang terbawa dalam


kondisi suspensi

Partikel pasir, kerikil, fragmen batuan, dan


tanah yang terbawa arus di dekat dasar
sungai
29
Van Zuidam (1983)
erosi percikan
(splash erosion)
erosi lembaran
(sheet erosion)
Erosi (oleh air ) erosi alur
(rill erosion)
erosi selokan
(gully erosion)

30
31
PENGANGKUTAN (mass wasting)
Pengangkutan material hasil proses pelapukan oleh agent-agent
tertentu
MENGALIR
MENGALIR MENGALIR CEPAT LONGSOR RUNTUH
PERLAHAN
RAYAPAN ALIRAN TANAH NENDATAN (slump) RUNTUH
- Rayapan tanah (subsidence)
- Rayapan talus ALIRAN LUMPUR LONGSORAN (slide)
- Rayapan batuan
- Rayapan batuan LONGSOR/RUNTUHAN JATUHAN (debris fall)
Karena glacier SALJU (debris avalanche)
LONGSOR BATUAN
BANJIR (rock slide)

LUMPUR (solifluction) JATUHAN BATUAN


(rock fall)

32
Sub DAS Citarum hulu

Fenomena bentang alam perbukitan, lembah,


sungai hingga daerah dataran – depresi Interpretasi pola struktur
geologi yang berkembang di
daerah penelitian

Visualisasi di lapangan
33
Sumber : TDmk_geomorf-ftg-unpad
1
Profil ideal kipas aluvial, menunjukkan lapisan-lapisan mudflow
(aquicludes) berselingan dengan lapisan-lapisan pasir (aquifers)
(Strahler & Strahler, 1984)

34
http://www.physicalgeography.net/fundamentals/images/landform_cycle.gif 35
SISTIM PANASBUMI & PERANAN STRUKTUR GEOLOGI
Sistem panasbumi  terbentuk sebagai
hasil perpindahan panas dari sumber panas di
bawah permukaan yang terjadi secara
konduksi dan konveksi

Reservoir  merupakan batuan yang


memiliki permeabilitas tinggi sehingga bisa
menjadi tempat terakumulasinya fluida.
Fluida (panas bumi) tidak muncul ke
permukaan dikarenakan ditutupi oleh batuan
penudung (cap rock), merupakan batuan yang
kedap air (impermeable)

Kelurusan morfologi  mengindikasikan


Struktur geologi berupa adanya struktur geologi , bisa berupa sesar
kelurusan dipermukaan sebagai atau patahan  daerah yang memiliki banyak
patahan memotong reservoir di kelurusan merupakan daerah zona lemah
kedalaman , menyebabkan fluida dimana pada daerah ini berperan sebagai
panas dapat keluar ke permukaan media bagi fluida dari sumber panas pada
berupa manifestasi panasbumi sistem panasbumi muncul ke permukaan.
Sumber : bahan mt.bidang panasbumi_ftg 43
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA, Semoga Bermanfaat

37

Anda mungkin juga menyukai