Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN STRESS DENGAN DIABETES

SITI AGUSRIANTINA
G1A218114
DOSEN PENGAMPU:
dr. Tumpak Saragih, Sp.KJ

BAGIAN ILMU PSIKIATRI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH JAMBI
PERIODE 29 Juli – 27 Juli 2019
STRESS

Suatu bentuk ketegangan fisik, psikis, emosi, dan


mental, yang dialami oleh seseorang sehingga dapat
mempengaruhi kegiatan orang tersebut
STRESS
DIABETES MELITUS

Suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam


darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan
atau menggunakan insulin secara cukup
DIABETES MELITUS

Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan


Endokrinologi Indonesia) 2006,
Seseorang dikatakan menderita diabetes jika
memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada
tes sewaktu >200 mg/dL
Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah
malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah
Kadar gula darah biasanya antara 120-140 mg/dL pada 2
jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung
gula maupun karbohidrat lainnya
DIABETES MELITUS

Gejala Diabetes meliputi


Poliuri (peningkatan frekuensi buang air kecil karena kelebihan produksi air seni)
Polidipsi (rasa haus berlebihan)
Polifagi(merasa lapar berlebihan)
Berat badan menurun
Lemah
Kesemutan
Luka/ bisul tak sembuh sembuh
Yang beresiko terkena DIABETES adalah umur > 40 tahun, kegemukan, Hipertensi,
Riwayat Keluarga DM, riwayat melahirkan bayi > 4kg, Riwayat DM saat
melahirkan, dan dislipidemia
Hubungan Stress dengan Penyakit Diabetes Mellitus

"Stres itu meningkatkan adrenalin, dan adrenalin akan meningkatkan gula dalam tubuh dengan
sangat cepat. Hanya dalam hitungan menit,"

Kondisi stres yang dialami seseorang akan memicu tubuh memproduksi hormon Epinephrine
atau yang juga dikenal sebagai adrenalin. Epinephrine ini dihasilkan oleh kelenjar adrenal
yang terletak di atas ginjal.

Hormon epinephrine biasa dihasilkan tubuh sebagai respon fisiologis ketika seseorang berada
dalam kondisi tertekan, seperti saat akan dalam bahaya, diserang, dan berusaha bertahan
hidup. Kondisi ini disebut fight-or-flight response.
Hubungan Stress dengan Penyakit Diabetes Mellitus

Dengan kehadiran epinephrine ini, tubuh akan mengalami kenaikan aliran darah ke otot atau
jantung sehingga berdetak lebih kencang, serta pembesaran pupil mata.

Selain itu, epinephrine menaikkan gula darah dengan cara meningkatkan pelepasan glukosa,
gugus gula paling sederhana, dari glikogen yang beredar dalam darah. Setelah itu, epinephrine
juga meningkatkan pembentukan glukosa dari asam amino atau lemak yang ada pada tubuh.

Gula darah melonjak drastis, pankreas akan otomatis menghasilkan insulin untuk
mengendalikan gula darah. Nah kalau sering mengalami kondisi seperti ini, insulin pada
pankreas akan 'habis' atau jadi bermasalah,"
Hubungan Stress dengan Penyakit Diabetes Mellitus

Kondisi stres yang terus berlangsung dalam rentang waktu yang lama, membuat pankreas
menjadi tidak dapat mengendalikan produksi insulin sebagai hormon pengendali gula darah.
Kegagalan pankreas memproduksi insulin 'tepat pada waktunya' ini yang menyebabkan
rangkaian penyakit metabolik seperti diabetes mellitus.

Bila ditambah dengan gaya hidup yang buruk, kurang olahraga, serta memiliki faktor risiko
diabetes, maka bukan tidak mungkin penyakit yang diidentikkan dengan penyakit perkotaan
tersebut akan terjadi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai