Anda di halaman 1dari 17

Text Book Reading:

GANGGUAN GINJAL
IMBAS OBAT
Annisa Dwi Amaliah
11120191017

Fakultas Kedokteran Umum


Universitas Muslim Indonesia
2019
Pendahuluan

Nefrotoksisitas dapat didefinisikan sebagai penyakit ginjal


atau disfungsi yang timbul sebagai akibat langsung atau tidak
langsung dari paparan obat-obatan, dan bahan kimia industri
atau lingkungan. Dengan demikian, nefrotoksisitas obat adalah
disfungsi ginjal yang disebabkan oleh obat
Epidemiologi

Angka kejadian nefretoksisitas obat tercatat meningkat dari tahun ketahun.


Patel H dan kawan-kawan melaporkan pada tahun 1993 tardapat 60 penderita
di lnggris yang dirawat dengan drug induced nephropathy, dan jumlahnya
meningkat 5 kali lipat manjadi 414 panderita pada tahun 2005. Obat-obat yang
paling sering menyebabkan AKI imbas obat antara lain obat analgatik non
steroid [OAINS], aminoglikosida, amfoterisin B, dan kalsineurin inhibitor.
Patogenesis

1. Perubahan Hemodinamik Ginjal

Obat obat yang mempengaruhi:


- OAINS
- Ace-i dan ARB
- Siklosporin
2. Efek Toksik pada Tubuli

Zat toksik dapat merusak mitokondria sel tubuli, meningkatkan stres oksidatif

atau memicu terbentuknya radikal bebas. Obat-obat yang bersifat toksik antara

lain:

-Amfoterisin B -Litium karbonat

-Tetrasiklin -Zat kontras

-Aminoglikosida -Anti virus


3. Reaksi Hipersensitivitas

Obat-obatan dapat menyebabkan reaksi hipersensitivitas pada glomerulus,

tubuli maupun jaringan interstisial sehingga dapat menimbulkan fibrosis dan

sikatriks jarigan. Obat-obat yang sering antara lain:

-Golongan penisilin -Beta laktam

-Hidrasilin -Kuinolon

-Propiltiourasil -PPI

-Alopurinol -Diuretik
4. Nefropati Obstruksi

Kerusakan ginjal dapat juga disebabkan oleh obat-obatan yang menghasilkan

kristal yang tidak larut dalam urin, Antara lain:

- Antibiotik golongan sulfa

- Metortreksat dosis tinggi

- Metoxifluran

- Triamteren
5. Rabdomiolisis

Rabdomialisis adalah suatu sindrom muskuloskeletal akibat penghancuran

mioisit dan pelepasan zat-zat seperti mioglobin dan kreatin kinase ke dalam

plasma. Mioglobin merupakan zat toksik terhadap ginjal dan dapat

menyebabkan obstruksi tubuli serta menurunkan LFG.


6. Mikroangiopati Trombotik

Pada mikroangiopati trombotik terjadi gangguan ginjal akibat adanya trombus

di microsirkulasi. Obat yang dapat menyebakan, yaitu:

- Golongan anti agregasi platelet

- Mitomisin C

- Kina
7. Perubahan Elektrolit

Perubahan kadar kalium dan kalsium:


− Pemberian loop diuretik dapat menyebabkan hipokalemia yang dapat
menginduksi degenerasi sel tubuli
− Hiperkalsemia oleh karena pemberian vitamin D yang berlebihan merupakan
predisposisi terjadinya kalsifikasi didalam ginjal
Faktor Risiko
Fa k t o r P e n d e r i t a
UMUR
Pada pasien usia > 60 tahun.

J e n i s Ke l a m i n
Laki-laki > Perempuan.

Pe nya k i t Pe nye r t a
- Gangguan ginjal akut dan penyakit ginjal kronik
- Sindroma nefrotik dan sirosis hepatik
- Ikterus obstruksi
- Asidosis dan alkalosis
- Sepsis, asites masif, gagal jantung
Fa k t o r G i n j a l

Kerja sel yang aktif dan lingkungan hipoksia menyebabkan sel-sel tubuli sangat
sensitif terhadap injury.

Fa k t o r O b a t
Lama pemberian obat dan tingginya dosis obat mempertinggi efek toksik obat
terhadap ginjal. Faktor lain termasuk ph urin atau terdapat obstruksi yang
menyebakan aliran urin melambat merupakan faktor presipitasi pembentukan kristal.
Gejala dan Tanda

Neirotoksisitas obat dapat timbul dalam beberapa bentuk sindrom gangguan


ginjal tergantung bagian ginjal yang mengalami injury, bentuk gangguan ginjal
yang terbentuk antara lain:
- Tubulopati
- Glomerulonefritis
- Gangguan ginjal akut
- Penyakit ginjal kronik
Pengobatan

Tidak ada pengobatan spesifik untuk sindrom gangguan ginjai imbas obat.
Upaya mengenal obat-obat nefrotoksik dan segera menghentikan pemakaian
obat tersebut bila terjadi sindrom gangguan ginjal merupakan langkah pertama
mencegah kerusakan ginjal Iebih Ianjut.
Pencegahan

Adalah engan mengenal obat-obat nefrotoksik, koreksi faktor risiko,


memeriksa fungsi ginjal sebelum pemberian terapi, penyesuaian dosis, dan
menghindari pemberian kombinasi obat-obat nefrotoksik. Hidrasi yang adekuat
pada pasien dehidrasi penting dilakukan untuk menjaga perfusi ginjai tetap
normal.
Prognosis

Prognosis umumnya baik, dan gangguan ginjal yang terjadi umumnya


bersifat reversibel bila didiagnosis secara dini dan obat-obat penyebab
gangguan ginjal segera dihentikan.
T H A N K Y O U !

Anda mungkin juga menyukai