Terminologi awal untuk kelainan vascular menggunakan istilah seperti “strawberry mark”,
“port-wine stain” dan “cherry angioma” dan ibu yang disalahkan karena dikatakan
mengkonsumsi makanan tersebut semasa hamil.
Pada abad ke 19, semua kelainan vascular disebut angioma atau lymphangiomas, setelah
meningkatnya pengetahuan mengenai embryology kardiovaskular, maka baru lah kelainan
vascular dilihat sebagai kegagalan perkembangan
Dua kategori utama untuk kelainan vascular adalah tumors dimana terdapat hyperplasia
endotel , dan malformasi, dimana masih memiliki endothelial turnover yang normal kecuali
terganggu.
Malformasi vascular adalah kelainan structural dan terjadinya kesalahan saat morfogenesis
vascular. Tetapi seringkali saluran yang mengalami malformasi ini bergabung. Malformasi
vascular di subkategorikan berdasarkan arsitektur dan rheology nya sebagai slow-flow
(kapiler, limfatik atau vena), fast-flow (arterial) dan combined
VASCULAR MALFORMATION
Malformasi vascular, secara definisi merupakan kongenital dan paling tampak
pada saat lahir. Namun, beberapa malformasi vaskular tidak terdeteksi saat
lahir dan bermanifestasi saat anak-anak, remaja atau dewasa. Malformasi
vascular muncul karena proses signaling yang abnormal dalam meregulasi
proliferasi, diferensiasi, maturasi, adhesi dan apoptosis sel vaskular, termasuk
endothelium, otot polos dan pericytes.
SLOW-FLOW MALFORMATIONS
Capillary malformation
Malformasi kapiler harus dibedakan dengan macular stain yang umum naevus
flammeus neonatorum (angel’s kiss atau stork bite) yang umum muncul pada bayi baru
lahir pada wajah dan area nuchal
Facial CM awalnya akan teraba rata dan seringkali menggelap, menebal dan
berkembang membentuk penampakan cobblestone saat dewasa. Sebaliknya, CM
pada area tubuh dan ekstrimitas akan berwarna makin gelap seiring usia tapi tidak
menjadi nodular.
Venous malformation
Secara klinis dan radiologis dikategorikan sebagai mikrositik, makrositik atau gabungan.
Kelainan ini dahulu disebut sebagai “lymphangioma” (microcystic LM), “cystic hygroma”
(macrocystic LM) dan “lymphangiomatosis” (visceral LM)
Kelainan ini tersusun atas kantung yang berisi cairan limfatik dan seringkali disertai
dengan lesi cutaneous
LM dapat bermanifestasi sebagai vesikel yang jernih atau berwarna merah gelap
(karena perdarahan intravesikular).
Biasanya terjadi di kepala, leher, dan ketiak, namun kadang terjadi pada
mediastinum, retroperitoneum, dan paha. Lalu juga pada skrotum dan perineum.
Limfangioma merupakan massa kistik yang jinak, multilobular, dan multinodular
yang dibentuk oleh sel-sel endotel. Limfangioma merupakan akibat dari
kesalahan pembentukan (malformasi) dan obstruksi dari sistem limfatik.
Merupakan lesi lunak, tumbuh lambat, dan massa tumor yang kenyal
Limfangioendothelioma Benigna
Acquired progressive lymphangioma
Adanya saluran limfatik yang menyebar
melalui bundel kolagen yang padat
KLASIFIKASI BERDASARKAN UKURAN KISTA
Karena pengklasifikasian berdasarkan histopatologi tidak berhubungan dengan
klinis pasien ataupun respon terapi, maka :
Limfangioma Mikrokistik
Terdiri dari kista-kista
Ukuran volumenya kurang dari 2 cm3
Diameter kurang dari 1 cm
Limfangioma Makrokistik
Tidak infasif, jumlah lebih sedikit, lebih mudah untuk di ambil
Limfangioma Campuran
STAGING
Limfangioma juga dapat dikelompokkan secara staging, yang bervariasi
berdasarkan lokasi dan perluasan dari penyakit. Secara khusus, staging bergantung
pada apakah limfangioma berada di atas tulang hyoid (suprahyoid), di bawah
tulang hyoid (infrahyoid), dan apakah limfangioma berada pada salah satu sisi
tubuh (unilateral) atau keduanya (bilateral)
Stage I : Unilateral Infrahyoid
Stage II : Unilateral Suprahyoid
Stage III : Unilateral Suprahyoid and Infrahyoid
Stage IV : Bilateral Suprahyoid
Stage V : Bilateral Suprahyoid dan Infrahyoid
GEJALA KLINIS
Limfangioma Sirkumskriptum
Kelompok kecil dari vesikel-vesikel yang berukuran sekitar 2-4
mm.
Vesikel-vesikel jernih ini bervariasi warnanya mulai dari merah
muda, merah, hingga kehitaman sebagai akibat sekunder
perdarahan.
Lesi ini dapat berupa kutil pada permukaannya; sehingga lesi ini
seringkali disalah artikan sebagai kutil pada umumnya.
Limfangioma Kavernosa
Tampak sebagai nodul pada subkutan dengan konsistensi seperti karet, dan
dapat memiliki dimensi yang luas.
Kulit yang berada di atasnya tidak tampak adanya lesi atau perubahan
Area yang terlibat dapat bervariasi, dari lesi yang lebih kecil dengan diameter
kurang dari 1 cm hingga lesi yang lebih besar dan melibatkan seluruh tungkai
Kistik Higroma
Kistik higroma biasanya lebih besar daripada limfangioma kavernosa, dan
seringkali terjadi pada area leher dan parotis.
Kistik yang dalam biasanya tidak tampak pada pemeriksaan superfisial, namun
kistik higroma akan terdeteksi dengan mudah karena ukuran dan lokasinya. Lesi
kistik yang luas ini lunak dan bening.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Dilakukan X-Ray di regio yang terjadi limfangioma
Foto thoraks untuk membantu melihat adanya metastasis jauh (<15%) atau
adanya tumor primer ke dua
Foto panoramik membantu adanya keterlibatan mandibula
CT-Scan atau MRI informasi detail untuk eksistensi keterlibatan jaringan lunak
atau tulang oleh tumor dan adanya metastasis regional.
Teraba hangat
Nyeri pada penekanan
Bisa ada bruit
Lesi mudah berdarah
Arteriovenous Fistula
AVF kongenital terjadi sebagai suatu kelainan sendiri atau sebagai bagian dari AVM yang
kompleks. AVF bermanifestasi sebagai lesi yang membesar, pulsatile denga thrill yang
terpalpasi dan kemungkinan tanda dan gejala shunting.
Literatur awal mengenai AVFs pada ekstrimitas bawah mendokumentasikan adanya edema,
hypertrophy yang menyebabkan diskrepansi panjang tungkai, perubahan trophic dan bahkan
sequelae kardiovaskular. AVFs kongenital pada upper limb biasanya bermanifestasi dengan
tanda dan gejala yang sama –nyeri, iskemia distal, dan diskolorasi pada jari-jari,
endovascular dan teknik operasi, sendiri ataupun kombinasi, telah menjadi terapi utama selama
lebih dari 2 decade.
Arteriovenous Malformations
AVMs muncul saat lahir dan biasanya tidak bergejala selama infancy dan anak-anak.
Awalnya akan tampak sebagai telangiektasis atau macular stains yang dapat disalah-
artikan CMs atau hemangioma infantile. Secara histopatologis, AVMs dikarakteristikan
dengan dinding yang tebal dan fibromuscular dengan lamis elastic yang terfragmen
dan stroma fibrotic.
Epicenter dari AVM, disebut nidus tersusun atas arterial feeding vessels, micro- and
macro-AVFs, dan vena ectatic. Lokasi paling umum untuk AVMs adalah intracranial,
diikuti dengan ekstrimitas, trunk dan viscera. AVM membesar sebagai respons dari
pencetus seperti pubertas dan trauma.
VASCULAR TUMORS OF CHILDHOOD
Tumor vascular pada anak-anak biasanya jinak dan terdiri dari 4 tipe mayor:
hemangioma infantile, hemangioma kongenital, kaposiform hemangioendothelioma
dan granuloma pyogenic. Tumor bermanifestasi selama infancy atau anak-anak,
dapat meliputi lokasi manapun dan dapat menyebabkan komplikasi lokal:
perdarahan, desktruksi jaringan, obstruksi dan nyeri.
Jika tumor hanya meliputo area superficial dermis maka akan Nampak merah,
namun jika meliputi deep drmis maka kulit diatasnya bisa berwarna kebiruan
atau bisa Nampak normal.
INFANTILE HEMANGIOMA
hemangioma infantile dikenal juga sebagai:
1. Hemangioma kapiler
2. Hemangioma cavernosum
3. Strawberry hemangioma
HEMANGIOMA KAPILER
muncul pada tahun pertama kehidupan dan berlokasi pada kulit atau jaringan
subkutan
Tanda : tampak sebagai nodul merah terang hingga ungu, berbatas tegas, bentuk
bervariasi, tidak menonjol, lunak, atau berbentuk plak yang sudah terlihat sejak
lahir/ segera setelah lahir
Tumbuh cepat dan terjadi involusi spontan pada usia 5 thn
STRAWBERRY NEVUS
HEMANGIOMA CAVERNOSUM
Lesi tidak berbatas tegas, dapat berupa makula eritematosa atau nodus yang
berwarna merah sampai ungu dan biasanya lebih lebar daripada Hemangioma
Kapiler
Bila ditekan akan mengempis dan cepat mengembung lagi apabila dilepas.
Lesi terdiri dari elemen vaskular yang matang. Bentuk kavernosum jarang
mengadakan involusi spontan. Hemangioma kavernosum kadang-kadang terdapat
pada lapisan jaringan yang dalam, pada otot atau organ dalam
HEMANGIOMA CAVERNOSUM
ETIOLOGI
Peningkatan kadar angiogenesis factors (VEGF) atau berkurangnya kadar
angiogenesis inhibitor seperti gamma interferon (Ύ-IF), tumor necrosis factor-beta
(TNF-ß) dan transforming growth factor-beta (TGF-ß)
Pengaruh hormonal serta iritan fisik, mekanik, dan kimiawi
DIAGNOSIS
USG
Menunjukkan masa hipervascular yang berbatas tegas
MRI
Selama fase proliferative akan menunjukan masa parenkimal
dengan pembuluh darah yang berdiltasi dan signal voids
Biopsi
PENATALAKSANAAN
Cara • observasi
• Edukasi wound care jika terjadi ulserasi, cuci dengan air dan sabun 2x
Konservatif sehari bisa juga diberikan petroleum gauze barrier dan topical
antibiotik
• Kortikosteroid
Cara aktif
• Kortikosteroid intralesional (triamcionolol dengan interval 6 weeks)
• Kortikosteroid topical (clobetasol, ultrapotent corticosteroid)
• Kortikosteroid sistemik (prednisolone 3mg/kg 1x dalam 1 bulan lalu
tapering down setiap 2-4 minggu sampai usia 10-12 bulan)
• Beta blocker, Interferon dan vincristine
PENATALAKSANAAN
Embolic therapy
• Jika hemangioma berukuran besar dan multifocal atau diffuse hepatic lesion
• Obat tetap dilanjutkan setelah embolisasi sampai usia anak kurang lebih 12 bulan
Laser therapy
Operative management
KAPOSIFORM HEMANGIOENDOTHELIOMA
Suatu keganasan vascular yang jarang ditemui, biasanya locally inasuve tapi tidak
bermatastasis.
Reseksi jarang sekali diindikasikan karena biasanya merespon baik dengan terapi
obat, bentuk tumor ini juga biasanya besar, infiltrative dan melibatkan berbagai
jaringan, sehingga sulit untuk melakukan eksisi komplit.
Tumor ini merespon baik terhadap vincristine, interferon dan kortikosteroid. Standar
terapi adalah kortikosteroid 2mg/kg.hari dan vincristine 0.05 mg/kg iv setiap
minggu
PYOGENIC GRANULOMA
Granuloma piogenik disebut hemangioma kapiler lobular. Granuloma piogenik
adalah papula soliter, merah yang tumbuh dengan cepat, membentuk tangkai.
Ukurannya kecil , dengan sebuah diameter rata-rata 6,5 mm (kisaran, 2-20 mm); dan
75,0% dari lesi berdiameter kurang dari 1 cm. Rasio Laki-laki-perempuan adalah 2:
1.
Tumor ini biasanya diperberat oleh perdarahan (64,2%) dan ulserasi (36,3%). Usia
rata-rata saat onset adalah 6,7 tahun, hanya 12,4% berkembang selama tahun
pertama kehidupan.