Anda di halaman 1dari 20

KISTA

BARTHOLINI

Oleh
Erich yonaliano Panoto

Pembimbing :
dr. Daniel Saranga, Sp.OG
DEFINISI

 Kista adalah kantong yang berisi cairan atau bahan


semi solid yang terbentuk dibawah kulit atau disuatu
tempat didalam tubuh.
 Kista bartholini adalah kista yang terdapat pada
kelenjar bartholini.
ETIOLOGI
 Penyumbatan
 Infeksi
- bakteri
 non infeksi
- trauma mekanik
- inspissated mucous
- stenosis/atresia cogenital
GEJALA DAN TANDA
 Pembengkakan labia tanpa nyeri
 Unilateral

 Tidak disertai tanda-tanda selulitis di sekitarnya

 Discharge yang pecah bersifat purulent


DIAGNOSIS
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
PENATALAKSANAAN

 Tergantung dari gejala pasien


Non medikamentosa
 Pembedahan :

- ekstirpasi
- marsupialisasi
Tindakan marsupialisasi
 Medika mentosa

- Ceftriaxone
- Ciprofloxacin
- Doxycyclin
- Azitromicin
KOMPLIKASI

 Komplikasi yang paling umum dari abses Bartholin adalah


kekambuhan. Pada beberapa kasus dilaporkan necrotizing
fasciitis setelah dilakukan drainase abses. Perdarahan,
terutama pada pasien dengan koagulopati. Pada beberapa
kasus juga dilaporkan timbul jaringan parut
PROGNOSIS

 Jika abses dengan didrainase dengan baik dan kekambuhan


dicegah, prognosisnya baik. Tingkat kekambuhan umumnya
dilaporkan kurang dari 20%.
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. A
 Usia : 36 tahun

 Pendidikan : SD

 Pekerjaan : IRT

 Agama : Kristen

 Suku : kulawi

 Alamat : Jl. Kesadaran

 Tanggal Pemeriksaan : 19/08/2015

 Ruangan : Poliklinik RSU Anutapura


ANAMNESIS

 Keluhan utama : Benjolan di kemaluan

 Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien datang ke poliklinik dengan keluhan adanya benjolan di daerah
kemaluan sejak 3 tahun sebelum masuk rumah sakit . Benjolan semakin
lama semakin membesar, dan 3 hari sebelum masuk rumah sakit
benjolan dirasakan nyeri terutama saat berjalan, duduk, beraktifitas fisik
atau berhubungan seksual., Tidak ada perdarahan, belum pernah ada
keluar cairan maupun nanah, riwayat keputihan (-), tidak ada gangguan
berkemih maupun buang air besar. Riwayat demam sebelumnya (-).
Pasien hanya berhubungan seksual dengan suaminya.
 Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, dan asma
disangkal.

 Riwayat Penyakit Keluarga :


Pasien mengaku tidak memiliki penyakit keturunan, tidak ada
keluarga pasien yang mengalami hal serupa.

 Riwayat pernikahan :
Ini merupakan pernikahan pertama pasien dengan suami
pertama, sudah berlangsung selama ± 12 tahun.

 Riwayat KB : -
STATUS GENERALIS
 Keadaan Umum : Baik

 Kesadaran : Compos mentis

 Tekanan Darah : 110/80 mmHg

 Nadi : 80 x/menit, regular, kuat angkat

 Pernapasan : 20 x/menit

 Suhu : 36.8 0C

 Mata : An -/-, Ikterus -/-

 Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-)

 Paru : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

 Abdomen : Luka bekas operasi (-),

 Ekstremitas : Edema (-/-), akral hangat (+/+)


 Status Ginekologi

 Haid pertama pada umur 12 tahun. pasien mengaku haid teratur dengan siklus 28 hari, lama
haid 6-7 hari.

 Inspeksi dan palpasi : Tampak benjolan di labia minora sinistra dengan ukuran 3 x 3 x 1.5
cm, massa kistik fluktuatif, batas tegas, hiperemis (+), nyeri tekan (+), tidak ada discharge.

 Pemeriksaan Penunjang

 Pemeriksaan darah

 Hb = 11,3 gr/dl WBC = 12,03 x 103/μL

 MCV = 84,0 fl PLT = 339 x 103/μL

 MCH = 29,7 pg HbsAg = (-)

 HCT = 32 %
RESUME

 Pasien perempuan 36 tahun datang ke poliklinik RSUA


dengan keluhan adanya benjolan di daerah kemaluan
sejak 3 tahun sebelum masuk rumah sakit (SMRS).
Benjolan dirasakan nyeri terutama saat berjalan, duduk,
beraktifitas fisik atau berhubungan seksual. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan benjolan unilateral (labia
minor sinistra) dengan ukuran ± 3 cm x 3 cm x 1.5 cm,
hiperemis (+), teraba massa kistik, fluktuasi (+),
permukaan licin, nyeri pada saat perabaan (+).
 Diagnosis
Kista Bartolini dengan infeksi akut

 Rencana Tindakan
Non Medikamentosa : Menjaga kebersihan area kewanitaan.

Medikamentosa :
- Penangann infeksi akut dengan pemberian :
cefadroxil 3 x 500 mg
- As. Mefenamat 3 x 500 mg
- Kontrol kembali 1 minggu kemudian
- Jika infeksi telah teratasi di direncanakan untuk
marsupialisasi kista

Anda mungkin juga menyukai