Anda di halaman 1dari 13

KEGAWAT DARURATAN PADA

TRAUMA ABDOMEN

OLEH
ARPANDJAM’AN, SKM, S.ST.Ft.M.Adm.Kes
TRAUMA ABDOMEN
A. Pengertian
Trauma ad/ cedera fisik dan psikis, kekerasan yg
mengakibatkan cedera (Sjamsuhidayat, 1977)
Trauma abdomen ad/ terjdnya or kerusakan pd
organ abdomen yg dpt menyebabkan perubahan
fisiologi shg terjd ggn metabolisme, kelainan
immunologi dan ggn faal berbagai organ.
Trauma pada abdomen dpt dibagi menjadi 2 :
1. TRAUMA PENETRASI
2. TRAUMA NON PENETRASI
1. Trauma Penetrasi
a. Trauma tembak (peluru, anak panah dll)
b. Trauma tumpul
2. Trauma Non Penetrasi
a. Kompressi
b. Sabuk pengaman
c. Cedera akselerasi
Trauma pada dinding abdomen
1. Kontusio dinding abdomen yg disebabkan o/
trauma non-penetrasi
Kontusio dinding abdomen tdk terdpt cedera
intra abdomen, kemungkinan terjd eksimosis
atau penimbunan darah dlm jar. Lunak dan
masa darah massa darah dpt menyerupai
tumor.
2. Laserasi
Terdptnya luka yg menembus rongga
abdomen harus di eksplorasi (Sjamsuhidayat,
1997). Atau terjadinya karena trauma
penetrasi.
Trauma abdomen pd isi abdomen
1. Perforasi organ viseral intraperitenium
cedera pd isi abdomen mungkin disertai oleh
bukti adanya cedera pd dinding abdomen
2. Luka tusuk (trauma penetrasi) pd abdomen.
Luka tusuk pd abdomen dpt menguji
kemampuan dx ahli bedah.
3. Cedera thoraks abdomen. Setiap luka pada
thoraks yg mungkin menembus sayap kiri
diafragma, or saya kanan hati harus dieksplorasi.
B. ETIOLOGI
1. Penyebab trauma penetrasi
a. Luka akibat terkena tembakan
b. Luka akibat tekanan benda tajam
c. Luka akibat tusukan
2. Penyebab trauma non-penetrasi
a. Terkena kompressi or tekanan dri luar tubuh.
b. Hancur tertabrak mobil, kereta api.
c. Terjepit sabut pengaman, terlalu menekan perut.
d. Cidera akselerasi/deserasi karena cedera olahraga.
C. PATOFISIOLOGI
• Terjdnya trauma penetrasi/non penetrasi 
perdarahan intra abdomen yg serius. Pasien akan
memperlihatkan tanda2 iritasi yg disertai
penurunan hitung sel darah merah yg akhirnya
gambaran klasik syok haemoragik.
• Tanda2 dlm trauma abdomen meliputi nyeri
tekan, nyeri sponta, nyeri lepas disertai abdomen
tanpa bising usus bila telah terjadi peritonitis
umum.
• Bila syok telah lanjut pasien akan mengalami,
takikardi, dan peningkatan suhu tubuh.
D. MANIFESTASI KLINIS
• Nyeri tekan diatas daerah abdomen, distensi
abdomen, deman, anorexia, mual dan muntah,
takikardi, peningkatan suhu tubuh, nyeri spontan.
• Pd trauma non penetrasi biasanya terdapat
ruptur di bagian dalam abdomen.
• Terjadi perdarahan intra abdominal .
• Apabila trauma terkena usus, mortalisasi usus
terganggu shg fungsi usus tidak normal biasanya
akan mengakibatkan peritonitis dgn gejala mual
dan muntah dan BAB hitam (melena)
E. PENANGANAN AWAL
• Pengkajian yg dilakukan un/ menentukan
masalah yg mengancam nyawa, hrs mengkaji
dgn cepat apa yg terjd dilokasi kejadian.
• Apabila sdh ditemukan luka tikaman, luka
trauma benda lainnya, maka harus segera
ditangani penilaian awal dilakukan prosedur
ABC jika ada indikasi.
• Jika korban tdk berespon maka segera buka dan bersihkan
jalan napas dengan cara :
1. Airway, dgn kontrol tulang belakang
Membuka jln napas menggunakan teknik “head tilt chin lift”
atau menegakkan kepala dan mengangkat dagu, periksa
adakah benda asing yg dpt mengakibatkan tertutupnya jalan
napas, muntahan makanan, darah atau benda asing lainnya.
2. Breathing, dgn ventilasi yg adekuat
Memeriksa pernapasan dgn menggunakan cara “lihat-dengar-
rasakan” tidak lebih dari 10 detik un/ memastikan apakah ada
napas atau tidak. Selanjutnya lakukan pemeriksaan status
respirasi korban(kecepepatan,ritme)
3. Circulation dengan kontrol perdarahan hebat
Jika pernapasan korban tersengal-sengal dan tidak adekuat,
maka bantuan napas dpt dilakukan. Jika tdk ada tanda2
sirkulasi lakukan resusitasi jantung paru segera.. Rasio
kompressi dada dan bantuan napas dalam RJP adalah 15 : 2
(15 kali kompressi dada dan 2 kali bantuan napas)
1. Penganganan awal trauma non-penetrasi

a. Stop makanan dan minuman


b. Immobilisasi
c. Kirim ke RS
d. Diagnostic Peritoneal Levage (DPL)
dilakukan pd trauma abdomen perdarahan intra abdomen.
Tujuan DPL ad/ un/ mengetahui lokasi perdarahan intra abdomen.
Indikasi u/ menlakukan DPL antara lain :
• Nyeri abdomen yg tkd bisa diterangkan sebabnya.
• Trauma pd bagia bawah dada.
• Hipotensi, hematokrit turun tanpa alasan yg jelas.
• Pasien cidera abdomen dgn kesadaran (obat, alkohol, geger otak)
• Pasien cidera abdomen dan cidera medulla spinalis.
• Fraktur tulang pelvis
Kontra indikasi DPL : hamil, pernah operasi abdomen.
2. Penanganan awal trauma penetrasi
• Bila terjd luka tusuk, mk tusukan (pisau atau benda tajam
lainnya) tdk boleh dicabut kecuali dgn adanya tim medis.
• Penanganannya bila terjd luka tusuk cukup dgn melilitkan
dgn kain kasa pd daerah antara pisau un/ fiksasi pisau shg
tdk mempengaruhi luka.
• Bila ada usus atau organ lain yg keluar, mk organ tersebut
tidak dianjurkan dimasukkan kembali kedalam tubuh, kmd
organ yg keluar dari dalam tersebut dibalut kain bersih.
• Immobilisasi pasien
• Tidak diajurkan memberikan makanan dan minuman.
• Apabila ada luka terbuka lainnya maka balut luka dengan
menekan.
• Kirim ke RS

Anda mungkin juga menyukai