Anda di halaman 1dari 33

TEORI OBAT-RESEPTOR

Kimia Medisinal STFB


1. Sistem Biologis

• Organisme utuh: Komplek


• Organ
• Jaringan
• Sel
• Struktur Sub Selular
• Molekul (Protein): Sederhana
• Obat: memodifikasi fungsi normal sel/jaringan
2. Target Kerja Obat

• Reseptor
• Enzim
• Protein transport
• Asam nukleat
• Letak: permukaan atau di dalam sel
• Pembentukan kompleks ligan-target
3. Tempat Pengikatan (Binding Site)

• Sering dinyatakan sebagai reseptor


• Ikatan Ligan-Target sangat spesifik: afinitas ikatan
tingggi
• Penyebab: (1) Interaksi hidrofobik, (2) Ikatan
Hidrogen, (3) Komplek transfer muatan, (4)
Interaksi dipol-dipol, (5) Ikatan Kovalen
RESEPTOR

• Adalah : komponen sel yg bergabung dengan obat secara


kimia agar dapat menimbulkan efek.
• Istilah reseptor menggambarkan tempat dimana obat
berantaraksi untuk menimbulkan efek biologis.
• Hanya sedikit molekul obat yg diperlukan untuk
menimbulkan respon yang melibatkan jaringan. Dalam
mencapai respon ini terdapat dua kondisi yaitu :
1. Obat harus mencapai reseptor
2. Obat harus memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan dalam
struktur kimianya untuk menjamin pengikatannya efisien
KONSEP RESEPTOR & SEJARAH

• LANGLEY (1878) :obat bereaksi pd tempat spesifik


yg reaktif yaitu molekul atau bagian
dari molekul dlm tubuh manusia.
• ERHLICH (1910) :tempat yg reaktif merupakan bagian
makromolekul dan efek biologi itu
ditimbulkan oleh ikatan obat pada
letaknya.
• Beberapa pandangan : banyaknya obat berikatan dgn
beberapa situs yg sgt selektif dan sangat spesifik dlm jaringan dan
menunjukkan aktivitas biologisnya. Bhw obat spesifik menimbulkan
efek dgn cara berantaraksi dg makromolekul khusus dlm sel hidup
(yg dinamakan reseptor).
WUJUD RESEPTOR

1. Lipoprotein atau
glikoprotein : adalah jenis
reseptor yg paling umum.
Keduanya biasanya terpadu kuat
dlm membran plasma atau
membran organel sel sbg protein
intrinsik. Akibatnya mrk sulit
diisolasi krn strukturnya
terkungkung oleh membran
sekitarnya.
2. Lipid (kadang2 dapat dianggap
sbg reseptor)
3. Protein murni, berfungsi sbg
reseptor obat sbgmn halnya
enzim
LOKASI RESEPTOR

• Reseptor membran: terletak di dalam membran


mis: reseptor kolinergik, reseptor adrenergik
• Reseptor intraseluler: terletak di dalam sel, mis
reseptor hormon steroid, tiroksin, vit D

Polaritas ligan pada reseptor membran > intraseluler


Membran sifat lipoid---- utk bisa masuk sel hrs
menembus membran
PENAMAAN RESEPTOR
Tergantung senyawa yg menanggapi

Nama syw endogen Nama reseptor


Asetilkolin R. kolinergik
Noradrenalin/adrenalin R.adrenergik=
adrenoreseptor
insulin R. insulin
histamin R. histamin
Morfin, kodein R. opiat
Topologi Reseptor

• Rantai polipeptida: 400-500 asam


amino
• 7 domain transmembran, masing-
masing 20 asam amino
• Amino terminal: ter-glikosilasi
• Karboksi terminal: Tempat pengikatan
protein G
4. Agonis - Antagonis

• Agonis: Ikatan Ligan-Target menyebabkan reaksi


lanjutan
• Antagonis: Obat menghalangi pengikatan ligan
fisiologis dengan molekul target
• ASEPTOR: senyawa yg dapat mengikat obat
ttp tdk menimbulkan efek mis. Protein
plasma

(Lihat gambar !!)


TEORI INTERAKSI OBAT-RESEPTOR

1. TEORI PENDUDUKAN:
Efek merupakan fungsi pendudukan reseptor oleh
agonis
2. TEORI LAJU:
Efek mrpk fungsi laju pendudukan reseptor oleh
agonis
TEORI PENDUDUKAN

• E = k (AR) ; efek sebanding dg komplek agonis-


reseptor
• Em = k (R)T ; efek maks tercapai jika semua
reseptor telah diduduki oleh agonis
……
Ka = (A)50% = kadar obat yg dpt meyebabkan
efek 50% efek maks
ANTAGONISME FARMAKOLOGI

• Antagonisme yang terjadi pada tingkat reseptor


• Ada 2:
1. Kompetitif
2. Non kompetitif
Antagonisme kompetitif

• Obat A (agonis) dan obat B (antagonis) bekerja


pada reseptor yg sama secara reversibel
• Antagonis mpy afinitas thd reseptor ttp tdk mpy akt
intrisik
Contoh:
Histamin---- antihistamin ( cimetidin, difenhidramin
dll)
Asetilkolin---- atropin
Isoprenalin---- propanolol
CIRI ANTAGONISME KOMPETITIF

1. Tidak mengubah efek maks agonis


2. Afinitas agonis terhadap reseptor menjadi lebih
kecil
3. Untuk memberikan efek maks yg sama dosis
agonis hrs lebih besar
4. Kurva KLDR geser kanan sejajar
5. Antaraksi agonis-antagonis reversibel
ANTAGONISME NON KOMPETITIF

• Adalah antagonisme yg bekerja pada reseptor yg


sama secara ireversibel
• Ciri: afinitas agonis tetap
• Efek maksimum berkurang
• Parameter pD2’ : log negatif kadar
antagonis yg menyebabkan kadarnya
Emaks agonis berkurang 50%
ANTAGONISME
FISIOLOGI/FUNGSIONAL

• Agonis dan antagonis mpy reseptor sendiri-


-- mpy aktv intrisik--- timbul efek--- efek
berlawanan

• Reseptor bekerja pada sistem yang sama


Contoh: histamin (bronkokontriksi) dg salbutamol
(bronkodilatasi)
Histamin (vasokontriksi) dg norepinefrin
(vasokontriksi)
ANTAGONISME BIOKIMIAWI

• Mempengaruhi proses biokimiawi


• Obat ke-2 mempengaruhi secara tdk
langsung obat ke-1 yg tersedia pada
tempat kerja Mis: mempengaruhi eliminasi agonis
kompetisi transport
• Contoh: warfarin dg fenobarbital
ANTAGONISME KIMIA

• Agonis + antagonis --- produk yg tidak aktif


• Mis tetrasiklin dg kalsium
Agonis-antagonis (1)
Agonis-antagonis (2)
ANTAGONISME

• Adalah: peristiwa pengurangan atau penghapusan


efek suatu obat oleh obat lain :
• Ada 4 macam:
1. Farmakologi
2. Fisiologi/fungsional
3. Biokimiawi
4. Kimiawi
5. Interaksi Hidrofobik

• Bila dalam larutan berair terdapat


molekul hidrofob, molekul air akan
tersusun disekeliling molekul
tersebut membentuk cluster
• Semakin kompak molekul
hidrofob, dibutuhkan molekul air
lebih sedikit
6. Ikatan Hidrogen

• Ikatan non kovalen terpenting dalam


sistem biologis
• Merupakan faktor „pengenal jarak
jauh“ yang penting
• Dipengaruhi oleh faktor steris
• Mengikuti hukum Coulomb
Gambaran ikatan obat-reseptor
7. Komplek Transfer Muatan

• Komplek yang membentuk pasangan ion dimana


terjadi keadaan transisi transfer muatan
• Kelompok donor dan akseptor muatan
• Donor: (1) struktur kaya elektron π (alken, alkin,
(sistem aromatik); (2) struktur yang memiliki
elektron sunyi
• Akseptor: (1) struktur yang defisit elektron π,
struktur yang memiliki gugus penarik elektron; (2)
atom H yang bersifat asam lemah (CH-asiditas)
8. Interaksi Dipol-Dipol, Ikatan Ionik

• Perbedaan elektronegativitas antar atom


menyebabkan distribusi elektron asimetrik dalam
suatu molekul: terbentuk dipol elektronik
• Terjadi pada berbagai gugus fungsi yang lazim
terdapat pada molekul obat: keton, ester, eter,
amid, nitril dll.
• Interaksi dipol-dipol atau ion-dipol membantu
menstabilkan komplek obat-reseptor
9. Ikatan Kovalen

• Tidak terlalu banyak berperanan dalam


interaksi obat
• Beberapa contoh: alkylating agent, asam
asetil salisilat, penisilin, sefalosporin
10. Reseptor Terikat Protein G

Anda mungkin juga menyukai