Kasus Besar Nihl
Kasus Besar Nihl
Disusun oleh
Anggi Fitria Kusumaningtyas
3. Telinga Dalam
Koklea
Vstibular
Perdarahan Telinga
Arteri : a. serebelli inferior anterior atau
langsung dari a. basilaris → a. auditori interna
→ a. vestibularis anterior, vestibulokoklearis,
koklearis
Defleksi stereo silia > kanal ion terbuka > pelepasan ion ke
badan sel sehingga depolarisasi > neurotransmiter di lepaskan
> potensial aksi merambat sampai korteks pendengaran
Fisiologi Pendengaran
Pada waktu istirahat, ujung sel rambut Corti
berkelok, dan dengan terdorongnya membran
basal, ujung sel rambut itu menjadi lurus.
Kanalis
Utrikulus dan
semisirkularis Gerakan endolimfe
sakulus alat
alat keseimbangan selalu diikuti oleh
keseimbangan
dinamik (gerakan gerakan bola mata.
statik
melingkar)
NIHL
Paparan kebisingan
secara terus menerus
( continues noise )
> 85 dB
8 jam per hari
40 jam per minggu
Bising : campuran bunyi
nada murni dengan
berbagai frekuensi.
Bising dengan intensitas
85 dB atau lebih dapat
mengakibatkan
kerusakan pada
reseptor pendengaran Gangguan pendengaran
Corti di telinga dalam. akibat bising/GPAB
(Noise-Induced Hearing
Loss/NIHL merupakan tuli
sensorineural akibat
bising. Ketulian berangsur-
angsur dalam jangka
panjang dan bersifat
menetap
Epidemiologi
Angka gangguan
Berdasarkan OSHA
pendengaran dan
(Occupational Health
ketulian di Indonesia
and Safety
Gangguan pendengaran tinggi, data dari WHO
Administration) setiap
akibat bising (GPAB) tahun 2005 dijumpai 278
tahun, sekitar 30 juta
telah diketahui sejak juta (4.2%) penduduk
orang di Amerika Serikat
revolusi industri dunia mengalami
yang bekerja terkena
gangguan pendengaran,
kebisingan yang
50% di Asia Tenggara
berbahaya
termasuk Indonesia
Faktor yang mempengaruhi
kelainan
telinga tengah
Patofisiologi
Kerusakan orga Terjadi
Kurang respon
corti di koklea degenerasi
terhadap
terutama sel menjadi kurang
stimulasi
sel rambut kaku
Kerusakan
Degenerasi Kerusakan
sel-sel
pada saraf nukleus
penunjang
Intensitas bising (db) Waktu paparan
Per hari dalam jam
85 8
87,5 6
90 4
92,5 3
100 1
105 ½
110 ¼
Perubahan Histopatologi Telinga Akibat
Kebisingan
Kerusakan
pada sel
sensoris
Kerusakan
pada
serabut
dan ujung
saraf
Kerusakan
pada stria
vaskularis
Hidrops
endolimf
Gejala Klinis
Tuli
sensorineural;
hampir selalu
bilateral
peningkatan
ambang dengar
sementara
(temporary
peningkatan threshold shift)
ambang dengar
menetap
(permanent
threshold shift)
Penegakan Diagnosis
• Usia
• Lama bekerja
Anamnesis •
•
Riwayat penyakit
Onset Penurunan pendengaran mendadak,
berangsur-angsur
• Riwayat Keluarga
• Keadaan Umum.
Pemeriksaan • Pemeriksaan telinga.
Fisik • Otoskopi.
• Tes Audiometri.
Penegakan Diagnosis
Penunjang: audiometri,
Pernah bekerja atau SISI, ABLB, MLB,
sedang bekerja bekerja di audiometric Bekesy,
lingkungan bising(> 5 th). audiometri tutur
Garputala: Rinne +,
Weber lateralisasi ke
telinga yang
pendengarannya lebih
baik, Schwabach
memendek kesan tuli
sensorineural.
Tatalaksana
Hindari pemaparan
Rehabilitasi suara