Anda di halaman 1dari 14

CASE 6 : B.

OCCUPATIONAL HEALTH

KECELAKAAN KERJA,
traumatic amputation injury of the
 Factor risiko (unsafe action and unsafe condition)
2nd,3rd,4th,5th digits of left hand  Regulasi nasional dari sistem pelaporan kecelakaan
kerja
 Sistem asuransi pekerja nasional (BPJS
ketenagakerjaan)

DOKTER PERUSAHAAN
 peran dokter perusahaan dan first aid services

RISK ASSESSMENT AND SAFE WORK PROCEDURE


CONCEPT

C. CLINICAL SCIENCE
(MIND MAP)
AMPUTATION OF EXTREMITY
A. BASIC SCIENCE
o definisi amputasi
ANATOMI TANGAN o klasifikasi amputasi (etiologi dan anatomical site)

 Definisi AMPUTATION OF HAND


 Skeleton oh hand
 (all about)
( carpal, metacarpal, phalanges)
 Muscle of hand  prevention and control (workplace assessment (RA/SWP)
 Vaskularisasi dan hirarki control)
 Innervasi
E. PATMEK, BHP, IIMC
A. BASIC SCIENCE Digit dibagi menjadi 5 :

ANATOMI TANGAN 1. Ibu jari


2. Telunjuk
 Definisi 3. Jari tengah
- Bagian manual dari bagian distal lengan bawah 4. Jari manis
(forearm) 5. Kelingking
- Pergelangan tangan terletak diantara fore arm dan
hand 1) Carpus (wrist) skeleton
- Pergerakan pada tangan digerakan di wrist joint Disusun oleh 8 tulang carpal, disusun dalam : 4 bagian
proximal
dan 4 distal

 Proximal row (lateral  medial)


- schapoid : boat shape, tulang terbesar, artikulasi
dengan radial tubercle
 Skeleton of hand :
- lunate : moon shape, artikulasi dengan radius
Terdiri dari
- triquentrum : pyramid bone (seperti pyramid)
- pisiformis : bentuk seperti kacang
- Carpal  di pergelangan tangan
- Metacarpal  di hand
- Phalange  di digit/jari
 Distal row (lateral  medial)  Muscle of Hand
- trapezium : 4 sided bone
- trapezoid : wedge – shaped dengan rounded extreme
- capitate : head- shaped bone
- hamate

2) metacarpal

- berada diantara carpus dan phalanges


- terdiri dari 5 metacarpal
- setiap metacarpal terdiri dari : base, shaft, head
 base : berartikulasi dengan carpal bones
 Head : berartikulasi dengan proximal phalanges dan
membentuk “knuckle” of the hand

3) phalanges
- tiap digit memiliki 3 phalanges kecuali ibu jari
- setiap phalanges memiliki base, shaft, head
(intrinsic muscle terletak dalam 5 kompartment)
- proximal phalanges : paling besar, middle : intermediate
size, distal : the smallest A) M. Thenaris (di kompartement thenaris)]
- shaft phalanges berbentuk lancip, terminal dari phalanges - M. abductor pollicis brevis
rata dan luas - M. flexor pollicis brevis
- ujung distal sebagai tempat dari nail bed - opponeus pollicis
B) M. Adduction pollicis ( di komp. Adductor)
C) M. Hypothenaris (komp. Hypothenaris)
- M. abductor digiti minimi
- M. Flexor digiti minimi brevis
- M. opponeus digiti minimi
D) otot pendek tangan M. lumbricalis (comp central)
E) M. interossei (comp. interosseous)
Pergerakan tangan dan jari vein of Hand

 gerakan tangan dan jari yang besar, dengan rentang lebih  superfisial palmar venous arch  deep vein of fore arm
luas dan lebih kuat 
(co// : menggenggam, menjepit, menunjuk,dll) : dihasilkan cephalic vein
oleh otot ekstrinsik
 middle side of dorsal venous network  basilica vein
 gerakan tangan lebih pendek, lebih halus, dan lemah (co// :
mengetik, main alat music, menulis) : dihasilkan oleh otot
instrinsik.
Artery of hand

Ulnar A. Radial A.

Lateral side palmar

Superfisicial deep branch princeps pollicis  radialis


indicis
Palmar arch palmar arch

Common palmar digital

nerve
- median nerve :
- ulnar nerve
- radial nerve
B. OCCUPATIONAL HEALTH  Unsafe Act
Sikap/ tindakan tidak aman yang dapat membahayakan
KECELAKAAN KERJA
pekerja itu sendiri maupun orang lain yang dapat
Definisi menyebabkan terjadinya kecelakaan (accident) , yang dapat
disebabkan oleh hal-hal berikut :
Kejadian yang tidak dapat dipersiapkan penanggulangannya
sebelumnya sehingga dapat mengakibatkan injury/kematian - Ketidak seimbangan fisik
(WHO) - Kurangnya pendidikan
Kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga yang - Menjalankan pekerja tanpa mempunyai kewenangan
dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda - Menjalankan pekerjaan tidak sesuai keahlian
(PERMENAKERTRANS NO.03) - Pemakaian APD yang tidak benar

Injury Adalah penyakit atau disease yang merupakan hasil dari  Unsafe Condition
kecelakaan
Kondisi di lingkungan kerja baik alat, material, atau
Faktor Risiko lingkungan yang tidak aman dan membahayakan.
Disebabkan oleh :
 factor manusia
- aturan kerja - Peralatan yang tidak layak pakai
- kemampuan dan keterampilan - Pengamanan gedung yang tidak standar
- disiplin - Terpapar bising atau radiasi
- kelalaian - Pencahayaan dan ventilasi
 factor mekanik / lingkungan - Kondisi suhu
- Sifat pekerjaan yang mengandung potensi bahaya
- alat mesin
- APD
DOKTER PERUSAHAAN :
- prosedur
 W.H. Heinrich (teori domino) Definisi
- unsafe action (tindakan tidak aman)
- unsafe condition (kondisi tidak aman) Dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan serta
memimpin dan mejalankan pelayanan kesehatan bagi
tenaga kerja di perusahaan yang bersangkutan.
Tugas (shock, bleeding, poisoning, burn, temperature extreme,
 Melakukan kegiatan medical emergency response musculoskeletal injuries, bites and stins, medical emergency)
(CPR, first aid kit, pertolongan kecelakaan kerja, stabilisasi
pasien) TATA CARA PELAPORAN JIKA TERDAPAT TENAGA KERJA Y ANG
MENGALAMI KECELAKAAN ATAU PENYAKIT AKIBA T KERJA
 Pemeriksaan kesehatan dan PELKES (promotif, preventif, (BERDASARKAN PERMENA KER NO. 44 TAHUN 2015)
kuratif dan rehabilitative)
 Dapat dilakukan manual atau elektronik
 Penyesuaian pekerjaan thdp pekerja
 TAHAP 1
 Melakukan prosedur rujukan sesuai indikasi
Pemberi kerja jasa konstruksi melaporkan kecelakaan
 Medical check up
kerja (KK) atau penyakit akibat kerja (PAK) ke BPJS
 Pengawasan lingkungan kerja
ketenagakerjaan dan instansi penyelenggara urusan
 Pengawasan perlengkapan kesehatan tenaga kerja
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan setempat
 Penyelenggaraan P3K o Laporkan dalam waktu 2x24 jam sejak KK/PAK
 Rehabilitas terjadi, menggunakan formulir KK Tahap 1
 Pelaporan kepada pengurus perusahaan  TAHAP 2
Pemberi kerja jasa konstruksi melaporkan kecelakaan
First Aid yang dilakukan dokter perusahaan :
kerja (KK) atau penyakit akibat kerja (PAK) ke BPJS
Pertolongan pertama pada injury : (OSHA) ketenagakerjaan dan instansi penyelenggara urusan
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan setempat
- Cleaning minor cuts o Laporkan dalam waktu 2x24 jam sejak pekerja
- Scrapers / scratches dinyatakan sembuh/cacat/meninggal/sementara tidak
- Treating minor burn injury mampu bekerja
- Applying bandages and dressing
- Draining blister o Syarat yang harus dipenuhi
- Resuscitation cairan  Keterangan dokter
 Formulir pendaftaran proyek
First Aid Program :  KTP
 Kuitansi biaya pengangutan
 First Aid  Kuitansi biaya pengobatan
 CPR + penggunaan AED  Dokumen pendukung lainnya

 Penanganan pasien :
 Pekerja yang dinyatakan sembuh dapat manfaat Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) paling lama 7 hari setelah b. Sementara tidak mampu bekerja
terpeuhinya teknis administratif
 Pekerja yang dinyatakan meninggal, dananya diberi ke
ahli waris
o Ahli Waris:
 Janda, duda, anak, apabila tidak ada diberikan
kepada
 Keturunan sedarah, saudara sekandung, mertua,
pihak yang diberi wasiat, apabila tidak ada
diberikan kepada
 Dana jaminan sosial
c. Cacat sebagian fungsi

NATIONAL INSURANCE S YSTEM FOR WORKERS


d. Cacat total tetap
MANFAAT BPJS KETENAGAKERJAAN – PROGRAM
JAMINAN KECELAKAAN KERJA KERJA (BERDASARKAN
PERMENAKER NO. 44 TAHUN 2015) e. Kematian

1. Pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien


2. Penggantian biaya transportasi, penanganan pertama,
dan gigi tiruan (paling banyak Rp. 3.000.000,00) f. Pemakaman
3. Santunan
4. Rehabilitasi orthosis dan prothesis. Ditambah jika diakibatkan
KK untuk setuao kasus dengan patokan harga yang ditetapkan
a. Cacat sebagian anatomis oleh Pusat Rehabilitasi RS Umum Pemerintah ditambah 40%
dari harga tersebut serta biaya rehabilitasi medik

5. Beasiswa pendidikan atau pelatihan kerja untuk satu orang


peserta (bila cacat total tetap/meninggal akibat kecelakaan
kerja, ditentukan berdasarkan tingkat pendidikan anak
peserta)
 Permenakertrans RI No. 25 tahun 2008
o Tentang pedoman diagnosis dan penilaian cacar karena
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
 Permenaker No. 7 tahun 2017
o Tentang program jamsos naker indonesia (TKI – Tenaga
Kerja Indonesia)

C. CLINICAL SCIENCE

AMPUTATION OF EXTREMITY

 definisi
Operasi pengangkatan/penghilangan (removal) seluruh bagian
dari anggota tubuh atau ekstremitas seperti tangan, lengan,
jari, kaki.

 klasifikasi amputasi (etiologi dan anatomical site)


 etiologi
- penyakit
- kecelakaan
- infeksi
PERATURAN-PERATURAN YANG BERLAKU
- tumor
 Permenaker 64 tahun 2005 - cedera saraf
o Revisi ke-4 PP No. 14 Tahun 1993  jenis
o Tentang penyelenggaraan program jamsos naker 1) (upper-extrimity)
Upper-extremity (UE) : disebabkan karena laserasi yang
parah karena alat/mesin, frostbite
 Permenaker No. 44 tahun 2015 - partial hand amputation
o Tentang penyelenggaraan program JKK dan JKM bagi - metacarpal amputation
pekerja harian lepas, borongan, dan perjanjian kerja - wrist diarticulation
waktu tertentu pada sektor usaha jasa konstruksi - below elbow amputation
- above elbow amputation Epidemiologi :
- shoulder disarticulation  Sekitar 1,8 juta penduduk amerika diamputasi
 Yang paling sering : amputasi kaki baik dibawah maupun
2) (lower extremity) diatas lutut (98% dikaki), 50% di tangan, jari 48%
Lower-exremity (LE) : 80% disebabkan karena peripheral  Kecelakaan kerja adalah penyebab kedua dari
vascular disease dan diabetes, kedua tersering karena kematian akibat kecelakaan yang diikuti oleh kematian
trauma karena kecelakaan mobil/motor atau kecelakaan akibat kecelakaan di jalan dan cedera jari atau tangan
yg berhubungan dgn kerja. (10-20% dari semua yg ke UGD)
 Laki-laki > perempuan
LE dibagi menjadi :
1) Amputasi kaki dan jari kaku Indikasi/Etiologi :
2) Unilateral bawah lutut (9%)
3) Unilateral atas lutut (65%) Kerusakan atau penyempitan arteri (peripheral arterial disease)
4) Hip disarticulation dan hemipelvectomy  sirkulasi yang kurang (poor)  oksigen akan kurang  sel
5) Bilateral bawah lutut kekurangan nutrisi  terjadi nekrosis
6) Bilateral atas lutut (280%)  Injury atau trauma yang berat (karena berbagai mesin)
7) Bilateral atas dan bawah lutut (yaitu, satu kaki  karena diri sendiri
diamputasi di atas lutut, satu kaki diamputasi di  Cancerous tumor (penyebab kedua klasifikasi) (8,2%)
bawah lutut)  DM gangrene
8) Bilateral atas lutut  Neuroma atau penebalan dari jaringan saraf
 Frostbite
 Keracunan
D. AMPUTATION OF THE HAND  Kecelakaan kerja
 Insufusuensi vaskular
Definisi :
 Operasi pengangkatan/penghilangan (removal) seluruh
atau sebagian dari ekstremitas atas seperti tangan, Faktor Resiko :
lengan, jari. 1) Pekerjaan (kecelakaan kerja)
 Dapat dilakukan untuk mengobati cedera, penyakit, atau  Penyakit sebelumnya /org dgn resiko tinggi di amputasi
infeksi serta mengangkat tumor dari tulang dan otot - Penyakit diabetes,
- Penyakit jantung
- Infeksi
2) Kelainan kongenital
3) Lainnya :
 Deformitas sendi
 Hematoma (memar dgn akumulasi darah
dibawah kulit)
 Infeksi
 Luka terbuka
 Nekrosis jaringan
4) Gumpalan darah di deep veins pada limb atau paru

Klasifikasi & Etiologi :


Dibagi menjadi 2 kategori major :
Upper-extremity (UE) : disebabkan karena laserasi yang
parah karena alat/mesin, frostbite

UE dibagi menjadi :
 Partial hand
 Shoulder disarticulation
 Metacarpal/rist/forearm
 Dibawah siku
 Diatas siku
 Pada jari tangan/tangan/pergelangan
tangan : trauma tajam/tumpul
Jari tangan : dapat menyebabkan kerusakan pd
kulit, jr lunak, fingertip bone (distal phalanx), nail dan Manifestasi :
nail bed. Jenis : Partial & Complete  Nyeri hebat atau mati rasa pada anggota badan saat
 Amputasi ujung jari (finger tip) tidak bergerak
 Amputasi jari tunggal (single finger)  Sores/wound yang tidak bisa sembuh atau sembuh
 Amputasi ibu jari dengan sangat lambat
 Amputasi jari multiple  Gangren
 Amputasi painful stamp  Kulit pada anggota gerak mengkilap, halus, dan kering
 Penebalan kuku/toenails
 Pulse denyut tidak ada atau melemah pada anggota lumbung), berbahaya, atau nosokomial atau dalam situasi
gerak tertentu (misalnya, tinju berkelahi).
 Infeksi pada tungkai yang tidak responsif terhadap 3) PP : xray
antibiotik 4) Penilaian senbelum operasi :
a. Pemeriksaan medis menyeluruh - menilai kondisi fisik Anda,
status gizi, fungsi usus dan kandung kemih, sistem
Diagnosis : kardiovaskular Anda (jantung, darah dan pembuluh darah)
1) Anamnesis : dan sistem pernapasan Anda (paru-paru dan saluran
 Kapan terjadi injury? Apaah di tangan dominan? udara)
 Status tetanus b. Penilaian kondisi dan fungsi tungkai sehat - removal satu
 Lingkungan tungkai dapat menyebabkan ketegangan tambahan pada
 Pekerjaan tungkai yang tersisa, jadi penting untuk menjaga tungkai
 Status imun yang sehat
 Hazard (paparan) Diagnosis Banding :
 Perokok bukan? 1) Gangren karena diabetes
 Pernah punya penyakit osteoarthritis, diabetes, 2) Frostbite
RA 3) Distal Finger (Including Nail) Injury
2) Pemeriksaan Fisik :  Distal Phalanx (Finger) Fracture
 Primary survey  Nailbed laceration
 Inspeksi : exposed bone, jaringan yang hilang,  Fingertip laceration
injuty pd nail/nailbed  Finger infection
 Jenis cedera — himpitan, meledak, atau 4) Hand and finger injuries
amputasi sederhana, tekanan tinggi. Other finger/thumb
 Laserasi — persis apa perangkat yang terlibat dan  Jammed finger
bagaimana laserasi disebabkan dan apakah perangkat steril,  Jersey finger
bersih, atau terkontaminasi.  Trigger finger
 Posisi tangan pada saat cedera (yaitu, jari menjulur atau  Infiltrative tenosynovitis
tertekuk). Hand : Dupuytren contracture
 Adanya nyeri, mati rasa, parestesia, kelemahan, perubahan Wrist :
warna, dingin, kecanggungan atau koordinasi yang buruk, atau  Ganglion cyst
krepitus.  Scaphoid fracture
 Keadaan di sekitar luka terbuka — lingkungan, baik yang  Extensor digitorum tenosynovitis
ditimbulkan di lingkungan yang kotor (yaitu, selokan atau
 Vaughn Jackson syndrome 3) replantation surgery
General :
 Hand and finger dislocations/dractures Def : penyambungan kembali bagian tubuh yang terpisah dari
 Gout and Pseudogout bagian tubuh yang lain dan memperbaiki vaskularisasi
 Osteoarthritis
Indikasi : digit multiple, ibu jari, amputasi tangan yang melalui
 Rheumatoid arthritis
palmar / carpal, pergelangan tangan / lengan bawah.
Manajemen
1) Pre Hospital ( First Aid) Kontraindikasi : mengancam jiwa, penyakit sistemik, kerusakan
- Kontrol pendarahan : balut tekan, elevasi dan fungsi, iskemik pada jaringan yang teramputasi.
gunakan torniqutte
- Wound care : irigasi dengan normal saline Post operatif manajemen : bandage, mobilisasi, support, long
- Jika jari hanya injury : bersihkan  tutup kasa term rehabilitation
steril  jahit situasional jika luka terbuka
- Jika jari terputus : bersihkan bagian yang Follow up : dilarang merokok, jaga higienitas, pantau
teramputasi dengan saline  bungkus kasa keadaan klinis pasien
yang sudah dibasahi saline  bagian jari yang
terpotong masukan ke dalam plastic  simpan Komplikasi : kekakuan sendi, sensasi yang berkurang,
kedalam container yang berisi es
- Bawa ke RS
Komplikasi :
2) Emergency department a. Edema
- Primary dan seconday survey b. Luka dan infeksi
- Resusitasi cairan IV (normal saline/RL) untuk menjaga c. Nyeri :
pasien agar tetap terhidrasi  Nyeri pasca amputasi,
- Beri antibiotic profilaksis (gol. Cephalosporine)  Residual limb pain : stump pain
- Vaksin tetanus  Phantom limb sensation : ada sensai kesemutan
- Beri analgetik (NSAID/central) ringan (nyeri neuropatik) dapat diperburuk oleh
- Beri aspirin : u/ mencegah pembekuan darah faktor fisik (tekanan, cuaca), faktor psikologis.
- X-ray Seperti "flashes" of mild pain, mirip dgn electric
- Rujuk ke bagian amputasi/ replantasi (orto/ bedah/anes) shock
 Nyeri vascular : karena penyakit vascular
 Nyeri musculoskeletal : karena normal ageing PREVENTION AND CONTR OL (WORKPLACE ASSESS MENT
process, tear pada sendi dan jr lunak dr anggota (RA/SWP) DAN HIRARKI CONTROL)
tubuh
Risk assessment and safe work procedure concept
 Neuroma : nyeri terlokalisasi, tajam/parastesia di
hasikan oleh palpasi local dan tinlel sign  risk assessment
d. Kelemahan pada otot dan kontraktur Proses mengevaluasi kemungkinan dan konsekuensi injury
e. Ketidakstabilan sendi atau penyakit yang timbul dari paparan hazard dan
f. Disfungsi otonom menentukan penilaian / pengukuran yang sesuai untuk risk
g. Penyembuhan yg lama control
 safe work procedure
Prosedur untuk melakukan pekerjaan secara aman dan
Prognosis : termasuk prosedur untuk melindungi keselamatan dan
 Perawatan yang tidak tepat dapat menyebabkan kesehatan
kekakuan dan kehilangan fungsional jangka panjang
 Recovery nya akan lama (beberapa bulan)
Risk assessment :
 Setelah penyembuhan luka, pasien akan merasakan
nyeri yg ringan-berat dan sesitif terhadap dingin, hal  Hazard identification
tersebut bisa berlangsung hingga 1 tahun atau bisa jadi - RA team melakukan identifikasi hazard
permanen - tulis proses kerja di industry
 54% dari 50 replantasi yang dilakukan selamat. Dari - list hazard apa saja yang ada
15 revaskularisasi yang dilakukan, tingkat  Risk evaluation
kelangsungan hidup adalah 93,3%. Satu-satunya faktor - menggunakan risk matrix : kolom 3x3 risk matrix/ 5x5
yang mempengaruhi kelangsungan hidup tungkai yang - hitung severity x frekuensi
diamputasi adalah perlunya anastomosis vena. - klasifikasikan ke dalam kolom yang mild, moderate,dll
 Quo ad vitam : admalam (yang RTD POKONYA)
 Quo ad functionam : admalam
 Qui ad sanasionam : ad malam
HIRARKI CONTROL :

1. elimination (menghilangkan hazard)


memperbaiki / mengganti alat dengan yang baru / mesin
yang lebih bagus dana man
2. subtitition ( mengganti yang lebih aman)
Tidak memungkinkan
3. isolation (isolasi dari hazard / bahaya)

Jaga daerah sekitar meat slicer, bebas hambatan dan


kekacauan

4. engineering (teknik minimalisir risiko)

- gunakan tamper / pendorong makanan / daging


- safety switch : tidak merubah setting alat
- cabut sumber listrik jika tidak dipakai
- focus pada pekerjaan
5. administration

- instruksi tertulis manual


- tayangan video pemakaian
6. PPE
- gunakan cut-resistance gloves

Anda mungkin juga menyukai