102011428 Sistem Saraf Otonom • diaktifkan oleh pusat yang terletak di medulla spinalis, batang otak dan hipotalamus. • Juga dari bagian korteks serebral terutamanya dari korteks limbik, dapat mengirimkan sinyal ke pusat-pusat yang lebih rendah dan cara ini mempengaruhi kontrol otonom. • Sinyal-sinyal eferen otonom ditransmisikan ke berbagai organ tubuh melalui dua subdivisi utama yang disebut sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Struktur -struktur • Medula Oblongata – Terdapat piramis, oliva, dan inti-inti beberapa saraf otak (VII,VIII,IX,X,XI,XII) • Pons – Bagian dari batang otak (diantara med. Oblongata dan mesencephalon) – Tempat keluarnya N V, VI, VII • Hipothalamus – Bagian kecil dari Dienscephalon, berada di inferior thalamus – Berfungsi utk : • Mengontrol sistem saraf otonom • Memproduksi hormon, pusat makan dan minum • Mengatur pola emosi, perilaku, dan irama sirkadian Jenis-jenis Persarafan Otonom 1. Simpatis • Keadaan darurat dan ketegangan (stress)/ aktivitas “fight, fright, and flight activities”. Sifat menyeluruh yang melibatkan seluruh susunan kardiovaskular
2. Parasimpatis
• Aktivitas yang berhubungan dengan konservasi dan
restorasi simpanan energi. Bersifat setempat yaitu pengawetan energi badaniah. Perbedaan Saraf Simpatis dan Saraf Parasimpatis Perbedaan Simpatis Parasimpatis
Saraf Preganglionik Pendek Panjang
Saraf Pascaganglionik Panjang Pendek
Neurotransmitter AcH AcH
Preganglionik
Neurotransmitter NE (Norepinefrin) AcH
Pascaganglionik
Reseptor Preganglionik Nikotinik Nikotinik
Reseptor Pascaganglionik Nikotinik Muskarinik
Mekanisme Sistem Kerja Otonom • Aksonnya, serat preganglionik, bersinaps dengan badan sel neuron kedua / neuron pasca ganglion. Kemudian mempersarafi organ-organ efektor. Sinaps • Sinaps – Depolarisasi membuat pintu untuk Ion Ca2+ terbuka sehingga Ca2+ masuk ke sel – Masuknya Ca merangsang pengeluaran isi vesikel sinaps, neurotransmitter, dari sel – Neurotransmitter berdifusi menyeberangi ruang sinaps dan berikatan dengan reseptor di post sinaptik. – Berlaku depolarisasi Neurotransmiter Kedua neurotransmitter bekerja pada sistem saraf otonom : – Asetilkolin (AcH) • Disintesis dari asetil KoA dan kolin – Norepinefrin • Berfungsi untuk meningkatkan perasaan menjadi lebih baik. NE dan serotonin bekerja sama berperan dalam mengatur food intake dan suhu tubuh. Mekanisme Kerja Jantung • Jantung dipersarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis (nervus vagus). • Saraf ini mempengaruhi daya pompa jantung yaitu, dengan mengubah frekuensi jantung dan mengubah kekuatan kontraksi jantung. Kedua atrium dan ventrikel dipersarafi oleh saraf simpatis dan para simpatis. • Umumnya perangsangan simpatis meningkatkan kekuatan otot jantung, sedangkan perangsangan parasimpatis menurunkan kontraksi jantung. Emosi • Dipengaruhi oleh kinerja sistem limbik yang berpusat di hipothalamus dan terdiri sari nuklei septalis, corpus amigdaliodeum, dan formatio hippocampi • Hasil dari pemberian rangsang pada sistem ini disamping memberikan efek penghiduan juga menimbulkan efek otonom, khususnya perubahan tekanan darah dan pernapasan. Sehingga diperkirakan bahwa respon dari sistem limbik berupa respon otonom Kesimpulan • Berdebar sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan hal itu disebabkan oleh sistem saraf di dalam tubuh. Berdebar dipengaruhi oleh sistem saraf yang otonom yang kerjanya involunter. Sistem otonom dikontrol oleh hipothalamus sebagai pusatnya dan dipengaruhi oleh emosi yang di atur oleh sistem limbik. Terima Kasih