Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPERAWATAN GERONTIK
“ Perubahan Spiritual, Sosial, dan Kultural pada Lansia ”

1. Wahyu Arie Pratiwi ( 21116007)


2. Riska Patmawati ( 21116002)
3. Etika Nurasiah ( 21116009)
4. Riska Romayanti ( 21116015)
5. Prayoga Wiguna ( 21116031)
6. Wirantama Ibnu ( 21116019)
7. Gisella Rara Aliande A ( 21116043)
8. Mia Silviana ( 21116046)
9. Akhmad Syoferi ( 21116038)
10.Agung Wibowo ( 21116049)
PENGERTIAN LANSIA
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi
didalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses
sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi
dimulai sejak permulaan kehidupan.
Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang
telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua.
Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis
Fisiologi Lansia

Proses penuaan adalah normal, berlangsung secara terus menerus


secara alamiah. Dimulai sejak manusia lahir bahkan sebelumnya dan
umunya dialami seluruh makhluk hidup. Menua merupakan proses
penurunan fungsi struktural tubuh yang diikuti penurunan daya
tahan tubuh. Setiap orang akan mengalami masa tua, akan tetapi
penuaan pada tiap seseorang berbeda-beda tergantung pada berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut dapat berupa
faktor herediter, nutrisi, stress, status kesehatan dan lain-lain
(Tamher, 2009).
BATASAN LANSIA

WHO (1999) menggolongkan lanjut usia berdasarkan usia


kronologis/biologis menjadi 4 kelompok yaitu :
1. usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59.
2. lanjut usia (elderly) berusia antara 60 dan 74 tahun.
3. usia tua (old) 75 – 90 tahun.
4. usia sangat tua (Very old) di atas 90 tahun.
Pembagian umur berdasarkan pendapat beberapa ahli, bahwa yang disebut
lanjut usia adalah orang yang telah berumur 65 tahun ke atas. (Nugroho, 2000).
Perubahan pada Lansia
Ada 3 Perubahan yang kami bahas yaitu spiritual, sosial, dan
kultural.
1. Perubahan Spiritual
Perubahan spiritual pada lansia ditandai dengan semakin
matangnya kehidupan keagamaan lansia. Agama dan
kepercayaan terintegrasi dalam kehidupan yang terlihat dalam
pola berfikir dan bertindak sehari-hari. Perkembangan spiritual
yang matang akan membantu lansia untuk menghadapi
kenyataan, berperan aktif dalam kehidupan, maupun
merumuskan arti dan tujuan keberadaannya dalam kehidupan.
Lanjutan....

Kebutuhan spiritual pada lansia tersebut dipengaruhi oleh


berbagai faktor, salah satunya adalah faktor usia yang sudah mulai
renta dan kondisi tidak aktif karena sudah tidak bekerja. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan spiritual
lansia adalah dengan melibatkan peran keluarga sebagai orang
terdekat, diharapkan keluarga mampu untuk mencurahkan segala
perhatiannya bagi kesejahteraan lansia, khususnya kesejahteraan
spiritual mereka.
2. Perubahan Sosial
Proses penuaan yang terjadi pada lansia akan mengalami suatu
perubahan sosial, lansia akan merasa malu dan tidak berdaya ketika akan
melakukan sosialisasi terhadap lingkungan disekitarnya dibandingkan
dengan yang dulu yang terjadi masih muda.
Perubahan sosial yaitu nilai pada seseorang yang sering diukur melalui
produktivitas dan identitasnya dengan peranan orang tersebut dalam
pekerjaan. Ketika seseorang sudah pensiun, maka yang dirasakan adalah
pendapatan berkurang, kehilangan status jabatan, kehilangan relasi dan
kehilangan kegiatan, sehingga dapat timbul rasa kesepian akibat
pengasingan dari lingkungan sosial serta perubahan cara hidup
(Maryam, 2009).
3. Perubahan Kultural
Terdapat beberapa perubahan kultural yang dapat terjadi pada
lansia, sebagai berikut :
a. Kolektivitas Etnis
Kolektivitas Etnis adalah kelompok dengan asal yang umum,
perasaan identitas dan memiliki standart perilaku yang sama.
Individu yang bedasarkan dalam kelompok seperti itu mengikuti
budaya oleh norma-norma yang menentukan jalan ikiran dan
perilaku mereka (Nugroho, 2008).
b. Syok Budaya
Syok Budaya adalah salah satu sebab karena bekerja dengan
individu yang latar belakang kulturnya berbeda. Shock budaya
sebagai perasaan yang tidak ada yang menolong ketidaknyamanan
dan kondisi disoirentasi yang dialami oleh orang luar yang
berusaha beradaptasi secara komprehensif atau secara efektif
dengan kelompok yang berbeda akibat akibat paraktek nilai-nilai
dan kepercayaan.(Nugroho, 2008).
c. Pola Komunikasi
d. Jarak Pribadi dan Kontak
e. Pandangan Sosiokultural tentang Penyakit
dan Sakit

Anda mungkin juga menyukai