Anda di halaman 1dari 15

Proposal Penelitian

HUBUNGAN POLA ASUH DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING
PADA BALITA
USIA 24-59 BULAN

Oleh :
NI LUH PUTU KRISTINA DEWI
15.321.2351

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2019
Latar Belakang Masalah gizi kurang masih tersebar luas di
negara berkembang, salah satu kelompok
rawan akan masalah gizi adalah balita. Hal
ini dikarenakan pada masa balita
memerlukan asupan zat gizi dalam jumlah
besar untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Kesalahan dalam
pemenuhan zat gizi balita akan membawa
dampak terhadap pertumbuhan dan
perkembangan saat dewasa. Balita yang
kekurangan gizi akan berisiko mengalami
penurunan IQ, penurunan imunitas dan
produktivitas, masalah kesehatan mental
dan emosional, serta kegagalan
pertumbuhan
Latar belakang
Stunting pada balita sebanyak
54,17% disebabkan oleh pola asuh
ibu yang kurang baik terhadap
balitanya. Perilaku ibu dalam
mengasuh balitanya memiliki kaitan
yang erat dengan kejadian stunting
pada balita. Ibu dengan pola asuh
yang baik akan cenderung memiliki
anak dengan status gizi yang baik
pula, begitu juga sebaliknya, ibu
dengan pola asuh gizi yang kurang
cenderung memiliki anak dengan
status gizi yang kurang pula
Latar Belakang
Pola asuh ibu merupakan
perilaku ibu dalam mengasuh
balita mereka. Perilaku sendiri
dipengaruhi oleh sikap dan
pengetahuan. Pengetahuan yang
baik akan menciptakan sikap
yang baik. Tingkat pengetahuan
ibu tentang pemberian ASI yang
kurang sesuai di Indonesia
menyebabkan bayi menderita
stunting. Stunting pada anak
akan berdampak pada gangguan
psikomotor, kognitif dan sosial
serta secara klinis terjadi
gangguan pertumbuhan.
Latar belakang
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas Gianyar 1 di
dapatkan data bahwa Desa Lebih merupakan desa yang menduduki peringkat pertama dengan
jumlah balita stunting sebanyak 22 orang.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada 5 orang tua balita, di dapatkan 4 orang tua
balita yang tidak memperhatikan gizi saat hamil dan 1 orang tua balita yang memperhatikan
asupan gizi saat hamil.
Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan tenaga kesehatan adalah dengan melakukan
penyuluhan kepada ibu hamil di setiap desa tentang pentingnya asupan gizi saat kehamilan
dan memperhatikan asupan gizi anak setelah lahir dan pentingnya pemberian ASI Eksklusif
terhadap anak sampai usia 6 bulan.
Rumusan masalah
penelitian

1. “Apakah ada Hubungan Pola


Asuh dengan Kejadian
Stunting pada Balita Usia 24-
59 Bulan?
2. Apakah ada Hubungan
Pemberian ASI Eksklusif
dengan Kejadian Stunting
pada Balita Usia 24-59
Bulan?”
Tujuan umum:
1. Mengetahui apakah ada Hubungan Pola Asuh
dan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian
Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan.

Tujuan khusus :
1. Mengetahui pola asuh ibu yang memiliki balita
Tujuan penelitian
stunting.
2. Mengetahui pemberian ASI Eksklusif pada balita
Usia 24-59 bulan.
3. Mengetahui angka kejadian stunting pada balita
usia 24-59 bulan.
4. Menganalisis Hubungan Pola Asuh dengan
Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 bulan.
5. Menganalisis Hubungan Pemberian Asi Eksklusif
dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59
bulan.
Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan


Manfaat
ilmu pengetahuan di bidang keperawatan anak dalam menangani masalah
teoritis kurang gizi khususnya mengenai gangguan pertumbuhan dimana tinggi badan
balita tidak sesuai dengan umur (stunting).

Manfaat
praktis 1. Bagi Orang Tua
2. Bagi Petugas Kesehatan
Kerangka Konsep Penelitian

Faktor-faktor yang mempengaruhi


stunting
Faktor- faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi
• Lingkungan dan keluarga
Pola Asuh pemberian ASI Eksklusif
• Nutrisi
• Lingkungan tempat tinggal • Pendidikan
• Infeksi
• Sub kultural budaya • Pengetahuan
• Kelainan endokrin
• Status sosial ekonomi • Nilai-nilai atau adat budaya
• Status sosial ekonomi

Pola Asuh Orang Tua Stunting Pemberian ASI


Eksklusif

Keterangan :

Variabel yang diteliti

Variabel yang tidak diteliti

Alur pikir
• Desain penelitian deskriftif kuantitatif
• Rancangan penelitian cross-sectional yaitu
Desain dan pendekatan yang menggunakan cara observasi atau
rancangan pengumpulan data sekali saja
penelitian

• Populasi : seluruh balita stunting di Desa Lebih


Gianyar
Subjek • Sampel :seluruh balita stunting di Desa Lebih
Gianyar
penelitian
Kerangka Kerja
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita stunting di Desa Lebih Kecamatan Gianyar
yaitu sebanyak 22 orang

Teknik sampling
Nonprobability sampling dengan teknik total sampling

Sampel
Besar sampel yaitu 22 orang

Pengumpulan data

Pola Asuh menggunakan kuisioner


Pemberian asi ekslusif menggunakan Kejadian stunting
kuisioner
Analisa data menggunakan uji
Rank Spearman Tingkat
kemaknaan yang digunakan
𝛼 = 0,05

Penyajian data
Variabel penelitian
Variabel Definisi Cara Skala Hasil ukur
Operasional pengukuran
1 2 3 4 5

Variabel Perlakuan orang tua Kuesioner Nominal Instrumen pola asuh orang tua terdiri dari 21
item pertanyaan yaitu :
independen : terhadap anaknya • Pola asuh otoriter terdiri dari 7 pertanyaan
pola asuh dalam (no 15,16,17,18,19,20,21).
• Pola asuh demokratis terdiri dari 7
orang tua mengorientasikan pertanyaan (no 1,2,3,4,5,6,7)
tindakan-tindakan • Pola asuh permisif terdiri dari 7 pertanyaan
(no 8,9,10,11,12,13,14)
dalam kehidupan Skor terbesar diperoleh apabila satu kategori
sehari-hari pola asuh lebih besar dari dua kategori lainnya.
Jika ada lebih besar dari satu pertanyaan yang
mengarah pada bentuk pola asuh ada, maka
dimasukkan dalam kategori pola asuh
campuran.
Variabel Definisi Cara Skala Hasil ukur
Operasional pengukuran
1 2 3 4 5
Variabel Pengetahuan adalah Kuesioner Ordinal Intrumen tingkat pengetahuan tentang
independen : segala sesuatu yang pernyataan pemberian ASI Eksklusif yang terdiri dari 15
pemberian asi diketahui dan benar/salah item pertanyaan
eksklusif merupakan hasil dengan skala • Tingkat pengetahuan baik (76-100%)
“tahu” pada Guttman • Tingkat pengetahuan cukup ( 56-75%)
responden tentang • Tingkat pengetahuan kurang (40-55%)
ASI Eksklusif • Tingkat pengetahuan tidak baik <40%
Variabel Tinggi menurut Microtoice (alat Ordinal • Sangat tinggi (>3SD)
dependen : (TB/U) kurang dari ukur tinggi • Normal (<-1 sampai -2 SD)
stunting -2 SD sehingga badan), • Stunting (<-2 SD)
lebih pendek infontometer (alat
daripada tinggi ukur panjang
yang seharusnya. badan) dengan
tabel z-score
sebagai acuan
JENIS & TEHNIK 1. Jenis data
PENGUMPULAN 2. cara pengumpulan data
DATA 3. Instrumen pengumpulan data

ETIKA PENGOLAHAN &


PENELITIAN ANALISA DATA

1. Tehnik Pengolahan Data


2. Tehnik Analisa Data

Anda mungkin juga menyukai