EPIDERMOLISIS BULOSA
YANG DITURUNKAN
Inherited
DEFINISI
• merupakan kelompok penyakit herediter yang ditandai dengan terbentuknya
bula atau vesikel yang disebabkan akibat gangguan atau ketidakmampuan kulit
dan epitel untuk melekat pada jaringan konektif dibawahnya.
penyakit mechanobullous
KLASIFIKASI
• Epidermolysis Bullosa
simplex (EBS)
• Junctional EB (JEB)
• Dystrophic EB (DEB)
• Sindrom Kindler
Dystrophic EB Sublamina
(DEB) densa
JEB DEB
5. Temuan klinis
Bula 4+ 3-4+ 2+
Milia 2+ 1-2+ 1+
Skar atropik 3+ 2-3+ Absen
Distropik atau absennya kuku 4+ 2-4+ 4+
Keratoderma (telapak tangan dan kaki) Absen Absen hingga fokal + Absen
Lainnya Tidak ada EB nevi Tidak ada
6. Keterlibatan ekstakutaneus 2+
Kavitas oral
Abnormalitas jaringan lunak 4+ 1-3+ 1+
Hipoplasia enamel 4+ 4+ 4+
5. Temuan klinis
Bula 2-3+ 4+ 3-4+
Milia 3+ 4+ 3-4+
Skar atropik 3-4+ 4+ 3-4+
Distropik atau absennya kuku 4+ 4+ 4+
Keratoderma (telapak tangan dan kaki) Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Anemia 1+ 4+ 2+
Gangguan pertumbuhan Jarang 4+ 2+
Kavitas oral
Abnormalitas jaringan lunak 3+ 4+ 3+
1. Resiko
keganasan
pada usia 30
th
Karsinoma sel 3+ 2+
skuamous
Melanoma 1+ Tidak ada
malignan
Karsinoma sel Tidak ada Tidak ada
basal
Kematian 4+ 2+
Sindroma Kindler
• Sindrom Kindler diturunkan secara autosomal resesif
yang disebabkan oleh defisiensi protein Kindlin-1 yang
berhubungan dengan mutasi gen KIND1.
• Sindrom Kindler ditandai dengan bula pada regio akral
dan fotosensitivitas selama periode neonatus dan
infan, serta poikiloderma setelah beberapa tahun.
• Gejala lain yang dapat
ditemukan seperti
keratoderma
palmoplantar, distrofi
kuku, alopesia, stenosis
pada esofagus, anal,
vagina dan uretra, fimosis,
sindaktili
Sindroma Kindler
(a) Blister di akral pada saat lahir;
(b) Blister dan erosi di akral;
(c) Usia 5 tahun: atrofi dan eritema
dengan patch diskromik;
(d) Atrofi dan eritema;
(e) Poikiloderma progresif dengan
eritema dan telangiektasia;
(f) ~ (e);
(g) Usia 10 tahun: Poikiloderm dan
telangiektasia;
(h) Poikiloderma dan depigmentasi.
Terdapat ekskoriasi oleh karena
pruritus.
EBS
EBS localized (EEBS-loc) Intrasitoplasmik didalam -
keratinosit basilar
EBS Dowling-Meara (EBS-DM) Sitoplasma subnucklear didalam Gumpalan filamen keratin yang padat (elektron) lebih sering pada lesi dari pada
keratinosit basilal prelesi
EBS with muscular distrophy (EBS- Intrasitoplasmik didalam Kurangnya integrasi dari filamen keratin ke dalam dasar hemidesmosom
MD) keratinosit basilar (diatas
perlekatan hemidesmosom)
Autosomal recessive EBS (new Intrasitoplasmik didalam absen atau berkurangnya filamen keratin didalam keratinosit basilar
subtype) keratinosit basilar
Lethal Achantholytic EBS Subrabasal dengan akantolisis Retraksi perinuklear dari filamen keratin
EBS Plakofilin-1 Deficiency Mid epidermal Desmosom suprabasal kecil, retraksi perinuklear dari filamen keratin
JEB
JEB Herlitz Intra- lamina lusida absen atau berkurangnya jumlah hemidesmosom, absen nya sub basal-dense plate
(SBDP)
JEB non- Herlitz Intra- lamina lusida Normal atau berkurangnya jumlah hemidesmosom
JEB with pyloric atresia Intra- lamina lusida Plak hemidesmosom kecil, SBDP yang dilemahkan
DEB
DDEB, generalized Sub lamina densa Normal atau terganggunya fibril penyangga
DDEB, of the newborn Sub lamina densa Electron-dense perinuclear stellate bodies di dalam keratinosit basilar , terganggunya
fibril penyangga
RDEB, severe generalized Sub lamina densa Absen atau berkurangnya jumlah fibril penyanga
RDEB, generalized other Sub lamina densa Berkurangnya jumlah fibril penyangga
RDEB, of the newborn Sub lamina densa Electron-dense perinuclear stellate bodies di dalam keratinosit basilar (hanya selama
penyakit aktif secara klinis), terganggunya fibril penyangga
IMMUNOFLUORESENCE
EBS
JEB
DEB
PENATALAKSANAAN EB
• Terapi suportif
• Perawatan luka + pencegahan infeksi + operasi (bila
dibutuhkan) + nutrisi adekuat
• Terapi topikal luas untuk menghindari trauma
• Konseling genetik
EPIDERMOLISIS BULOSA
YANG DIDAPAT
• ~ EB akuisita (EBA).
• Penyakit autoimun sporadic dengan etiologi yang belum
diketahui.
• Tanpa predisposisi usia, jenis kelamin, etnis, dan geografis.
• Autoantibodi IgG terhadap kolagen tipe VII rantai α
(anchoring fibril) pada membrana basalis.
EPIDERMOLISIS BULOSA AKUISITA
• Lesi kutaneus bervariasi.
• Terdapat 5 gambaran klinis:
1. Gambaran klasik
2. Gambaran menyerupai pemfigoid bullosa
3. Gambaran menyerupai pemfigoid sikatrikalis
4. Gambaran menyerupai pemfigoid Brunsting-Perry
5. Gambaran menyerupai linear IgA bullous
dermatosis atau chronic bullous disease of
childhood.
EPIDERMOLISIS BULOSA AKUISITA
Gambaran Klasik
• Bulla non-inflamatorik dengan distribusi akral
• Sembuh dengan skar dan millia
EPIDERMOLISIS BULOSA AKUISITA
Gambaran Menyerupai Pemfigoid Bullosa
• Tersebar, erupsi bulla inflamatorik.
• Batang tubuh, lipatan kulit, dan ekstremitas.
EPIDERMOLISIS BULOSA AKUISITA