Anda di halaman 1dari 97

TATALAKSANA TB RESISTAN OBAT

Curriculum Vitae
DR. dr. Arto Yuwono Soeroto, SpPD-KP, FCCP, FINASIM
E-mail: aysoeroto@yahoo.co.id a.y.soeroto@unpad.ac.id

Pendidikan:
S1 FK Universitas Padjadjaran
Sp1 FK Universitas Padjadjaran
Konsultan Pulmonologi KIPD
S3 FK Universitas Padjadjaran

Pekerjaan:
Kepala Departemen /KSM Ilmu Penyakit Dalam FKUP/ RS Hasan Sadikin
Kepala Divisi Respirologi & Penyakit Kritis IPD FKUP/RS Hasan Sadikin
Ketua Tim TB RSUP Dr. Hasan Sadikin

Organisasi:
Ketua PB Perhimpunan Respirologi Indonesia (PERPARI)
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) Jabar (2009-2016)
Fellow American College of Chest Physcian (ACCP)
Fellow of Indonesian Society of Internal Medicine
European Respiratory Society (ERS)
3
4
5
6
8
Peta Case Detection Rate TBC per Kabupaten/Kota Tahun 2017

Dari 514 kabupaten/kota didapatkan bahwa:

1. Ada 316 Kab/Kota memiliki CDR <40%


2. Ada 142 Kab/Kota memiliki CDR >=40 sampai <70%
3. Ada 22 Kab/Kota memiliki CDR >=70% sampai <90%
4. Ada 34 Kab/Kota memiliki CDR >=90%
16
Peningkatan Penemuan TBC (CDR), 2017
100%
Case Detection Rate (CDR) TBC, Indonesia Tahun 2000-2017
80%

60%
45%
32% 33% 32% 32% 35%
40% 28% 30% 29% 30% 31%
26% 28%
22%
16% 18%
20% 8% 9%

0%

2007
2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017
140%
124%
120%

100%
85%
78%
80% 68%
60% 56% 54% 53% 51%
48% 48% 46% 46% 44% 45%
43% 40%
40% 34% 34% 33% 32% 32% 31% 31% 30%
29% 28% 28% 28% 28% 27% 26% 25%
24% 23%
16%
20%

0%
PAPUA BARAT

SUMBAR
KALTARA

JATIM

BANTEN

KEPRI

DIY

JAMBI
PAPUA

ACEH

BABEL
JABAR

JATENG

KALTENG

BENGKULU

INDONESIA
MALUT

KALTIM

RIAU
SUMUT

KALSEL

SULTRA
SUMSEL

SULBAR

NTB

KALBAR
DKI JAKARTA

SULTENG

NTT

LAMPUNG
SULUT

MALUKU

SULSEL

GORONTALO

BALI
Data per 16 April 2018
Peta Success Rate TBC per Kabupaten/Kota Tahun 2017

Dari 514 kabupaten/kota didapatkan bahwa:

1. Ada 154 Kab/Kota memiliki SR <85%


2. Ada 105 Kab/Kota memiliki SR >=85% sampai <90%
3. Ada 255 Kab/Kota memiliki SR>=90%

18
Angka Keberhasilan Pengobatan TBC, 2017
100%

80% 90% 92% 88% 88% 89% 90% 90% 90% 89% 88% 88%
84% 86% 85% 87% 85% 85% 87%
60%

40%

20%

0%

2013
2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2014

2015

2016

2017
100% 95% 94% 94% 93% 92%
92% 91% 91% 91% 91% 90% 90% 90% 89% 89%
88% 88% 88% 88% 87% 86% 86% 86% 85% 87%
90% 85% 85% 84% 82%
81% 79% 79%
80% 75% 74%
70%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

PAPUA…

INDONESIA
KEPRI
SUMUT
KALTIM

JATIM

DIY

MALUKU

KALTARA
KALSEL

JAMBI

MALUT
LAMPUNG

JABAR

ACEH
SULTRA

BENGKULU

SUMBAR

KALTENG
JATENG

DKI JAKARTA
GORONTALO

KALBAR

SULSEL

PAPUA
NTB

BANTEN

BALI

SULUT

RIAU
SULBAR
NTT

SULTENG
SUMSEL

BABEL
Data per 16 April 2018
Missing Cases

Compliance : Kepatuhan Minum Obat

Penanggulangan TBC Resistan Obat


ALUR DIAGNOSIS DAN
PENGOBATAN
TB RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Alur Diagnosis TB
 Penegakan diagnosis TB RO di Indonesia mengacu kepada
pemeriksaan bakteriologis dengan :
 Tes Cepat Molekuler (TCM)

 Biakan

 Uji kepekaan obat.

 Pemeriksaan dengan TCM  Fasyankes yang memiliki sarana TCM

 Pemeriksaan biakan dan uji kepekaan  Laboratorium yang telah


tersertifikasi.
Prinsip Penegakan Diagnosis TB
 Diagnosis TB Paru pada orang dewasa harus ditegakkan terlebih
dahulu dengan pemeriksaan bakteriologis. Pemeriksaan
bakteriologis yang dimaksud adalah Pemeriksaan mikroskopis,
tes cepat molekuler TB dan biakan.
 Pemeriksaan TCM digunakan untuk penegakan diagnosis TB,
sedangkan pemantauan kemajuan pengobatan tetap dilakukan
dengan pemeriksaan mikroskopis.
Prinsip Penegakan Diagnosis TB

 Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya berdasarkan

pemeriksaan foto toraks saja. Foto toraks tidak selalu memberikan

gambaran yang spesifik pada TB paru, sehingga dapat

menyebabkan terjadi overdiagnosis ataupun underdiagnosis.

 Tidak dibenarkan mendiagnosis TB dengan pemeriksaan serologis.


Penegakan Diagnosis Berdasarkan Faskes

1. Faskes yang mempunyai Alat Tes Cepat Molukuler (TCM) TB

2. Faskes yang tidak mempunyai Alat Tes Cepat Molukuler (TCM) TB


Faskes yang mempunyai Alat Tes Cepat Molukuler (TCM)
 Faskes dengan akses TCM  penegakan diagnosis terduga TB  Pemeriksaan TCM.
 Bila tidak memungkinkan (misalnya alat TCM melampui kapasitas pemeriksaan, alat TCM
mengalami kerusakan, dll)  Lakukan pemeriksaan mikroskopis.
 Jika terduga TB adalah kelompok
 Terduga TB RO
 Terduga TB dengan HIV positif
 Harus tetap diupayakan penegakan diagnosis TB  TCM TB
 Cara : Rujuk ke Faskes dengan TCM terdekat :
 Rujukan pasien
 Rujukan contoh uji
Faskes yang mempunyai Alat Tes Cepat Molukuler
Jumlah contoh uji dahak yang diperlukan untuk pemeriksaan TCM sebanyak
2 (dua) dengan kualitas yang bagus :
 Satu contoh uji untuk diperiksa TCM
 Satu contoh uji untuk disimpan sementara dan akan diperiksa jika
diperlukan, misalnya :
 Pada hasil indeterminate
 Pada hasil Rif Resistan pada terduga TB yang bukan kriteria terduga TB RO
 Pada hasil Rif Resistan untuk selanjutnya dahak dikirim ke Laboratorium
LPA untuk pemeriksaan uji kepekaan Lini-2 dengan metode cepat)
Faskes yang mempunyai Alat Tes Cepat Molukuler

Contoh uji non-dahak yang dapat diperiksa dengan MTB/RIF


terdiri atas :
 Cairan serebrospinal (Cerebro Spinal Fluid/CSF)
 Jaringan biopsi
 Bilasan lambung (gastric lavage)
 Aspirasi cairan lambung (gastric aspirate).
Faskes yang mempunyai Alat Tes Cepat Molukuler

 Pasien dengan hasil Mtb Resistan Rifampisin tetapi bukan berasal


dari kriteria terduga TB RO harus dilakukan pemeriksaan TCM ulang.

 Jika terdapat perbedaan hasil  Hasil pemeriksaan TCM yang


terakhir yang menjadi acuan tindakan selanjutnya.

 Jika hasil TCM indeterminate  Lakukan pemeriksaan TCM ulang


Jika hasil tetap sama, berikan pengobatan TB Lini 1 dan lakukan
biakan dan uji kepekaan.
Faskes yang mempunyai Alat Tes Cepat Molukuler
 Pengobatan standar TB MDR segera diberikan kepada semua pasien
TB RR, tanpa menunggu hasil pemeriksaan uji kepekaan OAT lini 1
dan lini 2 keluar.

 Jika hasil DST menunjukkan MDR  Lanjutkan pengobatan TB MDR.

 Bila ada tambahan resistensi terhadap OAT lainnya  Pengobatan


harus disesuaikan dengan hasil uji kepekaan OAT.

 Pemeriksaan uji kepekaan menggunakan metode LPA (Line Probe


Assay) Lini-2 atau dengan metode konvensional
Faskes yang mempunyai Alat Tes Cepat Molukuler

 Pengobatan TB pre XDR/ TB XDR menggunakan paduan standar TB pre-


XDR atau TB XDR atau menggunakan paduan obat baru.

 Pasien dengan hasil TCM M.tb negatif  Lakukan pemeriksaan foto


toraks.

 Jika gambaran foto toraks mendukung TB dan atas pertimbangan dokter


 Pasien dapat didiagnosis sebagai pasien TB terkonfirmasi klinis.

 Jika gambaran foto toraks tidak mendukung TB kemungkinan bukan TB


 Cari kemungkinan penyebab lain.
Faskes yang tidak memiliki Alat Tes Cepat Molukuler

 Faskes yang tidak mempunyai alat TCM dan kesulitan mengakses TCM
 Penegakan diagnosis TB tetap menggunakan mikroskop.

 Jumlah contoh uji dahak untuk pemeriksaan mikroskop sebanyak 2


(dua) dengan kualitas yang bagus.

 Contoh uji dapat berasal dari dahak Sewaktu-Sewaktu atau Sewaktu-


Pagi.
Faskes yang tidak memiliki Alat Tes Cepat Molukuler
 BTA (+) adalah jika salah satu atau kedua contoh uji dahak menunjukkan
hasil pemeriksaan BTA positif.
 Pasien yang menunjukkan hasil BTA (+) pada pemeriksaan dahak pertama, pasien
dapat segera ditegakkan sebagai pasien dengan BTA (+)

 BTA (-) adalah jika kedua contoh uji dahak menunjukkan hasil BTA negatif.
 Apabila pemeriksaan secara mikroskopis hasilnya negatif  Penegakan diagnosis
TB dapat dilakukan secara klinis menggunakan hasil pemeriksaan klinis dan
penunjang (setidak-tidaknya pemeriksaan foto toraks) yang sesuai dan ditetapkan
oleh dokter.
Faskes yang tidak memiliki Alat Tes Cepat Molukuler
 Apabila pemeriksaan secara mikroskopis hasilnya negatif dan tidak memilki
akses rujukan (radiologi/TCM/biakan) :
 Pemberian terapi antibiotika spektrum luas (Non OAT dan Non kuinolon)
selama 1-2 minggu.
 Jika tidak ada perbaikan klinis setelah pemberian antibiotik, pasien perlu
dikaji faktor risiko TB.
 Pasien dengan faktor risiko TB tinggi maka pasien dapat didiagnosis
sebagai TB Klinis.
 Faktor risiko TB yang dimaksud antara lain:
 Terbukti ada kontak dengan pasien TB
 Ada penyakit komorbid : HIV, DM
 Tinggal di wilayah berisiko TB : Lapas/Rutan, tempat penampungan
pengungsi, daerah kumuh, dll.
ALUR PENGOBATAN TB
RO
* Unfavourable Outcome
Yang termasuk dalam unfavourable outcome (hasil terapi yang tidak diharapkan)
ialah :
 Pemanjangan gelombang QTcF >500 ms; kenaikan kadar SGOT-SGPT >5x normal,
klirens
 Kreatinin <30 cc/menit, penyakit TB berat (kavitas multipel, kerusakan parenkim
paru yang luas).
 Bila terjadi kasus intoleransi Kanamisin (misalnya terjadi gangguan pendengaran
sensoris,
 Gangguan fungsi ginjal, gangguan keseimbangan, terjadi kehamilan selama
pengobatan),
 Kanamisin dapat diganti dengan Kapreomisin dengan dosis yang sama dengan
Kanamisin
WHO guidance on treatment & management
of drug-resistant TB, 1996 +

2019

2016

2016

2017 2018
KRONOLOGIS PENGOBATAN TB RO DI INDONESIA
Time Regimen Types of drug choices available

2009 – Standardized Regimen Km, Cm, Cs, B6, Eto, Lfx, Z, E,


2014 PAS

2015 Standardized Regimen Km, Cm, Cs, B6, Eto, Lfx, Mfx, Z,
E, PAS, Bdq, Cfz, Lnz

Introduction of Bedaquiline & Delamanid and add grup 5


(Clofazimine dan Linezolid)
2017 Shorter Treatment Regimen (STR) Km, Cm, Cs, B6, Eto, Lfx, Mfx, Z,
E, PAS, Bdq, Cfz, Lnz, INH, INH
dosis tinggi

Individualized Treatment Regimen, alternative drug : Bedaquiline, STR and individualized


Delamanid, Clofazimine, Linezolid Treatment

2018 All oral regimen Km, Cm, Cs, B6, Eto, Lfx, Mfx, Z,
STR (Km  Am), STR with Bdq, E, PAS, Bdq, Cfz, Lnz, INH, INH
high dose
PADUAN JANGKA PANJANG

Pengobatan pasien TB MDR di Indonesia menggunakan strategi paduan


ter-standard dengan regimen OAT lini-2 yang disediakan oleh Kementerian
Kesehatan RI

Km – (E) – Eto – Lfx – Z – Cs / (E) – Eto – Lfx – Z – Cs


RSUP Dr HASAN SADIKIN

RUANG ISOLASI /ICU


 20 beds for pulmonary TB
 6 beds for MDR TB
 4 beds for critical TB Patients (Intensive Care)

POLIKLINIK
 1 TB DOTS clinic
 1 TB-HIV clinic (klinik Teratai)
 2 MDR clinics
 1 Pre conversion MDR TB patients
 1 Post conversion MDR TB patients
MTPTRO di RS Hasan Sadikin

 Mulai pencatatan kasus : Januari 2012

 Penerimaan mesin Genexpert : Maret 2012

 Mulai pemeriksaan Genexpert : April 2012

 Memulai terapi TB – MDR : April 2012


Struktur Organisasi Tim TB RSHS (2018)
DIREKTUR UTAMA
dr. H. Bayu Wahyudi, MPHM, Sp.OG

DIREKTUR MEDIK
dr. Rudi Kurniadi Kadarsyah, Sp.An, MM, M.Kes

KETUA
Arto Yuwono Soeroto, dr., SpPD-KP, FCCP

DEWAN KONSULTAN

Prof. Dr. Zulkarnain Dahlan, dr., SpPD-KP


Prof. Cissy B Kartasasmita, dr., SpA(K), PhD
Prof. Ida Parwati, dr., SpPK
SEKRETARIS
Rista D. Soetikno, dr., SpRad(K)
Iceu Dimas Kulsum, dr., SpPD
Edi Sampurno, dr., SpP, MM

UNIT DOTS UNIT TB-HIV UNIT TB-MDR KNCV

Koordinator Koordinator Koordinator


Lab. Kes. Propinsi
Dedy Suyanto, dr. Rudi Wicaksana, dr., SpPD, KPTI Prayudi S, dr., SpPD-KP, M.Kes, FCCP

Medis RR Farmasi KIE Medis RR Farmasi KIE TAK (Tim Ahli Klinik) Tim Multidisipliner

Iceu Dimas Kulsum, dr., SpPD Rini Rahmawati, AMK Dina Rina Yovita, dr., SpPD Sigit, AMK Lia Nirmala, dr. Arto Y. Soeroto, dr.,SpPD-KP, FCCP Tri Wahyu, dr., SpBTKV
Sasmayani Eko Winanti, dr., SpP H. Darsito, AMK Ilham Iceu D. Kulsum, dr., SpPD Dian HU, Skep, Ners. Ega Dr. Emmy HP, dr., SpPD-KP, KIC Dolvy Girawan, dr., SpPD-KGEH
Diah Asri W, dr., SpA Lies Ratnasari, SST Sasmayani E. Winanti, dr., SpP Lies Ratnasari, SST Edi Sampurno, dr., SpP, MM Rudi Supriyadi, dr., SpPD-KGH
Basti Andriyoko, dr., SpPK Novita, dr. Nunung Nuraeni Yana Ahmad S, dr., SpPD-KP Nani Nathalia, dr., SpPD-KEMD
Leny Santani, dr., SpRad Intan Meilana, dr. Prayudi S, dr., SpPD-KP, M.Kes, FCCP Indra Wijaya, dr., SpPD
PPDS Mery Lestari, dr. Iceu D. Kulsum, dr., SpPD Leny Santari, dr., SpRad
PPDS Sasmayani E. Winanti, dr., SpP Dominica, dr., SpM
Dedy Suyanto, dr. Lucky, dr., SpKJ
Lina Lasminingrum, dr., SpTHT
Eppy Darmadi Ahmad, dr., SpOG(K)
Ahmad Rizal, dr., SpS
Basti Andriyoko, dr., SpPK
Yunita Damopolii, dr., SpKK, M.Kes

Medis Paramedis RR Social Workers Farmasi

TAK Ii Sariningsih, AMK Dedi Rahmadi, AMK Yulia Setiawati, dra., Apt.
PPDS Iis Nurhayati, AMK Ilham
Dedi Rahmadi, AMK
Lies Ratnasari SST
Unit TB MDR RS Hasan Sadikin

Koordinator
Pulmonologist

Tim Ahli Klinis Tim Multidisiplin

Pulmonologist Nephrologist
Gastroenterohepatologist
Cardiologist
Endocrinologist
Psychiatric
Medis-Klinis RR Farmasi ENT specialist
Residen Administrasi Pharmacist Neurologist
Thoracic Surgeon
Radiologist
Ophthalmologist
Paramedis KIE Gynecologist
Perawat Perawat Clinical Pathologist
Anatomical Pathologist
Dermatologist
SK Klinik TB MDR I
SK Klinik TB-MDR II
KLINIK TB MDR II
(pasien pra konversi)
KLINIK TB-MDR 1
SOP

SOP DOTS
SOP TB-HIV
SOP TB-MDR
Standar Prosedur Operasional
• SPO TB-MDR
 Prosedur Penjaringan  Prosedur Pemantauan
Suspek TB-MDR Pengobatan Pasien TB-MDR
 Prosedur Penegakkan  Prosedur Penanganan Efek
Diagnosis Pasien TB-MDR Samping Pengobatan Pasien
 Prosedur Penetapan TB-MDR
Klasifikasi Pasien TB-MDR  Prosedur Tatalaksana Pasien
 Prosedur Pengobatan dengan Hasil Biakan Tetap
Pasien TB-MDR Positif setelah bulan ke-4
atau lebih
Standar Prosedur Operasional
• SPO TB-MDR
 Prosedur Tatalaksana  Prosedur Tatalaksana
Pasien TB-MDR Gagal Pasien di ruang Perawatan
Terapi
 Prosedur Alur Pasien TB-
 Prosedur Tatalaksana MDR di Poli TB-MDR
Pasien Putus Berobat
 Prosedur Rujukan Internal
 Prosedur Pengobatan dan Eksternal Pasien TB-
Pasien TB-MDR dengan MDR
Keadaan Khusus
 Prosedur Pencatatan &
 Prosedur Penatalaksanaan Pelaporan Pasien TB-MDR
Koinfeksi TB-MDR-HIV
Kegiatan Tim TB MDR RSHS
Nama Training Profesi Peserta Waktu Pelaksanaan

OJT Penatalaksanaan TB MDR ke Tim TB MDR, Petugas Puskesmas, Setiap minggu 1 kali
fasyankes satelit Wasor Dinas Kesehatan Prov Jabar,
KNCV
Rapat Tim Ahli Klinis dan Tim TB MDR & Multidisipliner, LSM Setiap minggu 1 kali
Multidisipliner

Cohort Review Tim TB MDR, dr Staf Penyakit dalam, Setiap Triwulan


Wasor Dinkes Prov Jabar, BLK ,
KNCV,
Pelacakan Pasien Mangkir Dinas Kesehatan, UPK satelit, Tim TB Setiap ada Pasien Mangkir
MDR, LSM
Penyuluhan tentang TB MDR Tim TB MDR, dr Staf Penyakit dalam, Setiap 1 Bulan Sekali
LSM
Mini Cohort Tim TB MDR (TAK)

MICA (Monthly Intern Cohort Analysis) Tim TB MDR, KNCV, Wasor Dinas Setiap 1 Bulan Sekali
Kesehatan Kota/kab, LSM (pendidik
sebaya mantan pasien TB MDR)
Contoh Kegiatan Rutin Tim TB MDR RSHS
KAMIS : Rapat Tim Ahli Klinis dan multidisipliner untuk membahas :
 Mulai terapi OAT lini ke-2
 Regimen dan dosis
 Efek samping
 Masalah teknis lainnya

SELASA : Serah Terima Pasien TB-MDR ke Fasyankes dan Dinas Kesehatan (OJT)
 Dihadiri oleh PKM yang akan mengelola pasen dan Wasor

Kerjasama dengan berbagai organisasi : Yayasan survivor TB MDR


RSHS(TERJANG), Aisyiyah dan beberapa organisasi keagamaan lain
SOSIALISASI STR
SOSIALISASI STR
SOSIALISASI STR
SOSIALISASI STR
KLINIK DOTS II
(Memenuhi syarat PPI TB)
KLINIK MDR BARU (2017)
KLINIK MDR BARU (2017)
KLINIK MDR BARU (2017)
KLINIK MDR BARU (2017)
Ruang Rawat TB MDR
RAPAT KLINIS RUTIN (KAMIS)
RAPAT KLINIS RUTIN (KAMIS)
On the Job Training (OJT) (SELASA)
Cohort Review (TIAP TRIWULAN)
Gathering Pasien TB MDR
Gathering Pasen TB MDR
KIE PASIEN TB MDR
Kunjungan Rumah
YAYASAN TERUS BERJUANG (TERJANG)
(Perhimpunan Survivor)
TIM TB MDR
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Suspek Vs Target
Tahun 2012 sd Tahun 2019 (TB-06)

3456

2855

1799 1771
1631
1667 1667 1667

1111 1111 1111 1111 1111 1111


925

530

290

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Total 13257
Suspek 290 530 925 1631 1799 2855 3456 1771
Target 1667 1667 1667 1111 1111 1111 1111 1111 1111

Suspek Target
Terkonfirmasi MDR Vs Target
Tahun 2012 Sd Tahun 2019 (TB-06)

500 500 500 500 500 500 500 500 500

365

288

205
193
159
148
127

67

0
Total :
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
1552
Terkonfirmasi MDR 67 127 159 193 148 288 365 205
Target 500 500 500 500 500 500 500 500 500
Diobati Vs Target
Tahun 2012 sd Tahun 2019 (TB-06)

450 450 450 450 450 450

375 375 375

332

231

184
168

138 138
123

54

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Total : 1368
Diobati 54 123 138 168 138 231 332 184
Target 375 375 375 450 450 450 450 450 450

Diobati Target
Terkonfirmasi Vs Diobati
Tahun 2012 sd Tahun 2019 (TB-06)

365

332

288

231

205
193
184
168
159
148
138 138
127 123

67
54

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019


Terkonfirmasi 67 127 159 193 148 288 365 205
Diobati 54 123 138 168 138 231 332 184

Terkonfirmasi Diobati
HASIL PENGOBATAN PASIEN TB MDR
TAHUN 2012-2019
Sembuh : 417 pasien
01
Jumlah pasien sembuh dari tahun
2012 – 2018 ( pasien 2017-2018
belum bisa di hitung sepenuhnya)
Meninggal : 253 pasien
02
Jumlah pasien meninggal dari tahun
2012 - 2019
Putus Berobat : 217 pasien
03 Jumlah pasien putus berobat dari
tahun 2012 - 2019
04 Gagal : 50 pasien
INDONESIA BEBAS TB Jumlah pasien gagal dari tahun 2012
- 2019
Dalam Pengobatan : 416 pasien
05 Jumlah pasien putudalam
pengobatan dari tahun 2017 - 2019
PANDUAN REGIMEN
KANAMISIN
78,7 % 1077 pasien
menggunakan jenis
Panduan standar
Km-Lfx-Eto-Cs-Z-(E)/Lfx-Eto-Cs-Z-(E)
suntikan kanamisin baik
pada LTR, STR atau BDQ Panduan Jika sejak awal resistan terhadap KM (Pre-
injeksi XDR), Hearing Loss
.
KAPREOMISIN Cm-Lfx-Eto-Cs-Z-(E)/Lfx-Eto-Cs-Z-(E)
19,8 % 271 pasien menggunakan
jenis suntikan kapreomisin Panduan Jika sejak awal resisten terhadap KM &
baik pada LTR, STR atau Fluorokuinolon (XDR)
BDQ injeksi Cm-Mfx-Eto-Cs-Z-PAS-(E)/Mfx-Eto-Cs-Z-PAS-(E)

SHORT TERM REGIMEN Panduan alternatif TB Pre-XDR dengan Bedaquiline


20,8% 285 pasien menggunakan
panduan regimen STR
Bdq-Lfx-Eto-Cs-PAS-Z-(E)/Lfx-Eto-Cs-PAS-Z-(E)

Panduan alternatif TB XDR dengan Bedaquiline


BEDAQUILINE Bdq-Lnz-Cfz-Eto-Cs-PAS-Z-(E)/Lnz-Cfz-Eto-Cs-PAS-Z-(E)
4,3% 60 pasien menggunakan
panduan regimen Panduan Short Term Regimen
bedaquiline 4-6 Km/Cm-Mfx-Eto(pto)-HDT-Cfz-E-Z / 5 Mfx-Cfz-E-Z
KLASIFIKASI UMUR
57,18% 42,81%
Pasien TB RO Laki-Laki : 784 orang Pasien TB RO Perempuan : 587 orang

8 orang pasien anak, 20 pasien anak


654 orang pasien dewasa 510 orang pasien dewasa
131 orang pasien lanjut usia 57 orang pasien lanjut usia
ENROLLMENT PASIEN TB RO BERBASIS
KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2012-2019
300
266
250
207
200

150

95 104
100 83 89 92
57 66
51
50 35 36 38 41
25 16 21
6 9 15 9 5 2 1 1 1
0
THE FUTURE OF DRUG RESISTANT TREATMENT TB

E Daniel. Update from TB alliance clinical studies. North American IUATLD meeting. 2018
ClinicalTrials.gov [Internet]. Maryland: ClinicalTrials.gov; 2019 [cited 2019 Mar 13]. 95
Thank you

“ saatnya INDONESIA
bebas TBC mulai dari saya”
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai