Anda di halaman 1dari 20

BANJIR

BANDANG
BUKIT LAWANG
Mata Kuliah : Arsitektur Kebencanaan

Dosen : Dr. Ir. Elysa Wulandari, MT

Nama : M. Luthfi Ghassan

2 NOVEMBER 2003
NIM : 1904204010002

KECAMATAN BAHOROK, KABUPATEN LANGKAT,


PROVINSI SUMATERA UTARA
INDONESIA SUMATERA UTARA

SUMATERA LANGKAT
PETA DAERAH BUKIT LAWANG
PETA DAERAH BUKIT LAWANG
PETA DAERAH BUKIT LAWANG
BANJIR BANDANG BUKIT LAWANG
SEBELUM SAAT SETELAH
KEJADIAN KEJADIAN KEJADIAN
1. Hujan Lebat turun berhari-hari di 1. Ratusan rumah warga,fasilitas 1. Akses transportasi terputus
Langkat Hulu, Termasuk daerah umum, sarana dan prasarana rusak
Bukit Lawang. parah 2. Listrik padam
2. Saat tarawih (malam), air dari 2. Nyawa masyarakat hilang 3. Akses fasilitas umum terganggu
gunung turun dengan deras
membanjiri sungai. 3. Penumpukan lumpur, pasir, batu, 4. Korban harus diungsinkan
batang kayu yg terbawa air bah.
3. Terjadi banjir bandang yang deras 5. Penutupan daerah wisata
membawa batang kayu, lumpur, 4. Air setinggi hingga 5 meter
batu dan pasir menerjang 6. Lumpuhnya aktifitas
4. Sungai tidak mampu menampung
aliran air, sehingga air meluap 5. Kerusakan keindahan alam daerah 7. Kerugian materil
hingga ke permukiman. wisata
DISASTER Akibat yang timbul setelah bencana banjir bandang di Bukit Lawang mengakibatkan:

Kerusakan yang muncul 1. Kerusakan bangunan di sepanjang Sungai Bahorok (Rumah, penginapan, restoran,
akibat fenomena alam
yang memberikan warung, Hotel)
dampak bagi manusia
dan lingkungannya. 2. Korban Jiwa . Warga dan Turis.

3. Memberikan traumatis terhadap korban jiwa dan mengganggu aktivitas.

4. Kerugian ekonomi (kerusakan dan penutupan daerah wisata)

5. Penumpukan lumpur, pasir, batu, batang kayu yg terbawa air bah.

6. Merusak keindahan Bukit Lawang sebagai daerah wisata.

7. Matinya Orang Utan dan rusaknya ekosistem.

8. Rusaknya sebahagian Taman Nasional Gunung Leuser

9. Rusaknya sarana dan prasarana, ( jalur transportasi, listrik, air bersih)


AKIBAT BENCANA

KONEKSI SUNGAI

SARANA PRASARANA MANUSIA

SARANA DAN PRASARANA BANGUNAN

http://news.bbc.co.uk/2/hi/in_depth/photo_gallery/3239321.stm
HAZARD Bahaya bencana di Bukit Lawang:
Ancaman bahaya yang
ditimbulkan oleh 1. Terjadinya hujan deras terus menerus selama beberapa hari. Menyirami hutan yang
fenomena alam yang
telah terjadi penebangan liar.
luar biasa berpotensi
merusak atau
mengancam kehidupan 2. Terjadinya longsor-longsor.
manusia.
3. Banjir bandang , mengalirnya air bah membawa material-material berukuran besar

(bongkahan kayu, pohon, batu, pasir, lumpur). Sungai tidak dapat menampung

debit air sehingga air meluap.


BANJI BANDANG MEYISAKAN BONGKAHAN KAYU

https://www.kompasiana.com/onrizal
BONGKAHAN PUING BONGKAHAN PUING http://misteriindonesia1.blogspot.com
PROSES TERJADINYA BANJIR BANDANG

SKEMA TERJADINYA BANJIR BANDANG

https://geologi.co.id/2010/10/18/banjir-bandang-bagaimana-terjadinya/
VURNERA
BILITY
Beberapa kerentanan kawasan Bukit Lawang:

Kerentanan, keadaan 1. Sungai Bahorok merupakan daerah aliran sungai utama Taman Nasional Gunung Leuser.
atau kondisi yang
mengurangi 2. Letak kawasan perumahan dan aktifitas ekonomi masyarakat berada langsung di tepi
kemampuan sungai Bahorok pada kawasan wisata Bukit Lawang.
masyarakat
mempersiapkan diri 3. Penambahan jumlah penduduk
untuk menghadapai
bahaya dan ancaman
4. Perubahan fungsi lahan. (Lahan hutan lindung, lahan sekitaran sungai, lahan permukiman,
bencana
daerah wisata)

5. Penebangan hutan lindung. Penebangan pohon di sisi sungai.

6. Karakter khas alam hulu sub daerah aliran Sungai Bohorok memiliki kemiringan lahan
terjal (30 sampai 60 derajat)

7. Kurang sadar dan ketidak tahuan masyarakat terhadap lingkungan. (Informasi)

8. Regulasi dan kebijakan yang belum optimal. Kelalaian pihak terkait.


https://sumutpos.co Foto: Ayat S Karokaro

http://www.wisatamedan.net
CAPACITY
AND Sebelum terjadi bencana:

RESILIENCE 1. Masyarakat tidak sadar atas bahaya bencana, tidak ada kesadaran tanggap

bencana
Kemampuan untuk
memberikan tanggapan
terhadap situasi 2. Kurang informasi dan abai.
tertentu dengan
sumber daya yang
tersedia

Pasca bencana:

1. Menjaga hutan lindung. Menghentikan penebangan hutan secara liar. Memberikan

sanksi dan tindakan terhadap pelaku.

2. Dalam pembangunan memberi jarak antara bangunan dan tepi sungai.

3. Penanaman tanaman keras di tepi sungai sebagai penyangga.

4. Lebih menjaga lingkungan.


Tampak udara Hutan Leuser yang rusak akibat perambahan di Kabupaten Aceh Kebun sawit yang ditanam secara illegal di dalam kawasan TNGL di Kabupaten
Tenggara, Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia Aceh Tenggara. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

Ladang serai di kawasan penyangga Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kabupaten
Gayo Lues, Aceh, Senin (14/8/2017). Dari 2,6 juta hektare area Tanam Nasional Gunung
Leuser yang terletak di Provinsi Aceh dan Sumatra Utara, lebih 30.000 hektare di antaranya
telah menjadi perkebunan. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
CULTURE Kemampuan
Ciri khas bangunan:

1. Bangunan berada langsung pada tepi sungai.


memahami alam dan
mengatasi persoalan 2. Rumah dan shelter wisata terbuat dari kayu dan beratapkan rumbia.
alam tergambar dalam
karya arsitektur sebagai
nilai tradisi. 3. Jarak antara bangunan rapat. (perkampungan, perumahan)
KONDISI BANGUNAN

Anda mungkin juga menyukai