Anda di halaman 1dari 14

Regional

Anestesi
Subaraknoid
Blok (RA-SAB)
Oleh :
Lailatul Hikmah 18360098
Pembimbing :
dr Aldreyn Asman Aboet,
Anestesi spinal /
subaraknoid blok

Adalah pemberian obat anastetik lokal ke


dalam ruang subaraknoid. Anastesi spinal
diperoleh dengan cara menyuntikan anastetik
lokal ke dalam ruang subaraknoid
Anatomi

33 Vertebrae
◦ 7 Cervical
◦ 12 Thoracic
◦ 5 Lumbar
◦ 5 Sacral
◦ 4 Coccygeal
Level ketinggian blok segmen untuk operasi

Tempat Operasi Level blok


Tungkai bawah T-12
Panggul T-10
Vagina, uterus T-10
Buli-buli, prostate T-10
Tungkai bawah dengan tourniquet T-8
Testis, ovarium T-8
Intraabdominal bawah T-6
Intraabdominal lain T-4
Lapisan jaringan punggung
Ruang subaraknoid
Duramater
Ruang epidural

kulit
Subkutis

Lig. supraspinosum

Lig. intraspinosum

Lig. flavum
Indikasi

Bedah ekstremitas bawah


Bedah panggul

Tindakan sekitar rectum-perineum


Bedah obstetri ginekologi
Bedah obstetri ginekologi
Bedah abdomen bawah
Indikasi kontra
Indikasi kontra absolut Indikasi kontra relatif

 Pasien menolak
 Infeksi pada tempat suntikan  Infeksi sistemik
 Hipovolemi berat, syok  Kelainan neurologis
 Koagulopati atau mendapat  Kelainan psikis
antikoagulan  Penyakit jantung
 Tekanan intrakranial meninggi  Hipovolemi ringan
 Fasilitas resusitasi minim  Nyeri punggung kronis
 Kurang pengalaman/ tanpa di dampingi
konsultan anestesia
Persiapan

Peralatan monitor
Tekanan darah, nadi, oksimetri
denyut (pulse oxymeter) dan
EKG.
Peralatan resusitasi/anastesia
umum
Jarum spinal
Posisi pasien

Duduk (paling mudah)

Lateral Decubitus (digunakan bila ada

kontraindikasi pasien tidak boleh duduk)

Jacknife position (untuk prosedur

anorektal)
Teknik analgesi spinal
Setelah dimonitor, posisikan pasien (membungkuk
maksimal)
Perpotongan antara garis yang menghubungkan kedua
krista iliaka dengan tulang punggung ialah L4 atau L4-5
Sterilkan tempat tusukan
Beri anastetik lokal pada tempat tusukan
Cara tusukan midline atau paramedian
Anastetik lokal untuk analgesia spinal
Anastetik lokal Berat jenis Sifat Dosis

Lidokain(xylobain,

lignokain)

2% plain 1.006 Isobarik 20-100 mg (2-5 ml)

5% dalam dekstrosa 7.5% 1.033 Hiperbarik 20-50 mg (1-2 ml)

Bupivakain (markain)

0.5% dalam air 1.005 Isobarik 5-20 mg (1-4 ml)

0.5% dalam dekstrosa 1.027 Hiperbarik 5-15 mg (1-3 ml)

8.25%
Penyebaran anastetik lokal
tergantung
 Ketinggian suntikan
 Kecepatan suntikan/
bartobase
 Ukuran jarum
Faktor utama  Keadaan fisik pasien
 Tekanan intraabdomen

 Berat jenis anastetika lokal


(barisitas) Faktor tambahan
 Posisi pasien (kecuali
isobarik)
 Dosis dan volum anstetika
lokal (kecuali isobarik)
Komplikasi

Komplikasi tindakan

 Hipotensi berat
 Bradikardi Komplikasi pasca tindakan
 Hipoventilasi
 Trauma pembuluh  Nyeri tempat tindakan
darah  Nyeri punggung
 Trauma saraf  Nyeri kepala karena
kebocoran likuor
 Retensio urin
 Meningitis
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai