Anda di halaman 1dari 9

EPIDURAL ANESTESI

SALAFIDA HAGUSTIA
DEVI MASILA
VADLIL IHSAN APNOSA
 Satu bentuk teknik blok neuroaksial, dimana
penggunaannya lebih luas dari pada anestesia
spinal.
 Onset (10-20 menit) lebih lambat dibandingkan
dengan anestesi spinal.
 Epidural blok dapat dilakukan melalui pendekatan
• Lumbal
• Thorak,
• servikal atau sacral (yang lazim disebut blok
caudal).
Teknik epidural sangat luas penggunaannya
pada
• Anestesia operatif,
• Analgesia untuk kasus-kasus obstetri,
• Analgesia post operatif dan untuk
penanggulangan nyeri kronis.
Cervical epidural
• Digunakan terutama untuk
penanganan nyeri
Thoracal epidural
• Lebih sulit dari daerah
lumbal, risiko cedera pada
medula spinalis lebih besar.
• Banyak digunakan untuk intra
atau post operatif analgesia.
Lumbal epidural
• Tindakan-tindakan dibawah
diafragma
• Blok daerah lumbal aman,
walaupun secara tidak
sengaja sampai menembus
duramater
Aktivasi Epidural
• Jumlah obat anestesi yang dibutuhkan untuk
anestesi epidural relatif lebih banyak bila
dibandingkan dengan anestesi spinal.
• Keracunan bisa terjadi bila obat masuk intratekal
atau intravaskuler.
• Untuk mencegah timbulnya hal tersebut,
dilakukan tes dose epidural.
• Melakukan tes aspirasi sebelum injeksi dapat
dilakukan untuk mencegah injeksi obat anestesi
lokal secara intravena
Obat-obat Anestesi Epidural
Kegagalan Blok Epidural
• Anestesi epidural sangat tergantung pada
subyektifitas deteksi dari loss of resistance
(atau hanging drop).
• Disebabkan anatomi dari ruang epidural dan
kurang terprediksinya penyebaran obat
anestesi
• Penyebab lain kegagalan anestesi epidural
seperti injeksi intratekal, subdural, dan injeksi
intravena.
• Blok unilateral dapat terjadi bila obat
diberikan lewat kateter yang keluar dari ruang
epidural.
• Bila blok unilateral terjadi, dapat diatasi
dengan menarik kateter 1-2 cm dan disuntikan
ulang dimana pasien diposisikan dengan
bagian yang belum terblok pada disisi bawah.
• Apabila terjadi tarikan pada ligamentum
inguinale, tarikan spermatic cord, dan tarikan
peritoneum dapat diberikan suplementasi
opioid intravena.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai