Anda di halaman 1dari 65

UNSUR UNSUR IKLIM

TEKANAN UDARA DAN ANGIN


Anggota Kelompok :
Leny Theresia Putri Marpa (195040201111158)
Umiarti (195040201111160)
Edwin Setiawan (195040201111164)
Vanny Putri Ardelia (195040201111179)
Desna Ayu Mentari (195040201111184)
Nurlinda (195040201111187)
Materi

1. 4.
Definisi : tekanan udara dan angin Mekanisme perubahan tekanan
udara

2. 5.
Pola umum sirkulasi udara Faktor-faktor yang mempengaruhi
arah dan kecepatan angin

3. 6.
Variasi tekanan udara Sistem angin ( secara makro, meso
dan lokal)
1. Pengertian Tekanan Udara

Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh suatu satuan


kolom udara karena beratnya kepada luasan permukaan bidang
mendara seluas 1 cm2 dari PB sampai batas terluar ATM.

Satuan : atmosfer (atm)


milimeter kolom air raksa (mmHg)
milibar (mb)
kg/m2, lb/inci2, psi
bar dan Pa (Pascal)
Tekanan udara patokan (tekanan udara normal) :
Adalah tekanan kolom udara setinggi lapisan atmosfer bumi pada garis
lintang 45 ֯ dan suhu 0 ֯C.

Besarnya tekanan udara tersebut dinyatakan sebagai 1 atm.

Tekanan sebesar 1 atm ≈ tekanan yang diberikan oleh kolom air raksa
setinggi 760 mm.

1 atm ≈ 760 mmHg ≈ 14,7 psi = 1.013 mbar


2. Mekanisme Terjadinya Tekanan Udara

Tekanan udara di PB ditentukan oleh kerapatan massa udara, makin


rapat udara  makin besar tekanan yang ditimbulkan.

Hubungan kerapatan udara dengan tekanan udara :


p = dRT/m

Dimana : p = tekanan udara


d = kerapatan udara
R = kostanta gas ( 8,314 joule)
T = suhu mutlak (0 K)
m = berat molekul
3. Variasi Tekanan Udara

Tekanan udara di PB bervariasi, baik secara vertikal ataupun secara


horizontal.

Terjadinya variasi tekanan udara dipengaruhi oleh pola perubahan


kerapatan udara.

Pola kerapatan udara dipengaruhi oleh sifat permukaan dalam


menerima dan memanfaatkan energi matahari.
3.1. Variasi Tekanan Udara secara Vertikal

Udara di dekat PB terdiri dari beraneka ragam molekul gas, uap air
maupun partikulat lainnya, yang mempunyai massa dan gaya gravitasi
yang berbeda.

Molekul molekul yang lebih berat menempati posisi yang lebih bawah
dan sebaliknya.

Akibatnya pada posisi yang lebih dekat dengan PB, udaranya > rapat &
> berat dibandingkan udara di lapisan di atasnya.

Tekanan udara menurun dengan ber + ketinggian.


Variasi Tekanan Udara secara Vertikal
3.2. Variasi Tekanan Udara secara Horizontal
Ketidakseragaman pemanasan RM di PB berakibat terjadinya perbedaan tekanan udara.

Tempat2 yang menerima RM lebih banyak akan lebih panas  kerapatan udaranya 
renggang  TU <

Tekanan udara pada arah horizontal pada peta ditunjukan oleh isobar : garis yang
menghubungkan tempat2 yang pada saat yang sama mempunyai TU yang sama.

Faktor2 yang mempengaruhi sebaran tekanan udara = Faktor2 yang mempengaruhi


suhu.

Pada peta tekanan udara permukaan, isobar dubuat untuk tiap perbedaan tekanan 3
milibar.
3.3. Variasi Tekanan Udara Periodik

ATM bukan suatu massa yang statis, tetapi dinamis.

TU berubah terus menerus, kadang tinggi kadang rendah.

TU menunjukkan 2 kali maks dan 2 kali min selama 24 jam.

Maks : pukul 10.00 dan 22.00


Min : pukul 04.00 dan 16.00
4. Faktor yang mempengaruhi Variasi TU
4.1. Lintang Bumi
Perbedaan dalam menerima ERM di PB pada lintang yang berbeda
menyebabkan perbedaan kerapatan udara.

Equator wilayah yang > panas.

Udara yang panas  terjadi pemuaian massa udara  udara >


renggang & TU > rendah.

Lintang tinggi atau lintang sedang  TU  tinggi dibanding lintang


rendah.
4. Faktor yang mempengaruhi Variasi TU
4.1. Lintang Bumi
Equator merupakan pusat2 tekanan rendah  terjadilah pergerakan
massa udara dari kutub dan subtropis menuju equator, dan pada daerah
itu terjadi pertemuan massa udara dari sub tropis Utara dan Selatan,
daerah ini disebut duldrum.

Posisi duldrum ini dapat bergeser ke Timur atau Barat tergantung posisi
matahari.

Pergeseran inilah yang mengakibatkan terjadinya pergantian musim


hujan dan kemarau.
4. Faktor yang mempengaruhi Variasi TU
4.2. Sebaran Lautan dan Daratan
Pengaruh sebaran lautan dan daratan ini sangat jelas pda lintang
pertengahan,

Pada musim dingin, benua relatif > dingin dan mempunyai tendensi
membentuk pusat2 tekanan tinggi.

Pada musim panas, benua > panas dari pada lautan dan mempunyai
tendensi diliputi oleh pusat2 tekanan rendah.

Sebaliknya lautan dipengaruhi oleh tekanan rendah pada musi dingin


dan tekanan tinggi pada musim panas.
4. Faktor yang mempengaruhi Variasi TU
4.2. Sebaran Lautan dan Daratan
Dari peta isobar yang menunjukkan tekanan permukaan laut permukaan
laut untuk bulan Januari & Juli (keadaan yang ekstrem) terlihat :

a. Atlantic Utara ada di bawah pengaruh tekanan tinggi pada musim


panas & tekanan rendah pada musim dingin

b. Belahan bumi Selatan yang mempunyai permukaan > homogen


(banyak lautan) tidak menunjukkan adanya perbedaan2 musiman
yang besar.

c. Isobar pada 40-70 LS hampir sejajar & terbentuk sepanjang garis


lintang
4. Faktor yang mempengaruhi Variasi TU
4.3. Ketinggian Tempat
Hubungan TU dengan ketinggian (persamaan Laplace) :

h = k (1 + γ t) log (βo / βh)

h = ketinggian tempat
k = konstanta (18.400)
γ = koefisien pemuaian udara (0,00367)
t = suhu rata-2 antara permukaan laut pd ketinggian h
βo = tekanan udara pada permukaan laut
βh = tekanan udara pada ketinggian h

Tekanan udara menurun sebesar 11 mbar untuk setiap ber + ketinggian


100 m.
5. Sistem Tekanan Udara

a. Sistem Tekanan Tinggi : Suatu daerah yang mempunyai TU rata2


cukup tinggi, biasanya sistem ini ≠ memberikan pengaruh yang
membahayakan. Daerah yang tekanan tinggi  anti siklon atau high
& daerah tekanan tinggi yang memanjang : ridge / wedge.

b. Sistem Tekanan Rendah = depresi I silkon I low.


Kondisi ini bila terjadi pada daerah yang bertekanan tinggi akan
membawa akibat yang membahayakan. Tekanan rendah yang
memanjang disebut trough.
5. Sistem Tekanan Udara

Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh :

1. Garis edar matahari, menyebabkan fluktuasi suhu musiman. Suhu


mempengaruhi pemuaian dan penyusutan volume udara. Jika udara
memuai maka volume udara renggang sehingga tekanannya
menurun, sebaliknya, jika volume udara menyusut maka maka
kerapatan udara menjadi tinggi akibatnya tekanannya meningkat.

2. Bentangan Laut, sebagai pemasok uap air ke udara (evaporasi).


Penambahan uap air ke udara menyebabkan tekanan udara
meningkat. Terjadi fenomena angin laut (siang) dan angin darat
(malam)

3. Ketinggian tempat
6. Pusat Tekanan Udara

• Pusat tekanan udara dipengaruhi oleh unsur-unsur


yangmempengaruhi perbedaan tekanan udara (garis edarmatahari,
bentangan laut dan ketinggian).
• Pusat-pusat tekanan udara bersifat temporer.
• Pusat tekanan rendah disebutsiklon, depresi atau low
• Pusat tekanan tinggi disebut antisiklon atau high
• Pusat tekanan rendah yang memanjang disebut palungatau rough
• Pusat tekanan tinggi yang memanjang disebut ridge ( punggung
bukit/mountain)
1. Pengertian Angin

Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi


bumi dan juga karena adanya perebdaan tekanan udara di sekitarnya.
Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke tempat
bertekanan udara rendah.

Angin dapat bergerak secara horizontal maupun vertikal dengan


kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis.

Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan TU


antara satu tempat dengan tempat yang lain.
2. Pola umum sirkulasi udara

• Sebenarnya angin memiliki pola umum sirkulasi udara yang disebut


prevailing wind.

• Prevailing wind :
didaerah tropis disebut trade wind,
didaerah beriklim sedang disebut westerlies wind,
didaerah kutub disebut polar wind.

• Selain pola umum tersebut masih banyak lagi ragam angin yang ada.

• Pergerakan perputaran bumi juga berpengaruh terhadap angin, yang


disebut gaya coriollis.
2. Pola umum sirkulasi udara
2. Pola Umum Sirkulasi Udara
Prevailing wind : Angin yg mengikuti pola umum sirkulasi udara

Tropis : berhembus dari arah Tenggara utk BBS


(trade wind) berhembus dari arah Timur Laut utk BBU

Subtropis : berhembus dari arah Barat Laut utk BBS


(westerly wind) berhembus dari arah Barat Daya utk BBU.

Kutub : berhembus dari arah Timur, yakni searah


(polar wind) dengan angin pada daerah tropis.
3. Faktor yang Mempengaruhi Arah dan Kecepatan Angin

1. 3.
Efek Perputaran Bumi Efek Pemanasan Daratan

2. 4.
Perbedaan Kerapatan Kekasaran Permukaan
Udara
3. Fakto yang Mempengaruhi Arah dan Kecepatan Angin
3.1. Efek Perputaran Bumi
Angin bergerak dari daerah kutub menuju equator, namun akibat adanya
rotasi, arus pergerakan udara terjadi perubahan arah.
Pembelokan Arah Angin
3. Fakto yang Mempengaruhi Arah dan Kecepatan Angin
3.1. Efek Perputaran Bumi
Hukum Buoya Ballot :

• apabila kita berada di BBU membelakangi arah angin → bag yg ada Di


sebelah kanan kita daerah yg bertekanan rendah

• apabila kita berada di BBS → daerah yg ada di sebelah kiri kita merupakan
daerah yg bertekanan rendah

Artinya :
• apabila angin berasal dari kutub atau sub tropis Utara → sampai di equator
angin membelok ke kanan
• apabila angin bertiup dari Selatan → di equator angin berbelok ke kiri.
• Adanya proses pembelokan ini disebabkan adanya perubahan
kekuatan/gaya corriolis yg diakibatkan oleh rotasi bumi
3. Fakto yang Mempengaruhi Arah dan Kecepatan Angin
3.1. Efek Perputaran Bumi
Gaya Corriolis :

• Adalah gaya yg disebabkan oleh rotasi bumi yg mendorong gerakan


massa udara dari kutub ke equator → menyebabkan terjadinya
pembelokan arah angin pada saat di equator.

• dipengaruhi oleh lintang tempat, paling besar di daerah kutub dan


semakin ke arah equator semakin melemah yg paling kecil = 0 di
equator.

• Gaya corriolis (F) = -2 Ω v sin φ


Ω = kecepatan perputaran bumi
v = kecepatan angin
φ = lintang tempat.

• pada daerah equator (lintang tempat = 0), nilai F (gaya corriolis) = 0.


3. Fakto yang Mempengaruhi Arah dan Kecepatan Angin
3.2. Perbedaan Kerapatan Udara
• Angin adalah massa udara yg bergerak dari suatu wilayah ke wilayah
lain akibat adanya perbedaan TU.

• Semakin besar perbedaan TU, kecepatan angin akan semakin


besar.

• Angin bertiup dari tempat yang mempunyai TU yg > tinggi ke tempat


dengan TU yg > rendah.
3. Fakto yang Mempengaruhi Arah dan Kecepatan Angin
3.2. Perbedaan Kerapatan Udara
Perbedaan kerapatan udara dipengaruhi oleh :

a. Proses pemanasan
Daerah yg menerima pemanasan > mpy kerapatan udara < dibanding
yg menerima pemanasan <

b. Ketinggian tempat.
akibat adanya gaya gravitasi bumi → semakin tinggi tempat kandungan
gas-2 maupun uap air yg ada di udara semakin sedikit → kerapatan
udaranya semakin kecil & tekanannya semakin rendah.
3. Fakto yang Mempengaruhi Arah dan Kecepatan Angin
3.3. Efek Pemanasan Daratan
• Sistem pergerakan angin di PB sangat dipengaruhi oleh pemanasan
permukaan daratan dan lautan.

• Posisi bumi thd matahari berubah-ubah menurut waktu.

• Perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perbedaan tingkat


pemanasan → terjadi perbedaan kerapatan udara.

angin darat dan angin laut.
3. Fakto yang Mempengaruhi Arah dan Kecepatan Angin
3.4. Kekasaran Permukaan
• PB mrp permukaan yg sangat kasar, ada permukaan air, vegetasi
dan gunung.

• Kekasaran permukaan ini mrp salah satu faktor yg mempengaruhi


kecepatan dan arah angin.

• Semakin kasar permukaan → turbulensi semakin besar dan


turbulensi ini mrp hambatan thd pergerakan udara → pergerakan
angin semakin lambat
4. Fungsi Angin

1. Mempercepat pendinginan dari benda yang panas

2. Mencampur massa udara panas dan dingin, udara lembab kering,


udara kaya CO2 dengan udara yang mempunyai kandungan CO2
yang > rendah

3. Mempercepat lajunya evaporasi


5. Sistem Angin

A. Angin Lokal B. Angin Muson

a. Angin Laut a. Angin Muson Barat


b. Angin Darat b. Angin Musun Timur
c. Angin Lembah
d. Angin Gunung
e. Angin Terjun/angin jatuh
f. Angin putting beliung
5. Sistem Angin

A. Angin Lokal

• Angin lokal : angin yg terjadi sbg akibat dari pengaruh kondisi spesifik
yg terjadi pd suatu wilayah dan tdk terjadi pd daerah lain

• Angin lokal diakibatkan oleh adanya :


1. perbedaan pemanasan
2. topografi
3. potensi geothermal.
5. Sistem Angin

A. Angin Lokal

a. Angin Laut (Siang Hari)

• Angin laut adalah angin yg bertiup dari atas lautan menuju ke daratan yg terjadi
pada siang hari, jam 09.00 - 16.00

• Sifat molekul daratan (tanah) yg relatif diam (statis) & mpy daya hantar panas
yg rendah → apabila menerima ERM, > banyak yg disimpan di permukaan →
permukaan tsb mpy potensi reradiasi yg besar

• Adanya pemanasan di permukaan yg berasal dari ERM & reradiasi → udara di


atas permukaan daratan mengalami pemuaian → kerapatan udaranya < → TU
nya juga <.
• Pada siang hari, lautan yg molekul penyusunnya > dinamis, apabila menerima
panas dari matahari → panas tsb akan disebarkan ke bagian yg > dalam
5. Sistem Angin

A. Angin Lokal

a. Angin Laut (Siang Hari)

• Angin laut adalah angin yg bertiup dari atas lautan menuju ke daratan yg terjadi
pada siang hari, jam 09.00 - 16.00

• Sifat molekul daratan (tanah) yg relatif diam (statis) & mpy daya hantar panas
yg rendah → apabila menerima ERM, > banyak yg disimpan di permukaan →
permukaan tsb mpy potensi reradiasi yg besar

• Adanya pemanasan di permukaan yg berasal dari ERM & reradiasi → udara di


atas permukaan daratan mengalami pemuaian → kerapatan udaranya < → TU
nya juga <.
• Pada siang hari, lautan yg molekul penyusunnya > dinamis, apabila menerima
panas dari matahari → panas tsb akan disebarkan ke bagian yg > dalam
5. Sistem Angin

A. Angin Lokal

a. Angin Laut (Siang Hari)


5. Sistem Angin
A. Angin Lokal

b. Angin Darat (Land Breze)

• angin yg bertiup dari atas daratan menuju ke atas lautan → pada malam hari
(jam 20.00 - 06.00 )
• Angin darat terjadi sebagai akibat adanya proses pelepasan panas dari
permukaan laut dan daratan.
• Malam hari, permukaan bumi sebagai sumber panas yg akan melepaskan
panas ke udara.
• Molekul tanah merupakan penghantar panas yg mpy sifat > lambat
merambatkan panas dibanding molekul lautan (air).
• Daratan menyimpan panas pada kedalaman tidak lebih dari 50 cm dari
permukaan tanah → pada malam hari energi yg tersimpan di dalam tanah >
cepat dilepaskan/dipancarkan lagi ke ATM → permukaan daratan > cepat
dingin.
5. Sistem Angin

A. Angin Lokal

b. Angin Darat (Land Breze)


5. Sistem Angin

A. Angin Lokal

c. Angin Lembah

• adalah angin yg bertiup dari lembah menuju ke puncak gunung yg terjadi pada
siang hari krn adanya perbedaan kerapatan udara dilembah dan puncak
gunung.

• Pada siang hari : puncak gunung menerima panas > dibanding lembah → pd
siang hari udara diatas puncak gunung > cepat
panas, > cepat memuai dibanding di lembah.

• Akibatnya kerapatan udara di puncak gunung < dibanding lembah → terjadilah


aliran massa udara dari lembah ke puncak gunung : angin lembah.
5. Sistem Angin

A. Angin Lokal

c. Angin Lembah

• angin yg bertiup dari gunung menuju ke lembah pada malam hari.

• Malam hari : proses pemanasan berhenti dan udara di sekitar puncak gunung
mengalami pendinginan > cepat akibat adanya lapse rate suhu dan adanya
reradiasi yg berakibat kehilangan energi di puncak gunung > cepat → puncak
gunung > cepat dingin dibanding di lembah dan TU nya > tinggi di puncak dari
pada di lembah → mengalir massa udara dari puncak gunung ke lembah :
angin gunung.
5. Sistem Angin

A. Angin Lokal

d. Angin Gunung

adalah angin yg bertiup dari gunung menuju ke lembah, yg terjadi pada malam
hari. Pada malam hari, proses pemanasan berhenti dan udara di sekitar puncak
pegunungan mengalami pendinginan lebih cepat akibat adanya proses lapse rate
suhu serta adanya peristiwa reradiasi yg berakibat kehilangan energi di permukaan
(puncak gunung) semakin cepat, sehingga puncak gunung lebih cepat dingin
dibanding di lembah dan TU nya lebih tinggi di puncak dari pada di lembah.
Akibatnya mengalirlah massa udara dari puncak gunung ke lembah, yg disebut
angin gunung.
5. Sistem Angin

A. Angin Lokal

e. Angin Fohn atau Angin Terjun

• adalah angin yg terjadi apabila ada


gerakan massa udara yg menaiki
suatu pegunungan dg ketinggian
lebih dari 200 m.

• Massa udara yg mencapai puncak


pegunungan akan
mengalami kondensasi dan akhirnya
timbul hujan pada satu sisi lereng

• Daerah yg tidak mengalami hujan


disebut daerah bayangan hujan.
5. Sistem Angin

A. Angin Lokal

e. Angin Fohn atau Angin Terjun

• Pada daerah bayangan hujan angin


dari atas pegunungan akan bergerak
menuruni lereng pegunungan dg
kecepatantinggi.

• Hal itu menyebabkan


naiknya suhu udara karena setiap
turun 100 m suhu udara naik ± 1 °C.
Dengan demikian angin yg turun
bersifat panas dan kering. Angin
itulah yang disebut angin fohn.
5. Sistem Angin

B. Angin Muson

• Angin Munsoon, Moonsun, muson adalah angin yang berhembus


secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yg satu dengan
yg lain polanya akan berlawanan yg berganti arah secara berlawanan
setiap setengah tahun. Biasanya pada setengah tahun pertama
bertiup angin darat yg kering dan setengah tahun berikutnya bertiup
angin laut yg basah.

• Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada BBS sehingga


benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari
benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara
rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan
udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari
benua Asia ke benua Australia.
5. Sistem Angin

B. Angin Muson

• Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan


bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh
karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia
maka banyak membawa uap air, sehingga di Indonesia terjadi musim
penghujan. Musim penghujan meliputi seluruh wilayah indonesia,
hanya saja persebarannya tidak merata. makin ke timur curah hujan
makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.

• Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara,


sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia.
Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah,
sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi
yang menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asia.
5. Sistem Angin

B. Angin Muson

• Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat
daya di belahan bumi utara.

• Oleh karena tidak melewati lautan yg luas maka angin tidak banyak mengandung uap
air oleh karena itu di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera,
sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya.

• Antara kedua musim tersebut ada musim yg disebut musim pancaroba (peralihan),
yaitu musim kemareng yg merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim
kemarau, dan musim labuh yg merupakan peralihan musim kemarau ke musim
penghujan.

• Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu : Udara terasa panas, arah angin tidak teratur
dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.
5. Sistem Angin

B. Angin Muson

a. Angin Muson Barat

• Kata "muson" tampaknya berasal dari sebuah kata dalam bahasa


Arab (mosem), yg berarti musim.

• Kata ini paling sering digunakan untuk merujuk kepada perubahan


musiman arah angin di sepanjang pesisir Samudra Hindia,
khususnya di Laut Arab, yg bertiup dari barat daya untuk setengah
tahun dan dari timur laut untuk setengah tahun lainnya.
5. Sistem Angin

B. Angin Muson

a. Angin Muson Barat

• Muson terjadi karena daratan menghangat dan menyejuk lebih cepat


daripada air. Hal ini menyebabkan suhu di darat lebih panas daripada
di laut pada musim panas. Udara panas di darat biasanya
berkembang naik, menciptakan daerah bertekanan rendah ini
menciptakan sebuah angin yg sangat konstan yang bertiup ke arah
daratan.

• Curah hujan yg terkait disebabkan udara laut yg lembab yg dialihkan


ke arah pegunungan, yg kemudian menyebabkan pendinginan, dan
lalu pengembunan.
5. Sistem Angin

B. Angin Muson

a. Angin Muson Barat

• Muson barat atau muson musim dingin timur laut adalah angin yg
bertiup pada bulan Oktober-April di Indonesia.

• Angin ini bertiup saat matahari berada di BBS, yg menyebabkan


benua Australia sedang mengalami musim panas, berakibat pada
tekanan minimum dan benua Asia lebih dingin, berakibat memiliki
tekanan maksimum.
5. Sistem Angin

B. Angin Muson

a. Angin Muson Barat

• Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah


bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum, sehingga
angin bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena
menuju Selatan Khatulistiwa, maka angin akan dibelokkan ke arah
kiri.

• Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim hujan akibat


adanya massa uap air yg dibawa oleh angin ini, saat melalui lautan
luas di bagian utara (Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan).
5. Sistem Angin

B. Angin Muson

a. Angin Muson Barat


5. Sistem Angin

B. Angin Muson

a. Angin Muson Timur

• Muson timur atau muson musim panas barat daya adalah angin yg
bertiup pada bulan April-Oktober di Indonesia.

• Angin ini bertiup saat matahari berada di BBU, sehingga


menyebabkan Benua Australia musim dingin, sehingga bertekanan
maksimum dan Benua Asia lebih panas, sehingga bertekanan
minimum.
5. Sistem Angin

B. Angin Muson

a. Angin Muson Timur

• Akibatnya angin bertiup dari benua Australia menuju benua Asia, dan
karena menuju Utara Khatulistiwa, maka angin akan dibelokkan ke
arah kanan.

• Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim kemarau akibat


angin tsb melalui gurun pasir di bagian utara Australia yg kering dan
hanya melalui lautan yg sempit.
5. Sistem Angin

B. Angin Muson

a. Angin Muson Timur


5. Sistem Angin

Angin Passat

• adalah angin yg bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik


menuju ke daerah ekuator.

• Angin Passat Timur Laut bertiup di BBU

• Angin Passat Tenggara bertiup di BBS

• Angin passat terjadi bila terjadi perbedaan densitas udara di daerah


sekitar lintang 30o (baik LU maupun LS yg bertekanan max dan
sekitar lintang 10o yg bertekanan min.
5. Sistem Angin

Angin Antipasat

• Angin antipasat adalah nama lain dari angin Barat, yg


merupakan kebalikan dari angin pasat.

• Di belahan Bumi Utara disebut angin antipasat Barat Daya

• Di belahan Bumi Selatan disebut angin antipasat Barat Laut.

• Pada daerah sekitar lintang 20°–30°LU dan LS, angin antipasat


kembali turun secara vertikal sebagai angin kering.
5. Sistem Angin

Angin Siklon

• Angin Siklon adalah sebuah jenis sistem tekanan udara rendah yg


terbentuk secara umum di daerah tropis. Sementara angin
sejenisnya bisa bersifat destruktif tinggi, siklon tropis adalah bagian
penting dari sistem sirkulasi atmosfer, yg memindahkan panas dari
daerah khatulistiwa menuju garis lintang yg lebih tinggi.

• Selain menghancurkan daerah yang dilewati, angin siklon juga


menyebabkan banjir.
5. Sistem Angin

Angin Antisiklon

• Angin siklon dan angin antisiklon yang bertiup di BBU dan


BBS arahnya berbeda.

• Di daerah tropis, angin siklon lebih sering terjadi di laut dan hampir
tidak pernah terjadi di sekitar khatulistiwa.

• Di Indonesia angin siklon hanya terjadi di Pulau Timor, yaitu pada


11°LS. Angin siklon memiliki kecepatan yg sangat kuat sehingga
bersifat merusak.
5. Sistem Angin

Angin Siklon dan Antisiklon


Antisiklon Siklon
• Angin antisiklon tidak kuat • di Samudra Atlantik : Hurricane.
seperti halnya angin • di Laut Cina Selatan : Taifun.
siklon. Kondisi cuaca daerah
yg berangin antisiklon, cerah • di Teluk Benggala dan Laut Arab : Siklon.
tidak berawan. Angin ini • di Amerika daerah tropis : Tornado.
merupakan angin turun,
sehingga > panas dan > kering • di Asia Barat : Sengkejan.
dibanding angin siklon.
6. Kecepatan Angin
• Yg dimaksud kec angin : kec angin horizontal pd ketinggian 2 m dari permukaan
tanah yg ditanami dengan rumput.
• merupakan angin permukaan yg kec dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yg
dilaluinya.
• Kec angin pd dasarnya ditentukan oleh perbedaan TU antara tempat asal dan tempat
tujuan angin dan resistensi medan yg dilaluinya

• Hubungan antara kec. angin dan karakteristik permukaan :

U = [U*/kk] . Ln [(Z + ZM – d)/ (ZM)]

U = kecepatan angin (m/detik)


U* = velositas friksi (m/detik)
Kk = konstanta von Karman (0,4)
Z = ketinggian dari permukaan tanah
Zm = parameter kekasaran momentum (momentum roughnes parameter)
d = ketingggian alihan permukaan (zero plane displacement)
6. Kecepatan Angin

• Nilai d untuk permukaan yg licin = nol, utk permukaan yg ditutupi oleh


vegetasi yg seragam (mis : jagung, padi, kedelai / tanaman lain), nilai
d dihitung dengan rumus :
d = 0,64 h

dimana h = tinggi vegetasi rata-rata

• Parameter kekasaran momentum (Zm) utk vegetasi yg seragam


dihitung dg rumus :
Zm = 0,13 h
6. Kecepatan Angin

• Angin pd lap udara dekat PB mempunyai kec. yg > rendah dibanding


pd lap yg lebih tinggi, karena hambatan akibat gesekan dg PB.

• Arah angin pd lap udara yg > tinggi dan juga > bervariasi.

• Pd ketinggian 6 – 12 km, dpt dijumpai angin yg berkecepatan tinggi (


> 300 km/jam) yg umumnya berhembus dari arah Barat.

• Angin ini disebut jet stream yg sangat penting bagi dunia


penerbangan.
7. Pola Arah Angin di Indonesia

• dipengaruhi oleh keberadaan :


2 benua : benua Asia dan Australia
2 Samudera : Pasifik dan samudera Indonesia,
yg mengapit wilayah kepulauan Indonesia.

• Pola arah angin ini mempengaruhi pola curah hujan di Indonesia.


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai