Tekanan Udara Dan Suhu
Tekanan Udara Dan Suhu
1. 4.
Definisi : tekanan udara dan angin Mekanisme perubahan tekanan
udara
2. 5.
Pola umum sirkulasi udara Faktor-faktor yang mempengaruhi
arah dan kecepatan angin
3. 6.
Variasi tekanan udara Sistem angin ( secara makro, meso
dan lokal)
1. Pengertian Tekanan Udara
Tekanan sebesar 1 atm ≈ tekanan yang diberikan oleh kolom air raksa
setinggi 760 mm.
Udara di dekat PB terdiri dari beraneka ragam molekul gas, uap air
maupun partikulat lainnya, yang mempunyai massa dan gaya gravitasi
yang berbeda.
Molekul molekul yang lebih berat menempati posisi yang lebih bawah
dan sebaliknya.
Akibatnya pada posisi yang lebih dekat dengan PB, udaranya > rapat &
> berat dibandingkan udara di lapisan di atasnya.
Tempat2 yang menerima RM lebih banyak akan lebih panas kerapatan udaranya
renggang TU <
Tekanan udara pada arah horizontal pada peta ditunjukan oleh isobar : garis yang
menghubungkan tempat2 yang pada saat yang sama mempunyai TU yang sama.
Pada peta tekanan udara permukaan, isobar dubuat untuk tiap perbedaan tekanan 3
milibar.
3.3. Variasi Tekanan Udara Periodik
Posisi duldrum ini dapat bergeser ke Timur atau Barat tergantung posisi
matahari.
Pada musim dingin, benua relatif > dingin dan mempunyai tendensi
membentuk pusat2 tekanan tinggi.
Pada musim panas, benua > panas dari pada lautan dan mempunyai
tendensi diliputi oleh pusat2 tekanan rendah.
h = ketinggian tempat
k = konstanta (18.400)
γ = koefisien pemuaian udara (0,00367)
t = suhu rata-2 antara permukaan laut pd ketinggian h
βo = tekanan udara pada permukaan laut
βh = tekanan udara pada ketinggian h
3. Ketinggian tempat
6. Pusat Tekanan Udara
• Prevailing wind :
didaerah tropis disebut trade wind,
didaerah beriklim sedang disebut westerlies wind,
didaerah kutub disebut polar wind.
• Selain pola umum tersebut masih banyak lagi ragam angin yang ada.
1. 3.
Efek Perputaran Bumi Efek Pemanasan Daratan
2. 4.
Perbedaan Kerapatan Kekasaran Permukaan
Udara
3. Fakto yang Mempengaruhi Arah dan Kecepatan Angin
3.1. Efek Perputaran Bumi
Angin bergerak dari daerah kutub menuju equator, namun akibat adanya
rotasi, arus pergerakan udara terjadi perubahan arah.
Pembelokan Arah Angin
3. Fakto yang Mempengaruhi Arah dan Kecepatan Angin
3.1. Efek Perputaran Bumi
Hukum Buoya Ballot :
• apabila kita berada di BBS → daerah yg ada di sebelah kiri kita merupakan
daerah yg bertekanan rendah
Artinya :
• apabila angin berasal dari kutub atau sub tropis Utara → sampai di equator
angin membelok ke kanan
• apabila angin bertiup dari Selatan → di equator angin berbelok ke kiri.
• Adanya proses pembelokan ini disebabkan adanya perubahan
kekuatan/gaya corriolis yg diakibatkan oleh rotasi bumi
3. Fakto yang Mempengaruhi Arah dan Kecepatan Angin
3.1. Efek Perputaran Bumi
Gaya Corriolis :
a. Proses pemanasan
Daerah yg menerima pemanasan > mpy kerapatan udara < dibanding
yg menerima pemanasan <
b. Ketinggian tempat.
akibat adanya gaya gravitasi bumi → semakin tinggi tempat kandungan
gas-2 maupun uap air yg ada di udara semakin sedikit → kerapatan
udaranya semakin kecil & tekanannya semakin rendah.
3. Fakto yang Mempengaruhi Arah dan Kecepatan Angin
3.3. Efek Pemanasan Daratan
• Sistem pergerakan angin di PB sangat dipengaruhi oleh pemanasan
permukaan daratan dan lautan.
A. Angin Lokal
• Angin lokal : angin yg terjadi sbg akibat dari pengaruh kondisi spesifik
yg terjadi pd suatu wilayah dan tdk terjadi pd daerah lain
A. Angin Lokal
• Angin laut adalah angin yg bertiup dari atas lautan menuju ke daratan yg terjadi
pada siang hari, jam 09.00 - 16.00
• Sifat molekul daratan (tanah) yg relatif diam (statis) & mpy daya hantar panas
yg rendah → apabila menerima ERM, > banyak yg disimpan di permukaan →
permukaan tsb mpy potensi reradiasi yg besar
A. Angin Lokal
• Angin laut adalah angin yg bertiup dari atas lautan menuju ke daratan yg terjadi
pada siang hari, jam 09.00 - 16.00
• Sifat molekul daratan (tanah) yg relatif diam (statis) & mpy daya hantar panas
yg rendah → apabila menerima ERM, > banyak yg disimpan di permukaan →
permukaan tsb mpy potensi reradiasi yg besar
A. Angin Lokal
• angin yg bertiup dari atas daratan menuju ke atas lautan → pada malam hari
(jam 20.00 - 06.00 )
• Angin darat terjadi sebagai akibat adanya proses pelepasan panas dari
permukaan laut dan daratan.
• Malam hari, permukaan bumi sebagai sumber panas yg akan melepaskan
panas ke udara.
• Molekul tanah merupakan penghantar panas yg mpy sifat > lambat
merambatkan panas dibanding molekul lautan (air).
• Daratan menyimpan panas pada kedalaman tidak lebih dari 50 cm dari
permukaan tanah → pada malam hari energi yg tersimpan di dalam tanah >
cepat dilepaskan/dipancarkan lagi ke ATM → permukaan daratan > cepat
dingin.
5. Sistem Angin
A. Angin Lokal
A. Angin Lokal
c. Angin Lembah
• adalah angin yg bertiup dari lembah menuju ke puncak gunung yg terjadi pada
siang hari krn adanya perbedaan kerapatan udara dilembah dan puncak
gunung.
• Pada siang hari : puncak gunung menerima panas > dibanding lembah → pd
siang hari udara diatas puncak gunung > cepat
panas, > cepat memuai dibanding di lembah.
A. Angin Lokal
c. Angin Lembah
• Malam hari : proses pemanasan berhenti dan udara di sekitar puncak gunung
mengalami pendinginan > cepat akibat adanya lapse rate suhu dan adanya
reradiasi yg berakibat kehilangan energi di puncak gunung > cepat → puncak
gunung > cepat dingin dibanding di lembah dan TU nya > tinggi di puncak dari
pada di lembah → mengalir massa udara dari puncak gunung ke lembah :
angin gunung.
5. Sistem Angin
A. Angin Lokal
d. Angin Gunung
adalah angin yg bertiup dari gunung menuju ke lembah, yg terjadi pada malam
hari. Pada malam hari, proses pemanasan berhenti dan udara di sekitar puncak
pegunungan mengalami pendinginan lebih cepat akibat adanya proses lapse rate
suhu serta adanya peristiwa reradiasi yg berakibat kehilangan energi di permukaan
(puncak gunung) semakin cepat, sehingga puncak gunung lebih cepat dingin
dibanding di lembah dan TU nya lebih tinggi di puncak dari pada di lembah.
Akibatnya mengalirlah massa udara dari puncak gunung ke lembah, yg disebut
angin gunung.
5. Sistem Angin
A. Angin Lokal
A. Angin Lokal
B. Angin Muson
B. Angin Muson
B. Angin Muson
• Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat
daya di belahan bumi utara.
• Oleh karena tidak melewati lautan yg luas maka angin tidak banyak mengandung uap
air oleh karena itu di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera,
sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya.
• Antara kedua musim tersebut ada musim yg disebut musim pancaroba (peralihan),
yaitu musim kemareng yg merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim
kemarau, dan musim labuh yg merupakan peralihan musim kemarau ke musim
penghujan.
• Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu : Udara terasa panas, arah angin tidak teratur
dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.
5. Sistem Angin
B. Angin Muson
B. Angin Muson
B. Angin Muson
• Muson barat atau muson musim dingin timur laut adalah angin yg
bertiup pada bulan Oktober-April di Indonesia.
B. Angin Muson
B. Angin Muson
B. Angin Muson
• Muson timur atau muson musim panas barat daya adalah angin yg
bertiup pada bulan April-Oktober di Indonesia.
B. Angin Muson
• Akibatnya angin bertiup dari benua Australia menuju benua Asia, dan
karena menuju Utara Khatulistiwa, maka angin akan dibelokkan ke
arah kanan.
B. Angin Muson
Angin Passat
Angin Antipasat
Angin Siklon
Angin Antisiklon
• Di daerah tropis, angin siklon lebih sering terjadi di laut dan hampir
tidak pernah terjadi di sekitar khatulistiwa.
• Arah angin pd lap udara yg > tinggi dan juga > bervariasi.