MUTU
HANDAYANTO
LATKESMAS
MURNAJATI LAWANG
E MAIL
handayantohand46@gmail.com
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN
DALAM RPJMN 2015 -2019
(PERPRES N0. 2 TAHUN 2015)
Keefektifan
Efisiensi
Keamanan
Kelangsungan layanan
Kompetensi tehnis
Kenyamanan
EFISIEN AMAN
menyediakan pelayanan menyediakan pelayanan yang seragam tanpa
INTEGRASI
kesehatan yang berbasis bukti membedakan jenis kelamin, suku, etnik,
kepada masyarakat tempat tinggal, agama, sosial ekonomi
EFEKTIF ADIL
mengurangi waktu tunggu dan menyediakan pelayanan yang sesuai
keterlambatan pemberian dengan preferensi, kebutuhan dan nilai
pelayanan kesehatan -nilai individu
TEPAT kM al
BERORIENTASI
WAKTU PASIEN
tingkat layanan kesehatan untuk individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan keluaran (outcome) kesehatan yang optimal,
diberikan sesuai dengan standar pelayanan dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini serta memperhatikan hak dan kewajiban pasien.
Trilogy Juran
Quality planning
Quality control
Quality improvement
Quality planning
Quality control
Quality improvement
14 Prinsip Deming
1. Peningkatan mutu merupakan tujuan yang secarakonsisten
hendak dicapai
2. Menerapkan filosofi mutu
3. Mengurangi ketergantungan pada pengawasan
4. Hentikan pendapat bahwa “harga membawa nama”
5. Peningkatan yang berkesinambungan sistem pelayanan dan
produksi
6. Pendidikan dan pelatihan karyawan
7. Kepemimpinan yang mempunyai komitmen thd mutu
8. Menghilangkan rasa takut dalam iklim kerja
9. Menghilangkan barier antar unit kerja
10. Membatasi slogan
11. Mengurangi penekanan pada angka pencapaian target
12. Menghilangkan hambatan thd kepuasan kerja
13. Merencanakan dan melaksanakan program diklat yang
membangun
14. Melaksanakan proses perubahan
Pengertian mutu
Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang
telah ditetapkan (Crosby, 1984)
Mutu adalah memenuhi bahkan melebihi
kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui
perbaikan sluruh proses secara berkelanjutan
(Zimmerman)
Donabedian: Tidak dapat dibuat satu definisi ttg
mutu
Donabedian mengusulkan definisi sbb:
The absolutist definition: the possibility of benefit and
harm to health as valued by practitioner, with no attention to
cost
Defisini absolut: kemungkinan terjadinya manfaat atau
cedera terhadap kesehatan sebagaimana dinilai oleh
praktisi kesehatan tanpa mempertimbangkan biaya
The individualized definition: the patient’s expectations of
benefit and/or harm and other undesired consequences
Defisini individual: ekspektasi pasien terhadap manfaat
dan/atau terjadinya cedera dan konsekuensi yang tidak
diharapkan
The social definition: the cost of care, the benefit/harm
continuum, distribution of health care as valued by the
population in general
Definisi sosial: biaya pelayanan, manfaat atau cedera
yang terjadi sepanjang proses pelayanan, distribusi
pelayanan kesehatan sebagaimana dinilai oleh
masyarakat secara umum.
Mutu (Kemenkes)
kinerja yang menunjuk pada
tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang disatu pihak
dapat menimbulkan kepuasan
pada setiap pasien (pengguna)
sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata penduduk, serta dipihak
lain tata cara penyelenggaraannya
sesuai dengan standar dan kode
etik profesi yang telah ditetapkan
Mutu (Kemenkes)
KMP
KMP
• KEPEMIMPINAN DAN AMANJEMEN
PUSKESMAS
UKM
• UPAYA KESEHATAN
PMP UKM MASYARAKAT
SIAP • UPAYA KESEHATAN
UKPP PERSEORANGAN & PENUNJANG
21 9
PPN
• PROGRAM PRIORITAS
NASIONAL
PPN UKPP • PENINGKATAN MUTU
PMP
PUSKESMAS
BAB 5. PENINGKATAN
MUTU PUSKESMAS
5.1.
JUMLAH
(PMP)
PM BAB
5.1
STANDAR
PENINGKATAN MUTU
KRITERIA
5
EP
23
Kriteria
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
PokokPikiran
Penetapan tim atau petugas yang diberi tanggung jawab
terhadap Peningkatan Mutu, Keselamatan Pasien, PPI, dan
Manajemen Risiko.
Persyaratan kompetensi: sarjana kesehatan, mempunyai
kapasitas terkait pengelolaan mutu, keselamatan pasien,
manajemen risiko, dan PPI, serta mempunyai pengalaman
kerja di Puskesmas.
Uraian Tugas: melakukan fasilitasi, koordinasi, pemantauan,
dan membudayakan kegiatan peningkatan mutu,
keselamatan pasien, manajemen risiko, dan pencegahan
dan pengendalian infeksi. Para tim tersebut juga harus
menjamin pelaksanaan kegiatan dilakukan secara
konsisten dan berkelanjutan.
• Kebijakan dan prosedur serta pedoman sebagai acuan
Kepala Puskesmas, penanggung jawab upaya pelayanan
Puskesmas dan koordinator dan pelaksana kegiatan
Puskesmas dalam hal 1) peningkatan mutu, 2) keselamatan
pasien, 3) manajemen risiko, 4) dan pencegahan dan
pengendalian infeksi.
• Kepala Puskesmas memfasilitasi, mengalokasikan, dan
menyediakan
sumber daya
• Program Mutu dan Keselamatan, Program Manajemen
Risiko, Program PPI
• Pengawasan, pengendalian, penilaian, tindak lanjut, dan
upaya perbaikan berkesinambungan
ElemenPenilaian
1. Kepala Puskesmas menetapkan tim atau petugas diberi
tanggung jawab peningkatan mutu, keselamatan pasien,
manajemen risiko, dan PPI yang memenuhi persyaratan
kompetensi yang disertai dengan uraian tugasnya. (R, D, W) .
(Lihat juga KMP: 1.4.3 tentang MFK)
2. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan program
peningkatan mutu, keselamatan pasien, manajemen risiko,
dan PPI di Puskesmas. (R) (Lihat juga KMP : 1.4.3; 1.5.7; PMKP
5.2; 5.4 dan 5.5)
3. Dilakukan pengawasan, pengendalian, penilaian, tindak
lanjut, dan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap
pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien, program manajemenrisiko, dan program PPI. (D,O,W)
Kepala REGULASI
puskesmas
URAIAN TUGAS
• FASILITASI
• KOORDINASI
• PEMANTAUAN 5.1.1. Tim/petugas yang diberi
• MEMBUDAYAKAN
KUALIFIKASI Tanggung jawab & Regulasi
• S-1
• KAPASITAS
• PENGALAMAN KERJA
Peran
Program &
:• Fasilitasi
• Sumber
implementasi
Kepala daya
puskesmas • Monitoring
Pengawasan
Pengendalian
Tindak lanjut
Implementasi
Program
PMKP Program Program
Mjjm PPI
Risiko
dokumentasi
Regulasi Tehnologi Pedoman
Kebutuhan
Kriteria
5.1.2
Kepala Puskesmas dan tim atau petugas yang diberi
tanggung jawab mutu dan keselamatan pasien
berkomitmen untuk membudayakan peningkatan
mutu secara berkesinambungan melalui pengelolaan
indikator mutu.
PokokPikiran
• Penetapan area prioritas Puskesmas untuk perbaikan mutu
sesuai
prioritas masalah di wilayah kerja Puskesmas
• Indikator Mutu:
• Sesuai dengan area prioritas Puskesmas ( indikator KMP, UKM,
UKP)
• Indikator Mutu Nasional
• Indikator SKP
• Indikator PPI
• Indikator Mutu masing-masing unit kerja/program yang
capainnya tidak tercapai (atau potensial untuk ditingkatkan)
• Tiap indikator harus dilengkapi kamus indikator
ElemenPenilaian
1. Ditetapkan indikator mutu prioritas Puskesmas (IMPP), indikator
keselamatan pasien, dan indikator upaya Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (R) (lihat juga KMP: 1.1.3)
2. Setiap indikator yang dilengkapi dengan profil indikator yang
meliputi huruf (a) sampai huruf (u) seperti disebutkan di pokok
pikiran.(D)
3. Pengumpulan dan analisis data dilakukan oleh petugas yang
diberi tanggung jawab untuk mengumpulkan data, petugas
yang diberi tanggung jawab untuk validasi data, dan petugas
penanggung jawab indikator (D,W)
4. Puskesmas menyelenggarakan kegiatan peningkatan sistem dan
kapasitas pengelolaan data dengan pelatihan Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien bagi tim atau petugas yang diberi
tanggung jawab mutu dan keselamatan pasien, petugas
penanggung jawab indikator, petugas yang diberi tanggung jawab
untuk mengumpulkan data, petugas yang diberi tanggung jawab
untuk validasi data. (D,W)
Permasalahan Kkesehatan
Wilayah Kerja
Pelayanan Prioritas
Indikator Mutu
Berdasar
Pelayanan Prioritas Puskesmas
Pengumpu Validas
l i
Kamus data data
Kapasitas
Indikator: Judul Pengelolaan
Pengertian Data
Numerator-Denominator
Target
Metoda Pengumpulan
data Periode
pengumpulan Periode
analisis Penanggung jawab Indikator-indikator
indikator Sumber data Mutu, SKP,PPI
Kriteria
5.1.3
Dilakukan validasi terhadap hasil pengukuran
indikator mutu untuk menjamin data yang
dikumpulkan valid untuk peningkatan mutu
dan penyampaian informasi kepada
masyarakat.
PokokPikiran
Tujuan Validasi untuk menjamin data indikator akurat/sahih,
agar dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan,
perubahan kebijakan, perbaikan dan memberikan informasi
pada masyarakat
Kapan Validasi dilakukan, jika:
• terdapat indikator baru yang diterapkan untuk menilai mutu
pelayanan
• terdapat indikator mutu yang akan ditampilkan kepada masyarakat
melalui
media informasi yang ditetapkan
• terdapat perubahan pada metode pengukuran yang ada, antara lain:
perubahan numerator atau denominator, perubahan metode
pengumpulan, perubahan sumber data, perubahan subjek
pengumpulan data, perubahan definisi operasional dari indikator.
ElemenPenilaian
1. Ditetapkan petugas atau tim yang bertanggung
jawab untuk melakukan validasi data indikator
mutu. (R)
2. Ditetapkan prosedur dan metode untuk melakukan
validasi data hasil pengukuran indikator mutu. (R)
3. Dilakukan validasi data hasil pengukuran indikator
sebagaimana diminta pada pokok pikiran. (D, W)
4. Hasil validasi data digunakan untuk pengambilan
keputusan, upaya perbaikan mutu, dan untuk penyediaan
informasi tentang capaian mutu kepada masyarakat.
(D, O, W)
5.1.3
Indikator baru
Sumber data
Kamus Indikator
Publikasi
Perubahan
Definisi Operasional
Metoda
Pengumpulan data
Membandingkan hasil
Pengukuran Ulang
Kriteria
5.1.4
Dilakukananalisadata dalam upayaperbaikan danpeningkatan
mutu pelayanan
PokokPikiran
• Data harus digabungkan, dianalisis, untuk menghasilkan
informasi
• Analisis data:
• Perbandingan dengan Puskesmas tersebut sendiri dari waktu ke waktu,
misalnya dari bulan ke bulan atau dari tahun ketahun;
• Perbandingan dengan Puskesmas sejenis seperti melalui
database referensi (kajibanding);
• Perbandingan dengan standar-standar seperti yang ditentukan oleh
organisasi profesional ataupun standar-standar yang ditentukan
oleh undang - undangatau peraturan;
• Jika memungkinkan, dengan praktik-praktik yang diinginkan yang dalam
literatur digolongkan sebagai best practice (praktik terbaik) atau better
practice (praktikyang lebih baik) atau practice guidelines (panduan
praktikklinik)
• Penggunaan Metoda/Tehnik Statistik untuk analisis data
ElemenPenilaian
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur analisis data serta
tim yang melakukan analisis data. (R)
2. Dilakukan pengumpulan data, analisis dan hasilnya dalam
bentuk informasi yang berguna untuk mengidentifikasi
kebutuhan perbaikan yang harus dilakukan. (D,W)
3. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode
dan teknis statistik sesuai dengan kebutuhan. (D,W)
4. Analisis data telah dilakukan melalui kaji banding seperti
yang disebutkan dalam pokok pikiran dan hasilnya
disampaikan kepada Kepala Puskesmas D,W) (lihat juga
KMP: 1.9.1 tentang kaji banding)
Kriteria
5.1.5
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
dicapai dan dipertahankan.
PokokPikiran
• Informasi dari analisis data digunakan untuk
mengidentifikasi potensi perbaikan dan mengurangi atau
mencegah kejadian yang merugikan.
• Metode untuk meningkatkan dan mempertahankan
mutu dan keselamatan pasien (PDCA atau
PDSA,metoda lain)
• Ujicoba perbaikan
• Tindak lanjut setelah ujicoba yang menghasilkan perbaikan:
penetapan kebijakan, perbaikan standar operasional
prosedur, pendidikan staf yang perlu dilakukan, dan
replikasi di unit kerjayang lain.
ElemenPenilaian
Pengukuran/ TINDAK
Pengumpulan data LANJUT
Indikator: PERBAIKAN
• Periodik KEBIJAKAN
• Didokumentasikan PROSEDUR
• Analisis REPLIKASI
• Tindak lanjut
Kamus Indikator:
Judul
Pengertian
Numerator-Denominator
Target
Metoda Pengumpulan data
Periode pengumpulan
dokumentasi
Periode analisis Sosialisasi
Penanggung jawab indikator Komunikasi
Sumber data Laporan
Mutu pelayanan
Komitmen
Leadership
SISTEM
SISTEM PELAYANAN
MANAJEMEN Mengukur
-Struktur
MUTU Memonitor
Mengendalikan -Proses
Memelihara -Outcome
Menyempurnakan
Mendokumentasikan