Bimtek MAGK L6 by DHS May 2019
Bimtek MAGK L6 by DHS May 2019
KOMPETENSI PILIHAN
Melakukan Kesepahaman Kontrak Kerja dengan Pihak
1 A.01AGR00.013.1 -
Internal Terintegrasi
M.701001.026.01
M.701001.067.01
Peran Kerja & Unit Kompetensi
A. Mengelola dan memecahkan masalah strategik, penjaminan mutu,
analisis risiko, menetapkan strategi pengembangan agribisnis sesuai tugas
dan tanggungjawab fungsional/ manajemen agribisnis
• Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut.
E 1. Menetapkan Arah Agribisnis UK1
Weakness (Kelemahan)
Weakness merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau pun di
masa yang akan datang. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:
Apa yang dapat kita tingkatkan dalam perusahaan atau organisasi?
Apa saja yang harus dihindari oleh perusahaan atau organisasi kita?
Faktor apa saja yang menyebabkan kehilangan penjualan?
Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen sebagai suatu kelemahan per usahaan
atau organisasi kita?
Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari perusahaan
atau organisasi kita?
Opportunities (Peluang)
opportunities merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di
luar perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di
kemudian hari. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:
Kesempatan apa yang dapat kita lihat?
Perkembangan tren apa yang sejalan dengan perusahaan atau organisasi kita?
Threats (Ancaman)
Threats merupakan ancaman-ancaman apa saja yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan
atau organisasi yang bisa menghambat laju perkembangan dari perusahaan atau organisasi
tersebut. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:
Hambatan apa yang sedang kita hadapi sekarang?
Apa saja hal yang dilakukan oleh pesaing perusahaan atau organisasi kita?
Perkembangan Teknologi apa yang menyebabkan ancaman bagi perusahaan atau
organisasi kita?
Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan
perusahaan atau organisasi kita?
E 1 - KUK 1.2
UK1
Merumuskan Strategi
berdasarkan SWOT
Perusahaan
Sesuai hasil analisis SWOT, bisa dibuat
matrik positioning kondisi usaha dan
identifikasi strategi yang layak diterapkan
dalam usaha atau lebih familiar dikenal
dengan Diagram dan Matriks SWOT yang
terdiri dari 4 kuadran
1) Strategi Agresif,
2) Strategi Diversifikasi,
3) Strategi Turn-Around dan
4) Strategi Defensif.
Dan disesuaikan dengan visi dan misi
perusahaan
E1 -KUK 1.3
Menetapkan arah jangka panjang dan tujuan bisnis UK1
• KUK 2.2 Analisis rantai nilai (value chain analysis) untuk perusahaan dan implikasi
kompetitifnya diidentifikasi.
Apa manfaat dan implikasi analisis rantai nilai bagi perusahaan?
The overall goal is to deliver maximum value for the least possible total cost. There are
many advantages of value chain analysis, which all result in a company's ability to understand
and optimize the activities that lead to its competitive advantage and high profit levels.
Value & Value Chain
• Value is the total amount (i.e. total revenue) that buyers are willing to pay for a
firm's product. The difference between the total value and the total cost
performing all of the firm's activities provides the margin.
• Margin implies that organizations realize a profit margin that depends on their
ability to manage the linkages between all activities in the value chain. In other
words, the organization is able to deliver a product / service for which the
customer is willing to pay more than the sum of the costs of all activities in the
value chain.
• A value chain concentrates on the activities starting with raw materials till the
conversion into final goods or services. The sources of the competitive advantage
of a firm can be seen from its discrete activities and how they interact with one
another. The ultimate goals in performing value chain analysis are to maximize
value creation while also monitoring and minimizing costs.
Value Chain Analysis
• Value chain analysis is a strategy tool used to analyze internal firm activities. Its
goal is to recognize, which activities are the most valuable (i.e. are the source of
cost or differentiation advantage) to the firm and which ones could be improved
to provide competitive advantage.
• KUK 3.5 Inisiatif rencana strategis dan hasil yang diharapkan dikomunikasi secara jelas.
Rencana strategis dan hasil yang diharapkan dari rencana strategis menjadi pedoman bagi para
pihak terkait (stake holders) dalam operasional perusahaan. Karena itu isinya perlu dikomunikasikan
kepada para pihak termasuk : Pemegang saham, Komisaris, Jajaran manajemen, Karyawan dan pihak
terkait lainnya.
KUK 2.1 Audit sistem usaha berdasarkan kriteria cara praktek yang baik
dilaksanakan.
KUK 2.4 Audit berdasarkan kriteria cara praktek yang baik, penerapan manajemen
sumberdaya manusia dilaksanakan.
KUK 2.5 Penilaian berdasarkan kriteria cara praktek yang baik parameter
sumberdaya alam/ lingkungan dilaksanakan.
UK3
KUK 3.3 Kajian etos budaya kerja dalam perusahaan untuk menghasilkan produk
bermutu diperhitungkan.
UK3
KUK 4.2 Kinerja dan target dalam suatu siklus evaluasi diatur kembali.
UK3
Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan melakukan tindakan berupa mengidentifikasi setiap
bentuk risiko yang dialami perusahaan, termasuk bentuk-bentuk risiko yang mungkin akan dialami
oleh perusahaan.
Identifikasi ini dilakukan dengan cara melihat potensi-potensi risiko yang sudah terlihat dan yang akan
terlihat
Pada tahap ini diharapkan pihak manajemen perusahaan telah mampu menemukan bentuk dan format
risiko yang dimaksud. Bentuk-bentuk risiko yang diidentifi kasi di sini telah mampu dijelaskan secara
detail, seperti ciri-ciri risiko dan faktor-faktor timbulnya risiko tersebut.Pada tahap ini pihak
manajemen perusahaan juga sudah mengumpulkan dan menerima berbagai data-data baik bersifat
kualitatif dan kuantitatif.
Tipe Risiko
• Bagi pelaku sektor bisnis dan pihak perbankan khususnya perlu mengamati dan memahami tipe-tipe risiko dengan seksama, karena menyangkut dengan
penyaluran kredit yang diberikan kepada para debiturnya dan risiko yang akan ditanggung oleh para debiturnya tersebut. Dari sudut pandang akademisi
ada banyak jenis risiko namun secara umum risiko itu hanya dikenal dalam 2 (dua) tipe saja, yaitu risiko murni (pure risk) dan risiko spekulatif (speculative
risk).
a. Risiko Murni (pure risk). Risiko murni dapat dikelompokkan pada 3 (tiga) tipe risiko, yaitu:
1) Risiko aset fisik. Merupakan risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada aset fi sik suatu perusahaan / organisasi. Contohnya kebakaran, banjir,
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dll.
2) Risiko karyawan. Merupakan risiko karena apa yang dialami oleh karyawan yang bekerja di perusahaan / organisasi tersebut. Contohnya kecelakaan
kerja sehingga aktivitas perusahaan terganggu.
3) Risiko legal. Merupakan risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesuai dengan rencana. Contohnya perselisihan
dengan perusahaan lain sehingga adanya persoalan seperti ganti kerugian.
b. Risiko spekulatif (speculative risk). Risiko spekulatif ini dapat dikelompokkan pada empat tipe risiko, yaitu:
1) Risiko pasar. Merupakan risiko yang terjadi dari pergerakan harga di pasar. Contohnya harga saham mengalami penurunan sehingga menimbulkan
kerugian.
2) Risiko kredit. Merupakan risiko yang terjadi karena counter party gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. Contohnya timbulnya kredit
macet, persentase piutang meningkat.
3) Risiko likuiditas. Merupakan risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas. Contohnya kepemilikan kas menurun, sehingga tidak mampu
membayar hutang secara tepat menyebabkan perusahaan harus menjual aset yang dimilikinya.
4) Risiko operasional. Merupakan risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan dengan lancar. Contohnya terjadi kerusakan pada
komputer karena berbagai hal termasuk terkena virus.
UK4
KUK 2.3 Prioritas risiko yang perlu diatasi terlebih dahulu ditetapkan.
UK4
Elemen 3.
Melaksanakan tindakan (eksekusi)
KUK 3.1 Rencana tindakan-tindakan yang paling tepat untuk menangani risiko
ditentukan.
KUK 3.2 Proses tindakan mengatasi risiko dikomunikasikan kepada pihak terkait.
Elemen 3.
Melaksanakan tindakan (eksekusi)
KUK 3.4 Hasil pelaksanaan dievaluasi.
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
3. Menyusun 3.1 Rancangan organisasi dibuat sesuai dengan model organisasi yang
rancangan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
organisasi 3.2 Posisi beserta pertanggung-jawabannya dirancang sesuai
kebutuhan organisasi.
4. Mendapatkan 4.1 Proposal konsep rancangan organisasi dipresentasikan ke
persetujuan pimpinan organisasi hingga mendapatkan persetujuan.
mengenai 4.2 Hasil rancangan organisasi disempurnakan sesuai dengan
rancangan masukan dan atau perubahan dari pimpinan organisasi.
organisasi dari 4.3 Naskah rancangan organisasi didokumentasikan sesuai format yang
pimpinan berlaku.
organisasi
UK5
• KUK 2.1 Dampak perubahan organisasi dianalisis sesuai arah bisnis (business
direction).
• 2.2 Analisa dampak Perancangan Organisasi (organization design) dicatat dengan
menampilkan kelebihan dan kekurangannya.
• 2.3 Model organisasi ditetapkan sejalan dengan strategi bisnis dan strategi
pengelolaan SDM.
UK5
• KUK 3.1 Rancangan organisasi dibuat sesuai dengan model organisasi yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
• KUK 4.2 Hasil rancangan organisasi disempurnakan sesuai dengan masukan dan
atau perubahan dari pimpinan organisasi.
• KUK 1.3
Kekuatan dan kelemahan perusahaan terhadap kondisi pasar dievaluasi.
Elemen 2.
Mengkoordinasikan sumberdaya bisnis
• KUK 2.1 Peran dan tanggung jawab personil dikomunikasikan.
• KUK 2.2 Kebutuhan sumberdaya menggunakan teknik analisis keuangan dihitung
biayanya.
• KUK 2.3 Biaya operasi perusahaan dihitung.
UK11
Elemen 3.
Mengidentifikasikan kinerja bisnis
• KUK 3.1
Indikator kinerja disesuaikan dengan sumber daya serta kerangka waktu yang ada.
• KUK 1.2 Prasyarat pengadaan barang dan jasa disepakati diantara pihak
internal terintegrasi termasuk penentuan KPI.
• KUK 1.3 Kesepakatan kontrak kerja diantara pihak internal terintegrasi dibuat
sesuai dengan tujuan dan pencapaian target yang dipersyaratkan perusahaan.
Elemen 2. Menyelesaikan kontrak dengan UK12
pihak internal tranters'
• KUK 2.1
Dokumentasi kontrak disusun sesuai dengan peraturan yang berlaku di
perusahaan.
• KUK 1.2 Target hasil yang dapat diterima dari negosiasi ditetapkan.
• KUK 2.2
Spesifikasi barang dan jasa disepakati antara para pihak termasuk penentuan KPI.
Elemen 2. UK13
Menyelesaikan dokumen kontrak
• KUK 2.3 Proses alternatif dilakukan apabila kesepakatan tidak dicapai.
• KUK 3.1
Pelaksanaan hak dan kewajiban dari para pihak yang tercantum dalam kontrak
dimonitor.
• KUK 3.2
Perselisihan konten dalam kontrak kerja dikonsultasikan kepada badan profesional
yang berwenang dalam penyelesaian perselisihan kontrak.
Elemen 3. Memonitor kinerja kontrak UK13
• KUK 3.3
Pencapaian hasil kinerja kontrak terhadap KPI dimonitor.