Anda di halaman 1dari 52

PENGKONDISIAN

TATA UDARA PADA


BANGUNAN TINGGI
NAMA KELOMPOK :
1. VIKTOR IMAN PRIYATAMA GULO ( 170320007)
FAKULTAS TEKNIK 2. VERSI JAYA LAIA ( 150320006)
PRODI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS KATOLIK ST.THOMAS SUMATERA UTARA
A. DEFENISI PENGKONDISIAN UDARA

Pengkondiasian udara di dalam bangunan dimaksudkan untuk membantu


pengaturan temperature, angin, kelembaban, radiasi matahari, dan
sebagainya didalam ruangan guna mencapai tingkat kenyaman termal bagi
pemakai/pengguna ruangan.

Pengkondisian udara juga dapat sebut sebagai instalasi tata udara atau air
conditioning (AC). Air Conditioning (AC) digabungkan sekalian dengan
pengaturan panas dan ventilasi yang disebut dengan heat, ventilating and air
conditioning (HVAC). Untuk konteks Indonesia yang beriklim tropis
permasalahan pemanasan ruang (heat) tidak dibahas, tetapi akan difokuskan
kepada permasalah ventilation dan air conditioning (VAC).
2
B. SISTEM TATA UDARA

Fungsi sistem tata udara adalah mempertahan suhu dan kelembaban


dalam ruangan dengan cara menyerap panas yang ada dalam
ruangan. Agar terjadi proses penyerapan panas dalam ruangan, maka
harus penguapan. Untuk penguapan suatu zat di perlukan kalori
(panas), dimana panas di peroleh dari panas zat yang mnguap
tersebut akan kehilangan panasnya.
Mesin pengkondisian udara ( AC- Air Conditioning) atau sistem tata
udara yang dipusatkan menggunakan Unit Penghantar Udara (Air
Handling Unit), semakin banyak digunakan pada bangunan tinggi.

3
Mesin tata udara terdiri dari kompresor yang berfungsi untuk
mengalirkan zat pendingin (refrigerant) ke dalam pipa tembaga yang
berbentuk kumparan (coil). Udara di tiupkan oleh kipas udara (blower
dan fan) di sela-sela kumparan, sehingga panas yang ada dalam udara di
serap oleh pipa refrigerant dan kemudian mengembun. Udara yang
melalui kumparan, dan telah disearap panasnya, masuk kedalam
ruangan dalam keadaan sejuk/dingin.

Pipa pendingin Kipas udara


(refrigerant) ( blower atau fan) 4
C. JENIS MESIN DAN PERALATAN SISTEM TATA UDARA

1. Sistem Tata Udara Langsung ( Direct Cooling)

Pada sistem tata udara jenis ini, udara diturunkan suhunya


oleh refrigerant dan di salurkan kedalam ruangan tanpa
saluran udara (ducting). Jenis yang umum digunakan adalah
AC Window dengan kapasitas antara 0,5 – 2 pk., AC Split Unit
dengan kapasitas 0,5-3 pk., dan AC Package unit dengan
kapasitas sampai 10 pk.
5
Sistem AC Window (Window Unit)
Pada AC Window, (Kondensor, Kompresor, Evaporator, dan
blower berada dalam satu kotak. Air yang disebabkan oleh proses
kondensasi di tamping bagian bawah kotak untuk disalurkan ke
luar.

Gambar. AC Window
Sumber : Buku Sistem Bangunan Tinggi 6
Gambar. Skema Proses Pertukaran Udara
Sumber : Buku Sistem Bangunan Tinggi 7
Gambar. Perletakan AC Window pada dinding bangunan & Sirkulasi Udara Dingin
Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan & Utilitas II 8
Gambar. Perletakan AC Window pada dinding bangunan & Sirkulasi Udara Dingin
Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan & Utilitas II 9
Keuntungan pemakaian sistem AC Window adalah:

 Dapat dioperasikan sendiri tanpa tergangung lainnya, seta bila banyak jumlahnya
masing-masing dapat dioperasikan sendiri-sendiri.
 Pemeliharaan (maintenance) dan reparasi bila ada kerusakan tidak saling
menganggu.
 Dapat dipindahkan kemana saja.
 Penambahan dan pengurangan ruang tidak ada masalah dengan AC Window Unit
(bila ruangan di perbesar maka jumlah AC di tambah, demikian sebaliknya).

Kekurangan pemakaian sistem AC Window adalah:

 Letak AC harus berada pada dinding luar bangunan (hal ini bila tidak tepat
meletakkannya dapat mengganggu tampak bangunan).
 Pada AC ini selalu ada pengembunan, maka saluran drainase, harus dipikirkan
penyalurannya.
 Suara yang ditimbulkan bila AC bekerja cukup berisik.
 Ada getaran pada dinding tempat AC diletakkan.

10
Sistem AC Split ( Split System )
Untuk jenis AC Split Unit terbagi atas dua unit, satu di bagian luar
ruangan (outdoor unit) yang berisi Kondesor dan kompresor, dan satu
di dalam ruangan (indoor unit) yang berisi evaporator dan kipas udara
(blower atau fan). Kompresor memompakan cairan Freon yang dingin
ke unit dalam bangunan, melalui pipa tembaga ( yang diinsulasi). Pada
unit dalam ruangan, udara akan ditiupkan oleh blower melalui sela-
sela pipa tembaga (Evaporator).

Untuk jenis AC Split terbagi atas 2 macam, yaitu single split dan Multi
Split. Single Split yaitu sistem AC Split yang condensing unit-nya hanya
men-supply unit satu saja, sedangkan untuk Multi Split, Condensing
Unit (CU) satu buah men-supply FCU lebih dari satu unit (maksimum 4
FCU). 11
Fancoil Unit (FCU) dan Condensing Unit (CU) merupakan 2 unit
bagian AC Split yang terpisah.

• Untuk menghubungkan dari masing-masing menggunakan


pipa yang diberi isolasi panas dan bersifat fleksibel (biasanya
dipergunakan pipa karet), pipa ini disebut fleksible pipa
insulated.
• Selain menghubungkan fleksible pipa, bisa juga memakai duct
(pipa kotak yang terbuat dari seng, baja yang dilapis glass
wool dan aluminium foil).

Jarak atau panjang pipa penghubung antara FCU dan CU makin


pendek makin baik, karena akan mengurangi heat lost,
maksimum yang dapat dipakai sebagai patokan adalah 12 m.
Lebih dari 12 m akan ada panas/ dingin yang hilang. 12

Gambar. Skematik Proses Aliran Freon.


Sumber : Buku Sistem Bangunan Tinggi
13
Gambar. Multi Split
Sumber: www.remalsales.com

Gambar. AC Split. 14
Sumber : Buku Sistem Bangunan Tinggi

Gambar. Perletakan FCU


Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan & Utilitas
II 15
Gambar. Perletakan CU Gambar. Perletakan CU dan FCU pada bangunan
Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan
& Utilitas II & Utilitas II

16

Gambar. Diagram CU - FCU pada Single Split & Multi Split


Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan & Utilitas II
17
Kelebihan sistem AC Split adalah:

• Satu rangkaian CU dan FCU dapat dioperasikan sendiri-


sendiri tanpa mengganggu lainnya.
• Mudah untuk ditambah dan dikurangi jumlah unitnya.
• Dapat dipindahkan.
• Apabila ada unit yang rusak/ mati, unit lainnya masih dapat
dioperasikan, sehingga kenyamanan dalam ruang masih
dipenuhi walaupun berkurang kualitasnya.
• Suara dari FCU tidak berisik.

Kekurangan sistem AC Split adalah:

• Perletakan unit outdoor memerlukan pemikiran khusus.


• Jalur pipa fleksible harus efisien dan rapih.
18
• Masih ada getaran pada dinding walau relatif kecil.
Sistem AC Split ( Split System )

Unit Paket (Package unit) kadang-kadang di hubungkan dengan


saluran udara (ducting). Sistem ini mempunyai dua unit terpisah.
Unit luar terdiri dari Kondensor, Kompresor, dan Kipas Udara,
sedangkan unit dalam terdiri dari Kumparan Pendingin (Evaporator),
Saringan Udara, Filter dan Panel Kontrol.

Gambar. Diagram Sistem AC Paket


Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan & Utilitas II 19
Gambar. Diagram Sistem AC Paket
Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan
& Utilitas II
Gambar. Diagram Sistem AC Paket
Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan
& Utilitas II 20

Gambar. Mesin Package Unit


21
Sumber : Buku Sistem Bangunan Tinggi.
Kelebihan Sistem AC Paket adalah :

• Dalam satu ruangan besar bisa ada CU dan FCU tidak satu
saja, sehingga bila ada unit yang rusak/ sengaja dimatikan,
kenyamanan masih didapat.
• Dapat dipindahkan.
• Dapat ditambah dan dikurangi jumlah unitnya.
• Adanya diffuser yang diletakkan pada langit-langit yang
sekalian meratakan pembagian udara dingin dalam ruangan.

Kekurangan Sistem AC Paket adalah :

• Dibutuhkan tempat peletakan outdoor unit.


• Dibutuhkan tempat peletakan indoor unit (FCU).
• Adanya ducting AC yang membutuhkan space pada bagian
22
atas langit-langit.
2. Sistem Tata Udara Tidak Langsung (Indirect Cooling)
Dalam sistem ini refrigerant yang di gunakan bukan Freon tetapi air es
(chilled water) dengan suhu sekitar 5°C. Air es di hasilkan dalam chilled
(mesin pembuat es yang menggunakan refrigerant sebagai zat
pendingin). Sistem ini di kenal sebagai sistem tata udara terpusat (Central
Air Conditioning System ) yang secara umum.

AC dengan sistem sentral atau AC Sentral ini agak berbeda dengan


ketiga sistem AC yang lainnya. Satu sistem AC dipakai untuk seluruh
gedung. Bila ada kerusakan pada mesin atau peralatan AC maka praktis
seluruh bagian bangunan tidak ada AC (dimatikan). AC Sentral ini banyak
dipakai pada bangunan tinggi (bangunan berlantai banyak).Mesin AC
hanya ada satu untuk seluruh bangunan. Untuk bangunan tinggi yang
lantainya lebih dari 20 lantai maka mesin AC nya dapat lebih dari satu.

23
Pada prinsipnya semua AC
mempunyai prinsip yang sama,
kalau terjadi perbedaan hanya
pada pemisahan-pemisahan
komponen AC dan besarannya.
Untuk sistem AC Sentral
komponen kompresor,
evaporator, katup ekspansi,
refrigerator dan kondensor
dijadikan satu yang namanya
mesin chiller ditambah pendingin
(cooling tower/ coling pond) dan
air handling unit (AHU) disetiap
lantai.
Gambar. Zona AC Central pada bangunan tinggi.
Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan 24
& Utilitas II
Gambar. Diagram Sistem AC Central
Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan & Utilitas II

Untuk bangunan tinggi yang dimensi massa bangunannya


panjang, maka dapat dipergunakan mesin AC (chiller) dua
buah, yaitu disisi/ diujung bangunan, hal ini untuk menghemat
energi.
25
Gambar. Diagram Komponen AC Central
Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan
& Utilitas II

Gambar. Diagram Sistem AC Central


Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan & Utilitas II
26
Ruang – ruang yang di butuhkan
Ruang yang harus di btutuhkan menaruh peralatan AC Central dengan
pendingin air adalah seperti di bawah ini, tetapi untuk pendingin gas,
tidak dimembutuhkan ruang cooling tower dan water reservoir.

• Ruang chiller (minimal 50,0 m2), hanya satu, pada lantai tertentu.
• Ruang AHU (minimal 12,0 m2), pada setiap lantai.
• Ruang Pompa AC, dekat atau jadi satu dengan ruang chiller.
• Ruang cooling tower, biasanya diatap bangunan, atau dihalaman.
• Ruang water reservoir.
• Ruang genset AC.
• Ruang shaft AC (lebar minimal 50 cm).
• Ruang ducting (tinggi minimal 35 cm) diatas langit-langit.

27
JENIS MESIN DAN PERALATAN
Unit Penghantar Udara (Air Handling Unit)

Pada sistem ini, ditiupkan di antara kumparan yang berisi air es dalam unit
penghantar udara ( AHU- Air Handling Unit). Dalam unit ini, disamping
terdapat kumparan pipa berisi es (coil), terdapat pula blower dan saringan
udara.

Gambar. Unit Penghantar Udara (AHU).


Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi
Fungsi AHU adalah pengolah udara dengan
tahapan proses sebagai berikut :

“ • Mencampur udara balik dari ruangan


dengan udara luar pada prosentase
tertentu.
• Mendinginkan udara tersebut sesuai
dengan suhu yang diinginkan.
• Menyaring udara hingga bersih dari
partikel debu.
• Mengalirkan sejumlah udara dingin ke
ruangan yang membutuhkan melalui
saluran udara (ducting).
Ada tiga jenis AHU yang sering digunakan :

• Fan-Coil Unit
• Suspended AHU
30
• Floor-Mounted AHU
• Built-Up AHU
Mesin Pembuat Air Es ( Chiller)

Dengan bantuan kompresor,


kondensor, dan pendingin
(cooler) di hasilkan sejumlah
air dingin yang kemudian
dipompakan dan dialirkan
melalui pipa ke AHU yang
memerlukannya.

Jenis yang umum di gunakan


adalah:

Gambar. Mesin Pembuat Es (Chiller).


Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi
• Air Cooled Chiller
• Water Cooled Chiller
31
Kondensor (Condensor)
Fungsinya adalah melepas
kalor refrigerant ke medium
sekelilingnya (air atau udara)
agar refrigerant dapat
dikondensasikan dan
diupkan kembali ke
evaporator.

Ada tiga jenis yang umum di


gunakan:
• Air Coolde Condensor Gambar. Kondensor (Condensor).
Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi
• Water Cooled condensor
• Evaporative Condensor 32
Menara Pendingin (Cooling Tower)
Fungsinya adalah sebagai alat penuka kalor dan massa di antara
air dengan udara, sehingga air pendingin kondensor dengan suhu
dengan suhu tinggi dapat diturunkan, dan untuk selanjutnya air
dapat digunakan kembali untuk kebutuhan pndingin kondensor.

Ada tiga jenis yang di gunakan :

• Mechanical Draf atau Force Draf


• Natural Atmospheric Draf atau Induce Draf
• Mechanical & Atmospheric
33
1. Kipas Udara
2. Pipa Penyemburan Air
3. Pelindung Kipas Udara
4. Sekat
5. Pendukung Sekat
6. Penutup Luar
7. Kisi-kisi Udara
8. Baki Penampung Air
9. Pipa Pasokan
10. Pipa Isap

34
Gambar. Menara Pendingin.
Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi
Gambar. Menara Pendingin (a. Mechanical Draf & b. Natural Atmospheric Draf).
Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi

35
D. JALUR DAN SALURAN UDARA DINGIN ( DUCTING )

Pemasangan saluran distrubisi tata udara perlu diintegrasikan


dengan sistem dan pola struktur yang ada , altenatif
penutupan lantai dengan rongga di bawah (raised floor) atau
tanpa rongga, serta jaringan utilitas lainnya.
Pada bangunan dimana jarak lantai ke langit-langit terbatas(
misalanya pada kamar hotel), koridor dengan ketinggian
langit-langit yang lebih rendah dapat digunakan sebagai
penempatan saluran udara udara (ducting) horizontal, yang
kemudian percabangnya di gunakan untuk memasok udara
dingin ke dalam ruangan. 36
1. Unit Penghantar Udara (
Air Handling unit)
2. Kipas Angin (Fan)
3. Tempat Udara Luar Masuk
4. Saluran Pasokan Udara
Dingin
5. Saluran Udara Balik

Bentuk dan Dimensi Saluran A


dan B harus disesuaikan
dengan sistem struktur yang
digunakan, meliputi tata letak
kolom dan balok serta jarak
bebas dari lantai ke langit-
langit ( jarak bebas antara
pelat dengan langit-langit) 37
Gambar. Tipika Saluran Tata udara (ducting).
Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi
Lantai dengan rongga (raised floor) untuk
fleksibilitas jaringan distribusi dan
A. : Saluran hanya dapat dipasang di sini, jika penempatan saluran pasokan udara
lantai merupakan pelat dengan rusuk dingin.
(balok anak) satu arah (one way rib slab)
percabangan saluran tidak dimungkinkan Gambar. Letak Saluran Tata Udara di Bawah
(terhalang balok anak) Lantai Berongga.
Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi
B. : Saluran Saluran dipasang di sini, jika lantai
merupakan pelat wafel (two rib slab atau
slab)
Gambar. Integrasi Saluran Tata Udara dengan 38
Struktur Lantai.
Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi
1. Unit Fan Coil
Lantai tanpa rongga, kotak sambungna 2. Saluran Cabang Pasokan Udara Dingin
kabel listrik diletakkan dalam plat lantai 3. Bukaan di Lantai untuk mengalirkan
dengan stop kontak di permukaan lantai. Udara Dingin
4. Saluran Utama Pasokan Udara Dingin
5. Pasokan Daya Listrik
Gambar. Letak Saluran Tata Udara di Bawah
6. Pipa Sprinkler
lantai Tanpa Rongga.
Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi 7. Lampu Penerangan
8. Stop Kontak Listrik di Lantai

Gambar. Integrasi Saluran Tata Udara dan 39


Jaringan Utilitas Lainnya.
Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi

Gambar. Tata Letak Saluran Tata Udara di Jalur Koridor.
Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi

40
E. PENGENDALIAN PASOKAN UDARA

Untuk mengatasi beban udara panas dalam suatu ruangan, ada


dua system tata udara yang dapat di lakukan, yaitu sistem
zona tunggal dan sistem zona ganda.

Pada sistem udara yang dipusatkan (Central AC), ada dua


sistem pengendalian udara, sistem pengendalian volume
udara tetap (Constant Volume-CV) dan pengendalian volume
udara tidak tetap (Variabel Volume – VV).
.
41
Pengendalian volume Udara Tetap
Sistem ini menjaga volume pasokan udara pada suhu yang
berubah-ubah dan mempunyai keuntungan karena menyediakan
suatu pergerakan udara dan pasokan udara segar yang tetap
pada ruangan yang membutuhkan.

Pengendalian Volume Udara Tidak Tetap


Pada sistem ini volume pasokan aliran udara akan berkurang
dengan turunnya suhu udara dalam ruangan (turunnya beban
kalor) yang membutuhkan. Sistem ini membutuhkan energy yang
rendah, mengingat daya yang dibutuhkan oleh kipas udara akan
berkurang sejalan berkurangnya beban kalor.
42
Sistem Zona Tunggal
Sistem zona tunggal biasanya digunakan untuk ruangan besar, seperti
ruangan pertemuan, bioskop/teater, perpustakaan atau laboratorium.
Keuntungan dari sistem ini adalah biaya awal yang relative murah,
sederhana, mudah perancangannya, pemasangannya dan
pemeliharaan/perawatannya. Namun demikian sistem ini
membutuhkan saluran udara utama dengan dimensi yang besar,
sehingga terjadi pemborosan ruang.

43
Merupakan skema penggunaan
sistem zona tunggal dengan
pengendalian pasokan volume
udara tak tetap (VV).

44
Gambar. Sistem Zona Tunggal- VV .
Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi
Adalah system zona tunggal
dengan pengendalian pasokan
volume udara tetap (CV).

Gambar. Sistem Zona Tunggal – CV. 45


Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi
Sistem Zona Ganda
Pada sistem ini diperlukan pengendalian yang terpisah (independen)
bagi zona yang ingin dilayani dengan saluran udara yang sederhana
(seperti halnya sistem zona tunggal). Tesmostat (alat pengatur suhu
udara ruangan) pada tiap zona mengatur sebuah damper untuk
mengendalikan laju aliran udara dingin menuju zona tertentu. Pada
beban pendingin yang rendah, laju aliran udara di turunkan sehingga
kapasitas pendingin yang di butuhkan pada kumparan (coil) juga
menurun.

46

Gambar. Sistem Zona Ganda-VV. 47


Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi
F. PERANCANGAN TATA UDARA

Kenyamanan di dalam ruangan umunya sekitar 10° C di bawah


suhu rata-rata tubuh manusia (sekitar 26°C). Namun
persyaratan suhu dan kelembaban udara dalam ruangan di
tentukan oleh persyaratan yang di butuhkan oleh
peralatan/perlengkapan bangunan yang ada di dalamnya
(khususnya peralatan/perlengkapan elektronik).

48
Beban Pendingin

Persyaratan tata udara, khususnya yang terkait dengan pasokan


udara untuk ventilasi dapa dilihat pada tabel brikut.

TABEL. Persyaratan Udara untuk Berbagai Fungsi Ruang

49
TABEL. Beban Pendingin

50
Aplikasi Sistem Tata Udara
Pada bangunan perkantoran , pusat perbenlanjaan dan pertokoan yang
menggunakan AC Central, unit penghantar udara- AHU dapat
ditempatkan di setiap lantai, atau satu AHU melanyani dua atau
beberapa lantai (tergantung dari kapasitas AHU yang digunakan).

Hotel, asrama dan rumah sakit umumnya menggunakan unit fan coil di
tiap ruangan, agar suhu udara tiap ruangan dapat sisesuaikan dengan
kebutuhan, sedangkan ruang besar yang ada di hotel dapat
menggunakan AC Paket dengan saluran udara horizontal.

Rumah sakit membutuhkan mutu udara dalam ruangan yang harus


terjaga kebersihannya untuk mencengah penyebaran virus atau
bakteri, maka setiap ruangan yang ada dibagi menjadi beberapan zona,
sehingga tidak terjadi percampuran udara yang mengandung kuman
penyakit. Di samping itu digunakan penyaring udara (filter) yang 51
khusus.
TERIMA KASIH.

52

Anda mungkin juga menyukai