Pengkondisian udara juga dapat sebut sebagai instalasi tata udara atau air
conditioning (AC). Air Conditioning (AC) digabungkan sekalian dengan
pengaturan panas dan ventilasi yang disebut dengan heat, ventilating and air
conditioning (HVAC). Untuk konteks Indonesia yang beriklim tropis
permasalahan pemanasan ruang (heat) tidak dibahas, tetapi akan difokuskan
kepada permasalah ventilation dan air conditioning (VAC).
2
B. SISTEM TATA UDARA
3
Mesin tata udara terdiri dari kompresor yang berfungsi untuk
mengalirkan zat pendingin (refrigerant) ke dalam pipa tembaga yang
berbentuk kumparan (coil). Udara di tiupkan oleh kipas udara (blower
dan fan) di sela-sela kumparan, sehingga panas yang ada dalam udara di
serap oleh pipa refrigerant dan kemudian mengembun. Udara yang
melalui kumparan, dan telah disearap panasnya, masuk kedalam
ruangan dalam keadaan sejuk/dingin.
Gambar. AC Window
Sumber : Buku Sistem Bangunan Tinggi 6
Gambar. Skema Proses Pertukaran Udara
Sumber : Buku Sistem Bangunan Tinggi 7
Gambar. Perletakan AC Window pada dinding bangunan & Sirkulasi Udara Dingin
Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan & Utilitas II 8
Gambar. Perletakan AC Window pada dinding bangunan & Sirkulasi Udara Dingin
Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan & Utilitas II 9
Keuntungan pemakaian sistem AC Window adalah:
Dapat dioperasikan sendiri tanpa tergangung lainnya, seta bila banyak jumlahnya
masing-masing dapat dioperasikan sendiri-sendiri.
Pemeliharaan (maintenance) dan reparasi bila ada kerusakan tidak saling
menganggu.
Dapat dipindahkan kemana saja.
Penambahan dan pengurangan ruang tidak ada masalah dengan AC Window Unit
(bila ruangan di perbesar maka jumlah AC di tambah, demikian sebaliknya).
Letak AC harus berada pada dinding luar bangunan (hal ini bila tidak tepat
meletakkannya dapat mengganggu tampak bangunan).
Pada AC ini selalu ada pengembunan, maka saluran drainase, harus dipikirkan
penyalurannya.
Suara yang ditimbulkan bila AC bekerja cukup berisik.
Ada getaran pada dinding tempat AC diletakkan.
10
Sistem AC Split ( Split System )
Untuk jenis AC Split Unit terbagi atas dua unit, satu di bagian luar
ruangan (outdoor unit) yang berisi Kondesor dan kompresor, dan satu
di dalam ruangan (indoor unit) yang berisi evaporator dan kipas udara
(blower atau fan). Kompresor memompakan cairan Freon yang dingin
ke unit dalam bangunan, melalui pipa tembaga ( yang diinsulasi). Pada
unit dalam ruangan, udara akan ditiupkan oleh blower melalui sela-
sela pipa tembaga (Evaporator).
Untuk jenis AC Split terbagi atas 2 macam, yaitu single split dan Multi
Split. Single Split yaitu sistem AC Split yang condensing unit-nya hanya
men-supply unit satu saja, sedangkan untuk Multi Split, Condensing
Unit (CU) satu buah men-supply FCU lebih dari satu unit (maksimum 4
FCU). 11
Fancoil Unit (FCU) dan Condensing Unit (CU) merupakan 2 unit
bagian AC Split yang terpisah.
Gambar. AC Split. 14
Sumber : Buku Sistem Bangunan Tinggi
“
16
“
• Dalam satu ruangan besar bisa ada CU dan FCU tidak satu
saja, sehingga bila ada unit yang rusak/ sengaja dimatikan,
kenyamanan masih didapat.
• Dapat dipindahkan.
• Dapat ditambah dan dikurangi jumlah unitnya.
• Adanya diffuser yang diletakkan pada langit-langit yang
sekalian meratakan pembagian udara dingin dalam ruangan.
23
Pada prinsipnya semua AC
mempunyai prinsip yang sama,
kalau terjadi perbedaan hanya
pada pemisahan-pemisahan
komponen AC dan besarannya.
Untuk sistem AC Sentral
komponen kompresor,
evaporator, katup ekspansi,
refrigerator dan kondensor
dijadikan satu yang namanya
mesin chiller ditambah pendingin
(cooling tower/ coling pond) dan
air handling unit (AHU) disetiap
lantai.
Gambar. Zona AC Central pada bangunan tinggi.
Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan 24
& Utilitas II
Gambar. Diagram Sistem AC Central
Sumber: Buku AR3231 Lingkungan Bangunan & Utilitas II
• Ruang chiller (minimal 50,0 m2), hanya satu, pada lantai tertentu.
• Ruang AHU (minimal 12,0 m2), pada setiap lantai.
• Ruang Pompa AC, dekat atau jadi satu dengan ruang chiller.
• Ruang cooling tower, biasanya diatap bangunan, atau dihalaman.
• Ruang water reservoir.
• Ruang genset AC.
• Ruang shaft AC (lebar minimal 50 cm).
• Ruang ducting (tinggi minimal 35 cm) diatas langit-langit.
27
JENIS MESIN DAN PERALATAN
Unit Penghantar Udara (Air Handling Unit)
Pada sistem ini, ditiupkan di antara kumparan yang berisi air es dalam unit
penghantar udara ( AHU- Air Handling Unit). Dalam unit ini, disamping
terdapat kumparan pipa berisi es (coil), terdapat pula blower dan saringan
udara.
• Fan-Coil Unit
• Suspended AHU
30
• Floor-Mounted AHU
• Built-Up AHU
Mesin Pembuat Air Es ( Chiller)
34
Gambar. Menara Pendingin.
Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi
Gambar. Menara Pendingin (a. Mechanical Draf & b. Natural Atmospheric Draf).
Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi
35
D. JALUR DAN SALURAN UDARA DINGIN ( DUCTING )
40
E. PENGENDALIAN PASOKAN UDARA
43
Merupakan skema penggunaan
sistem zona tunggal dengan
pengendalian pasokan volume
udara tak tetap (VV).
44
Gambar. Sistem Zona Tunggal- VV .
Sumber: Buku Sistem Bangunan Tinggi
Adalah system zona tunggal
dengan pengendalian pasokan
volume udara tetap (CV).
46
“
48
Beban Pendingin
49
TABEL. Beban Pendingin
50
Aplikasi Sistem Tata Udara
Pada bangunan perkantoran , pusat perbenlanjaan dan pertokoan yang
menggunakan AC Central, unit penghantar udara- AHU dapat
ditempatkan di setiap lantai, atau satu AHU melanyani dua atau
beberapa lantai (tergantung dari kapasitas AHU yang digunakan).
Hotel, asrama dan rumah sakit umumnya menggunakan unit fan coil di
tiap ruangan, agar suhu udara tiap ruangan dapat sisesuaikan dengan
kebutuhan, sedangkan ruang besar yang ada di hotel dapat
menggunakan AC Paket dengan saluran udara horizontal.
52