Prosedur Hemodialisis
•HD darurat/emergency
•HD persiapan/preparative,
•HD kronik/regular
TUJUAN
HEMODIALISIS
Difusi
Toksik dan limbah di dalam darah dialihkan melalui proses difusi. Melalui proses
bergeraknya darah yang berkosentrasi tinggi ke cairan dialisat yang berkonsentrasi lebih
rendah.
Osmosis
Air yang berlebih dikeluarkan melalui proses osmosis. Keluarnya air dapat diatur dengan
menciptakan gradien tekanan. Air bergerak dari tekanan yang lebih tinggi (tubuh) ketekanan
yang lebih rendah (cairan dialisat).
Ultrafiltrasi
Peningkatan gradien tekanan dengan penambahan tekanan negatif yang biasa disebut
ultrafiltrasi pada mesin dialysis. Tekanan negatif diterapkan pada alat ini. Untuk
meningkatkan kekuatan penghisap pada membrane dan memfasilitasi pengeluaran air.
Kekuatan ini diperlukan hingga mencapai keseimbangan cairan
Cara Kerja Hemodialisa
PARAMETER KEBERHASILAN
HEMODIALISIS
• Intake Cairan
• Rasa Haus Edukassi
• Dukungan sosial/ Keluarga
• Self Efficacy
Pasien &
• Stress Keluarga
Asuhan Keperawatan
Pendekatan Teori Keperawatan Roy’S
•Informasi Umum
•Keluhan Utama :
• Sindrom uremia
• Mual, muntah, perdarahan GI.
• Pusing, nafas kusmaul, koma.
• Perikarditis, cardiac aritmia
• Edema, gagal jantung, edema paru
• Hipertensi, Hipotensi
• Kram, pruritus, gangguan tidur, rest leg syndrome
•Riwayat kesehatan saat ini
•Riwayat Kesehatan sebelumnya
•Riwayat kesehatan keluarga
Pemeriksaan fisik
• Adaptasi Fisiologis
• Oksigenasi dan sirkulasi
• TD pre HD, HR, RR, akral hangat, CRT < 3 detik, pengembangan dinding dada, penggunaan otot bantu nafas.
• Nutrisi
• Penurunan nafsu makan,mual, muntah, konjungtiva anemis, . BB pre HD, Berat badan kering 65 Kg. Pembatasan cairan.
Hasil pemeriksaan laboratorium
• Eliminasi
• Pola BAB, Pola BAK
• Aktivitas dan istirahat
• Keluhan kelemahan, gangguan pola tidur, aktivitas rutin yang dilakukan
• Proteksi
• Suhu, Akses HD, Kondisi akses, nyeri , tanda- tanda infeksi.
• Cairan dan elektrolit
• Intake cairan per 24 jam, peningkatan BB, edema
• Penginderaan
• Fs. penglihatan, refleks cahaya, ketajaman normal, lapang pandang normal. Fs. pendengaran, Fs. Penciuman, Fs. peraba .
• Neurologi
• Kesadaran composmentis, GCS
• Endokrin
• Riwayat DM, Hiperthiroid, Nilai laboratorium
Pemeriksaan fisik
• Mode Konsep Diri
• Physical Self
• Bagaimana seseorang memandang dirinya berhubungan dengan
sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya.
• Kesulitan pada area ini sering terlihat pada saat merasa kehilangan,
seperti setelah operasi, amputasi atau hilang kemampuan
seksualitas.
• Personal Self
• Berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral- etik dan spiritual
diri orang tersebut.
• Perasaan cemas, hilangnya kekuatan atau takut merupakan hal
yang berat dalam area ini.
Pemeriksaan fisik
• Mode fungsi peran
• Mengidentifikasi tentang pola interaksi social seseorang berhubungan
dengan orang lain akibat dari peran ganda.
• Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya
dimasyarakat sesuai kedudukannya
• Mode interdependensi
• Mengidentifikasi pola nilai-nilai manusia, kehangatan, cinta dan
memiliki. Proses tersebut terjadi melalui hubungan interpersonal
terhadap individu maupun kelompok.
• Keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam
menerima sesuatu untuk dirinya.
• Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara dua nilai
ekstrim, yaitu memberi dan menerima.
Diagnosa Keperawatan