Anda di halaman 1dari 23

JUDUL PRAKTIKUM : JARINGAN SARAF

TANGGAL PRAKTIKUM : 8 OKTOBER 2019


TUJUAN PRAKTIKUM :
1. MENGAMATI PREPARAT HISTOLOGY UNTUK
MENGETAHUI MACAM- MACAM
JARINGAN PREPARAT.
2. MENGIDENTIFIKASI PERBEDAAN JARINGAN
SARAF PADA TUBUH HEWAN.
3. MEMBEDAKAN JARINGAN EPITEL, JARINGAN
IKAT, JARINGAN OTOT, DAN JARINGAN SARAF.
A. Landasan Teori
Jaringan saraf merupakan yang bertanggung
jawab dalam menghantarkan impuls-impuls saraf dari
suatu stimulus atau rangsangan. Jaringan saraf terdiri
atas sel-sel saraf yang disebut neuron (Maspupah, 2018:
22). Tiap neuron atau sel saraf terdiri atas badan sel
saraf, cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang
inilah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga
membentuk jaringan saraf (Kurniati dan Maryanti, 2018:
22). Jaringan saraf mengandung neuron atau sel saraf,
yang memiliki penjuluran bernama akson yang
terspesialisasi secara unik untuk mentransmisikan
impuls-impuls saraf. Jaringan saraf juga mencakup
berbagai bentul sel glial (glial cells), atau glia, yang
membantu menyediakan makanan, menginsulasi, dan
menyegarkan kembali, neuron (Campbell, et al, 2008:
11)
Fungsi jaringan saraf (nervous tissue) adalah
untuk mengindera rangsangan dan mentransmisikan
sinyal-sinyal dalam bentuk impuls-impuls saraf dari
suatu bagian hewan ke bagian yang lain. Pada
kebanyakan hewan, konsentrasi jaringan saraf
membentuk otak, yaitu pusat pengolahan informasi
(Campbell, et al, 2008: 11). Sel saraf mempunyai
kemampuan iritabilitas dan konduktivitas. Iritabilitas
artinya kemampuan sel saraf untuk bereaksi terhadap
perubahan lingkungan. Konduktivitas artinya
kemampuan sel saraf untuk membawa impuls-impuls
saraf (Kurniati dan Maryanti, 2018; 22). Sebagai jaringan
komunikasi, jenis jaringan dasar yang keempat, jaringan
saraf ini terdapat hampir diseluruh tubuh. Selain
berkemampuan merambatkan impuls, beberapa jenis sel
saraf berkemampuan menghasilkan getah (bersekresi)
seperti halnya sel kelenjar endokrin (neuroendokrin)
(Maspupah, 2018: 10).
Komponen jaringan saraf terdiri atas: sel saraf, serabut
saraf dan jaringan pengisis yang dalam fungsi kompleksnya
selalu erat kaitannya. Kekhususan sel saraf yakni struktur
badan selnya yang memiliki juluran-juluran, baik juluran
pendek (dendrit) maupun juluran panjang (akson/neurit).
Beberapa jenis sel-sel yang menyokong jaringan saraf sebagai
pengisi seperti: astrocyt, oligodendrocyt, microglia, sel
ependim merupakan struktur penting, walaupun tidak ikut
berfungsi dalam menambatkan impuls (Maspupah, 2018: 10).
Dendrit merupakan suatu struktur yang memiliki
banyak penjuluran sitoplasma ke arah luar badan sel. Badan
sel atau perikarion merupakan bagian utama neuro yang
berisi sitoplasma dan inti. Akson atau neurit merupakan
suatu bentuk penjuluran sitoplasma ke arah luar badan sel
yang berukuran panjang, akson dibungkus oleh dua seludang
yaitu seludang myelin (membungkus langsung) di sebelah
dalam dan seludang schwan disebelah luarnya yang terdiri
dari satu lapisan (Maspupah, 2018: 10).
Sel-sel saraf (neuron) adalah unit-unit dasar sistem dasar. Neuron terdiri dari badan sel dan dua
atau lebih penjuluran yang disebut dendrit dan akson. Dendrit mentransmisikan sinyal-sinyal dari ujung ke
seluruh bagian neuron. Akson-akson, yang sering kali terkumpul bersama menjadi saraf, mentransmisikan
sinyal-sinyal ke arah neuron lain atau ke arah efektor, struktur seperti sel otot yang melaksanakan respons
seluruh tubuh. Sel-sel glial pendukung membantu agar neuron berfungsi dengan benar (Campbell, et al, 2008:
10).
Terdapat 3 sistem saraf yakni: sistem saraf pusat, sistem saraf tepi perifer dan ganglion/sistem
saraf otonom dengan perbedaan-perbedaan dan fungsi (Maspupah, 2018: 10).
Menurut buku yang lain sistem saraf juga terdiri dari 3 macam, yaitu:
a. Sel Saraf Sensorik
Sel saraf sensorik ini berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan)
ke sistem saraf.
b. Sel Saraf Motorik
Sel saraf motorik ini berfungsi menghantarkan impuls motorik dari sistem saraf pusat ke efektor.
c. Sel Saraf Penghubung
Sel saraf penghubung ini berfungsi sebagai penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang
lain (Kurniati dan Maryanti, 2018: 22)
Jaringan saraf sebagai reseptor sensoris yang dapat ditemukan pada kulit berupa ujung saraf
bebas dan berbagai badan akhir saraf. Contoh badan Meissner dan badan Pacini (Kalangi, 2013: S12)
Otak manusia terdiri atas sel-sel saraf (neuron) yang sangat banyak jumlahnya dan saling
berinteraksi satu sama lain untuk memproses informasi yang berupa impuls. Satu neuron terdiri dari:
1. Badan sel
2. Inti sel
3. Dendrit
4. Akson (Neurit) (Endarko dan Afandy, 2006: 2)
B. Alat dan Bahan

No. Alat Bahan Jumlah

1. Mikroskop Preparat macam-macam jaringan saraf 10

2. Atlas histologi 2
C. Langkah Kerja
 Alat dan bahan disiapkan
 Preparat yang telah disediakan diambil
 Mikroskop diambil secara hati-hati
 Preparat dietakkan dibawah mikroskop,
perbesaran diatur mulai dari perbesaran terendah
 Preparat diamati kemudia di dokumentasikan.
Pengamatan preparat dengan penggunaan atlas
histologi
 Setelah selesai, alat dan bahan disimpan kembali
ke tempatnya
D. Hasil Pengamatan
No. Gambar Pengamatan Gambar Literatur Keterangan

1. Nama Jaringan : Nerve Cell


Letak : Terdapat pada sistem saraf
baik pusat maupun tepi.
Fungsi : Mengkomunikasikan
stimulus dari neuron yang satu ke
neuron lainnya.
Sumber : Wikipedia

Kode : K
Nama Jaringan : Nerve Cell
Perbesaran : 10⨯10 Sumber : Atlas histologi (2005 : 387)

2. Nama Jaringan : Sel Saraf


(Neuron)
Letak : Sumsum tulang belakang
Fungsi : Sebagai alat penerima
rangsangan/stimulus dari alat
indera.
Sumber : (Yatim, 1996)

Kode : L
Nama Jaringan : Sel Saraf
Perbesaran : 10⨯10 Sumber : Atlas histologi (2005: )
3. Nama Jaringan : Hypophyse
Letak : Di dalam otak
Fungsi : Sekresi hormon.
Sumber : (Campbell, 2008)

Kode : M
Nama Jaringan : Hypophyse
Perbesaran : 4⨯10 Sumber : Atlas histologi (2005 :
387)
4. Nama Jaringan : Sympathetic
Letak : Hati
Fungsi : Mengubah glikogen
menjadi glukosa.
Sumber : (Campbell, 2008)

Kode : N
Nama Jaringan : Sympathetic
Perbesaran : 40⨯10 Sumber : Atlas histologi (2005 : )
5. Nama Jaringan : Nerve
Tissue
Letak : Sistem saraf pusat
dan tepi
Fungsi : Mengindera
rangsangan dan
mentransmisikan sinyal-
sinyal dalam bentuk impuls-
impuls saraf dari suatu
bagian hewan ke bagian
yang lain.
Sumber : (Campbell, 2008)
Kode : O
Nama Jaringan : Nerve Tissue
Perbesaran : 4⨯10 Sumber : Atlas histologi (2005 : )

6. Nama Jaringan : Hypophyse


Letak : Di dalam otak
Fungsi : Sekresi hormon.
Sumber : (Campbell, 2008)

Kode : P
Nama Jaringan : Hypophyse
Perbersaran : 40⨯10 Sumber : Atlas histologi (2005 : 387)
7. Nama Jaringan : Cerebrum
Letak : Otak besar
Fungsi : Pengatur gerakan
dan organ melindungi otak
secara keseluruhan.
Sumber : (Maryana , 2002)

Kode : Q
Nama Jaringan : Cerebrum
Perbesaran : 10⨯10 Sumber : Atlas histologi (2005 :
173)

8. Nama Jaringan : Nerve Cell


Letak : Terdapat pada sistem
saraf baik pusat maupun tepi.
Fungsi : Mengkomunikasikan
stimulus dari neuron yang satu
ke neuron lainnya.
Sumber : Wikipedia

Kode : R
Nama Jaringan : Nerve Cell
Perbesaran : 40⨯10 Sumber : Atlas histologi (2005 : 171)
9. Nama Jaringan : Otak
Letak : Otak
Fungsi : Menghantarkan
impuls-impuls saraf dari
suatu stimulus atau
rangsangan.
Sumber : (Modul Praktikum
Struktur Hewan, 2018)

Kode : S
Nama Jaringan : Otak
Perbesaran : 40⨯10 Sumber : Atlas histoogi (2005 : )
10. Nama Jaringan : Gray Matter
Letak : Bagian otak (Cerebrum)
Fungsi : Menghantarkan impuls
ke seluruh tubuh.
Sumber : (Campbell, 2008)

Kode : T
Nama Jaringan : Gray Matter
Perbesaran : 4⨯10 Sumber : Atlas histologi (2005 :
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan saya di
mikroskop pada praktikum kemarin bahwa jaringa
saraf tersusun atas sel-sel saraf atau biasa disebut
neuron. Jaringan saraf inilah yang dapat
menggerakkan tubuh kita. Sesuai dengan teori yang
ada bahwa jaringan saraf ialah jaringan yang
bertanggung jawab dalam menghantarkan impuls-
impuls saraf dalam suatu stimulus atau rangsangan
(Maspupah, 2018: 10)
Jaringan saraf dapat bekerja karena adanya
bagian-bagian jaringan saraf yang terdapat pada hasil
pengamatan saya kemarin ketika praktikum. Salah
satunya neuron. Neuron terdiri atas badan sel saraf yang
berfungsi sebagai menerima dan menyalurkan impuls
(rangsangan) dari dendrit menuju akson. Lalu setelah
saya amati selain terdiri dari badan sel, terdapat dendrit
yang berfungsi sebagai penerima impuls saraf dan akson
yang berfungsi sebagai mengirimkan impuls saraf
(Maspupah, 2018: 10). Maka dengan adanya ketiga
susunan tadi yang dapat menyebabkan tubuh kita
bergerak dan berfikir.
Jaringan saraf ini hampir ada di seluruh tubuh
karena berdasarkan teori pun bahwa sel saraf atau lebih
tepatnya neuron terdapat ratusan juta di dalam tubuh
kita. Akan tetapi, pusat saraf atau sel saraf ini paling
banyak terdapat pada otak dan sumsum tulang belakang.
Jaringan saraf ini biasa dimanfaatkan sebagai
jaringan komunikasi. Selain itu jaringan saraf juga
berkemampuan menghasilkan getah (ekskresi) seperti
halnya sel kelenjar endokrin (neuroendokrin)
(Maspupah, 2018: 10)
Pada pengamatan saya di mikroskop ketika
praktikum kemarin bahwa hypophyse merupakan
kelenjar yang berada di dalam otak. Berfungsi sebagai
sekresi hormon. Pada hypophyse ini terdapat jaringan
saraf yang berfungsi untuk menghantarkan
rangsangan/stimulus yang datang dari sistem tubuh
yang berkaitan dengan hormon. Jaringan saraf yang
terdapat pada jaringan hypophyse termasuk ke dalam
sistem saraf pusat. Secara umum fungsi jaringan saraf
pada otak yaitu: menerima rangsang sensori dari dalam
dan luar tubuh, penalaran, mengatur dan memproses
tanggapan terhadap rangsangan.
Selanjutnya yang saya amati yaitu jaringan
sympathetic. Sympathetic merupakan sistem saraf tak sadar
atau sistem saraf otonom yang berhubungan dengan
pengaturan internal tubuh dan tidak melibatkan otot-otot
rangka. Aktivitas sympathetic berkesesuaian engan kondisi
bangun atau pembangkitan energi (respon lawan atau lari).
Misalnya jantung berdetak lebih kencang, pencernaan di
hambat, hati mengubah glikogen menjadi glukosa dan sekresi
efinorfan (adrenalin) dari medula adrenl dirangsang
(Campbell, 2008: 240)
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang. Otak terletak di dalam tulang tengkorak, sedangkan
sumsum tulang belakang terletak didalam ruas-ruas tulang
belakang. Baik otak maupun sumsum tulang belakang
keduanya tersusun atas tiga substansipokok, yaitu substansi
glissea, substansi alba, serta sel-sel neuroglia (jaringan ikat di
substansi sel-sel saraf). Meskipun otak dan sumsum tulang
belakang memiliki substansi yang sama, keduanya memiliki
susunan yang berbeda. Pada otak substansi kolabu terletak di
luar dan substansi putih terletak di bagian dalam.
Cerebrum berkembang dari terefalon embironik,
penonjolan keluar otak depan yang muncul sejak awal pada evolusi
vertebrata sebagai wilayah yang mendukung penerimaan afaktori
maupun pemrosesan auditori dan visual. Cerebrum terdiri dari
tumisfer cerebrum kanan dan kiri. Masing-masing tumisfer terdiri
dari substansi abu-abu di bagian luar, disebut korteks cerebral.
Substansi putih di bagian dalam dan kelompok-kelompok neuron
yang secara kortif disebut nukleus basal yang terletak jauh di dalam
substansi putih. Nukleus basal merupakan pusat penting bagi
perencanaan dan pembelajaran muatan gerakan kerusakan di
wilayah otak ini selama perkembanagan janin dapat menyebabkan
cerebrial palsy cacat yang mengganggu penyampaian perintah
motorik ke otot (Campbell, 2008: 245)
Berdasarkan strukturnya jaringan saraf terbagi menjadi sel
saraf multipolar, sel saraf bipolar, sel saraf pseudonipolar dan sel
saraf unipolar. Sel saraf multipolar adalah neuron atau sel saraf
yang memiliki tiga atau lebih struktur pada soma atau badan sel. Sel
saraf bipolar adalah sel saraf yang memiliki dua struktur pada
bagian badan sel. Sel saraf pseudonipolar adalah sel saraf sensorik
yang terdiri atas struktur yang terbagi pada dua cabang. Sel saraf
unipolar adalah neuron yang menjadi konektor antara satu dendrit
berukuran pendek dengan bentuk sikat.
F. Pertanyaan dan Jawaban
Pertanyaan
1. Apa saja kemampuan jaringan saraf yang mendukung
sistem saraf?
2. Coba anda gambarkan kembali skema suatu neuron,
lengkapi dengan keterangan bagian-bagiannya!
3. Coba anda jelaskan secara singkat istilah di bawah ini!
a. Serabut lemak
b. Akhuran saraf afferent sensoris
c. Synapsis axo-dendrito somatic
4. Apa yang dimaksud dengan sinapsis?
5. Deskripsikan jaringan saraf, sebutkan macam-macamnya!
6. Jelaskan perbedaan saraf simpatik dengan saraf
parasimpatik dari segi pengertian dan fungsinya!
7. Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi berapa?
Jelaskan!
8. Apa yang dimaksud dengan neurilema!
Jawaban
1. Dapat menghantarkan impuls-impuls saraf dari suatu stimulus/rangsangan
berperan penting dalam regulasi atau pengaturan aktivitas tubuh.
2.

3. a. Serabut lemak disebut juga mielia yang dibentuk oleh sel schwan yang
menempel pada akson
b. Serabut saraf afferent sensori adalah serabut saraf yang mampu membawa
impuls dan ujung serabut penerima rangsang menuju ke arah pusat susunan saraf.
Ujung dan serabut saraf afferent dapat berakhir bebas dalam jaringan (membentuk
jaringan khusus yang disebut reseptor lepifel, otot selaput, lendir, kulit)
c. Synapsis axo-dendrito somatic adalah hubungan yang terdapat di antara ujung
akson dengan dendrit.
4. Sinapsis merupakan titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan
neuron yang lain.
5. Jaringan saraf adalah sistem koordinasi
(pengaturan tubuh) berupa pengantaran impuls
saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impuls
saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangasangan. Macam-macam jaringan saraf :
- Sel saraf sensorik, berfungsi menghantarkan
rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke
sumsum tulang belakang.
- Sel saraf motorik, berfungsi menghantarakan
impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
- Sel saraf penghubung, merupakan sel saraf
penghubung yang satu dengan sel saraf yang lain.
6.
Saraf Simpatik Saraf Parasimpatik

Berdasarkan Letak Berpangkal pada medula spinalis Berpangkal pada medula


(sumsum tulang belakang). oblongata (sumsum lanjutan).

Berdasarkan Ganglion Ganglion saraf simpatik berada Serabut praganglion saraf


dekat dengan sumsum tulang parasimpatik memiliki ukran yang
belakang. Serabut pada saraf panjang. Sedangkan pada serabut
simpatik memiliki ukuran yang pacaganglion berukuran pendek.
pendek, sedaangkan Ganglion neuro parasimpatik
pacaganglionnya memiliki ukuran terletak atau berada di dalam
yang panjang. organ target.

Berdasarkan Cara Kerja Merangsang atau mempercepat Menghambat kerja organ-organ


kerja organ-organ tubuh. tubuh.
7. Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
- Neuron sensori adalah adalah sel saraf yang memiliki
fungsi untuk menyampaikan impuls atau rangsangan
dari resptor sebagai penerima rangsangan ke bagian sel
saraf penghubung.
- Neuron intermediat adalah sel saraf yang memiliki
fungsi sebagai penghubung dengan membentuk rantai-
rantai antar sel saraf sensorik dengan sistem saraf pusat.
- Neuron motor adalah sel saraf yang berfungsi sebagai
pengirim impuls yang berasal dari lingkungan sebagai
perintah menuju ke sistem saraf pusat kemudia
mengembalikkan pada otot maupun pada kelenjar untuk
memberikan respon.
8. Neurilema merupakan selaput tipis yang berada paling
luar dari akson.
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan saya di mikroskop pada praktikum
kemarin saya dapat menyimpulkan bahwa kode K termasuk jaringan Nerve
Cell. Kode L termasuk jaringan Sel Saraf. Lalu kode M merupakan jaringan
Hypophyse. Kode N termasuk jaringan Sympathetic. Kemudian kode O
termasuk jaringan Nervous Tissue. Kode P termasuk jaringan Hypophyse
sama seperti kode M. Lalu pada kode Q termasuk jaringan Cerebrum. Pada
kode R termasuk jaringan Nerve Cell sama seperti kode K. Sedangkan pada
kode S merupakan jaringan otak. Dan kode yang terakhir yaitu kode T
termasuk jaringan Gray Matter.
H. Daftar Pustaka
Campbell., et al. 2008. Biologi. Jakarta. Erlangga
Kurniati, Tuti., dan Maryanti. 2018. Biologi Umum. Bandung. dHetiknchie
Press
Maspupah, Meti. 2018. Modul Praktikum Struktur Hewan. Bandung
Endarko., dan Afandy. 2006. Aplikasi Pengolahan Citra Elektrokardiograf
dan Jaringan Syaraf Tiruan untuk Identifikasi Penyakit Jantung Koroner.
Jurnal Fisika dan Aplikasinya. Vol 2. No 2. Hal 2

Anda mungkin juga menyukai