Miftachul Choiri
Menurut Imam Barnadib (1990) pendidikan
tidaklah diselenggarakan terpisah dari
konteks masyarakatnya.
Pendidikan tidak terjadi dalam ruang yang
hampa melainkan ada realita sosial yang
selalu berubah-ubah.
Penyelenggaraan pendidikan selalu terkait
dan terikat dengan aspek-aspek kehidupan
masyarakatnya.
Semua aspek kehidupan masyarakat
mempengaruhi potret penyelenggaraan
pendidikan di suatu sistem pendidikan.
Maju mundurnya penyelenggaraan
pendidikan sedikit banyak dipengaruhi oleh
berbagai kondisi aspek yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat.
Dengan kata lain semua faktor kehidupan
menjadi fondasi bagi penyelenggaraan
pendidikan suatu masyarakat.
Secara umum, fondasi dapat diartikan
sebagai sesuatu yang memberikan dasar atau
landasan sesuatu.
Fondasi memuat nilai-nilai positif yang
dianut dan diyakini kebenarannya.
Umar Tirtaraharja dalam Arif Rohman (2009:
20) menyebutkan bahwa fondasi pendidikan
adalah pijakan dan penentu isi dan arah
pendidikan.
Para ahli pendidikan berbeda pendapat
mengenai wujud fondasi pendidikan.
Imran Manan dalam Arif Rohman (2009: 20)
menyebut wujud fondasi pendidikan adalah
aspek-aspek kehidupan masyarakat berupa
aspek kehidupan sosial-budaya, sejarah dan
filosofi yang semuanya akan memberi arah
kepada pendidikan.
Menurut Fagerlind
dan Saha, aspek Sosial
fondasi pendidikan
dapat dibedakan
menjadi 3, sebagai
berikut; Fondasi
Ekonomi Politik
Filosofis
Sedangkan menurut
Umar Tirtaraharja Teknologis Kultural
sebagai berikut;
Ilmiah Psikologis
Kondisi kehidupan sosial masyarakat yang
menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan
meliputi kondisi-kondisi sosiologis yang ada
dalam masyarakat, yaitu; sistem nilai sosial,
struktur hubungan dalam masyarakat,
pembagian peran dan tugas, struktur
masyarakat, deferensi sosial dan perubahan
sosial yang berkembang.
Kehidupan ekonomi masyarakat yang
mendasari penyelenggaraan pendidikan
meliputi kondisi-kondisi ekonomik yang ada
dalam masyarakat yaitu; struktur ekonomi,
cara produksi dan distribusi barang,
pembagian kerja secara ekonomi, mekanisme
pasar, sistem investasi, kondisi ekonomi
global dan lokal.
Kehidupan budaya masyarakat yang
mendasari penyelenggaraan pendidikan
meliputi kondisi-kondisi kultural yang ada
dalam masyarakat berupa sistem nilai yang
dianut suatu masyarakat berupa; sistem nilai,
sistem norma, sistem budaya, adat istiadat
atau perilaku kebiasaan, etnisitas dan
kesenian.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada masyarakat menghadirkan
banyak manfaat sekaligus menghadirkan
problem baru dalam kehidupan
bermasyarakat.
Berita tentang sebuah peristiwa atau
kejadian dulu penyebarannya melalui
manusia yang membutuhkan waktu lama,
sedangkan pada era modern perkembangan
sebuah peristiwa dapat diperoleh dengan
teknologi media massa, internet dan
televisi.
Kehadiran ilmu pengetahuan dan teknologi
telah memberi dampak nyata bagi
kehidupan bermasyarakat.
Dalam dunia pendidikan, kehadiran
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi memberikan dampak yang luar
biasa, seperti tersedianya sumber belajar
yang dapat dirancang sedemian rupa
sehingga belajar lebih menarik.
Namun demikian, disisi lain kehadiran
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang bebas nilai bisa
menghancurkan kehidupan manusia.
Filsafat atau nilai-nilai dasar yang diyakini
suatu masyarakat turut mempengaruhi
penyelenggaran pendidikan.
Cakupan dari kondisi nilai-nilai dasar dalam
sebuah filsafat meliputi; pandangan hidup,
nilai-nilai yang diyakini bersama, keyakinan-
keyakinan, cita-cita dan doktrin yang
ditransformasikan dalam pendidikan.
Kehidupan politik yang mendasari
penyelenggaraan pendidikan.
Kondisi ini meliputi; kondisi-kondisi politis
yang ada dalam suatu masyarakat seperti;
corak pemerintahan yang dianut, sistem
politik, pola hubungan legislatif dan
yudikatif, demokrasi, sistem kepartaian,
sistem pemilu, dan bentuk partisipasi
masyarakat dalam berpolitik.