Lailiana Garna N.
Outline:
• Sediaan parenteral
• Persyaratan sediaan parenteral
• Keuntungan dan kerugian
• Rute pemberian
• Infuse
• Injeksi pelarut air
• Injeksi pelarut non air
• Perbedaan infus dan injeksi
Sediaan Parenteral
• Pemberian obat secara parenteral melibatkan injeksi agen
terapeutik, dalam bentuk larutan, suspensi atau emulsi, ke dalam
tubuh.
• Formulasi parenteral telah diakui secara resmi sejak pertengahan
abad ke-19 ketika larutan morfin muncul pada addendum 1874
pada British Pharmacopoeia (1867).
• Saat ini banyak kelas obat diformulasikan sebagai bentuk sediaan
parenteral, dan beberapa menjadi kontrol keadaan penyakit
tertentu yang tergantung pada pemberian parenteral, mis. diabetes
mellitus tipe 1.
• Oleh karena itu produk parenteral merupakan komponen penting
dari pengobatan modern
• Sediaan Parenteral diproduksi dengan sangat hati-hati dengan
prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa persyaratan
farmakope seperti sterilitas, pirogen, dan bahan partikel terpenuhi.
Faktor pertimbangan pembuatan
formulasi parenteral
• Formulasi parenteral dapat dikategorikan sebagai larutan
(basis air atau berbasis minyak), suspensi (basis air atau
berbasis minyak) atau emulsi.
• sifat fisikokimia dari agen terapeutik,
• rute pemberian formulasi yang dimaksud,
• volume yang akan diberikan dan preferensi umum untuk
formulasi tertentu berdasarkan pada efek farmakologis
yang dirasakan atau timbulnya efek farmakologis.
Medication is
Pool of Dispensed
Medication Uniformly in Spray
Left by needle Like Pattern
Application
• Dental
Application
• Diabetes
Ringkasan
• Formulasi parenteral banyak digunakan dalam pengobatan dan
pengendalian berbagai keadaan penyakit, mis. diabetes, infeksi,
sakit.
• Formulasi parenteral dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu
solusi, suspensi dan emulsi. Selanjutnya formulasi parenteral dapat
didefinisikan sebagai parenteral volume besar atau volume kecil.
• Formulasi parenteral terutama diberikan oleh tiga rute (intravena,
intramuskuler dan subkutan).
• Volume injeksi dan persyaratan untuk onset aksi terutama
menentukan jenis formulasi parenteral (larutan, suspensi, emulsi)
yang diperlukan, misal depo, bolus
• Formulasi parenteral steril dan oleh karena itu memerlukan proses
pembuatan spesialis (biaya lebih mahal).
• Formulasi parenteral bebas pirogen.