Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK VI

YASINTA
SARIYANTI
STIFANNY
SILVERIA
ROSALIN
DAHLIA
Askep pada lansia dengan masalah
spiritual
KASUS
Ny. T berusia 50 tahun,sedang dalam pemulihan masektomi radikal kanan. Dokter
mengatakan bahwa kanker payudaranya sudah metastatis dan prognosisnya buruk
sehingga radikal kiri harus dilakukan. Perawat melihat Ny. T menangis karena
putus asa, kurang tidur dan tidak nafsu makan. Ny. T bertanya kepada perawat
“mengapa Tuhan melakukan hal ini pada saya? Mungkin saya banyak dosa, selama
hidup ini saya tidak pernah melakukan ibadah. Apakah Tuhan masih mau
mengampuni dosa saya? Saya sangat takut mati dan takut terhadap apa yang akan
saya hadapi”. Dengan pemeriksaan TTV TD : 130/70 mmHg Suhu : 36,6°C,
Nadi : 88x/menit, RR : 22x/menit, BB/TB : 54,0 kg/ 165,1 cm
 PENGKAJIAN
A.Identitas
Nama pasien : Ny. T
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
 PEMERIKSAAN FISIK
a.Keadaan umum (TTV) sebagai berikut :
TD : 130/70 mmHg
Suhu : 36,6°C
Nadi : 88x/menit
RR : 22x/menit
BB/TB : 54,0 kg/ 165,1 cm
b. Data diagnostic
SDM : 3,5 X 10
Hb : 10,5 g/l
Ht :35%
c. Pemeriksaan payudara dan ketiak
Balutan bedah lebar di dinding dada kanan kering dan utuh
d. Pengalaman dan emosi
Pasien merasa banyak berbuat dosa selama hidupnya. Pasien mengatakan bahwa
Tuhan memberikan sakit karena ia merasa berlumuran dosa dan pasien takut
menghadapi kematiannya.
e. Ritual dan ibadah
Pasien selama hidup tidak pernah melakukan ibadah. Tapi Ny. T
semenjak sakit kanker payudara bertobat dan melakukan ibadah sholat.
Analisa data
No Data Etiologi porblem
1 DS : Pasien mengatakan bahwa Tuhan Ansietas Distress spiritual
memberikan sakit karena ia merasa
berlumuran dosa dan merasa takut
menghadapi kematian.

DO : Ny. T menangis karena putus asa,


kurang tidur dan tidak nafsu makan
TD : 130/70 mmHg
Suhu : 36,6°C
Nadi : 88x/menit
RR : 22x/menit
BB/TB : 54,0 kg/ 165,1 cm
Diagnosa keperawatan
1. Distress spiritual berhubungan dengan ansietas
Intervensi
No Tujuan dan kriteria hasil Rencana keperawatan Rasional
1 Tujuan : 1. Beri ketenangan penerimaan dan 1. Pasien dapat merasa
Setelah dilakukan asuhan dukungan saat stress nyaman dan menerima
keperawatan masalah 2. Memfasilitasi perkembangan sikap atas penyakitnya
distress spiritual dapat positif pada situasi tertentu 2. Pasin dapat merasa
teratasi dengan kriteria hasil 3. Gunakan teknik klarifikasi nilai tenang dan selalu berfikir
untuk membantu pasien positif dalam meghadapi
Kriteria hasil: mengklarifikasi keyakinan dan nilai penyakitnya.tidak merasa
Memahami bahwa penyakit yang ia yakini. cemas.
adalah suatu tantangan 4. Jaga privasi dan beri waktu kepada 3. Pasien mampu
terhadap system keyakinan pasien untuk mengamati praktik melaksanakan praktik
keagamaan. keagamaan .
5. Anjurkan kunjungan pelayanan 4. Pasien tidak merasa
keagamaan. kesepian dan
diperhatikan
5. Pasien mampu
memenuhi
kebutuhannya(berinterak
si dengan orang lain)
IMPLEMENTASI
DX kep IMPLEMENTASI

Distress 1. Memberi ketenangan,penerimaan dan dukungan saat stress.


spiritual b.d 2. Membantu pasien untuk merasakan keseimbangan dan hubungan dengan
ansietas tuhan untuk mendukung pasien saat merasakan penderitaan
3. Menggunakan teknik klarifikasi nilai untuk membantu pasien
mengklarifikasi keyakinan dan nilai yang ia yakini.
4. Menjaga privasi dan beri waktu kepada pasien untuk mengamati praktik
keagamaan.
5. Menganjurkan kunjungan pelayanan keagamaan.
EVALUASI
NO EVALUASI

1 S : Ny. T mengatakan Tuhan Maha pengampun akan membantu beliau

O : Ny. T melakukan ibadah sholat 5 waktu

A : Masalah teratasi

P : Rencana tindakan dihentikan dan saat pasien akan pulang diberikan health education
Azab mahasiswa yang kabanyakan nanya pada
saat presentasi mati tertimpa proyektor
kerandanya terbang dan nyangkut di slide
powerpoint #savage

Anda mungkin juga menyukai