Anda di halaman 1dari 6

Contoh Kasus Distress Spiritual

• Ny. HS 46 tahun Saat fase pemulihan setelah operasi


mastectomi sebelah kanan. Pasien dapat informasi
cancernya metastase, prognosisnya jelek. Pagi-pagi
pasien terlihat kurang tidur dan tidak nafsu makan.
• Ia mengatakan pada perawat “ Kenapa Allah ngerjain
saya” mungkin karena saya berdosa dalam beberapa
tahun belakangan ini saya tidak lengkap sholatnya dan
tidak mengikuti pengajian
• Saya di RS sering berdoa saya takut mati dan kematian
menunggu saya
• Pemeriksaan Fisik:
TB: 158 cm, BB: 70 Kg; Sh; 36.6 N; 88x/men
Tek drh 146/80 mmHg,HB =10.5 gr%
- Ada jahitan operasi didada sebelah kanan,
Dinding dada dan bagian ketiak kering dan - utuh
-Tangan sebelah kanan oedem

• Diagnose Keperawatan : Spiritual distress


b/d perasaan bersalah
• Hasil yang diharapkan : Kesehatan Spiritual
1. Adanya interaksi dengan tokoh spiritual sesuai
keyakinan
2. Gunakan bentuk pengalaman spiritual agar bisa
nyaman
3. Hubungkan dengan orang yang berpengaruh
untuk share perasaan dan keyakinannya
Intervensi:
4. Gali perasaan NY HS tentang sakit dan kematian
5. Bantu pasien untuk mengekspresikan
kemarahannya
6. Gunakan sumber spiritual jika dibutuhkan
Mekanisme pertahanannya
1. Kreasikan untuk menerima dengan terbuka
dengan atmosfir yang baik
2. Kaji nilai-nilai untuk petunjuk perilaku saat
kejadian

Implementasi:
1.Menggali perasaan Ny HS tentang sakit dan
kemarahnnya.
2. Membantu/ Memfasilitasi Ny. HS untuk
mengeskpresikan kemarahannya
3. Menanyakan pada Ny. HS apa mau dipanggilkan
ustad
4. Menyiapkan ruangan yang nyaman dan terjaga
prevesinya saat menggali perasaan dan saat Ny HS
mengekspresikan kemarahannya
5. Mengkaji nilai /value yang dimiliki Ny HS. untuk
menghadapi penyakitnya
• Evaluasi:
-Ny HS melaksanakan sholat wajib, dzikir
-Ny Hs tiap hari membaca Al Qur’an &
buku agama
-Ny HS mulai mengatakan “ Allah maha
pemurah”
dan akan membantu saya dalam
menghadapi kondisi saya.

Anda mungkin juga menyukai