Pembimbing:
Dr. dr. Aloysius Suryawan, Sp.OG(K)
Oleh:
2 2 2 bulan Kuretase
3 Hamil ini
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• TB : 154 cm
• BB : 78 kg
• Tanda Vital :
• Tekanan Darah : 100/70 mmHg
• Nadi : 89x/menit
• Respirasi : 21x/menit
• Suhu : 36,3°C
Status Generalis
• Kepala • Abdomen
• Mata: konjungtiva anemis -/-, • Inspeksi: cembung gravida, bekas operasi (-)
sklera ikterik -/- • Auskultasi: BU (+) normal
• Mulut : mukosa mulut basah +, • Perkusi: timpani
mukosa faring, hiperemis(-) • Palpasi: nyeri tekan (-)
• Leher: • Ekstremitas:
• KGB tidak teraba membesar, trakea letak • CRT < 2 detik, sianosis -/-, edema -/-
sentral
• Thorax
• Cor: BJM, S1=S2 reguler, murmur -/-
• Pulmo: VBS +/+, rh -/-, wh -/-
Status Obstetrikus
Pemeriksaan Luar: • Leopold
• TFU : 22 cm • I: kosong
• LP : 90 cm • II: teraba pada daerah kanan
• His :- bundar, keras, melenting, pada
• DJJ :- daerah kiri kurang bundar,
• Letak Janin : Melintang kurang keras, dan kuras
melenting
• TBBJ : 327 gram
• III: kosong
• IV: -
• Vitamam 1x1
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
Letak Lintang
Definisi
Suatu keadaan dimana janin melintang didalam uterus dengan sumbu
panjang anak tegak lurus atau hampir tegak lurus pada sumbu panjang
ibu.
Klasifikasi
Klasifikasi letak lintang menurut (Mochtar, 2012: 366) dapat dibagi menjadi
2 macam, yang dibagi berdasarkan :
1) Letak kepala
• Kepala anak bisa di sebelah kiri ibu.
• Kepala anak bisa di sebelah kanan ibu.
2) Letak Punggung
• Jika punggung terletak di sebelah depan ibu, disebut dorso – anterior.
• Jika punggung terletak di sebelah belakang ibu, disebut dorso-posterior.
• Jika punggung terletak di sebelah atas ibu, disebut dorsosuperior.
• Jika punggung terletak di sebelah bawah ibu, disebut dorsoinferior.
Etiologi
Multiparitas disertai dinding uterus dan perut yang lembek
Fiksasi kepala tidak ada indikasi CPD
Hidrosefalus
Pertumbuhan janin terhambat atau janin mati
Kehamilan premature
Kehamilan ganda
Panggul sempit
Tumor di daerah panggul
Kelainan bentuk rahim ( uterus arkuatus atau uterus subseptus)
Kandung kemih serta rektum yang penuh
Plasenta Previa
Mioma Uteri
Patofisiologi
• Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung
menyebabkan uterus beralih ke depan, sehingga menimbulkan
defleksi sumbu memanjang bayi menjauhi sumbu jalan lahir,
menyebabkan terjadinya posisi obliq atau melintang. Dalam
persalinan terjadi dari posisi logitudinal semula dengan
berpindahnya kepala atau bokong ke salah satu fosa iliaka Diagnosis
letak lintang
Diagnosis
• INSPEKSI
• Perut tampak melebar ke samping
• Cukup bulan -> Fundus uteri tampak lebih rendah daripada biasanya
• PALPASI
Fundus Uteri maupun bagian bawah rahim -> teraba kosong
Bagian besar teraba di samping kiri atau kanan
Pemeriksaan dalam dalam persalinan dapat menemukan sisi toraks sebagai
susunan tulang yang sejajar, bila pembukaan sudah besar, akan teraba skapula,
dan di sisi yang bertentangan dengan skapula, akan teraba klavikula.
• Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi
(USG) atau foto rontgen dengan diperoleh hasil kepala janin berada di samping
Mekanisme Persalinan
1) Evolutio Spontanea
Variasi Mekanisme lahirnya janin dengan letak lintang akibat
fleksi lateral yang maksimal dari tubuh janin ada dua cara yaitu :
a) Menurut DENMAN
• Bayi letak lintang tidak boleh di lahirkan secara spontan, jika lahir
spontan biasanya mati kecuali, usia <30 minggu / berat anak <1400
gram -> persalinan normal
• Bayi dengan SC -> Pertimbangkan ada NICU
TERIMA KASIH