Anda di halaman 1dari 26

BST – CBD – MINICEX

Pembimbing:
Dr. dr. Aloysius Suryawan, Sp.OG(K)
Oleh:

Nabila Mazaya Putri


1815149

Bagian Obstetri dan Ginekologi


Fakultas Kedokteran U.K. Maranatha - R.S. Immanuel
Bandung
2019
Identitas Pasien
• Nama Pasien : Ny. D
• Usia Pasien : 34 tahun
• Pekerjaan Pasien : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan : S1
• Agama : Islam
• Nama Suami : Tn. M
• Pekerjaan Suami : TNI
• Alamat : Jl. Sukamenak gg. Surawijaya No 10
• Riwayat pernikahan : 2x, selama 9 tahun dan selama 8 bulan
• Tanggal Pemeriksaan : 23 Juli 2019
Anamnesis
Keluhan utama : Kontrol kehamilan
Anamnesis (autoanamnesis) :
Seorang perempuan berusia 34 tahun, G3P2A1, mengaku hamil 5
bulan datang untuk cek kehamilan. Tidak ada keluhan keluarnya darah
dari jalan lahir, tidak ada keluhan keluarnya cairan jernih atau lendir dari
jalan lahir, tidak ada keluhan mulas atau kram perut. Pasien menyangkal
adanya demam, nyeri kepala, sesak nafas, pilek, mual, maupun muntah.
BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Pasien dapat merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 4 bulan dan
masih terasa sampai sekarang.
Anamnesis Tambahan
• Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi (-), DM (-), asma (-)
• Riwayat Penyakit Keluarga : Hipertensi (-), DM (-), Asma (-)
• Riwayat Pengobatan : (-)
• Riwayat Alergi : makanan (-), obat (-)
• Riwayat menstruasi
• HPHT : 3 Maret 2019
• Siklus teratur : 28 hari
• Durasi : 4-5 hari
• Nyeri haid : (-)
Taksiran Lahir : 11 Agustus 2019
Riwayat operasi : (-)
Riwayat menikah : 2x , selama 9 tahun dan 8 bulan
Riwayat KB : suntik
Riwayat kebiasaan : tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol
Riwayat ANC : 1 x/bulan, Sp.OG
Riwayat Obstetrikus

Lama BBL (gr)


Perkawinan Kehamilan Tempat, Jenis
Kehamilan JK / PBL Umur Keadaan
ke- ke- Penolong Persalinan
(bulan) (cm)

1 1 9 bulan Dr. Sp.Og Spontan Laki- 3200 8 tahun Hidup


laki gram

2 2 2 bulan Kuretase

3 Hamil ini
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• TB : 154 cm
• BB : 78 kg
• Tanda Vital :
• Tekanan Darah : 100/70 mmHg
• Nadi : 89x/menit
• Respirasi : 21x/menit
• Suhu : 36,3°C
Status Generalis

• Kepala • Abdomen
• Mata: konjungtiva anemis -/-, • Inspeksi: cembung gravida, bekas operasi (-)
sklera ikterik -/- • Auskultasi: BU (+) normal
• Mulut : mukosa mulut basah +, • Perkusi: timpani
mukosa faring, hiperemis(-) • Palpasi: nyeri tekan (-)
• Leher: • Ekstremitas:
• KGB tidak teraba membesar, trakea letak • CRT < 2 detik, sianosis -/-, edema -/-
sentral
• Thorax
• Cor: BJM, S1=S2 reguler, murmur -/-
• Pulmo: VBS +/+, rh -/-, wh -/-
Status Obstetrikus
Pemeriksaan Luar: • Leopold
• TFU : 22 cm • I: kosong
• LP : 90 cm • II: teraba pada daerah kanan
• His :- bundar, keras, melenting, pada
• DJJ :- daerah kiri kurang bundar,
• Letak Janin : Melintang kurang keras, dan kuras
melenting
• TBBJ : 327 gram
• III: kosong
• IV: -

Pemeriksaan dalam: tidak


dilakukan
Diagnosis
G3P2A1 gravida 20 minggu dengan letak lintang
Usulan Pemeriksaan Penunjang
• Hematologi rutin
• Urinalisis Rutin
• USG
Penatalaksanaan
• Kontrol kehamilan tiap bulan

• Vitamam 1x1
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
Letak Lintang
Definisi
Suatu keadaan dimana janin melintang didalam uterus dengan sumbu
panjang anak tegak lurus atau hampir tegak lurus pada sumbu panjang
ibu.
Klasifikasi
Klasifikasi letak lintang menurut (Mochtar, 2012: 366) dapat dibagi menjadi
2 macam, yang dibagi berdasarkan :
1) Letak kepala
• Kepala anak bisa di sebelah kiri ibu.
• Kepala anak bisa di sebelah kanan ibu.
2) Letak Punggung
• Jika punggung terletak di sebelah depan ibu, disebut dorso – anterior.
• Jika punggung terletak di sebelah belakang ibu, disebut dorso-posterior.
• Jika punggung terletak di sebelah atas ibu, disebut dorsosuperior.
• Jika punggung terletak di sebelah bawah ibu, disebut dorsoinferior.
Etiologi
 Multiparitas disertai dinding uterus dan perut yang lembek
 Fiksasi kepala tidak ada indikasi CPD
 Hidrosefalus
 Pertumbuhan janin terhambat atau janin mati
 Kehamilan premature
 Kehamilan ganda
 Panggul sempit
 Tumor di daerah panggul
 Kelainan bentuk rahim ( uterus arkuatus atau uterus subseptus)
 Kandung kemih serta rektum yang penuh
 Plasenta Previa
 Mioma Uteri
Patofisiologi
• Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung
menyebabkan uterus beralih ke depan, sehingga menimbulkan
defleksi sumbu memanjang bayi menjauhi sumbu jalan lahir,
menyebabkan terjadinya posisi obliq atau melintang. Dalam
persalinan terjadi dari posisi logitudinal semula dengan
berpindahnya kepala atau bokong ke salah satu fosa iliaka Diagnosis
letak lintang
Diagnosis
• INSPEKSI
• Perut tampak melebar ke samping
• Cukup bulan -> Fundus uteri tampak lebih rendah daripada biasanya
• PALPASI
Fundus Uteri maupun bagian bawah rahim -> teraba kosong
Bagian besar teraba di samping kiri atau kanan
Pemeriksaan dalam dalam persalinan dapat menemukan sisi toraks sebagai
susunan tulang yang sejajar, bila pembukaan sudah besar, akan teraba skapula,
dan di sisi yang bertentangan dengan skapula, akan teraba klavikula.
• Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan ultrasonografi
(USG) atau foto rontgen dengan diperoleh hasil kepala janin berada di samping
Mekanisme Persalinan
1) Evolutio Spontanea
Variasi Mekanisme lahirnya janin dengan letak lintang akibat
fleksi lateral yang maksimal dari tubuh janin ada dua cara yaitu :
a) Menurut DENMAN

Bahu tertahan pada simfisis dan dengan fleksi kuat di bagian


bawah tulang belakang, badan bagian bawah, bokong dan kaki turun di
rongga panggul dan lahir, kemudian disusul badan bagian atas dan
kepala.
b) Menurut DOUGLAS
Bahu masuk ke dalam rongga panggul kemudian
di lewati oleh bokong dan kaki, sehingga bahu, bokong
dan kaki lahir, selanjutnya disusul oleh lahirnya kepala.
2) Conduplicatio Corpore
Kepala tertekan ke dalam perut anak dan seterusnya anak lahir
dalam keadaan terlipat. Yang paling dulu tampak dalam vulva ialah
daerah dada dibawah bahu, kepala, toraks melalui rongga panggul
bersamaan
Komplikasi
1) Bagi Ibu adalah :
• Rupture uteri
• Partus lama
• Ketuban Pecah Dini
• Infeksi Intrapartum
2) Bagi Janin adalah Angka kematian tinggi 25 – 40 %, disebabkan karena :
• Prolapsus funiculi
• Trauma Partus
• Hipoksia karena kontraksi uterus terus menerus
• Ketuban pecah dini
TERAPI
• VERSI LUAR
• Diusahakan hingga letak kepala, jika tidak bisa setidaknya letak sungsang.
• Jika sudah letak kepala, kepala di dorong ke PAP supaya kepala terfiksasi.
Ibu disarankan memakai gurita.
• Jika partus sudah mulai versi luar masih dapat dicoba dengan syarat
pembukaan dibawah 3-4 cm.
• Sectio Caesaria
Prognosis

• Bayi letak lintang tidak boleh di lahirkan secara spontan, jika lahir
spontan biasanya mati kecuali, usia <30 minggu / berat anak <1400
gram -> persalinan normal
• Bayi dengan SC -> Pertimbangkan ada NICU
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai